Anda di halaman 1dari 13

BUKU JAWABAN UJIAN (BJU)

UAS TAKE HOME EXAM (THE)


SEMESTER 2020/21.2 (2021.1)

Nama Mahasiswa : ANITA SONIA BR SURBAKTI

Nomor Induk Mahasiswa/NIM : 855959228

Tanggal Lahir :10/11/1993

Kode/Nama Mata Kuliah : PDGK4502/Pengemb.kur.&Pembel di SD

Kode/Nama Program Studi : PGSD S1 ( Masukan Sarjana ) Kurikulum Baru

Kode/Nama UPBJJ : MEDAN

Hari/Tanggal UAS THE : RABU/ 07 JULI 2021

Tanda Tangan Peserta Ujian

Petunjuk

1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman ini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI


UNIVERSITAS TERBUKA
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

Surat Pernyataan Mahasiswa


Kejujuran Akademik

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama Mahasiswa : ANITA SONIA BR SURBAKTI


NIM : 855959228
Kode/Nama Mata Kuliah : PDGK4502/Pengemb.kur.&Pembel di SD
Fakultas : ……………………………………………………………………………………..
Program Studi : PGSD S1 ( Masukan Sarjana ) Kurikulum Baru

UPBJJ-UT : MEDAN

1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi THE pada laman
https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam pengerjaan soal ujian
UAS THE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya sebagai pekerjaan
saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman sesuai dengan aturan
akademik yang berlaku di Universitas Terbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik dengan tidak
melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS THE melalui media apapun, serta
tindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan dengan peraturan akademik Universitas Terbuka.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat pelanggaran
atas pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi akademik yang ditetapkan oleh
Universitas Terbuka.
……., ………………………

Yang Membuat Pernyataan

ANITA SONIA BR SURBAKTI


BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS
TERBUKA
1. A. Kurikulum 2013  memiliki 4 (empat)  komponen utama, yaitu : (1) tujuan; (2) materi/isi; (3)
Metode/strategipembelajaran; dan (4) evaluasi. Keempat komponen tersebut memiliki keterkaitan yang erat
dan tidak bisa dipisahkan.
(1) Tujuan : siswa dapat menuliskan laporan hasil pengamatan sederhana tentang lingkungan bersih dengan
menggunakan ejaan yang tepat.
(2) Materi/isi : menggunakan ejaan yang tepat
(3) Metode/strategi pembelajaran : eksperimen/ strategi pembelajaran peningkatan kemampuan berpikir.
Model inkuiri atau problem solving
(4) Evaluasi : anak –anak berhasil atau dapat menuliskan laporan hasil pengamatan sederhana dengan
menggunakan ejaan yang tepat.
B. .      Prinsip Umum Pengembangan Kurikulum
1.       Prinsip berorientasi pada tujuan
Kurikulum sebagai suatu sistem yang  memiliki komponen tujuan, materi, metode, dan evaluasi. Pengembangan
kurikulum harus berorientasi pada tujuan, prinsip ini menegaskan bahwa tujuan merupakan arah bagi pengembangan
komponen- komponen lainnya dalam pengembangan Tujuan kurikulum harus dapat dipahami dengan jelas oleh para
pelaksana kurikulum kurikulum. untuk dapat dijabarkan menjadi tujuan-tujuan lainnya yang lebih spesifik dan
operasional. Tujuan kurikulum juga harus komprehensif, yakni meliputi berbagai aspek domain tujuan baik kognitif,
afektif, maupun psikomotor.
2.       Prinsip Kontinuitas
Prinsip kontinuitas yaitu adanya kesinambungan dalam kurikulum, baik secara vertikal maupun secara
horizontal. Khususnya kesinambungan materi kurikulum pada jenis dan jenjang  pendidikan mulai dari SD,
SMP,SLTA,SMU/SMK sampai ke PT (Perguruan Tinggi). Materi kurikulum harus memiliki hubungan hierarkis
fungsional. Dalam pengembangan materi kurikulum minimal dua aspek kesinambungan
3.       Prinsip Fleksibilitas
Prinsip fleksibilitas artinya bahwa kurikulum itu harus lentur dan tidak kaku, terutama dalam hal , dalam
pengembangan kurikulum mengusahakan agar apa yang dihasilkan memiliki sifat luwes, lentur dan fleksibel dalam
pelaksanaannya, memungkinkan terjadinya penyesuaian-penyesuaian berdasarkan situasi dan kondisi tempat dan
waktu yang selalu berkembang, serta kemampuan dan latar belakang peserta didik.
4.       Prinsip Integritas
Pengembangan kurikulum dilakukan dengan prinsip keterpaduan, dirancang untuk mampu membentuk manusia yang
utuh, pribadi yang integrated,  yaitu selaras dengan lingkungan hidup sekitarnya. Untuk itu, kurikulum harus
mengembangkan berbagai keterampilan hidup (lifeskill).

BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

2. A. Pendekatan Kueikulum Inti ( core curriculum )


Kurikulum ini banyak persamaannya dengan broad-field, karena juga menggabungkan berbagai disiplin ilmu.
Kurikulum diberikan berdasarkan suatu masalah sosial atau personal. Untuk memecahkan masalah itu digunakan
bahan dari berbagai disiplin ilmu yang berkaitan dengan masalah itu.
Kurikulum ini selalu menggunakan bahan-bahan dari berbagai mata pelajaran atau disiplin ilmu guna
menjawab atau menyelesaikan permasalahan yang dihadapi atau yang dipelajari siswa. Tidak menutup
pengembangan kurikulum ini. Seperti telah dikemukakan di atas, bahwa core curriculum adalah bagian dari kurikulum
terintegrasi atau kurikulum terpadu, sehingga program pembelajaran untuk kurikulum ini harus dikembangkan secara
bersama-sama antara guru dengan siswa. Dalam prosesnya, kurikulum terpadu perlu didukung oleh kemampuan guru
dalam mengelola waktu dan kegiatan sehingga aktivitas dan substansi materi yang dipelajari siswa menjadi lebih
efektif, efisien dan bermakna.
Pendekatan Teknologis Sejalan dengan perkembangan ilmu dan teknologi, di bidang pendidikan berkembang pula
teknologi pendidikan. Aliran ini ada persamaannya dengan pendidikan klasik, yaitu menekankan isi kurikulum, tetapi
diarahkan bukan pada pemeliharaan dan pengawetan ilmu tersebut tetapi pada penguasaan kompetensi. Suatu
kompetensi yang besar diuraikan menjadi kompetensi yang lebih sempit/khusus dan akhirnya menjadi perilaku-
perilaku yang dapat diamati atau diukur. Penerapan teknologi dalam bidang pendidikan khususnya kurikulum adalah
dalam dua bentuk, yaitu perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware). Penerapan teknologi perangkat
keras dalam pendidikan dikenal sebagai teknologi alat (tools technology), sedangkan penerapan teknologi perangkat
lunak disebut juga teknologi system (system technology) (Sukmadinata, 2005). Teknologi pendidikan dalam arti
teknologi alat, lebih menekankan kepada penggunaan alat-alat teknologis untuk menunjang efisiensi dan efektifitas
pendidikan. Kurikulum berisi rencana-rencana penggunaan berbagai alat dan media, juga modelmodel pengajaran
yang banyak melibatkan penggunaan alat. Contoh-contoh model pengajaran tersebut adalah: pengajaran dengan
bantuan video/film, pengajaran berprogram, mesin pengajaran, pengajaran modul, pengajaran dengan bantuan
komputer. Dalam arti teknologi sistem, teknologi pendidikan menekankan kepada penyusunan program pengajaran
atau rencana pelajaran dengan menggunakan pendekatan sistem. Program pengajaran ini bisa semata-mata program
sistem, bisa program sistem yang ditunjang dengan alat dan media, dan bisa juga program sistem yang dipadukan
dengan alat dan media pengajaran
B. a.       Tujuan.
Tujuan diarahkan pada penguasaan kompetensi, yang dirumuskan dalam bentuk perilaku. Tujuan-tujuan yang bersifat umum
yaitu kompetensi dirinci menjadi tujuan-tujuan khusus, yang disebut objektif atau tujuan instruksional. Objektif ini
menggambarkan perilaku, perbuatan atau kecakapan-keterampilan yang dapat diamati atau diukur.
b.      Metode.
Metode yang merupakan kegiatan pembelajaran sering dipandang sebagai proses mereaksi terhadap perangsang-
perangsang yang diberikan dan apabila terjadi respons yang diharapkan maka respons tersebut diperkuat. Tujuan-tujuan
pengajaran telah ditentukan sebelumnya. Pengajaran bersifat individual, tiap siswa menghadapi serentetan tugas yang
harus dikerjakannya, dan maju sesuai dengan kecepatan masing-masing. Pada saat tertentu ada tugas-tugas yang harus
dikerjakan secara kelompok. Setiap siswa harus menguasai secara tuntas tujuan-tujuan program pengajaran.
Pelaksanaan pengajaran mengikuti langkah-langkah sebagai berikut.
1)   Penegasan tujuan. Para siswa diberi penjelasan tentang pentingnya bahan yang harus dipelajari. Sebagai tanda
menguasai bahan mereka harus menguasai seara tuntas tujuan-tujuan dari suatu program.
2)  Pelaksanaan pengajaran. Para siswa belajar secara individual melalui media buku-buku ataupun media elektronik. Dalam
kegiatan belajarnya mereka dapat menguasai keterampilan-keterampilan dasar ataupun perilaku-perilaku yang dinyatakan
dalam tujuan program. Mereka belajar dengan cara memberikan respons secara cepat terhadap persoalan-persoalan
yang diberikan.
3) Pengetahuan tentang hasil. Kemajuan siswa dapat segera diketahui oleh siswa sendiri, sebab dalam model kurikulum
ini umpan balik selalu diberikan. Para siswa dapat segera mengetahui apa yang telah mereka kuasai dan apa yang masih
harus dipelajari lebih serius.
c.       Organisasi Indian ajar.
Bahan ajar atau isi kurikulum banyak diambil dari disiplin ilmu, tetapi telah diramu sedemikian rupa sehingga
mendukung penguasaan sesuatu kompetensi. Bahan ajar atau kompetensi yang luas/besar dirinci menjadi bagian-bagian
atau subkompetensi yang lebih kecil, yang rnenggambarkan objektif. Urutan dari objektifobjektif ini pada
dasarnya menjadi inti organisasi bahan.
d.      Evaluasi.
Kegiatan evaluasi dilakukan pada setiap saat, pada akhir suatu pelajaran, suatu unit ataupun semester. Fungsi evaluasi
ini bermacammacam, sebagai umpan balik bagi siswa dalam penyempurnaan penguasaan suatu satuan pelajaran (evaluasi
formatif), umpan balik bagi siswa pada akhir suatu program atau semester (evaluasi sumatif). Juga dapat menjadi
umpan balik bagi guru dan pengembang kurikulum untuk penyempurnaan kurikulum. Evaluasi yang mereka gunakan
umumnya berbentuk tes objektif. Sesuai dengan landasan pemikiran mereka, bahwa model pengajarannya menekankan
sifat ilmiah, bentuk ini tes dipandang yang paling cocok.

3. A. guru di pelosok mesti mendatangi siswanya satu per satu dengan mengikuti protokol kesehatan agar
materi pembelajaran dapat disampaikan dengan baik. 1. Survei Lapangan Survei lapangan bertujuan untuk
mengamati situasi dan keadaan anak-anak yang sedang melaksanakan pembelajaran daring di Desa. 2.
Koordinasi dengan Masyarakat Berkoordinasi pihak RT tempat pelaksana tinggal untuk memperoleh perizinan
pelaksanaan kegiatan belajar.3. dilaksanakan belajar mengajar di rumah, Setiap diadakan kegiatan belajar
siswa yang hadir dibatasi 5-10 anak, dengan menerapkan protokol kesehatan Covid-19 termasuk mencuci
tangan sebelum masuk rumah, memakai masker/face shield, dan menjaga jarak aman, Fasilitas yang
digunakan untuk menunjang pelaksanaan kegiatan adalah papan tulis sederhana, alat tulis menulis, buku
pelajaran siswa. Pelaksanaan kegiatan bimbingan belajar ini menggunakan 4 tahapan, yaitu: (1) pemberian
motivasi, (2) pemahaman materi dan tanya jawab (3) permainan ice breaking, dan (4) pemberian reward.

B.Karena hanya itu satu-satu nya cara sitem belajar yang bisa dilakukan secara baik dikarenakan tidak ada nya
sinyal atau pun teknologi yang canggih di kampung pak Oktiriyadi dan Agar anak-anak ada pembelajaran dan
tidak merasa libur panjang, tapi tetap bisa mendapatkan nilai. Semua tidak bisa online.
4. Berdasarkan scenario/ prosedurpembelajaran tersebut

 Kualitas dan komponen metode pembelajaran sudah baik dimana di dalamnya telah tercukupi komponen
yaitu kurikulum yang sesuai dengan masa yang terjadi di saat ini (pandemi) sehingga menyesuai kan dengan
kurikulum masa pandemi. * Guru dan siswa dalam proses belajar mengajar , *materi ajar yang sesuai dengan
kurikulum dan keadaan daerah, *menggunakan metode yang beragam dimana terdapat ceramah, tanya-
jawab antara guru dan siswa, diskusi, demonstrasi yang dilakukan oleh guru dan siswa dan di akhiri oleh
evaluasi untuk melihat sejauh mana ketercapaian materi pembelajaran.

 Kriteria pemilihan metode pembelajaran juga sudah baik dengan cara daring zoom meeting melalui wa,
karena di masa pandemi ini semua kita harus mematuhi protokol kesehatan demi memutuskan rantai covid
19 jadi dirasa pembelajaran zoom meeting melalui wa sudah tepat diambil walaupuntidak 100% dapat
memenuhi kualitas pembelajaran dimana didalamnya tidak terdapat interaksi yang nyata antara guru dan
murid. Fasilitas pembelajaran yang tidak mempunyai dan hal yang tidak kalah pentingnya adalah masih
banyak siswa yang belum memiliki gadget (hp) dirumahnya atau akses internet yang kurang baik dan
kemampuan orang tua dalam pemenuhan/ pembelian kuota internet yang di rasa masih mahal.

Namun demikian, proses dan metode kriteria pembelajaran RPP zoom meeting melalui wa di masa pandemi ini dirasa
sudah di upayakan dengan baik.
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

Anda mungkin juga menyukai