BAB VI
BERAT JENIS
(SPESIFIC GRAVITY)
Cawan
Piknometer 500 ml
Gelas ukur
Oven
Gambar VI.1. Alat – Alat Percobaan Berat Jenis (Spesific Gravity).
UNIVERSITAS KATOLIK SANTO THOMAS MEDAN SUMATERA UTARA
FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
Alamat : Jl. Setia Budi No. 479 F – Tanjung Sari, Medan 20132 Telp. (061) 8210161
VI.4. Teori
Berat jenis butir tanah (G s) yaitu perbandingan berat isi butir tanah dan berat
isi air pada suhu 20o. Sehingga dengan mengetahui nilai Gs – nya dapat diketahui
suatu contoh tanah apakah tanah tersebut organik atau anorganik. Jadi untuk tanah
yang terdiri dari campuran bahan organik maupun bahan anorganik tentu
mempunyai nilai Gs yang tergantung dari komposisi tanah. Mengetahui kandungan
bahan organik sangat penting, karena tanah organik berbahaya untuk bangunan.
Maka Berat Jenis (Gs) dapat dinyatakan dengan rumus sebagai berikut:
Gs
w
Dimana :
Gs = Berat jenis
γ = Berat isi
γw = Berat isi air
Tabel VI.1. Tipe Tanah dan Nilai Gs.
W W
2 1
Rumus : Gs (Pada ToC) = (W W ) (W W ) ……...................
4 1 3 2
………...(1)
γ (pada T o C)
o
Gs (Pada 20 C) = Gs (pada T o
C) w o
γ (pada T C
w
atau
S w . Gs ….…………………....... (3)
Untuk tanah yang jenuh air kadar air dapat dinyatakan sebagai berikut:
W n .γ
w w w
W G (1 n)
……….……………. (4)
s s w
Dimana :
n = Vv = Volume pori
1- n = Vs = Volume butiran padat
Udara
Air Vv = e
Ww = w Gsw
Vw = w Gs
W V = 1+ e
Butiran padat
Ws = Gsw Vs = 1
Gambar VI.1 Tiga Fase Elemen Tanah dengan Volume Butiran Padat sama
dengan satu.
Dengan menggunakan definisi berat isi () dan berat isi kering (d), dapat dituliskan
sebagai berikut :
UNIVERSITAS KATOLIK SANTO THOMAS MEDAN SUMATERA UTARA
FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
Alamat : Jl. Setia Budi No. 479 F – Tanjung Sari, Medan 20132 Telp. (061) 8210161
w Ws W w G .γ w .G . γ Gs (1 w)
s w s w w ..........…(5)
V V 1 e 1 e
dan
W G .γ
s s w ........................................(6)
d V 1 e
Tabel VI.3 Hubungan antara kepadatan relatif air dengan faktor koreksi (α) untuk
berbagai macam temperatur.
(Sumber: SNI 1964-2008, Cara Uji Berat Jenis Tanah, hal 4).
4. Isi piknometer dengan air (aquades) hingga digaris batas tabung piknometer,
lalu timbang berat piknometer + air.
5. Tuang kembali air (aquades) yang ada dalam piknometer, lalu dibersihkan.
6. Sampel tanah yang telah dipersiapkan sebelumnya, langsung dimasukkan ke
dalam piknometer, lalu timbang berat piknometer + tanah.
7. Setelah sampel dimasukan ke dalam piknometer, selanjutnya isi piknometer
dengan air (aquades) hingga digaris batas tabung piknometer.
8. Tabung piknometer ditutup lalu diguncang – guncangkan sambil dipanaskan,
untuk menghilangkan gelembung udara yang terdapat dalam sampel tanah. Bila
gelembung udara sudah tidak ada dan air diatas tanah bersih, isi kembali air
(aquades) hingga digaris batas tabung piknometer lalu timbang berat pikno-
meter + air + tanah.
9. Persiapkan sebuah pan, lalu timbang berat pan tersebut.
10. Tuangkan semua isi piknometer kedalam pan, sampai semua air dan butir –
butir tanah yang didalam tabung piknometer bersih, lalu timbang berat pan + isi
piknometer.
11. Masukkan pan yang berisi campuran sampel tanah dan air (aquades) dari
piknometer tadi kedalam oven selama ± 24 jam.
12. Setelah ± 24 jam, pan dikeluarkan dari oven, lalu timbang berat tanah kering
didalam pan.
13. Percobaan selesai, alat – alat dibersihkan.
VI.7. Aplikasi
Suatu tanah jenuh air mempunyai berat volume kering sebesar 16,2 kN/m 3.
Kadar airnya adalah 20%. Tentukan berat jenis (G s) dan angka porinya
(e).Penyelesaian :
a. Berat jenis (Gs)
UNIVERSITAS KATOLIK SANTO THOMAS MEDAN SUMATERA UTARA
FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
Alamat : Jl. Setia Budi No. 479 F – Tanjung Sari, Medan 20132 Telp. (061) 8210161
G .γ
16,2 = s w
1 w.Gs
VI.8. Kesimpulan
Dari hasil percobaan yang dilakukan dan hasil analisis data maka dapat
disimpulkan bahwa,berat jenis (Gs) untuk temperatur 25oC adalah 2,679 dan berat
jenis (Gs) untuk temperatur 20oC adalah 2,676. Dari hasil tersebut diketahui jenis
tanah adalah “Lanau” dan mengandung mineral “Feispar Plag”.