BAB XX
UJI TRIAXIAL UU
(UNCONSOLIDATED UNDRAINED TRIAXIAL TEST)
Timbangan
ketelitian 0,10 gr
Oven
Stopwatch Ring
Gergaji kawat
Mesin Kompresor
Mesin Triaxial Test
XX.4. Teori
Dalam uji Triaxial, ada 3 standar yang biasa dilakukan :
1. Consolidation – Undrained Test & Drained Test (CD Test)
2. Consolidation – Undrained Test (CU Test)
3. Uncolosidation – Undrained Test (UU Test)
Cara umum dan prakteknya untuk masing – masing pengujian diatas pada tanah –
tanah jenuh air.
Pengujian dengan cara unconsolidated undrainied (tanpa terkonsolidasi-
tanpa drainase) atau quick test (pengujian cepat). Benda uji mula – mula dibebani
dengan penerapan tegangan sel (tegangan keliling), kemudian dibebani dengan
beban normal, melalui penerapan tegangan deviator sampai mencapai
keruntuhan. Pada penerapan tegangan deviator selama penggeserannya, tidak
diizinkan air keluar dari benda ujinya. Jadi selama pengujian katup drainase
ditutup. Karena pada pengujiannya air tidak diizinkan keluar. Beban normal tidak
ditransfer ke butiran tanahnya. Tanpa drainase ini menyebabkan adanya
kelebihan tekanan pori (excess pore pressure) dengan tidak ada tahanan geser
hasil berlawanan dari butir tanahnya.
ΔL
ε=
Lo
Dimana : = regangan
Lo = panjang contoh awal
L = perpendekan pada sampel
Ao
A= 1−ε
Dimana : A = luas penampang setelah pemberian tekanan
Ao = luas penampang awal contoh
Tegangan air pori didalam benda uji tanah tersebut naik menjadi u c (uat
Consolidation ), kemudian tegangan air pori ini naik lagi sebesar Δu d. Jadi tegangan
total air pori didalam benda uji pada tahap pemberian tegangan deviator adalah :
u = uc + Δud
Pada umumnya pengujian ini dilakukan untuk sampel tanah lempung dan uji
ini akan menyajikan konsep kekuatan geser tanah yang sangat penting untuk
UNIVERSITAS KATOLIK SANTO THOMAS MEDAN SUMATERA UTARA
FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
Alamat : Jl. Setia Budi No. 479 F – Tanjung Sari, Medan 20132 Telp. (061) 8210161
tanah berkohesi jenuh air. Tambahan tegangan axial pada saat tanah mencapai
keruntuhan (Δtdf) akan selalu sama besarnya, berapapun harga tegangan selnya.
Garis keruntuhan (failure line) untuk tegangan total dari lingkaran – lingkaran
tegangan Mohr berbentuk garis horizontal dan disebut garis θ = θ.
Tegangan Geser
Cu
σ3 σ3 σ1 σ3 σ1 σ1
Gambar XX.2. Lingkaran – Lingkaran Mohr untuk tegangan total dan garis keruntuhan
(ϕ = 0) yang didapat dari uji Triaxial UU.
τf = Cu
Dengan Cu adalah kekuatan geser air termampatkan (undrained shear
strenght) yang besarnya sama dengan jari – jari lingkaran Mohr.
P
Δσ = A ; Δσ = σ1 – σ2
Dimana : P = gaya aksial yang bekerja
σ1 = Δσ + σ3
σ1 Δσ+σ 3
σ3 =
σ3
UNIVERSITAS KATOLIK SANTO THOMAS MEDAN SUMATERA UTARA
FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
Alamat : Jl. Setia Budi No. 479 F – Tanjung Sari, Medan 20132 Telp. (061) 8210161
σ3
σ3 σ3
σ3
b) Kondisi pembebanan, σ3 = σ3 ; σ1 = σ3 + Δσ
Δσ
σ3
σ3 σ3
σ3
Δσf
σ3
σ3 σ3
σ3
UNIVERSITAS KATOLIK SANTO THOMAS MEDAN SUMATERA UTARA
FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
Alamat : Jl. Setia Budi No. 479 F – Tanjung Sari, Medan 20132 Telp. (061) 8210161
Tegangan air pori yang terjadi pada saat runtuh adalah (ΔU df) jadi tegangan –
tegangan efektif utama besar dan kecil atau tegangan utama mayor (σ1) dan
tegangan utama minor (σ3) pada saat runtuh adalah :
σ1’ = (σ3 + ΔUdf) – ΔUdf = σ1 – ΔUdf
σ3’ = σ3 – (ΔUdf)
Pada titik keruntuhan, harga tegangan total utama kecil (total minor
principal stress) adalah nol dan tegangan total utama mayor (σ1).
σ1 Qu
τf = 2 = 2 = Cu
C. Kohesivitas (c)
Dari data grafik diperoleh persamaan y = a.x + b,
y = 0,0286x + 2,24
sehingga dari persamaan umum : s = c + σ’tan(θ)
diperoleh nilai c = 2,24
θ = tan-1(0,7073)
θ = 39,19
θ = 39o11’27,08”
XX.7. Aplikasi
Suatu pondasi telapak dan parameter tanah yang diketahui dengan lebar
pondasi 1,5 m dan dalam 1,5 m, telapak bujur sangkar dengan SF = 2, θ = 39,19 , c
= 2,24 dan t = 1,69 t/m3.
1,5 m
1,5 m
1,5 m
= 2,535 t/m2
Maka Qult = 1,3c’Nc+qNq+0,4BN
=(1,3)(2,24)(87,8111)+(2,535)(72,6354)+0,4(1,69)(1,5)(99,0732)
= 540,3 t/m2
Q ult 540,3
Qall = SF = 2 = 270,15 t/m2
b. Menurut Mayerhoff
Qult = c’Nc+qNq+1/2BN
Qs (deg) Nc Nq N
39 67,87 55,96 77,332
40 75,31 64,20 93,690
Dengan menggunakan interpolasi maka didapatkan nilai N c, Nq, N pada θ =
39,19 :
Nc = 69,2836
Nq = 57,5256
N = 80,44002
q = t . D
= 1,69 × 1,5
= 2,535 t/m2
Maka Qult = c’Nc+qNq+1/2BN
= (39,19)(69,2836)+(2,535)(57,5256)+1/2(1,69)(1,5)(80,44002)
= 2963,009 t/m2
Q ult 2963 ,009
Qall = SF = 2 = 1481,5042 t/m2
XX.8. Kesimpulan
1. Dari hasil percobaan diatas diperoleh nilai parameter tanah sebagai berikut :
c = 2,24
θ = 39,19 = 39o11’27,08”
2. Parameter – parameter yang diperoleh dari percobaan ini sangat berguna untuk
menghitung kekuatan dan daya dukung tanah dalam muatan beban yang
bekerja diatasnya.
UNIVERSITAS KATOLIK SANTO THOMAS MEDAN SUMATERA UTARA
FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
Alamat : Jl. Setia Budi No. 479 F – Tanjung Sari, Medan 20132 Telp. (061) 8210161
B. Kadar Air
Berat cawan (W1) = 11,05 gr
Berat cawan + tanah basah (W2) = 86,85 gr
Berat cawan + tanah kering (W3) = 65,86 gr
Berat air (W2 – W3) = 20,99 gr
Berat tanah kering (W3 – W1) = 54,81 gr
Berat tanah basah (W2 – W1) = 75,8 gr
W2 − W3
Project : Laporan
Waktu Praktikum
Pembacaan
Mekanika Tanah Pload UU TRIAXIAL
ΔH TESTε Date : A
1 Δσd
(t) Dial
0,0 0SOIL INVESTIGATION
0,000 0,000 0,000 Test by
11,346 : Kel.I / Gel.I
0,000
Checked by :
0,5 170 14,620 0,027 0,357 11,386 1,284
Location : Lab. Mekanika Tanah Quarry : Depan Ruangan TS-1 Capacity :
1,0 240 20,640 0,054 0,714 11,427 1,806
1,5 425 36,550 0,081 1,071 11,469 3,187
2,0 545 46,870 0,109 1,428 11,510 4,072
2,5 620 53,320 0,136 1,785 11,552 4,616
3,0 680 58,480 0,163 2,142 11,594 5,044
3,5 710 61,060 0,190 2,499 11,636 5,247
4,0 723 62,178 0,217 2,856 11,679 5,324
4,5 725 62,350 0,244 3,213 11,722 5,319
5,0 725 62,350 0,271 3,570 11,766 5,299
5,5 724 62,264 0,298 3,927 11,809 5,272
6,0 722 62,092 0,326 4,284 11,853 5,238
6,5 720 61,920 0,353 4,641 11,898 5,204
TANDA
No. NAMA NIM Disetujui Oleh :
TANGAN
1 Nelly Iswanti Sembiring 160310005
2 Arie Sempana Surbakti 160310012
3 Amsal K.T. Hutagalung 160310020
(Ferdinand Pane, ST.)
4 Leovandy Ziliwu 160310022
Asisten Laboratorium
UNIVERSITAS KATOLIK SANTO THOMAS MEDAN SUMATERA UTARA
FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
Alamat : Jl. Setia Budi No. 479 F – Tanjung Sari, Medan 20132 Telp. (061) 8210161
B. Kadar Air
Berat cawan (W1) = 11,05 gr
Berat cawan + tanah basah (W2) = 86,85 gr
Berat cawan + tanah kering (W3) = 65,86 gr
Berat air (W2 – W3) = 20,99 gr
Berat tanah kering (W3 – W1) = 54,81 gr
Berat tanah basah (W2 – W1) = 75,8 gr
W2 − W3
TANDA
No. Disetujui NAMA
Oleh : NIM
TANGAN
1 Nelly Iswanti Sembiring 160310005
2 Arie Sempana Surbakti 160310012
3 Amsal K.T. Hutagalung 160310020
(Ferdinand Pane, ST.)
4Asisten
Leovandy Ziliwu
Laboratorium
160310022
UNIVERSITAS KATOLIK SANTO THOMAS MEDAN SUMATERA UTARA
FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
Alamat : Jl. Setia Budi No. 479 F – Tanjung Sari, Medan 20132 Telp. (061) 8210161
TANDA
No. NAMA NIM Disetujui Oleh :
TANGAN
1 Nelly Iswanti Sembiring 160310005
2 Arie Sempana Surbakti
5.2 160310012
3 Amsal K.T. Hutagalung 160310020
4 Leovandy Ziliwu 160310022 (Ferdinand Pane, ST.)
3.9
Asisten Laboratorium
2.6
f(x) = 0.03 x + 2.24
1.3
Disetujui Oleh :