BAB XV
CBR LAPANGAN
(FIELD CBR)
(ASTM D1883 – 16/SNI 1738 : 2011)
Stopwatch
Timbangan ketelitian 0,10 gr
Cawan
Cangkul
Kunci Inggris
Oven
XV.4 Teori
CBR (California bearing ratio) adalah perbandingan penetrasi suatu lapisan tanah atau
perkerasan bahan standar dengan kedalaman dan kecepatan penetrasi yang sama. Pengujian
CBR lapangan ini biasanya dilakukan untuk mendapatkan kekuatan tanah hanya pada lapisan
permukaan saja. Misalnya pemeriksaan kekuatan untuk mendapatkan besarnya kekuatan tanah
dasar atau timbunan pada pembuatan badan jalan.
Alat CBR Jack biasanya dipakai pada pekerjaan pembuatan jalan disebabkan oleh karena
lapisan tanah yang diperiksa kekuatannya tidak dalam. Pembacaan yang diperoleh dari
percobaan CBR lapangan ini dapat dihubungkan dengan penentuan nilai CBR. Nilai CBR yang
diperoleh kemudian dipakai untuk mendapatkan lapisan perkerasan yang diperlukan pada
lapisan tanah tersebut. Jadi lapisan tanah dianggap suatu bahan dengan nilai CBR tertentu, maka
dalam perencanaan tabel perkerasan tidak boleh lebih kecil dari nilai CBR tersebut.
Pada tabel perkerasan ditentukan oleh nilai CBR, juga ditentukan oleh muatan kendaraan dan
intensitas lalu lintas. Makin besar nilai CBR dari tanah makin kecil tebal lapisan perkerasan
yang dibutuhkan di atas tanah dasar tersebut, demikian juga sebaliknya, makin kecil nilai CBR
dari tanah dasar maka tebal perkerasan makin besar.
UNIVERSITAS KATOLIK SANTO THOMAS MEDAN
FAKULTAS TEKNIK PRODI TEKNIK SIPIL
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
Alamat : Jl. Setia Budi No. 479 F – Tanjung Sari, Medan 20132 Telp. (061) 8210161
XV.7 Aplikasi
Percobaan CBR dilakukan untuk menentukan perkerasan suatu jalan raya maupun landasan
pacu lapangan terbang. Pada suatu pembukaan jalan (jaringan jalan baru, setelah penentuan
patok dengan jarak tertentu, dilakukan percobaan CBR). Bila hasil CBR di lapangan lebih
kecil dari harga yang ditentukan maka jalan baru tersebut tidak tahan terhadap beban standar
yang diijinkan. Untuk itu dilakukan pemadatan, tujuannya untuk memperbesar nilai CBR, di
mana dengan pemadatan akan dicapai kadar air optimum dan kepadatan maksimum.
Dengan nilai CBR besar maka tebal perkerasan yang diperlukan menjadi lebih tipis dan
sebaliknya. Cara menggunakan nilai CBR dari hasil percobaan untuk menentukan tebal
perkerasan jalan.
Rumus yang digunakan :
Surface Coarse
Binder
62,6 cm
Base Coarse
Subbase Coarse
UNIVERSITAS KATOLIK SANTO THOMAS MEDAN
FAKULTAS TEKNIK PRODI TEKNIK SIPIL
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
Alamat : Jl. Setia Budi No. 479 F – Tanjung Sari, Medan 20132 Telp. (061) 8210161
Jadi terlihat, semakin besar CBR maka tebal perkerasan kecil dan semakin kecil CBR maka
tebal perkerasan akan semakin besar.
XV.8 Kesimpulan
1. Percobaan CBR lapangan merupakan cara sederhana dalam pengoperasiannya untuk
mendapatkan harga CBR suatu lapisan tanah.
2. Dari grafik standar berdasarkan hasil percobaan CBR lapangan maka nilai CBR yang
diperlukan dapat ditentukan.
3. Berdasarkan percobaan CBR lapangan yang telah dilakukan, maka nilai CBR dari tanah
yang diuji adalah :
Untuk penurunan 0,1” diperoleh = 5,899%
Untuk penurunan 0,2” diperoleh = 6,339%