Anda di halaman 1dari 18

LABORATORIUM MEKANIKA TANAH

FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI ILMU SIPIL


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jalan Talang Banten, Kampus B 13 Ulu 30263

BAB II

PENGUJIAN TRIAXIAL

2.1 TEORI UMUM

Triaxial adalah suatu metode pengjian yang bertujuan untuk mencari


engineering properties tanah yang terdiri dari parameter c (kohesi) dan ø
(sudut geser dalam). Dalam pelaksanaannya, triaxial sendiri terdiri dari 3
jenis yaitu :
1. Triaxial Unconsolidated – Undrained (UU).
2. Triaxial Consolidated – Undrained (CU).
3. Triaxial Consolidated – Drained (CD).

2.2 TUJUAN

Tujuan dari pengujian triaxial ini adalah untuk memperkenalkan metode


pengukuran kekuatan geser tanah (c dan ϕ) dan modulus kekakuan es, serta
bilangan poisson v dari tanah butir kasar dan kohesif.

Percobaan triaxial dapat dilakukan dalam 3 keadaan, yaitu US


(Unconsolidated), CU (Consolidated Undrained), dan CD (Consolidated Drained).
Penjelasan masing-masing keadaan diberikan pada bagian kuat geser tanah.
Keadaan ini pada percobaan triaxial dapat dibedakan dengan cara membuka dan
menutup saluran yang ada.

Keadaan UU dapat menempatkan contoh tanah dalam membran kedalam


sel dalam keadaan saluran A dan B tertutup pada saat batu pori dan saluran A dan
B harus penuh berisi air, berisi tekanan dalam sel (𝜏3) dan percobaan dapat
dimulai dengan segera. Pembacaan beban dan deformasi dilakukan seperti pada
percobaan kuat tekan bebas untuk menentukan tekanan maksimum (Tekanan pada
regangan). Dalam hal ini yang dibaca adalah tegangan deviator (𝜏1 − 𝜏3) untuk
tanah kohesif paling sedikit diperlukan 3 percobaan. Pembacaan dan deformasi

PRAKTIKUM MEKANIKA TANAH II KELOMPOK 1


LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI ILMU SIPIL
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jalan Talang Banten, Kampus B 13 Ulu 30263

diplot masingmasing percobaan kemudian digunakan untuk memplot lingkaran


mohr untuk mendapatkan parameter kekuatan geser tanah.

Harga c dan ϕ yang didapat tergantung pada derajat kejenuhan contoh


tanah. Sebaiknya dilakukan pada tanah lempung dengan derajat kejenuhan hampir
mendekati 100%. Untuk tanah yang benar-benar jenuh harga ϕ yang didapatkan
akan mendekati 0. Modulus kekuatan tanah es didapat dari sudut awal setiap
kurva sedangkan angka poisson (v) diperkirakan sesuai dengan jenis dan keadaan
tanah.

lingkar mohr untuk hasil pemeriksaan triaxial

2.3 PERALATAN

1. Penumbuk Logam 12. Baskom


2. Gelas Ukur 13. Saringan No.40
3. Pelumas 14. Kuas
4. Alat Pencetak 15. Membran
5. Jangka Sorong 16. Sekrap
6. Kertas Filter 17. Batu Pori
7. Palu Karet 18. O’Ring
8. Nampan Besi 19. Alat Peregang
9. Stopwatch 20. Kepala Piston

PRAKTIKUM MEKANIKA TANAH II KELOMPOK 1


LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI ILMU SIPIL
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jalan Talang Banten, Kampus B 13 Ulu 30263

10. Timbangan Digital 21. Gunting


11. Cell Triaxial Chamber 22. Triaxial

2.4 BENDA UJI

Tanah kering sebanyak kg yang lolos saringan no. 4.

2.5 LANGKAH KERJA

1. Tumbuk Tanah di nampan besi dengan menggunakan palu karet


2. Ayak tanah hasil tumbukan dengan menggunakan ayakan no.40
3. Timbang tanah sebanyak 2kg
4. Masukkan sampel tanah kedalam baskom, campurkan air sebanyak 400 ml
5. Aduk sampel tanah sampai menjadi adonan kalis
6. Oleskan pelumas pada bagian dalam tabung cetak belah
7. Masukkan tanah kedalam tabung cetak belah lalu tumbuk hingga padat
8. Ukur diameter dan tinggi sampel tanah.
9. Siapkan 3 contoh sampel tanah.
10. Pasang membran dan O’Ring pada alat peregang
11. Letakkan batu pori pada bagian atas dan bawah sampel tanah serta
letakkan kepala piston diatas batu pori
12. Lalu pasang membran dengan alat peregang sambil dihisap hingga
terpasang ke dalam sample tanah lalu lepaskan O’ring.
13. Setelah membran terpasang lepaskan alat pencetak
14. Pasang tabung triaksial
15. Atur arloji sampai menunjukan angka 0.
16. Tabung di isi air sampai penuh. Jika sudah penuh, tutup lubang udara
secara rapat agar air tidak keluar saat melakukan uji tekan
17. Beri beban yang telah ditentukan 1 kg, 2 kg dan 3 kg.
18. Lakukan Pengamatan lalu catat hasil setiap detiknya sampai arloji
menunjukan penurunan.

PRAKTIKUM MEKANIKA TANAH II KELOMPOK 1


LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI ILMU SIPIL
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jalan Talang Banten, Kampus B 13 Ulu 30263

19. Keluarkan sampel dari tabung triaksial, lalu catat tinggi dan diameter
sampel setelah selesai melalui proses pengujian

2.6 PERHITUNGAN
a. Beban 1 kg
Diketahui :
Diameter = 3,44 cm
Tinggi = 6,92 cm
Kalibrasi = 0,321
Luas = ¼ . π . d2
= ¼ . 3,14. (3,44)2
= 9,289376 cm2
Volume = π . r2. t
= 3,14 . (1,5)2. 6,92
= 64,28248 cm3
1. Regangan ( 
10/1000
  x 100% = 0,1429 kg/cm2
7
780/1000
  
7
x 100% = 11,1429 kg/cm2

790/1000
   x 100% = 11,2857 kg/cm2
7
2. Beban P
Pembacaan Arloji x Kalibrasi (0,321)
P1 = 2 x 0,321 = 0,6420 kg/cm2
P78 = 7,5 x 0,321 = 2,4075 kg/cm2
P79 = 7 x 0,321 = 2,2470 kg/cm2
3. Faktor Koreksi Fc

PRAKTIKUM MEKANIKA TANAH II KELOMPOK 1


LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI ILMU SIPIL
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jalan Talang Banten, Kampus B 13 Ulu 30263

1
ΔL
Fc =
1000
1−
L0
1
Fc1 = 10/1000 = 1,0014
1−
7
1
Fc78 = 780/1000 = 1,1254
1−
7
1
Fc79 = 790/1000 = 1,1272
1−
7

4. Luas Koreksi (A)


A = A0 x Fc
A1 = 7,0625 x 1,0014 = 7,0751
A78 = 7,0625 x 1,1254 = 7,9510
A79 = 7,0625 x 1,1272 = 7,9638
5. Tegangan Deviator (σ1 – σ2) kN/m2 (kPa)
(σ1 – σ2) = (100 – ε) x (Diviasi x Kalibrasi) / (A0 x 100)
(σ1 – σ2)1 = (100 – 0,1429) x (10 x 0.321) / (7,065 x 100) = 0,0453
(σ1 – σ2)78= (100 – 11,1429) x (780 x 0.321) / (7,065 x 100) = 0,4305
(σ1 – σ2)79= (100 – 11,2857) x (790 x 0.321) / (7,065 x 100) = 0,4649
6. Tegangan Normal (σ)

σ = 1 + Tegangan Deviator
σ1 = 1 + 0,0453 = 1,0453
σ47 = 1 + 0,4305 = 1,4305
σ48 = 1 + 0,4649 = 1,4649
b. Beban 2 Kg
Diketahui :
Diameter = 3,44 cm

PRAKTIKUM MEKANIKA TANAH II KELOMPOK 1


LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI ILMU SIPIL
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jalan Talang Banten, Kampus B 13 Ulu 30263

Tinggi = 6,92cm
Kalibrasi = 0,321
Luas = ¼ . π . d2
= ¼ . 3,14. (3,1)2
= 9,289376 cm2
Volume = π . r2. t
= 3,14 . (1,5)2. 6,92
= 64,28248 cm3

1. Regangan ( 
10/1000
  x 100% = 0,14450867 kg/cm2
6,7
210/1000
  
6,92
x 100% = 3,03468208 kg/cm2

2. Beban P
Pembacaan Arloji x Kalibrasi (0,321)

P1 = 1 x 0.321 = 0.321 kg/cm2

P210 = 8,5 x 0.321 = 2,7285 kg/cm2

3. Faktor Koreksi Fc
1
ΔL
Fc =
1000
1−
L0
1
Fc1 = 10/1000 = 1,001447
1−
6,92
1
Fc210 = 210/1000 = 1,031297
1−
6,92
4. Luas Koreksi (A)

PRAKTIKUM MEKANIKA TANAH II KELOMPOK 1


LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI ILMU SIPIL
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jalan Talang Banten, Kampus B 13 Ulu 30263

A = A0 x Fc
A1 = 9,289376 x 1,001447 = 9.302819
A210 = 9,289376 x 1,031297 = 9.580102

5. Tegangan Deviator (σ1 – σ2) kN/m2 (kPa)


(σ1 – σ2) = (100 – ε) x (Diviasi x Kalibrasi) / (A0 x 100)
(σ1 – σ2)1 = (100 – 0,14450867) x (10 x 0,321) / (9.302819x 100) =
0.344558046
(σ1 – σ2)21= (100 – 3,03468208) x (210 x 0,321) / (9.580102x 100) =
6.822925617

6. Tegangan Normal (σ)


σ = 1 + Tegangan Deviator
σ1 = 1 + 0.344558046 = 1.344558046
σ21 = 1 + 6.822925617 = 7.822925617

c. Beban 3 kg

Diketahui :
Diameter = 3,44 cm

Tinggi = 6,92 cm

Kalibrasi = 0,321

Luas = ¼ . π . d2

= ¼ . 3,14. (3,44)2

= 9,289376 cm2
Volume = π . r2. t
= 3,14 . (1,5)2. 6,92
= 64,28248 cm3

PRAKTIKUM MEKANIKA TANAH II KELOMPOK 1


LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI ILMU SIPIL
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jalan Talang Banten, Kampus B 13 Ulu 30263

1. Regangan ( 
10/1000
  x 100% = 0.14450867 kg/cm2
6.92

970/1000
  
6.92
x 100% = 14.017341 kg/cm2

2. Beban P
Pembacaan Arloji x Kalibrasi (0,321)

P1 = 1x 0.321 = 0.321 kg/cm2


P97 = 12 x 0.321 = 3.852 kg/cm2

3. Faktor Koreksi Fc
1
ΔL
Fc =
1000
1−
L0
1
Fc1 = 10/1000 = 1,001447
1−
6.92
1
Fc970 = 970/1000 = 1,163025
1−
7.92
4. Luas Koreksi (A)
A = A0 x Fc
A1 = 9,289376 x 1,001447 = 9.302819
A97 = 9,289376 x 1,163025 = 10.80378

5. Tegangan Deviator (σ1 – σ2) kN/m2 (kPa)


(σ1 – σ2) = (100 – ε) x (Diviasi x Kalibrasi) / (A0 x 100)
(σ1 – σ2)1 = (100–0.14450867) x (10 x 0,321)/(9,289376 x 100) =
0.344558046

(σ1 –σ2)97= (100 –14.017341)x (970 x 0,321)/(9,289376 x 100)=


24.78060855
6. Tegangan Normal (σ)

PRAKTIKUM MEKANIKA TANAH II KELOMPOK 1


LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI ILMU SIPIL
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jalan Talang Banten, Kampus B 13 Ulu 30263

σ = 1 + Tegangan Deviator
σ1 = 1 + 0.344558046 = 1.344558046
σ97 = 1 + 24.78060855 = 25
.78060855

PRAKTIKUM MEKANIKA TANAH II KELOMPOK 1


LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI ILMU SIPIL
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jalan Talang Banten, Kampus B 13 Ulu 30263

HUBUNGAN ANTARA SUDUT GESER DAN JENIS TANAH

PRAKTIKUM MEKANIKA TANAH II KELOMPOK 1


LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI ILMU SIPIL
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jalan Talang Banten, Kampus B 13 Ulu 30263

PRAKTIKUM MEKANIKA TANAH II KELOMPOK 1


LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI ILMU SIPIL
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jalan Talang Banten, Kampus B 13 Ulu 30263

GAMBAR ALAT TRIAXIAL

1.Penumbuk Logam 2.Gelas Ukur 3.Pelumas


4.Alat Pencetak

5.Jangka Sorong 6.Kertas Filter 7.Palu Karet 8.Nampan Besi....

PRAKTIKUM MEKANIKA TANAH II KELOMPOK 1


LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI ILMU SIPIL
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jalan Talang Banten, Kampus B 13 Ulu 30263

9.Stopwatch 10.Timbangan Digital 11.Cell.Triaxial.Chamber 12.Baskom

13.Saringan No.40 14.Kuas 15.Membran 16.Sekrap

17.Batu Pori 18. O’Ring 19.Alat Peregang

20.Kepala Piston 21.Gunting 22.Triaxial

PRAKTIKUM MEKANIKA TANAH II KELOMPOK 1


LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI ILMU SIPIL
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jalan Talang Banten, Kampus B 13 Ulu 30263

GAMBAR LANGKAH KERJA TRIAXIAL

1. Tumbuk Tanah di nampan 2. Ayak tanah hasil tumbukan 3. Timbang tanah sebanyak
besi dengan menggunakan dengan menggunakan ayakan 2kg
palu karet no.40

PRAKTIKUM MEKANIKA TANAH II KELOMPOK 1


LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI ILMU SIPIL
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jalan Talang Banten, Kampus B 13 Ulu 30263

4. Masukkan sampel tanah 5. Aduk sampel tanah sampai 6. Oleskan pelumas pada
kedalam baskom, campurkan menjadi adonan kalis bagian dalam tabung cetak
air sebanyak 400 ml belah

7. Masukkan tanah kedalam 8. Ukur diameter dan tinggi 9. Siapkan 3 contoh sampel
tabung cetak belah lalu tumbuk sampel tanah. tanah.
hingga padat

PRAKTIKUM MEKANIKA TANAH II KELOMPOK 1


LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI ILMU SIPIL
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jalan Talang Banten, Kampus B 13 Ulu 30263

10. Pasang membran dan 12. Lalu pasang membran dengan


11. Letakkan batu pori pada
alat peregang sambil dihisap
O’Ring pada alat peregang bagian atas dan bawah sampel hingga terpasang ke dalam sample
tanah serta letakkan kepala tanah lalu lepaskan O’ring.
piston diatas batu pori

13.
Setelah membran terpasang
lepaskan alat pencetak 14. Pasang tabung triaksial 15. Atur arloji sampai
menunjukan angka 0.

PRAKTIKUM MEKANIKA TANAH II KELOMPOK 1


LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI ILMU SIPIL
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jalan Talang Banten, Kampus B 13 Ulu 30263

16. Tabung di isi air sampai penuh. 17. Beri beban yang telah 18. Lakukan Pengamatan lalu
Jika sudah penuh, tutup lubang catat hasil setiap detiknya
ditentukan 1 kg, 2 kg dan 3
udara secara rapat agar air tidak
kg. sampai arloji menunjukan
keluar saat melakukan uji tekan
penurunan.

19. Keluarkan sampel dari


tabung triaksial, lalu catat tinggi
dan diameter sampel setelah
selesai melalui proses pengujian

PRAKTIKUM MEKANIKA TANAH II KELOMPOK 1


LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI ILMU SIPIL
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jalan Talang Banten, Kampus B 13 Ulu 30263

2.7 KESIMPULAN

PRAKTIKUM MEKANIKA TANAH II KELOMPOK 1

Anda mungkin juga menyukai