BAB I
PERHITUNGAN GORDING
Data Perencanaan :
1 Sudut Kemiringan Atap = 15 = 0.262 rad
2 Jarak Antar Kuda-kuda ( c ) = 6m
3 Jarak Antar Gording ( b ) = 1.2 m
4 Jumlah Penggantung = 2 buah
5 Jarak Antar Penggantung = 2m
6 Penutup Atap = Asbes Gelombang
7 Berat Pentutup Atap = 11 kg/m
8 Tekanan Tiup Angin = 25 kg/m2
9 BJ = 37
10 Fu = 3700 kg/cm2
11 Fy = 2400 kg/cm2
12 Profil = LLC 150.50.20.3,2
W = 8.61 kg/m Zy = 8.19
Ix = 280 cm4 b = 50
Iy = 28.3 cm4 h = 150
Zx = 37.4 cm3 tf=tw= 3.2
13 E = 200000 Mpa
14 Tegangan Ijin = 1600 kg/m2
Sketsa
(400.8)
qDy = = 23.170339 kg/m
Beban Hidup
Beban Merata (Air Hujan)
qLa = sin
qLa = 28 kg/m2 > 20 kg/m2
diambil = 20 kg/m2 cos
qLax =
qLax = 10.352762 kg/m
qLay =
qLay = 23.2 kg/m
sin
Px =
Px = 25.881905 kg
Py =
Py = 96.592583 kg
Beban Angin
Koefisien Angin Tekan = -0.7
qW = 21 kg/m
Koefisien Angin Hisap = -1
qW18(/3)^2
= 30 kg/m
Dipakai qW = 30.0 kg/m
18^2
Perhitungan Momen
MLax = 18^2
= 5.18 Kgm
MLay = = 104.31999 Kgm
Beban Pekerja
MLx = = 12.940952 Kgm
MLy = = 144.88887 Kgm
Beban Angin
MWy = = 135 Kgm
Cek Kelangsingan
= 7.8125 = 11
/()+/()
= 46.875 = 108
OK KOMPAK
OK
Kontrol Momen
Mn x = Mp x = Zy. Fy = 196.56 kgm
(5/384 =
^4)/()1965600 Nmm(5/384 ^4)/
Mn y = Mp y = Zx. Fy = 897.6 kgm = 8976000 Nmm
(5/384 ^4)/(
Kontrol Lendutan
Jenis Beban
No Fx Fy
1 Akibat Beban Mati
/2 0.02285 cm 0.6982133 cm
40
2 Akibat Beban Air Hujan
0.038106 cm 0.6985714 cm
0.000762 cm 0.0077619 cm
0.9040179 cm
Lendutan izin
F Total
2.309 2.5 cm OK
Cek kelenturan
Mn > Mu
sumbu x 176.90 kgm > 24.95 kgm OK
sumbu y 807.84 kgm > 436.92 kgm OK
BAB I
PERHITUNGAN GORDING
cm3
mm
mm
mm
Jenis Beban
/()+/()
Kontrol Momen
1 OK
=170/ 1 OK
1 OK
=1680/ 1 OK
1 OK
1 OK
= 0.9
(5/384 ^4)/()
(5/384 ^4)/()
(1/48 ^3)/()
(5/384 ^4)/()
BAB II
PERHITUNGAN PENGGANTUNG GORDING
Data Perencanaan :
1 Berat Gording = 8.607 kg/m
2 Jarak Antar Gording (b) = 1.2 m
3 Berat Asbes Gelombang = 11 kg/m2
4 Sudut Kemiringan atap = 15
= 0.3 rad
5 Tekanan Tiup Angin = 25 kg/m2
6 Jumlah Gording (n) = 11 buah
7 Jumlah Penggantung = 2 buah
8 Fy = 2400 kg/cm2
9 Fu = 3700 kg/cm3
10 Jarak Antar Kuda-Kuda = 6m
11 b = 2m
Beban Angin
Koefisien Angin Tekan = -0.7
qW = 21 kg/m
Kombinasi Pembebanan
No Kombinasi Beban Kg
1 1,4D 8.692
2 1,2D + 1,6L 48.86
3 0,9D + 1,0W 42.59
Kontrol Leleh
Ag = Pu/ x Fy = 0.5 cm2
Kontrol Putus
Ag = Pu/ x Fu x 0,75 = 0.4 cm2
Dipakai Ag = 0.5 cm2
d = 4 x Ag/ = 0.8 cm
Diameter penggantung gording sebesar 1 cm
Kontrol Kelangsingan
Panjang penggantung = (jarak antar gording) + ( jarak antar penggantung)
= 2.33238 m
d panjang penggantung / jarak kuda kuda
1.000 0.389 OK
BAB III
PERHITUNGAN IKATAN ANGIN ATAP
Data Perencanaan :
1 Jarak antar gording = 1.2 m
2 Sudut kemiringan atap = 15
3 Tekanan tiup = 25 kg/m
4 Tinggi kolom = 6 m
5 Jarak antar kuda-kuda = 6 m
6 Bentang Kuda-kuda = 20 m
7 Tinggi bangunan = 14.6 m
8 Penutup atap = Asbes Gelombang
9 Mutu Baja = BJ 37
10 fu = 3700 kg/cm
11 fy = 2400 kg/cm
12 Koefisien AnginTekan = 0.4
13 b = 5 m
Perhitungan Ketinggian
Notasi Rumus Ketinggian
h1 h1 6 m
h2 h1 + tg ( x b) 7.34 m
h3 h1 + tg ( x b) 8.68 m
h4 h1 + tg ( x b) 10.02 m
Perhitungan beban angin yang diterima oleh kolom diasumsikan adanya kolom dengan tinggi h2 dan h3
= 183.494 kg
P3 =
3/2
q
= 216.987 kg
P4 =
3/2
= 250.481 kg
R = P1 + P2 + P3
= 725.962 kg
Menghitung gaya dalam yang terjadi pada batang diagonal (menggunakan metode ritter). Menghitung
gaya dalam batang 1 dan 2 karena konstruksi simetris maka batang 3 dan 4 juga dapat diketahui
P1 P2
= tan-1 5
8
5m = 32.01
R
P1 Batang 1
S1 sin V = 0
R - P1 - S1 cos = 0
S1 = R-P1
cos
S1 cos S1 = 767.6 kg
P1 P2 Batang 2
S2 sin V = 0
R - P1 -P2 - S2 cos = 0
S2 = (R - P1 - P2)
S2 cos S2 cos
S2 = 551.26 kg
R
P1 P2 P3 Batang 3
V = 0
R - P1 -P2 - S2 cos = 0
S2 = (R - P1 - P2)
S3 cos S3 cos
S2 = 295.38 kg
767.6 kg
= 0.355 cm
- Tinjauan terhadap putus :
Pu = fu. Ae = fu. (U.Ag) = 0.75
Ag = /( . . ) U= 1
= 0.277 cm
d perlu = 0.67 cm
d pakai = 1.2 cm OK
Penampang pakai ikatan angin
Ag pakai = 1/4
= 1.131 cm
Kontrol Ketahanan Profil
Tu . Tn
Tu = N/sin
= 1448.4 kg
Tn = Ag . Fy = 0.9
= 2714.34 kg
Tu . Tn
1448.4 2442.9 OK
Stress Ratio : Tu 1
- Tn
1448.4 1
2714.34
0.53361 1 OK
Dari kedua nilai diameter (d) tersebut, diambil yang terbesar dan yang dipasang haruslah sesuai dengan
diameter yang tersedia di pasaran. Digunakan penggantung berdiame 12 mm
hk
BAB IV
PERHITUNGAN REGEL
Data Perencanaan :
1 Sudut Atap = 20 = 0.349
2 Mutu Baja = BJ 37
3 fy = 240 N/mm2 2400 kg/cm2
4 fu = 370 N/mm2 3700 kg/cm2
5 Jarak antar kuda kuda = 6m
6 Jarak antar regel (b) = 2m
7 Jumlah penggantung = 2 buah
8 Jarak antar penggantun = 2m
8 Jarak melintang = 28 m
9 E = 200000 N/mm2
10 Tegangan Ijin = 1600 kg/m2
11 Berat penutup = 11 kg/m2
DIRENCANAKAN PROFI LLC 125.50.20.4
w = 7.5 kg/m b = 50 mm
Ix = 217 cm4 h = 125 mm
Iy = 33.1 cm4 tf=tw = 4 mm
Zx = 34.7 cm3 Ag = 9.548 cm2
Zy = 9.38 cm3
Penutup dinding = 22
Berat regel = 7.5
qd = 29.5
Berat lain lain (10%*qd) = 2.95
qd total = 32.45
2 BEBAN HIDUP
Komponen kg/m
3 BEBAN ANGIN
q= 25 Kg/m2
Angin Tekan
Koef. angin tekan 0.3
qw = 15
Angin hisap
Koef. Angin hisap -1
qw = 50
2m 2m 2m 6m
4 Mu = 0.9D + 1W
Mux = 0.9Mdy + 1Mwy = 225 kgm
KONTROL LENDUTAN
No Jenis Beban Fx Fy
(5/384 ^4)/()(5/384 ^4)/()
1 Akibat Beban Mati
0.000 cm 0.016 cm
2 Akibat Beban Air Hujan (5/384 ^4)/()
(5/384 ^4)/()
0.0000 cm 0.076805 cm
(5/384 ^4)/()
4 Akibat Beban Angin
1.275 cm
LENDUTAN IZIN
Jadi, F total = F total < L/240
1.278 < 2.5 OK
KONTROL TEGANGAN
Mnx = Zx*fy 832.8 kgm
Mny = Zy*fy 225.12 kgm
Muy = 59.470 kgm
Mux = 225 kgm
0.59 < 1 OK
kesimpulan
Dari hasil perhitungan maka untuk regel digunakan pro LLC 125.50.20.4
dengan nilai rasio tegangan 0.59371
^4)/()
^4)/()
BAB V
PERHITUNGAN PENGGANTUNG REGEL
- Beban Mati
qd = 32.45 kg/m
- Beban Hidup
Px = 100.00 kg
Jarak antar regel (b) = 2 m
Jarak penggantung = 2 m
jumlah regel (n) = 4 bh
jumlah penggantung = 2 bh
Kombinasi Pembebanan
1 DL = 32.45 kg
1 DL + 1 LL = 132.45 kg
Kontrol Leleh
T = Fy Ag
Ag = T / Fy = 0.35 cm2
Kontrol Putus
Ag = T / Fu 0,75= 0.30 cm2
Dipakai Ag = 0.35
Kontrol Kelangsingan
Panjang penggantung = (jarak antar regel) + ( jarak antar penggantung)
= 2.8284271 m
d pakai > d min
d > panjang penggantung regel / jarak antar kolom
1.0 0.47 OK
Kontrol Tegangan
= N (faktor tahanan).(1,3). Fy/1.5
A
= 749.250 2080 Kg/cm2
0.79
= 953.975 2080 Kg/cm2 OK
Data Perencanaan :
1 Jarak antar regel = 2m
2 Sudut atap = 20 = 0.26 rad
3 Tekanan tiup = 25 kg/m
4 Tinggi kolom = 6m
5 Jarak antar kuda kuda = 6m
6 Bentang kuda kuda = 20 m
7 Penutup atap = Asbes Gelombang
8 Mutu baja = BJ 37
9 Fy = 240 Mpa = 2400 kg/cm
10 Fu = 370 Mpa = 3700 kg/cm
Sketsa
5
7m 4
4
2 3
3
1
B
6m
VA VB
H = 0 Ma = 0
Ha = 362.98 kg Vb = 423.48 kg
Mb = 0
Va = Vb = 423.48 kg
S2 = 423.48 kg (tekan)
S4 = 1/ S3 = (S4 . Sin ) - Vb
= -60.50 kg (tarik)
= 558 kg (tarik)
Batang yang menentukan adalah batang S5 dipakai yg terbesar dimana gaya yang terbesar
adalah : 558 kg (tarik) = 5578 N
Dari kedua nilai diameter (d) tersebut, diambil yang terbesar dan yang dipasang haruslah sesuai
dengan diameter yang tersedia di pasaran. Digunakan penggantung berdia 12 mm
Jadi untuk ikatan angin dinding 12 mm, dengan rasio tegangan = 0.228
BAB VI
GAYA GEMPA
1 Perhitungan gaya gempa terjadi periode 2500 tahun menggunakan SNI 1726-2012
2 Jenis tanah diasumsikan merupakan tanah sedang dan spektrum desain lokasi di Kota Sumenep
dengan menggunakan peta Hazzard
Ss = 0.605
S1 = 0.218
Fa = 1.316
Fv = 1.964
Sms = Ss x Fa = 0.79618
Sm1 = S1 x Fv = 0.428152
Sds = 2/3 x Sms = 0.5307866667
Sd1 = 2/3 x Sm1 = 0.2854346667
- Seng Gelombang
X = 2 x 16.5 = 33
Y = 2 x 48 = 96
Jumlah = 3168
Beban Mati = 58287 kg
- Beban Hidup
Koefisien redukdi beban hidup ( Gudang ) = 0.8
Beban hidup atap
Beban hidup atap menentukan, R = 20 kg/m2
Berat Air Hujan = Koef reduksi x Luas atap x Beban air hujan
= 30835.2 kg
- Seng Gelombang
X = 2 x 144 = 288
Y = 2 x 288 = 576
Jumlah = 864
Beban Mati = 1457236.9 kg
- Beban Hidup
Koefisien redukdi beban hidup ( Gudang ) = 0.8
Beban hidup menentukan, W = 25 kg/m
Berat Air Hujan = Koef reduksi x Luas dinding x Beban angin
= 12600 kg
Beban Hidup = 12600 kg
Total Berat ( W0 ) = 1469836.92 kg
= 237240.32 kg
10 Distribusi Vertikal Gaya Gempa Pasal 7.8.3
_=(_ . _ ^)/( _ . _ ^ ) =_ .
Gempa X Gempa Y
Dasar Dasar
- Tengah 0.00 - Tengah 0.00
- Tepi 0.00 - Tepi 0.00
Ujung Kolom,h=7 m Ujung Kolom,h=7 m
- Tengah 23724.03 - Tengah 47448.06
- Tepi 11862.02 - Tepi 23724.03
BAB VI
GAYA GEMPA
TotalWeight
Kgf
17512.92
6293.47
18721.76
6061.58
326.69
862.4
5340.49
55119.31
TotalWeight
Kgf
12636
17512.92
44688
1382400
1457236.92
Fx (kg)
237240.32
Gempa Y
Joint
0.00
0.00
47448.06
23724.03
BAB VII
PERMODELAN STRUKTUR
D. Load Patern
Beban yang bekerja pada struktur ini terdiri dari beban mati (berat sendiri dan
beban mati tambahan), beban hidup, beban air hujan, beban angin dan beban
gempa yang mengacu pada SNI 1727-2013 dan SNI 1726-2013.
1. Beban Mati
Beban mati adalah berat seluruh bahan konstruksi gedung yang terpasang,
termasuk dinding, lantai, atap, komponen arsitektural lainnya yang
terpasang pada gedung.
- Beratsendiri (baja profil) = 7,850 kg/m2
- Berat sendiri (beton) = 2,400 kg/m2
- Beban Asbes gelombang = 11 kg/m2
2. Beban Hidup
Beban hidup yang bekerja pada struktur ini berupa beban terpusat yaitu
beban pekerja sebesar 100 kg yang dibebankan pada ujung atas kuda-kuda,
dengan anggapan beban pada saat konstruksi gedung sedang dikerjakan
atau pada saat pemeliharaan.
4. Beban Angin
Beban angin yang diterima oleh struktur bangunan berupa beban angin
tekan dan hisap yang besarnya bergantung pada letak bangunan tersebut
(dekat dengan pantai atau jauh dengan pantai). Pada struktur bangunan
yang terletak di Kota Sumenep ini menerima beban angin sebesar 25 kg/m2
dikali koefisien tekan atau tarik sesuai dengan kategori ketertutupan
bangunan.
5. Beban
Beban Gempa
gempa yang bekerja pada bangunan ini dihitung dengan cara statik
ekuivalen, yaitu gempa X dan gempa Y yang bekerja pada dua sisi
bangunan.
E. Load Combination
Setelah diketahui beban-beban yang bekerja pada elemen struktur maka dalam
pendesainan elemen struktur digunakan kombinasi pembebanan untuk
mendapatkan pembebanan yang maksimum yang mungkin terjadi pada saat
beban bekerja secara individual maupun bersamaan.
2. Kolom
No. Batang Gaya Aksial, Momen & Defleksi Kombinasi
3 Nu max = 2,414.49 kg 1,2D +1,0Ex + 0,3Ey +L
72 Mu max = 2,414.49 kgm 1,2D + 0,3Ex + 1,0Ey + L
3. Sambungan
Tipe
Joint Batang Gaya Tekan / Tarik Kombinasi
Sambungan
182 8,117.83 kg 1,2D + 1,6R + 0,5W
183 7,989.25 kg 1,2D + 1,6R + 0,5W
Sambungan A 459 223 2,747.05 kg 1,2D + 1,6R + 0,5W
224 497.31 kg 1,2D + 1,6R + 0,5W
283 2,167.83 kg 1,2D + 1,6R + 0,5W
178-2 10,122.49 kg 1,2D + 1,6R + 0,5W
207-1 1,568.89 kg 1,2D + 1,6R + 0,5W
Sambungan B 477
202-1 1,474.50 kg 1,2D + 1,6R + 0,5W
178-3 10,122.49 kg 1,2D + 1,6R + 0,5W
182-2 9,227.10 kg 1,2D + 1,6R + 0,5W
177-1 10,475.80 kg 1,2D + 1,6R + 0,5W
Sambungan C 432
173-1 5,372.62 kg 1,2D + 1,6R + 0,5W
182-1 45.58 kg 1,2D + 1,6R + 0,5W
BAB VIII
PERHITUNGAN KUDA - KUDA
Data Perencanaan:
1 Sudut Kemiringan Atap = 20 = 0.34907
2 Jarak Antar Kuda-kuda ( c ) = 6m
3 Jarak Antar Gording ( b ) = 1.3 m
4 Jumlah Penggantung = 2 buah
5 Penutup Atap = Asbes Gelombang
6 Berat Pentutup Atap = 11 kg/m
7 Tekanan Tiup Angin = 25 kg/cm
8 BJ = 37
9 Fu = 3700 kg/cm = 370
10 Fy = 2400 kg/cm = 240
11 Profil Gording = LLC 150.50.20.3,2
W = 8.61 kg/m
12 Profil Kuda - Kuda (rangka utama) = LL 110.110.12
(rangka batang) = LL 90.90.9
leleh = 0.75
fraktur = 0.85
U fraktur = 0.85
13 Tinggi bangunan (hk) = 8m
14 E = 200000 Mpa
15 Tegangan Ijin = 1600 kg/m
Sketsa
= 11 kg/m2 x 1,3 m x 6 m =
* Berat gording = Berat profil x d
= 8,61 kg/m x 6 m =
qDL =
2. Beban Hidup
* Berat air hujan
W = 40-0,8 20 kg/m2
= 24 20 kg/m2 (tebal air hujan 2 cm)
Maka, W yang dipakai adalah 20 kg/m2
qLL = W * b *d
= 156 kg
3. Beban Angin
Koefisien tiup angin pada bangunan jauh dari laut (q) = 25 kg/m
( didapatkan menggunakan interpolasi)
* Angin tekan
c = koefisien angin tekan bangunan terbuka sebagian = (0,02 - 0,4)-0,6
= 0.60
W tekan = c*q*b*d
= 117 kg
Beban Angin pada atap hanya ada angin hisap, dimana nilainya terproyeksikan dalam 2 arah yaitu :
Arah x = 117 kg x sin 20 = ###
* Angin hisap
c = Koefisien angin hisap untuk bangunan terbuka sebagian =
W hisap = c*q*b*d =
Beban Angin pada atap hanya ada angin hisap, dimana nilainya terproyeksikan dalam 2 arah yaitu :
5. Berat sendiri rangka utama kuda-kuda sudah secara otomatis masuk ketika kita penggunakan program
SAP 14.2.2 dalam menghitung struktur gaya pada gudang ini dengan meng-inputkan data jenis material
dan dimensi profil yang digunakan. :
# Kombinasi Pembebanan
a.) 1,4 D
b.) 1,2D+1,6L+0,5R
c.) 1,2D+1,6R+0,8W
d.) 1D+1L
e.) 1D+1L+1W
f.) 1,2D+1,3W+0,5R
g.) 0,9D+1,3W
h.) 0,9D-1,3W
i.) 1,2D+1,6L
j.) 1,2D+1Ex+0,3Ey+1L
k.) 1,2D+0,3Ex+1Ey+1L
l.) 0,9D+1Ex+0,3Ey
m.) 0,9D+0,3Ex+1Ey
Didapatkan nilai kombinasi yang paling menentukan (maksimum) terjadi pada kombinasi 1,2D + 1,6L +
dengan hasil gaya aksial maksimal yaitu :
* Batang utama kuda-kuda LL 110.110.12
Gaya tekan (Nu) = 12822.05 kg
Gaya tarik (Tu) = 11910.17 kg
Data profil :
Ag = 5020 mm r =
ex = 31.5 mm ix =
ey = 31.5 mm iy =
Ix = 2800000 mm i min =
Iy = 2800000 mm tp =
a = 110 mm Panjang batang (
b = 110 mm b=h =
Kondisi perletakan sendi-sendi k = 1 Nu = 12.822
Cek Kelangsingan
= b/t = 9.17
PENAMPANG KOMPAK
p = 0,54E/Fy = 15.59
Kondisi perletakan sendi-sendi k = 1
= /(i ) = 693.02
sumbu bahan (sumbu X)
x = k.L = 446.11
ix
y = k.L = 436.44
iy
Kelangsingan Ideal
m = 2
iy =( ^2+m/ = 818.999
2 ^2 )
/(0,7
/)
c = =
7.55568
= 168833.400203 N
= 16883.3400203 kg
Nu/ Nn < 1
0.89347 < 1 OK
Komponen struktur yang memikul gaya tarik aksial terfaktur harus memenuhi
Tu < Tn
11.910 < 134.197 OKE
Data profil :
Ag = 2460 mm r =
ex = 22.6 mm ix =
ey = 22.6 mm iy =
Ix = 723000 mm i min =
Iy = 723000 mm tp =
a = 80 mm Panjang batang (
b = 80 mm b=h =
Kondisi perletakan sendi-sendi k = 1 Nu = 1.993
Cek Kelangsingan
= b/t = 10.00
PENAMPANG KOMPAK
p = 0,54E/Fy = 15.59
Kondisi perletakan sendi-sendi k = 1
= /(i ) = 298.71
sumbu bahan (sumbu X)
x = k.L = 191.32
ix
sumbu bebas bahan (sumbu y)
Direncakan tebal plat kopel t = 10 mm
Iy = 2(ly + "Ag (ey + "
tp/2) ^2)
= 5193859.2 mm
(Iy/(
iy = )) = 45.95 mm
y = k.L = 100.76
iy
Kelangsingan Ideal
m = 2
iy =( ^2+m/ = 315.247
2 ^2 )
/(0,7
/)
c = =
2.90831
= 55841.16 N
= 5.58 ton
Nu/ Nn < 1
0.419975 < 1 OK
BAB VIII
PERHITUNGAN KUDA - KUDA
rad
MPa
MPa
85.8 kg
51.6 kg
137.4 kg
137.4 kg
68.721 kg
156 kg
78 kg
(0,02 - 0,4)-0,6
-0.4
78 kg
dimana nilainya terproyeksikan dalam 2 arah yaitu :
kg/m
12 mm
33.4 mm
33.4 mm
21.5 mm
10 mm
= 14900 mm
110 mm
(Gaya tekan terfaktor)
8 mm
24.2 mm
24.2 mm
15.5 mm
10 mm
= 4630 mm
80 mm
(Gaya tekan terfaktor)
BAB IX
PERHITUNGAN KOLOM
Data Perencanaan:
1 Sudut Kemiringan Atap = 20 = 0.349 rad
2 Jarak Antar Kuda-kuda ( c ) = 6m
3 Jarak Antar Gording ( b ) = 1.3 m
4 Jumlah Penggantung = 2 buah
5 Penutup Atap = Asbes Gelombang
6 Berat Pentutup Atap = 11 kg/m
7 Tekanan Tiup Angin = 25 kg/cm
8 BJ = 37
9 Fu = 3700 kg/cm = 370 MPa
10 Fy = 2400 kg/cm = 240 MPa
11 Profil Gording = LLC 150.50.20.3,2
W = 8.61 kg/m
12 Profil Kolom = WF 300.300.15.15
= A = 300 mm Ix =
= B = 300 mm Iy =
= Ag = 13480 mm ix =
= r0 = 18 mm iy =
= d = 300 mm Zx =
= w = 1.06 kg/mm Zy =
= tw = tf = 15 mm
13 E = 200000 Mpa
14 b = 0.9
15 Tegangan Ijin = 1600 kg/m
Sketsa
Nu = 9937.69
Cek Profil
Terhadap Tekuk Lokal
Mu = 2414.49
Mn = Mu/b
= 2682.7667
p = 170/fy p = 1680/fy
= 10.9734528143 = 108.44353
syarat f < p KOMPAK syarat w < p KOMPAK
Sketsa
Kolom AB WF 300.300.15.15
I = 215000000 mm
L = 8000 mm
I/L = 26875.00
Kuda-kuda BG LL 110.110.12
I = 5600000 mm
L = 28000 mm
I/L = 200
Kolom GH WF 300.300.15.15
I = 215000000 mm
L = 8000 mm
I/L = 26875.00
G 53,5/0,2 13.4375
H - 1
Dalam arah y kolom diasumsikan tertumpu sendi-sendi atas dan bawahnya sehingga
ky = 1.0
kx x Lx = 55.24 ky x Ly = 110.19
rx ry
c = 1/ x (kx x Lx /rx) x (fy/E)
= 0.6090871607
karena 0,25 < c < 1,0
1,43/
= (1,60,67
)
= 1.200
Nn = Ag x fcr = Ag x fy/
= 2696554.13703 N
= 26965541.3703 kg
Nn = 0, 85 x Nn
= 22920710.1648 kg
Nu = 0.000434 < 0.2 PERSAMAAN 11.36
Nn
Aksi Balok
Periksa kompak atau tidak WF 300.300.15.15
b/ 2 tf = 10
p = 170/fy
= 10.9734528143 KOMPAK
Ny = Ag x fy
= 3235200 N = 32352000 kg
Nu
= 0.000341 < 0.13 PERSAMAAN 11.43
Ny
Perbesaran Momen b
Untuk menghitung b diperlukan rasio kelangsingan dari portal tak bergoyang
kx x Lx
= 63.4921
rx
Cm = 0,6 - 0,4 x (M1/M2)
= 0.2
Ne1 x E x A
=
(k x L / r )
= 6600559.487745 N
= 660055.9487745 kg
b Cm
=
1-(Nu/Ne1)
= 0.203057 < 1.0
Diambil b = 1.0
Perbesaran Momen s
Nu = 9937.69 kg
Cm = 1.0 ( untuk momen konstan)
Ne1 = x E x A
(k x L / r )
= 6600559.487745 N
= 660055.9487745 kg
Ne1 = 1320111.897549 kg
s = Cm
1-(Nu/Ne1)
= 1.0075850142
Cek Momen
Dengan menggunakan persamaan 11.36 maka dapat diketahui
Mux = b x Mntu + s x Mltu
= 4847.2939409934 kg.m
Nu Mux
+ < 1.0
Nn b x Mnx
0.156058282 < 1.0 OK
BAB IX
PERHITUNGAN KOLOM
215000000 mm
71000000 mm
126 mm
72.6 mm
1440000 mm
466000 mm
kg
kg.m
kg.m
1680/fy
KOMPAK
BAB X
PERHITUNGAN SAMBUNGAN KUDA-KUDA
Data Perencanaan :
1 Leleh = 0.9
2 Fraktur = 0.75
3 U Fraktur = 0.85
4 Baut = 10 mm
5 Mutu Baut = A307
6 Fu = 3700 kg/cm = 370 Mpa
7 Fy = 2400 kg/cm = 240 Mpa
8 tp = 10 mm
9 n bidang geser = 2
10 Ukuran pelat = 10 x 200
Tabel Baut :
Sketsa
C
B
Sambungan A
S182 = 8117.83 Kg
S183 = 7989.25 Kg
S223 = 2747.05 Kg
S224 = 497.31 Kg
S283 = 2167.83 Kg
Sambungan B
S178-2 = 10122.49 Kg
S207-1 = 1568.89 Kg
S202-1 = 1474.5 Kg
S178-3 = 10122.49 Kg
Sambungan C
S182-2 = 9227.10 Kg
S177-1 = 10475.80 Kg
S173-1 = 5372.62 Kg
S182-1 = 45.58 Kg
BAB X
UNGAN SAMBUNGAN KUDA-KUDA
BAB XI
PERHITUNGAN PELAT LANDAS
Data Perencanaan :
1 Leleh = 0.9
2 Fraktur = 0.75
3 U Fraktur = 0.85
4 Fu = 3700 kg/cm = 370 Mpa
5 Fy = 2400 kg/cm = 240 Mpa
6E = 200000 Mpa
7 Tegangan ijin = 1600 kg/cm
8 Dimensi kolom = WF 300.300.15.15
9Dimensi plat landas =
B=H = 400 mm = 40 cm
a=b = 100 mm = 10 cm
10 Nu = 6354.7 kg
11 Mu = 786.99 kgm
Tegangan maksimum
N/A + M/W = Nu/BH + 6 Mu/BH2
= 3.97169 + 7.37803
= 11.35 kg/cm2
Tegangan minimum
N/A - M/W = Nu/BH - 6 Mu/BH2
= 3.97169 - 7.37803
= 3.41 kg/cm2
BAB XI
RHITUNGAN PELAT LANDAS
10 mm
BAB XII
PERHITUNGAN ANGKUR
Data Perencanaan :
1 Leleh = 0.9
2 Fraktur = 0.75
3 U Fraktur = 0.85
4 Baut = 10 mm
5 Fc = 300 kg/cm = 30 Mpa
6 Fu = 3700 kg/cm = 370 Mpa
7 Fy = 2400 kg/cm = 240 Mpa
8E = 200000 Mpa
9 Tegangan ijin = 1600 kg/cm
10 Dimensi kolom = WF 300.300.15.15
11
Dimensi plat landas= 400 x 400
12 Nu = 6354.7 kg
13 Mu = 786.99 kgm
14 Tegangan max = 11.35 kg/cm
15 Tegangan min = 3.41 kg/cm
11.35
9.2 31
A = 1/4 ^2
= 2.01 cm
BAB XII
PERHITUNGAN ANGKUR
= 40 cm
= 40 cm
= 40 cm
= 9.234 cm