I. REFERENSI
II. TUJUAN
Untuk menentukan besar nilai dari kuat tekan beton dan untuk mengetahui ketebalan
plat beton yang dicor pada suatu elemen struktur yang telah dibuat yang umurnya >14
hari dan diambil sebagai bahan untuk di uji dengan cara pengeboran.
Beberapa ketentuan dalam melakukan pengujian dengan cara Core drill, antara lain :
Pemberian beban uji harus dilakukan bertahap dengan pembebanan benda uji
yang konstan berkisar antara 0.2 N/mm² per detik hingga benda uji hancur.
Kuat tekan beton inti ialah kuat tekan dari benda uji beton inti. Kuat tekan benda
uji beton inti dihitung sampai ketelitian 0.5 Mpa dengan menggunakan rumus:
f’c =
Dimana :
P = Beban uji maksimum (hancur) yang ditunjukan oleh mesin uji tekan dalam
(kg)
LABORATORIUM UJI BAHAN DAN KONSTRUKSI
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext. 266 Bandung
= 3.14
Apabila setelah pelaksanaannya uji tekan diketahui bahwa diameter agegat kasar ≥
0,5 ϕ, maka f’c untuk benda uji beton inti tersebut dinyatakan batal dan tidak berlaku.
1.75 0.98
1.50 0.96
1.25 0.93
1.00 0.87
c. Faktor Pengali C2 (akibat adanya baja tulangan dalam beton benda uji )
C2 = 1,0 + 1,5
LABORATORIUM UJI BAHAN DAN KONSTRUKSI
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext. 266 Bandung
C2 = 1,0 + 1,5
Dimana :
d = diameter tulangan
ϕ = diameter benda uji
h = jarak terpendek antara sumbu tulangan dengan ujung benda uji
L = panjang benda uji sebelum dicaping
3. Kuat Tekan Beton Inti Yang Telah Dikoreksi
Kuat Tekan
Mutu Beton
kg/cm2 Mpa
K-225 225 22,5
K-250 250 25
K-275 275 27,5
K-300 300 30
K-350 350 35
K-400 400 40
K-450 450 45
K-500 500 50
4.2 Bahan
a. Plat beton di depan lab uji bahan dengan mutu f’c = 25 MPa
b. Belerang
c. Pasir kwarsa
d. Oli
e. Air
LABORATORIUM UJI BAHAN DAN KONSTRUKSI
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext. 266 Bandung
V. LANGKAH KERJA
4. Set alat-alat agar benar-benar vertical dengan bantuan tabung nivo dan levelkan
alat pengeboran
.
5. Pasang selang masuk ke alat pengeboran lalu nyalakan air dan alat pengeboran
Catatan : Selama pengeboran usahakan air selalu mengalir pada mata bor, guna
membantu proses pengeboran dan agar mata bor tidak mudah rusak / panas
LABORATORIUM UJI BAHAN DAN KONSTRUKSI
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext. 266 Bandung
6. Nyalakan mesin jika semuanya sudah siap untuk pengujian, lakukan pengeboran pada
plat beton yang telah disiapkan untuk mengambil benda uji.
7. Matikan mesin jika sudah selesai pengujian.
8. Setelah pengeboran selesai, ambil benda uji dengan alat ambil.
9. Lalu ukur diameter dan tentukan panjang yang diinginkan (L) 1,2 – 2 Diameter
benda uji. Kemudian potong benda uji sesuai dengan dimensi yang sudah ditentukan
agar permukaan ujung beton nya rata dan ukur kembali dimensinya
LABORATORIUM UJI BAHAN DAN KONSTRUKSI
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext. 266 Bandung
10. Jika ada tulangan ukur jarak antara as tulangan dan lapisan terluar beton yang
terdekat (h) dan diameter tulangan (d) yang terdapat didalam benda uji.
Catatan : Dalam benda uji tidak boleh ada tulangan dengan arah vertical terhadap benda
uji dan apabila terdapat tulangan vertikal maka benda uji tidak terpakai. Dan untuk benda
uji yang terdapat tulangan arah horizontal, maka benda uji tersebut dapat dipakai.
11. Oven benda uji agar kering dengan suhu 110oC kurang lebih 15 menit.
12. Lalu sesudah kering keluarkan benda uji dari oven dan tunggu sampai dingin.
LABORATORIUM UJI BAHAN DAN KONSTRUKSI
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext. 266 Bandung
15. Siapkan cetakan ring kaping dan olesi dengan oli agar cetakan mudah dilepas , lalu
masukan campuran caping dalam cetakan dengan tebal maksimum 10 mm.
16. Capping permukaan atas dan bawah benda uji, lalu cek kerataan permukaanya
dengan nivo.
LABORATORIUM UJI BAHAN DAN KONSTRUKSI
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext. 266 Bandung
17. Setelah capingan kering ukur tinggi benda uji setelah dicaping (L’).
18. Set mesin uji tekan
19. Simpan benda uji ditengah-tengah as, dan lakukan pembebanan sampai beton
mengalami retak.
20. Catat besar beban hancur tersebut (Pmax) dan gambarkan pola retaknya.
6.1 Data
Panjang
Berat
Diameter Panjang Benda Benda Uji Beban
Nama Benda Uji
No Benda Uji Uji Sebelum di Setelah di Maksimum
Benda Uji di udara
(mm) Capping (L) (mm) Capping (P) (KN)
(Kg)
(L') (mm)
Panjang
Diameter Jarak Terpendek Antara Benda Uji
Nama Diameter Benda
No Tulangan Sumbu Tulangan Dengan Sebelum di
Benda Uji Uji (mm)
(mm) Ujung Benda Uji (mm) Capping (L)
(mm)
Baja
1 7,054 99,30 51,38 118,38
Tulangan
LABORATORIUM UJI BAHAN DAN KONSTRUKSI
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext. 266 Bandung
6.2 Perhitungan
Berat Volume (V)
Hasil Interpolasi
0.93 0,87
C1 = 0,87 + × (1,21 -1,00) = 0,9204
1,25 1,00
Mencari nilai C2
C2 = 1,0 + 1,5
C2 = 1,046
Kuat Tekan Setelah Koreksi
f’cc = Co × C1 × C2 × f’c
= 0,92 × 0,9204 × 1,046 × 23,13
= 20,486 MPa
VII. KESIMPULAN
Beton yang diuji mempunyai kuat tekan sebesar 20,486 MPa dan kuat tekan rencana
sebesar 25 MPa, sehingga beton tersebut tidak memenuhi kuat tekan rencana. f’cc ≥ 0,85
f’c rencana.