Anda di halaman 1dari 3

UJIAN AKHIR SEMESTER GANJIL 2021-2022

JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG


Program Studi : D3 KS Hari/Tgl. : Rabu, 5 Januari 2021
Mata Kuliah : Pengujian Material Nama : Aliqa Agnia Fadillah
Kode MK : …………….. Kelas : 2B-KSI
Waktu : 90 Menit Tanda : ……………..
Sifat Ujian : Tutup Buku Tangan

1. Dari hasil rancangan campuran beton dengan metoda ACI diperoleh proporsi bahan-bahan
beton untuk 1 m3 dengan mutu fc-20 sebagai berikut:
Semen = 378 kg
Air = 203 kg
Agregat halus = 735 kg
Agregat kasar = 857 kg
Bila diketahui :
KADAR AIR KADAR AIR AGREGAT
JENIS AGREGAT
AGREGAT SSD (%) DI LAPANGAN (%)
Agregat Halus 10.64 7.61
Agregat Kasar 2.16 2.62

Hitung proposi bahan-bahan beton untuk 1 kali pengadukan menggunakan 1 zak semen
setelah dikoreksi
Jawab:
Semen = 378 kg
Agregat Halus = 735 x ((100+7.61)/100) = 423,4335 kg
Agregat Kasar = 857 x ((100+2.62)/100) = 450,9534 kg
Air = 378 - {857 x (2.62/100-2.16/100)}- {735 x (7.61/100-10.64/100)} = 359,3059 kg

2. Apa yang dimaksud dengan kuat tekan karakteristik beton ?. Sebutkan bentuk dan ukuran
dari benda uji untuk menentukan kuat kuat tekan karakteristik beton serta tuliskan rumus
untuk menentukannya, lengkap dengan keterangan. Apabila ternyata mutu beton yang
dihasilkan, tidak memenuhi syarat maka tindakan apa yang harus sdr. lakukan agar mutu
beton nantinya dapat memenuhi syarat.
Jawab:
Kuat tekan beton adalah beban tekan maksimum yang dapat dipikul oleh beton per satuan
luas sampai beton itu hancur. Tujuannya untuk mengetahui mutu beton hasil rancangan
sebelumnya, apakah memenuhi syarat atau tidak. Juga untuk menilai dan mengendalikan
mutu pekerjaan pembetonan di lapangan dalam memenuhi syarat spesifikasi. Adapun bentuk
benda uji dapat berupa kubus ukuran 15x15x15 cm dengan perbandingan kekuatan 1.00,
kubus ukuran 20x20x20 cm dengan perbandingan kekuatan 0.95 dan silinder ukuran 15x30
cm dengan perbandingan kekuatan 0.83
Rumus:
- Kuat tekan bebas
𝑃
𝑓𝑐𝑖 =
𝐴
Keterangan:
Fci = kuat tekan (MPa)
P = tekanan (N)
A = luas bidang tekan (mm2)

- Rumus untuk menentukan kuat tekan karakteristik:


f'c=f'cr-k.SD
keterangan:
f’c = Kuat tekan karakteristik (MPa)
f’cr = kuat tekan beton rata-rata (MPa)
k = konstanta nilai factor cacat
sd = standar deviasi

3. Jelaskan mengapa dilakukan pengujian hammer test dan sebutkan faktor-faktor yang
mempengaruhi hasil uji dengan alat hammer test dan berikan alasannya.
Jawab:
Pengujian hammer test ini untuk memeriksa struktur beton keras yang bermasalah, pada
kondisi terjadi retakan atau kerusakan bangunan. Tujuannya supaya mengetahui nilai kuat
tekan pada struktur beton.
Factor yang mempengarusi hasil uji yaitu :
a. Jenis semen = mempengaruhi nilai kekuatan beton.
b. Jenis agregat= Jenis agregat memberikan korelasi yang berbeda antara kekuatan tekan
dan angka pantulan.
c. Kondisi permukaan= akan menimbulkan terlalu rendahnya kekuatan beton yang
dikalibrasi dalam kondisi kering.
d. Pengaruh cuaca dan usia beton=Hubungan antara kekerasan dan kekuatan bervariasi
sebagai fungsi waktu.
e. Pengaruh karbonasi permukaan beton= memberikan kekuatan yang terlalu tinggi.
f. Lokasi pengetesan= Lokasi atau titik memiliki karakteristik yang berbeda sehingga hasil
pengujiannya akan bervariasi.

4. Apa tujuan dari pengujian beton yang menggunakan prinsip gelombang suara ? dan uraikan
salah satu prosedur pengujiannya.
Jawab:
Pengujian yang menggunakan prinsip gelombang suara bertujuan untuk mengetahui
kepadatan beton, kekuatan beton, dan kedalaman retakan dari elemen struktur beton, serta
dapat memperoleh gambarankualitas beton.
Prosedur untuk menentukan kedalaman retakan :
- Siapkan alat dan bahan
- Oleskan stemplet sebelum menggunakan alat agar menempel.
- Tempelkan trsnducer pada titik yang ditentukan dengan jarak 10 cm dari retakan.
- Baca transit time pada alat pundit.
- Setelah semua lintasan diukur, bersihkan kembali semua benda uji dan alat yang
digunakan.
5. Mengapa pengujian beton dengan cara pemboran diperlukan ? dan bilamana hasil uji yang
dilakukan memenuhi persyaratan teknis. beton ?
Jawab:
Karena pengujian beton dengan pemboran dilakukan untuk mendapatkan nilai estimasi kuat
tekan pada struktur yang sudah dilaksanakan. Bila hasil uji yang telah dilakukan tersebut
memenuhi syarat maka beton tersebut layak digunakan.

6. Mengapa harus dilakukan uji lentur beton ?. Tulis bentuk dan ukuran serta rumus untuk
menentukan nilai kuat lentur . Bilamana benda uji kuat lentur dianggap gagal setelah
dilakukaan pengujian ?
Jawab:
Uji lentur beton dilakukan untuk menentukan besarnya kuat lentur aktual dari beton hasil
rancangan dan membandingkannya dengan kuat lentur teoritis. Bentuk beton yang diuji
adalah balok dengan ukuran 10 x 10 x 50 cm.
Rumus yang digunakan untuk menghitung besar kuat lentur, yaitu :

Mmax (momen maksimum) = P.L/6


W = momen tahanan = 1/6 ×b×h^2
Kuat lentur (MR) = Mmax/W = (P.L)/(b.h^2 )

Keterangan :
P = Beban lentur maksimum
L = Panjang bentang (mm)
b = Lebar balok (mm)
h = Tinggi balok (mm)

Rumus kuat lentur beton teoritis menurut ACI 363R-1992 :

MRTeoritis = 0,94 √(f'c)

Keterangan :
F’c = Kuat tekan beton karakteristik (MPa)

Lembar jawaban dikirim ke email : nursyafril@polban.ac.id

Anda mungkin juga menyukai