A. PENDAHULUAN
Kuat tekan beton adalah besarnya beban per satuan luas, yang
menyebabkan benda uji beton hancur bila dibebani dengan gaya tekan tertentu
yang dihasilkan oleh mesin tekan.
Pengujian ini dilakukan terhadap benda uji yang mewakili beton yang
akan dibuat. Benda uji ini dapat berupa silinder dan kubus. Pengujian ini
digunakan dalam rangka pengendalian mutu beton pada saat pelaksanaan
pembetonan.
B. TUJUAN PENGUJIAN
Memperoleh kuat tekan beton dengan prosedur pengujian yang benar.
E. LANGKAH KERJA
1. Pembuatan dan Pematangan Benda Uji
a. Menyiapkan bahan yang berupa pasir, pc, agregat kasar dan agregat
halus sesuai dengan perhitungan yang telah dibuat.
b. Bersihkan molen atau mesin pengaduk, persiapkan semua alat yang
diperlukan. Termasuk juga cetakan, bersihkan cetakan dan berikan
pelumas.
c. Masukkan semua material beton dengan urutan : pasir, semen dan
kerikil setelah merata masukkan air 50%. Kemudian jika sudah mulai
tercampur dengan rata, masukkan 50% air sisanya.
d. Setelah adonan tercampur merata, maka adukan dituang ke dalam bak
pengaduk.
e. Lakukan pengujian slump
f. Masukkan adukan kedalam cetakan uji sampai padat sambil ditusuk-
tusuk supaya agregat merata, setelah selesai ratakan permukaan.
g. Lakukan pengujian bleeding.
2. Persiapan Pengujian
a. Ambil benda uji dari bak perendam/ pematangan (curing) 1 hari
sebelum pengujian, kemudian dibersihkan dari kotoran yang
menempel dengan menggunakan kain lembab, kemudian simpan
benda uji ditempat yang teduh selam 24 jam.
b. Timbang berat benda uji dan ukur ukuran benda uji tersebut.
3. Cara Pengujian
a. Letakkan benda uji di mesin tekan secara centris, agar semua
permukaan terkena mesin tekan.
b. Jalankan mesin tekan dengan penambahan beban yang konstan
berkisar antara 2 sampai 4 kg/cm2 per detik.
c. Lakukan pembebanan sampai benda uji menjadi retak dan catatlah
beban maksimum yang terjadi selama pemeriksaan benda uji.
Kubus :
A=pxl V = S3 BJ = m / V
Silinder :
A = x x d2 V = x r2 x t BJ = m / V
Silinder 1 12319,
15 - - 30 176,625 5298,75 2,33
7
Silinder 2 12390,
15 - - 30 176,625 5298,75 2,34
3
Jumlah 4,7
Berat Jenis Rata-rata 2,35
Keterrangan;
D = Diameter
p = Panjang
l = Lebar
t = Tinggi
A = Luas penampang
V = Volume
BJ = Berat Jenis
Berat jenis rata-rata yang didapat dari hasil pengujian adalah 2,35gr/cm3 dari
yang direncanakan 2,64 gr/cm3.
P
A
Kuat Tekan Beton = MPa
Dimana:
P = Beban maksimum (Newton)
A = Luas permukaan benda uji (mm2)
Kuat tekan rata-rata yang dicapai dari beton yang diuji adalah 26,625 MPa umur
21 hari. Sedangkan kuat tekan rata-rata yang direncanakan adalah 22,5 MPa.
G. KESIMPULAN
1. Hasil pengujian kuat tekan memenuhi kuat tekan rencana (22,5 MPa).
2. Silinder 2 tidak sesuai dengan yang direncanakan disebabkan beberapa
faktor :
a. Pemerataan ketika penuangan agregat kasar lebih banyak kekubus
dan silinder 1 jadi agregat kurang homogen.
b. Agregat halus/pasir jenuh air.
c. Proses pemadatan yang kurang baik.
d. Kurang konstan saat menggunakan alat uji tekan.
e. Berat jenis tidak sesuai rencana karena bahan uji berongga dan
kandungan kadar lumpur pada pasir tinggi, seharusnya pasir dicuci
terlebih dahulu.