A. JADWAL PELAKSANAAN
Hari / Tanggal : Jum’at, 19 Mei 2023
Waktu : 08.00 WIB – selesai
Lokasi : Laboratorium Pengujian Beton Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Padang
B. TUJUAN PELAKSANAAN
1. Tujuan Umum
Dapat menentukan kuat tekan beton dan dapat membuat rancangan beton sesuai dengan yang
diinginkan.
2. Tujuan Khusus
a. Dapat mengetahui dan memahami prosedur pengujian kuat tekan beton.
b. Dapat mengenal dan mempergunakan peralatan yang digunakan pada pengujian kuat tekan
beton dengan baik dan sesuai dengan fungsinya.
c. Dapat menentukan, menghitung, dan menganalisa hasil dari pengujian kuat tekan beton.
d. Dapat membandingkan/ menyimpulkan hasil yang didapat dengan batasan standar yang telah
ditentukan.
C. REFERENSI
1. AASHTO T – 119 – 74 5. Modul Praktikum Material Beton
2. ASTM C 39M-04a
3. SNI 03-6805-2002
4. SNI 03-1974-1990
D. DASAR TEORI
Kuat tekan beton adalah besarnya beban per satuan luas, yang menyebabkan benda uji beton
hancur bila dibebani gaya tekan tertentu yang dihasilkan oleh mesin tekan. Kuat tekan beton
mengidentifikasi mutu dari sebuah struktur. Semakin tinggi tingkat kekuatan struktur yang
dikehendaki, semakin tinggi pula mutu beton yang dihasilkan. Kekuatan tekan beton ditentukan oleh
pengaturan dari perbandingan semen, agregat kasar, dan halus, air.
KELOMPOK ALFA 3
1A- DIII TEKNIK SIPIL BTN : 06 - 1
T. A. 2022/2023
Lab. Pengujian Material Beton
Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Padang Laporan Pengujian Material Beton
2. Umur beton
Kuat tekan beton bertambah sesuai dengan bertambahnya umur beton tersebut.
5. Sifat agregat
Sifat yang paling berpengaruh adalah kekasaran permukaan dan ukuran maksimumnya. Bila butir
agregat maksimum lebih besar, maka memerlukan pasta yang sedikit untuk mengisi rongga antar
butir dan sedikit pula pori beton nya hingga kuat tekan lebih tinggi.
Dalam pengujian kuat tekan ini bentuk yang di uji adalah bentuk kubus 15 x 15 x 15 cm. Apabila
kekuatan tekan beton tidak ditentukan dengan benda uji kubus yang berisi 15 cm, tetapi dengan
benda uji kubus yang berisi 20 cm, atau dengan benda uji silinder dengan diameter 15 cm dan tinggi
30 cm, maka perbandingan antara kekuatan tekan yang didapat dengan benda-benda uji ini dengan
benda uji kubus 15cm harus diambil menurut tabel II.
Tabel II. Perbandingan kekuatan tekan beton pada berbagai benda uji
KELOMPOK ALFA 3
1A- DIII TEKNIK SIPIL BTN : 06 - 2
T. A. 2022/2023
Lab. Pengujian Material Beton
Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Padang Laporan Pengujian Material Beton
Mutu beton dan mutu pelaksanaan dianggap memenuhi syarat, apabila dipenuhi syarat-syarat berikut:
1. Tidak boleh lebih dari 1 nilai diantara 20 nilai hasil pemeriksaan benda uji berturut-turut terjadi
'
kurang dari σ bk .
2. Tidak boleh satupun nilai rata-rata dari 6 hasil pemeriksaan benda uji berturut-turut terjadi
kurang dari (
σ 'bk +0 . 82 s r )
3. Selisih antara nilai tertinggi dan terendah diantara 6 hasil pemeriksaan benda uji berturut-turut
tidak boleh lebih besar dari 4.3 sr.
4. Dalam segala hal, hasil pemeriksaan 20 benda uji berturut-turut, harus memenuhi peraturan yang
telah dibuat.
KELOMPOK ALFA 3
1A- DIII TEKNIK SIPIL BTN : 06 - 3
T. A. 2022/2023
Lab. Pengujian Material Beton
Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Padang Laporan Pengujian Material Beton
c. Semen
d. Air
Catatan :
Semen yang diuji adalah semen PCC produksi PT. Semen Padang
Air yang digunakan berasal dari lingkungan Politeknik Negeri Padang
Kerikil alami dari sungai Lubuk Alung
Pasir alami dari Batang Anai, Duku
F. KESELAMATAN KERJA
1. Keselamatan Umum
a. Memakai pakaian praktek selama berada di laboratorium
b. Membaca referensi sebelum pratikum
c. Kosentrasi saat pratikum
d. Mematuhi prosedur pelaksanaan dan penggunaan alat
e. Menjaga kebersihan lingkungan lokasi pratikum
2. Keselamatan Khusus
a. Menggunakan masker hidung pada saat pengadukan agar tidak mengganggu saluran pernapasan.
b. Menggunakan sarung tangan pada saat memegang semen agar tidak terjadi iritasi pada kulit.
G. PROSEDUR PELAKSANAAN
1. Pembuatan benda uji
a. Isi cetakan dengan adukan beton dalam 3 lapis, dimana masing – masing lapis di tumbuk
sebanyak 25 kali.
b. Ratakan permukaan beton dan getarkan dengan mesin penggetar, jika beton turun karena
padat, tambah lagi isi silinder dengan beton yang sama hingga permukaan benar–benar rata.
c. Matikan mesin vibrator jika adukan beton tampak mengkilap dan gelembung udara tidak ada
yang keluar dari adukan semen.
d. Diamkan benda uji selama 24 jam dalam cetakan.
e. Setelah 24 jam, buka/ keluarkan benda uji dari cetakan atau silinder.
f. Tandai dan diamkan benda uji yang akan di uji penekanan nya sesuai dengan batas waktu
pengujian kuat tekan.
d. Hitung kuat tekan beton, jika mesin penekan berhenti dan beton mulai pecah.
Benda uji 2
Berat beton = 10,21 kg
Beban (P) = 127,41 kN = 127410 N
Luas = 17662,5 mm2
Kekuatan beton pada umur 3 hari = 7,21 MPa
Kekuatan beton pada umur 28 hari = 7,21 MPa /0,4
= 18,02 MPa
= (18,02) / 10 x 0.83 Mpa
= 1,49 Mpa
Benda uji 3
Berat beton = 10,19 kg
Beban (P) = 107,01 kN = 107010 N
Luas = 17662,5 mm2
Kekuatan beton pada umur 3 hari = 6,06 MPa
Kekuatan beton pada umur 28 hari = 6,06 MPa / 0,4
= 15,15 MPa
= (15,15) / 10 x 0.83 Mpa
= 1,25 Mpa
KELOMPOK ALFA 3
1A- DIII TEKNIK SIPIL BTN : 06 - 5
T. A. 2022/2023
Lab. Pengujian Material Beton
Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Padang Laporan Pengujian Material Beton
√
SD= ( 1 ,73 – 1 , 49 )2+ (1 , 49 – 1, 49 )2+ ( 1, 2 5 – 1 , 49 )2
3
SD=0 , 297 MPa
' '
f c=f cr−k . SD
¿ 1 , 49 MPa−1 , 64 x 0,121 MPa
¿ 1,291 Mpa
'
f c umur 28 hari=1,291 /0.4=3,227 Mpa
25−3,227
%Kegagalan= x 100 %
25
¿ 87 , 09 %
I. KESIMPULAN
Dari hasil pengujian yang dilakukan didapat rata-rata kuat tekan beton 1,49 MPa, kemudian
dilakukan perhitungan pada umur 28 hari didapat kuat tekan beton 1,291 Mpa, dan persentase
kegagalan 87 , 09 %.
Menurut SNI 03-1974-1990, kuat tekan beton tercapai menurut aturan lama (SNI 2002) jika
kegagalan <5%, sedangkan menurut aturan baru (SNI 2013) kuat tekan beton tercapai jika kuat tekan
beton tercapai jika kuat tekan ≥ 25 Mpa. Jadi, dapat disimpulan bahwa beton tersebut tidak mencapai
kuat tekan yang diisyaratkan berdasarkan aturan lama (SNI 2002) karena memiliki nilai kegagalan
lebih dari 5%, sedangkan menurut aturan baru, beton tersebut belum mencapai kuat tekan beton yang
diisyaratkan karena nilainya < 25 MPa.
J. LAMPIRAN
1. Data kelompok
2. Skema prosedur pengujian
3. Animasi prosedur pengujian
4. Gambar peralatan pengujian
5. SNI pengujian
KELOMPOK ALFA 3
1A- DIII TEKNIK SIPIL BTN : 06 - 6
T. A. 2022/2023