Anda di halaman 1dari 10

BAB XVII

ANALISIS KEKUATAN TEKAN BETON KARAKTERISTIK

17.1 Tujuan
Tujuan dilaksanakannya analisis kekuatan tekan beton, dapat dilihat
sebagai berikut:
1. Menentukan kekuatan tekan benda uji (beton) yang berbentuk silinder dan
balok yang dibuat dan dirawat di laboratorium.
2. Menetapkan nilai deviasi standar dari benda uji beton.
3. Menghitung nilai kekuatan tekan beton karakteristik dengan 5%
kemungkinan adanya kekuatan yang tidak memenuhi.
4. Membandingkan nilai kekuatan tekan beton karakteristik (fc’) sesungguhnya
dengan nilai kekuatan beton rencana.

17.2 Landasan Teori


Beton adalah bahan bangunan komposit yang terbuat dari campuran
semen, air, agregat halus (pasir), dan agregat kasar (kerikil) serta kadang-kadang
ditambahkan bahan tambah yang sangat bervariasi mulai dari bahan kimia
tambahan, serat, sampai bahan buangan non-kimia pada perbandingan tertentu.
Kekuatan tekan adalah kemampuan beton untuk menerima gaya tekan persatuan
luas. Kuat tekan beton mengidentifikasikan mutu dari sebuah struktur. Semakin
tinggi tingkat kekuatan struktur yang dikehendaki, semakin tinggi pula mutu
beton yang dihasilkan. Nilai kuat tekan beton didapatkan melalui tata cara
pengujian standar, menggunakan mesin uji dengan cara memberikan beban tekan
bertingkat pada benda uji silinder beton (diameter 150 mm, tinggi 300 mm)
sampai hancur. Standar pengujian kuat tekan digunakan SNI 03- 6805 – 2002 dan
ASTM C 39/C 39M-04A. Kuat tekan beton juga dipengaruhi oleh kualitas bahan
yang digunakan dalam campuran beton, salah satunya adalah agregat (agregat
halus dan agregat kasar), semen, dan air yang digunakan dalam campuran beton.
Kekuatan tekan (fc’) adalah kemampuan beton untuk menerima gaya tekan
per-satuan luas. Kuat tekan beton adalah salah satu parameter yang digunakan
untuk mengontrol mutu dari sebuah beton. Beton mempunyai kuat tekan yang
besar, sementara kuat tarik yang kecil. Sebelum material beton mengeras,
136
Laporan Praktikum Beton Analisis Kekuatan Tekan Beton Karakteristik
campuran beton merupakan campuran yang plastis, sehingga keadaan ini sering
kita sebut kelecakan beton. Sehingga kekuatan tekan merupakan salah satu kinerja
utama beton.
Metode pengujian kuat tekan beton yang tingkat keandalannya paling
tinggi adalah pengujian merusak (destructive test) dengan menggunakan alat
universal testing machine (UTM). Uji merusak ini dilakukan di laboratorium
dengan menguji sejumlah sampel penelitian untuk melihat capaian nilai kuat
tekannya. Pengujian ini membutuhkan biaya yang cukup tinggi dan memerlukan
waktu pengerjaan yang lebih lama. Namun, terkadang pengujian untuk
mengetahui kuat tekan beton tidak selalu bisa dilakukan di laboratorium dengan
alat UTM, tapi harus dilakukan langsung di lapangan. Untuk kondisi praktis
seperti ini dan dalam rangka pengawasan mutu beton dilapangan dibutuhkan alat
pengujian untuk mengukur atau mengetahui kuat tekan beton keras dengan cepat
dan praktis serta tidak merusak.
Pengujian ini dikenal dengan istilah uji tidak merusak (non-destructive
test). Salah satu alat yang paling umum digunakan untuk metode tidak merusak
ini adalah hammer test. Metode uji non-destructive dengan hammer test dilakukan
dengan memberikan intact (tumbukan) pada permukaan beton dengan
menggunakan suatu massa yang diaktifkan dengan menggunakan energi yang
besarnya tertentu. Jarak pantulan yang timbul dari massa tersebut pada saat terjadi
tumbukan dengan permukaan beton benda uji dapat memberikan indikasi kuat
tekan beton. Namun metode hammer test ini memiliki beberapa kekurangan
diantaranya:
1. Hasil pengujian dipengaruhi oleh kerataan permukaan.
2. Kelembaban beton.
3. Sifat-sifat.
4. Jenis agregat kasar.
5. Derajat karbonisasi.
6. Umur beton.
Oleh karena itu, beton yang akan diuji haruslah dari jenis dan kondisi yang
sama. Selain itu sulit mengkalibrasi hasil pengujian, tingkat keandalannya rendah,

Kelompok 6 137
Laporan Praktikum Beton Analisis Kekuatan Tekan Beton Karakteristik
hanya memberikan informasi mengenai karakteristik beton pada permukaan
(Lubis M, 2003). Penelitian lain yang dilakukan oleh Gani, 2013, memberikan
hasil yang menunjukkan nilai pengukuran kuat tekan beton dengan metode
hammer test lebih tinggi dari hasil pengujian dengan menggunakan alat UTM.
Sebagai upaya meningkatkan ketepatan nilai kuat tekan dari hammer test
dalam penggunaan praktek lapangan, diusulkan penelitian untuk menganalisis
perbandingan nilai kuat tekan beton antara destructive test dan non-destructive
test yang dirawat dengan cara perawatan kering (dry curing) dan perawatan basah
(wet curing).
Kekuatan tekan beton mempunyai kecenderungan bervariasi dari tiap-tiap
adukan. Besar variasi itu tergantung dari berbagai faktor (Kardiono
Tjokrodimulyo, 1993), antara lain:
1. Variasi mutu bahan dari satu adukan ke adukan berikutnya.
2. Variasi cara pengadukan.
3. Keterampilan dan stabilitas pengaduk atau pekerja..
Kekuatan tekan karakteristik beton adalah kuat tekan beton yang diperoleh
dari hasil pemeriksaan sejumlah besar benda uji yang berhubungan dengan
standar deviasi. Kuat tekan karakteristik berlandaskan dengan Hukum Distibusi
Gauss yang artinya pemeriksaan dari sejumlah besar benda uji akan diperoleh kuat
tekan beton yang bervariasi yang sedemikian rupa sehingga membentuk kurva
berbentuk lonceng yang disebut Kurva Distribusi Gauss. Faktor-faktor yang
mempengaruhi kekuatan tekan beton antara lain sebagai berikut:
1. Standar Deviasi
Standar deviasi berbanding lurus dengan kuat tekan beton karakteristik,
semakin meningkat nilai standar deviasi maka semakin meningkat pula kuat
tekan beton karakteristik hingga mendekat suatu batas tertentu, umumnya
besar standar deviasi yang diperoleh dari hasil pelaksanaan pengujian berkisar
antara 40 kg/cm2 – 60 kg/cm2.
2. Faktor penyesuaian “k” dengan besarnya persentase destuktif
Koefisien penyesuaian “k” sebesar 1,64 menyatakan adanya 5% area
destruktif atau dengan kata lain ada kemungkinan 5% diperoleh kuat tekan

Kelompok 6 138
Laporan Praktikum Beton Analisis Kekuatan Tekan Beton Karakteristik
beton dibawah kuat tekan beton karakteristik, semakin besar koefisien
penyesuaian “k”, maka akan semakin kecil persentas edestruktif yang terjadi.
3. Pertimbangan ekonomi dan keamanan
Berdasarkan faktor penyesuaian “k” dan persentase destruktif maka dapat
dianalisa bahwa semakin besar koefisen penyesuaian “k” maka semakin aman
suatu perencanaan beton, akan tetapi hal ini berbanding terbalik dengan
pertimbangan ekonomi, semakin besar faktor koefisien penyesuaian “k” maka
semakin besar pengeluaran biaya perencanaan dalam pembuatan beton.
Pengujian analisis kekuatan karakteristik beton dilakukan dengan
menentukan tegangan tekan karakteristik beton yang berdasarkan pada data
pengujian kekuatan tekan beton yang telah didapatkan pada pengujian kekuatan
tekan beton, tegangan tekanan yang dapat diperoleh dengan cara antara lain
sebagai berikut:
1. Menetapkan nilai standar deviasi benda uji.
2. Menghitung nilai kekuatan tekan beton karakteristik dengan syarat:
fc’ = fcr’ 1,64 · S (17.1)
3. Membandingkan nilai kekuatan tekan beton karakteristik yang diperoleh
dengan nilai rencana.

17.3 Peralatan
Kekuatan tekan beton karakteristik dilakukan dengan beberapa alat dan
bahan. Alat dan bahan yang digunakan dalam kekuatan tekan beton karakteristik
adalah sebagai berikut:

17.3.1 Alat
Alat yang digunakan pada pengujian kekuatan tekan karakteristik beton
adalah data yang didapatkan dari hasil pengujian kekuatan tekan beton.
1. Alat tulis, untuk mecatat hasil-hasil perhitungan.
2. Kalkulator, untuk membantu dalam perhitungan kuat tekan beton
karakteristik.

Kelompok 6 139
Laporan Praktikum Beton Analisis Kekuatan Tekan Beton Karakteristik

Alat tulis Kalkulator


Gambar 17.1 Alat analisis kuat tekan beton karakteristik

17.3.1 Bahan
Bahan yang digunakan pada pengujian kekuatan tekan karakteristik beton
adalah data yang didapatkan dari hasil pengujian kekuatan tekan beton.
Tabel 17.1 Data kekuatan tekan beton
Umur Kode fc'
A1 1,178
7 hari A2 1,319
A3 1,128
B1 7,258
14 hari B2 6,391
B3 6,433
C1 8,349
28 hari C2 8,455
C3 9,558

17.4 Prosedur
Analisis kekuatan tekan beton karakteristik (fc’) dilakukan dengan
prosedur kerja yaitu pengumpulan data yang akan dianalisis dan perhitungan
untuk mendapatkan data hasil analisis. Berikut ini prosedur proses analisis
kekuatan tekan beton karakteristik (fc’):
1. Mengumpulkan setiap data pengujian yang diperoleh terhadap pengukuran
kuat tekan beton.
2. Hitung dan catatlah semua perolehan data sesuai perhitungan.

17.5 Perhitungan
Didapatkan hasil perolehan data kekuatan tekan beton (fc) dari masing-
masing benda uji sebagai berikut:
1. fc’ umur 7 hari
Beton A3 = 8,062

Kelompok 6 140
Laporan Praktikum Beton Analisis Kekuatan Tekan Beton Karakteristik
Beton A2 = 9,011
Beton A3 = 7,685
fc' umur 14 hari
Beton B1 = 7,258
Beton B2 = 6,391
Beton B3 = 6,433
fc’ umur 28 hari
Beton C1 = 8,349
Beton C2 = 8,455
Beton C3 = 9,558
2. Faktor konversi umur beton
7 hari = 0,65
14 hari = 0,88
28 hari =1
Berdasarkan data dan rumus di atas maka perlu dilakukan perhitungan kuat
tekan karakteristik beton sebagai berikut:
1. Menghitung kekuatan beton (fb’)
Beton umur 7 hari
fb’ (umur 7 hari A1) = 8,602 MPa
fb’ (umur 7 hari A2) = 9,011 MPa
fb’ (umur 7 hari A3) = 7,685 Mpa
Beton umur 14 hari
fb’ (umur 14 hari B1) = 7,258 MPa
fb’ (umur 14 hari B2) = 6,391 MPa
fb’ (umur 14 hari B3) = 6,433 MPa
Beton umur 28 hari
fb’ (umur 28 hari C1) = 8,349 MPa
fb’ (umur 28 hari C2) = 8,455 MPa
fb’ (umur 28 hari C3) = 9,558 MPa
2. Menghitung kuat tekan beton rata-rata (f’cr)
Kuat tekan beton rata-rata umur 7 hari

Kelompok 6 141
Laporan Praktikum Beton Analisis Kekuatan Tekan Beton Karakteristik
N

f’cr =
∑ f b'
1
N
8,602+9,011+7,685
=
3
= 8,432 MPa
Kuat tekan beton rata-rata umur 14 hari
N

f’cr =
∑ f b'
1
N
7,528+6,391+6,433
=
3
= 6,784 MPa
Kuat tekan beton rata-rata umur 28 hari
N

f’cr =
∑ f b'
1
N
8,349+8,455+ 9,558
=
3
= 8,787 MPa
3. Menghitung standar deviasi
Standar deviasi beton umur 7 hari


N

S = ∑ (fb' ¿−fcr ' )²


1
¿
N−1

√( )2 ( )2 (
= 8,602−8,432 + 9,011−8,432 + 7,685−8,432
3−1
)2

= 0,679
Standar deviasi beton umur 14 hari


N

S = ∑ (fb' ¿−fcr ' )²


1
¿
N−1

√( )2 ( )2 (
= 7,258−6,784 + 6,391−6,784 + 6,433−6,784
3−1
)2

Kelompok 6 142
Laporan Praktikum Beton Analisis Kekuatan Tekan Beton Karakteristik
= 0,501
Standar deviasi beton umur 28 hari


N

S = ∑ (fb' ¿−fcr ' )²


1
¿
N−1

√( )2 ( )2 (
= 8,349−8,787 + 8,455−8,787 + 9,558−8,787
3−1
)2

= 0,669
4. Menghitung kuat tekan beton karakteristik (f’c)
Kuat tekan beton karakteristik umur 7 hari
fc’ = f’cr – 1,64 s
= 8,432 – 1,64 × 0,679
= 7,318 Mpa
Kuat tekan beton karakteristik umur 14 hari
fc’ = f’cr – 1,64 s
= 6,784 – 1,64 × 0,501
= 5,962 Mpa
Kuat tekan beton karakteristik umur 28 hari
fc’ = f’cr – 1,64 s
= 8,787 – 1,64 × 0,669
= 7,689 Mpa

17.6 Hasil dan Analisis Data


Kekuatan tekan beton karakteristik adalah kekuatan tekan beton yang
diperoleh dari hasil pemeriksaan sejumlah besar benda uji yang dihitung
berdasarkan pada perhitungan kuat tekan beton umur 28 hari (fb’), perhitungan
kekuatan tekan beton rata-rata (fcr’) dan perhitungan deviasi standar (S). Data
yang digunakan dalam perhitungan kekuatan tekan beton karakteristik didapatkan
dari hasil perhitungan kekuatan tekan beton.
Perhitungan analisis kuat tekan beton karakteristik harus dilakukan dengan
teliti dan sesuai dengan prosedur, agar hasil yang didapatkan benar. Kekuatan
tekan beton rata-rata dari jumlah 3 buah sampel beton umur 7 hari adalah sebesar

Kelompok 6 143
Laporan Praktikum Beton Analisis Kekuatan Tekan Beton Karakteristik
8,432 MPa. Standar deviasi yang didapatkan adalah sebesar 0,679. Kekuatan
tekan beton rata-rata dari jumlah 3 buah sampel beton umur 14 hari adalah sebesar
6,784 MPa, Standar deviasi yang didapatkan adalah sebesar 0,501. Kekuatan
tekan beton rata-rata dari jumlah 3 buah sampel beton umur 28 hari adalah sebesar
8,787 MPa. Standar deviasi yang didapatkan adalah sebesar 0,669

Tabel 17.2 Data nilai analisis kekuatan tekan beton


Umur Kode mPa fb’ fcr’ S fc’
A1 8,062 8,602
7 hari A2 9,011 9,011 8,432 0,679 7,318
A3 7,685 7,685
B1 7,258 7,258
14 hari B2 6,391 6,391 6,784 0,501 5,962
B3 6,433 6,433
C1 8,349 8,349
28 hari C2 8,455 8,455 8,787 0,669 7,689
C3 9,558 9,558

Kelompok 6 144
Laporan Praktikum Beton Analisis Kekuatan Tekan Beton Karakteristik
17.7 Kesimpulan
Kesimpulan yang didapatkan dalam pengujian analisis kekuatan tekan
beton karakteristik adalah sebagai berikut:
1. Kuat tekan beton rata-rata dari jumlah 3 buah sampel beton adalah sebesar
10,845 MPa.
2. Standar deviasi yang didapatkan adalah sebesar 0,209.
3. Nilai kuat tekan beton karakteristik yang didapatkan sebesar 10,502 Mpa.
Berdasarkan hasil analisis kekuatan tekan beton karakteristik yang telah
dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa nilai kuat tekan beton yang didapatkan
lebih kecil dari kuat tekan beton yang direncanakan dimana nilai rata-rata kuat
tekan beton yang didapatkan sebesar 10,845 MPa dan nilai kuat tekan beton
rencana sebesar 26,48 MPa.

17.8 Saran
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pengujian analisis kekuatan
tekan beton karakteristik yang telah dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Memastikan untuk mengikuti prosedur yang berlaku agar proses perhitungan
yang dilaksanakan benar.
2. Perhitungan dilakukan dengan teliti agar data yang didapatkan sesuai dan
tidak terdapat kesalahan.

Kelompok 6 145

Anda mungkin juga menyukai