Anda di halaman 1dari 6

BAB II

BETON DAN BAJA TULANGAN

Tujuan pembelajaran umum:


1) Mahasiswa dapat menjelaskan tentang material beton dan baja.
2) Mahasiswa dapat menjelaskan sifat-sifat mekanik dari beton dan baja.
Tujuan pembelajaran khusus
1) Mahasiswa dapat menjelaskan unsur – unsur pembentuk beton bertulang dan
komposisi dari material pembentuknya.
2) Mahasiswa dapat menentukan sifat-sifat mekanik dari beton dan baja.

II.1 Beton
Beton adalah bahan bangunan yang terbuat dari campuran agregat kasar,agregat
halus( pasir ), udara,air dan semen sebagai bahan pengikat sehingga akan
membentuk massa yang padat dan keras.Kekuatan beton akan sangat tergantung
dari perbandingan campuran( komposisi ) bahan pembentuknya.

Gbr.3 Bahan pembentuk beton

Untuk keperluan proses perencanaan struktur beton bertulang, berikut ini adalah
beberapa sifat mekanis(karakteristik) yang sering digunakan yaitu:
a) Kuat tekan beton ( fc’ )
P
fc’ = [ MPa ]
A

Struktur Beton Dasar   5 


Untuk mendapatkan hasil kuat tekan beton dilakukan pengujian di laboratorium,
dengan benda uji yang digunakan adalah silinder dengan ukuran 150 X 300 mm
pada umur 28 hari.Dari hasil proses uji tekan dapat dibuatkan suatu grafik
hubungan regangan – tegangan yang dipakai dalam proses perencanaan.

tegangan

regangan

Gbr. 4 Diagram regangan-tegangan beton

Dari kurva hubungan tegangan – regangan di atas, serta untuk memudahkan


dalam perhitungan perencanaan maupun analisa, maka kurva tersebut
diidealisasikan seperti pada gambar di bawah ini:

( i ) Diagram tegangan ( ii ) Diagram tegangan yang diidealisasikan

Gbr. 5 Diagram tegangan idealisasi

Dari hasil uji tekan beton dapat diketahui model keruntuhan yang terjadi sebagai
berikut :

Struktur Beton Dasar   6 


Cone Cone Cone Shear Columnar

& &

Gbr. 6 Model keruntuhan

b) Modulus elastisitas beton [ Ec ]


1) Ec = wc1,5[ 0,043 f c ' ]

Wc= kg/m3
fc’= MPa
Rumus di atas digunakan untuk beton normal degan kuat tekan tidak lebih dari
60 MPa, serta untuk beton yang berat isi tidak kurang dari 2000 kg/m3 dan kuat
tekan tidak melampaui 40 MPa.

2) Ec = 4700 f c '
fc’= MPa
Untuk beton normal dengan berat volume ( berat isi ) ± 2400 kg/m3.
c) Kuat tarik beton
1) Kuat tarik belah / splitting test.

2P
fct =
π.L.D
2) Kuat tarik langsung

P
fct’ =
A
Berdasarkan peraturan, besarnya nilai kuat tarik langsung sebesar :

fct = 0,33 f c '

3) Kuat tarik lentur

fct = 0,6 f c '

Struktur Beton Dasar   7 


II.2 Baja tulangan
Baja tulangan yang digunakan untuk keperluan perencanaan maupun konstruksi
harus sesuai dengan standart yang telah ditentukan. Jenis baja tulangan yang
sering digunakan adalah:
a) Baja tulangan polos [Ø]
b) Baja tulangan deform(ulir) [D]

Untuk mengetahui kuat ( mutu ) baja dapat dilakukan pengujian tarik di


laboratorium.Dari hasil pengujian dapat digambarkan hubungan tegangan –
regangan sebagai berikut :

Gbr. 7 Diagram regangan - tegangan. baja

Untuk keperluan analisa maupun perencanaan kurva di atas diidealisasikan


seperti pada gambar di bawah ini:

tegangan

regangan

Gbr.8 Diagram regangan - tegangan. idealisasi

Struktur Beton Dasar   8 


Dari grafik di atas dapat ditentukan modulus elastisitas baja tulangan.Besarnya
modulus elastisitas [ Es ] = tan φ.
Sesuai dengan peraturan,besarnya modulus elastisitas [ Es ] = 200000 MPa

II.3 Rangkuman

Dalam pembahasan di atas dapat dirangkumkan sebagai berikut:


1) Kekuatan dari material beton bertulang ditentukan dari komposisi dari
campuran unsur pembentuknya.
2) Sifat-sifat mekanik dari beton yang sering digunakan dalam proses analisa
dan perencanaan adalah kuat tekan dan modulus elastisitas.Dari kuat tekan
beton dapat dibuatkan kurva hubungan tegangan dan regangannya,karena
kurva hubungan tegangan dan regangan berupa kurva polinomial,maka
untuk keperluan analisa dan perencanaan kurva tersebut disederhanakan
menjadi bentuk persegi panjang.Disamping hal itu, dari hasil uji kuat tekan
dapat diketahui jenis keruntuhan dari beton tersebut.
3) Jenis material baja yang digunakan dalam perencanaan ada 2 jenis yaitu baja
tulangan polos dan ulir.Seperti halnya dengan beton, tegangan leleh dan
modulus elastisitas yang merupakan sifat mekanik dari baja yang digunakan
dalam proses analisa dan perencanaan.

Struktur Beton Dasar   9 


DAFTAR PUSTAKA

1. Badan Standarisasi nasional,SNI 03-2847-2002,”Tata Cara Perhitungan Struktur


Beton Untuk Gedung”,2002.
2. Dipohusodo,I,”Struktur Beton Bertulang”,Gramedia,1991.
3. Vis,W.C dan Kusuma,G,”Dasar-Dasar Perencanaan Beton Bertulang Berdasarkan
SKSNI T-15-1991-03”,Erlangga,1994.
4. Park,T and Paulay,T,”Reinforced Concrete Structures”,John Wiley&Sons,1975.
5. Mac Gregor,J G,”Reinforced Concrete Mechanics and Design”,Prentice Hall,1998.

Struktur Beton Dasar   10 

Anda mungkin juga menyukai