Anda di halaman 1dari 8

17

Struktur Beton Bertulang I

BAHAN AJAR
PERTEMUAN KE 3

Program Studi : Teknik Sipil


Nama Mata Kuliah/Kode : STRUKTUR BETON BERTULANG I
Jumlah SKS :2
Pengajar : 1. Dr. Eng. Rita Irmawaty, ST., MT.
2. Dr. Rudy Djamaluddin, ST., M. Eng.
3. Tim Dosen KBK Struktur

Sasaran Belajar : Setelah lulus mata kuliah ini mahasiswa mampu


Mata Kuliah Prasyarat : Matematika Rekayasa 1, Statika dan Mekanika Bahan
Deskripsi Mata Kuliah :
18
Struktur Beton Bertulang I

I. PENDAHULUAN
1.1 Cakupan atau Ruang Lingkup Materi Pembelajaran
Disain dan analisis Struktur Beton merupakan bahasan yang saling
melengkapi dalam pembahasan kekuatan beton yang direncanakan. Disain
merupakan kegiatan merencanakan berdasarkan data awal bahan dan beban yang
ditargetkan untuk mampu dipikul oleh struktur beton yang direncanakan, sementara
analisis mengarah kepada pengontrolan terhadap struktur beton yang telah dibuat
disainnya atau struktur beton yang beralih fungsi atau struktur beton yang akan
memikul peningkatan beban layan. Jadi disain menghasilkan suatu struktur
sementara analisis mengontrol kemampuan struktur beton yang sudah didisain atau
sudah ada. Pekerjaan analisis banyak dilaksanakan terhadap konstruksi teknik sipil
yang sudah dilaksanakan yang memang umurnya sudah lama dimanfaatkan, atau
karena perkembangan lalu lintas misalnya pada balok beton pada konstruksi
jembatan yang memerlukan pekerjaan-pekerjaan analisis.

1.2 Sasaran Pembelajaran


Mahasiswa mampu memahami dan menerapkan prinsip dasar
merencanakan dan mengontrol desain struktur balok beton yang menerima momen
lentur dan geser lintang dengan mengikuti langkah-langkah secara sistematis.

1.3 Manfaat
Setelah mempelajari materi ini maka mahasiswa diharapkan mampu
memahami dan menerapkan prinsip dasar merencanakan dan mengontrol desain
struktur balok beton yang menerima momen lentur dan geser lintang dengan
mengikuti langkah-langkah secara sistematis.

1.4 Urutan Pembahasan


Pokok bahasan dalam Modul II Struktur Beton ini merupakan teori, desain dan
analisis struktur balok beton yang memikul lentur (memikul momen lentur dan gaya
geser/lintang) disertai contoh soal, yang meliputi:
2.1. Teori dasar dan analisa balok beton tulangan tunggal;
2.2. Teori dasar dan analisa balok beton tulangan rangkap
2.3. Langkah-langkah desain dan analisis;
2.4. Contoh soal desain dan analisis;
2.5. Soal – latihan;
19
Struktur Beton Bertulang I

II. PENYAJIAN
MODUL II
DISAIN DAN ANALISIS BALOK LENTUR
PENAMPANG PERSEGI

2.1. Teori Dasar dan Analisa Balok Beton Tulangan Tunggal


Penampang balok beton bertulangan tunggal adalah penampang beton
dengan lokasi tulangan hanya pada satu sisi saja [di bagian atas saja untuk momen
M(-) atau di bagian bawah saja untuk momen (+)]. Untuk membahas rumus-rumus
desain dan analisis struktur beton bertulangan tunggal, maka disini diperlihatkan
suatu potongan melintang balok prismatis sebagai berikut :

Gambar 2.1. Penampang balok lentur dengan blok tegangan


(Penyederhanaan dari Whitney)

Analisa berdasarkan “Metode Desain Kekuatan”.

Berdasarkan metode perhitungan cara “Metode Desain Kekuatan”, maka


beton kondisi meleleh dan baja tulangan juga meleleh pula, sehingga :

= 0,003 dan 0,85 f’c serta fy terjadi bersamaan, sehingga keseimbangan


gaya dalam : Σ H = 0 C=T
0,85. f’c. a. b = As. fy

a = ………………………….…….…..(2.1)
,

dan ΣM=0 Mn = C (d - = 0,85.f’c. a. b (d - ………….. (2.2)

dan momen nominal Mn = T (d - (d - ….……………….. (2.3)


20
Struktur Beton Bertulang I

As
Diambil istilah “angka tulangan” : 
b.d

Dalam pencapaian penampang leleh, ada 3 kemungkinan yang bisa terjadi,


yaitu :
1. Tulangan baja dan beton meleleh secara bersamaan, sehingga terjadi
kondisi regangan dan tegangan sebagai berikut ini :

= 0,003 dan ; fy dalam Mpa

Kondisi ini disebut “ Balanced Reinforced”.


2. Penampang beton meleleh lebih dulu dari baja tulangan, kejadian ini
disebut : Over Reinforced, yaitu memenuhi syarat :

3. Baja tulangan meleleh lebih dulu dari betonnya, kondisi ini disebut “ Undr
Reiforced”, pada kondisi ini berlaku :

Dalam SK SNI 03-2847-2002 ditetapkan bahwa setiap struktur hasil desain


harus memenuhi syarat :
1.4
 min    75 %b  min fy ( MPa)
fy

Ketiga kondisi diatas dapat digambar sebagai berikut ini (lih. Gambar 2.2) :

Gambar 2.2. Tiga kondisi pencapaian penampang leleh


21
Struktur Beton Bertulang I

Untuk memudahkan rumusan desain dan analisis tulangan tunggal dalam


struktur beton, maka perlu diambil beberapa notasi baru sebagai berikut ini :

  fy b
 dan r
fc d
Persamaan (2.3) menjadi :

Sebutlah :

………………… (2.4)
Sehingga

Selanjutnya :
22
Struktur Beton Bertulang I

atau :

…………………. 2.6

Catatan : Berdasarkan SK SNI 03-2847-2002 ditetapkan bahwa luas


tulangan maksimum As maks:

Hal ini diperlukan agar struktur beton mempunyai prilaku “daktail dan under
reinforced”.

Tulangan minimum diperlukan sekaitan dengan terjadinya gaya-gay tak


terduga antara lain : creep, temperatur dan susut.
23
Struktur Beton Bertulang I

Kondisi khusus balanced reinforced

Mencari rumusan b = kondisi balanced.


Perhatikan Gambar 2.3. diagram regangan kondisi balanced.

Gambar 2.3. Diagram regangan kondisi balanced

Dimana 1 = adalah koefisien yang hanya tergantung dari mutu beton,


sebagaimana yang dinyatakan berikut ini :

Gambar 2.4. Hubungan 1 dan mutu beton f’c


24
Struktur Beton Bertulang I

Pada kondisi balanced reinforced berlaku ab = cb. Dari T = C diperoleh :


Asb. fy = 0.85. fc. b. ab atau :

dan :

Daftar Pustaka:

1. Anonymus, (2002), Tata cara Perhitungan Struktur Beton untuk


Bangunan Gedung SNI 03-2847-2002, Dep. Pekerjaan Umum.
2. McCORMAC, J.C (2001), Design of Reinforced Concrete 5th Ed., John
Wiley & Sons, Inc.
3. Nawy, E.G. & Bambang, S (1990), Reinforced Concrete a Fundamental
Approach, terjemahan PT. Eresco, Bandung.
4. Wang, CK & Salmon, C.G (1985), Reinforced Concrete Design 4th Ed.,
Harper & Row, Inc.

Anda mungkin juga menyukai