Anda di halaman 1dari 6

STUDI PERENCANAAN STRUKTUR KOMPOSIT

PADA GEDUNG FISIP UNIVERSITAS ISLAM MALANG

Zakiya1), Warsito2), Bambang Suprapto3)


1)
Fakultas Teknik Jurusan Sipil Universitas Islam Malang, email: kikizakiya47@gmail.com
2)
Fakultas Teknik Jurusan Sipil Universitas Islam Malang, email: warsito@unisma.ac.id
3)
Fakultas Teknik Jurusan Sipil Universitas Islam Malang, email: bambang.suprapto@unisma.ac.id

ABSTRAKSI

Perencanaan pembangunan gedung FISIP Universitas Brawijaya Malang dibangun sebagai tempat perkantoran dengan
panjang bangunan 40 m, lebar bangunan 25 m, dan tinggi bangunan 28,4 m, dan memiliki 8 lantai.. Struktur gedung
tersebut menggunakan struktur beton bertulang. Pada prinsipnya struktur beton bertulang jika berbentang panjang
maka akan berpengaruh pada dimensi yang besar sehingga akan menghasilkan struktur yang berat dan mengurangi
sisi artistik dari bangunan tersebut. Pada tugas akhir ini penulis merencanakan struktur komposit yaitu struktur yang
terdiri dari dua atau lebih material yang berbeda secara fisik dan sifatnya (material baja dan beton) yang bekerja sama
memikul beban sehingga nantinya dapat diperoleh hasil yang efesien tanpa mengabaikan faktor keselamatan dan
fungsi bangunan tersebut. Standar perencanaan yang digunakan yaitu SNI 1727:2013, SNI 2847:2013, SNI 03-1726-
2002 dan SNI 03-1729-2002. Balok yang digunakan adalah WF 350.250.9.14 dengan M-maks = 21948,28 kgm; kolom
komposit menggunakan WF 400.400.15.15 dibungkus kolom beton 50 cm x 50 cm dengan Pumaks = 94534,005 kg dan
Mmaks = 86099,229 kgm, tulangan yang digunakan yaitu 4 Ø 14 sebagai tulangan longitudinal dan Ø10-250 sebagai
tulangan sengkang.

Kata kunci: Sruktur Komposit, Baja-Beton, Gedung FISIB UB Malang

PENDAHULUAN berasal dari beban kombinasi, beban vertikal


Latar Belakangtt maupun horizontal.

GedungTFISIP Universitas Brawijaya dibangun Rumusan Masalah


sebagai tempatnperkantoran. Struktur gedung Berdasarkan identifikasi masalah maka dalam
tersebut menggunakan struktur beton bertulang. studi ini terdapat empat rumusan masalah, yaitu:
Pada prinsipnya struktur beton bertulang jika 1. Berapa dimensi balok komposit baja-beton
berbentang panjang maka akan berpengaruh yang dibutuhkan sehingga mampu bekerja
pada dimensi yang besar. Selain itu juga waktu secara efektif?
pembuatannya akan lebih lama, sedangkan 2. Berapa dimensi kolomnkompositnbaja-beton
dalam biaya memerlukan kajian yang dalam. agar mampu menahan beban aksial, beban
Oleh karena itu, dalam studi ini penulis kombinasi dan lentur yang bekerja??
menggunakan sistemnkomposithyaitu struktur
yang terdiri dari dua atau lebih material yang Tujuan dan Manfaat
berbeda secara fisik dan sifatnya (materialnbaja Adapun tujuan dari penulisan skripsi yang
dan beton)uyang bekerja sama memikul beban. berjudul “Studi Perencanaan Struktur Komposit
Pada Gedung FISIP Universitas Brawijaya Malang”
Identifikasi Masalah adalah:
Berdasarkan latar belakang diatashdapat ditarik 1. Untuk merencanakan suatu konstruksi
beberapa identifikasi permasalahan sebagai yang memenuhi standart kuat, aman, dan
berikut: efektif.
1. Dimensi balok yang besar sehingga akan 2. Menerapkan ilmu perencanaan struktur
berpengaruh dalam menahanhlendutan yang gedung.
terjadi. Sedangkan manfaat yang diharapkan adalah
2. Terjadinya tekuk pada kolom akibat adanya dapat memberikan kontribusi pemikiran dalam
gaya tekan aksial serta momen lentur yang menghitung serta merencanakan struktur gedung

181 | J u r n a l R e k a y a s a S i p i l │ V o l . 6 N o . 2 A g u s t u s 2 0 1 8
dengan menggunakan sistem komposit antara dahulu tidak diperhitungkan pengabaian ini
baja dan beton yang dapat dimanfaatkan sebagai didasarkan pada alasan letakan antara lantai atau
salah satu referensi pendidikan khususnya di pelat beton daan puncak balok baja tidak dapat
diandalkan.
Lingkup Pembahasan
1. Perhitungan statikah LebarnEfektif Balok komposit
2. Perhitungan baja-beton komposity Konsep lebar efektif sangat berguna dalam proses
desain suatu komponen struktur komposit.n
TINJAUAN PUSTAKA
Umumuu Penghubung Geser
Perilaku komposit hanya terjadi jika potensi Gaya geser yang terjadi antara pelat beton dan
terjadinya slip antara kedua material ini dapat profil baja harus dipikul oleh sejumlah
dicegah. Hal ini dapat teratasi jika gaya geser penghubung geser, sehingga tidak terjadi slip
horizontal pada kedua permukaan pada saat masa layan.
bajandannbeton dapat ditahan
dengannmenggunakan penghubung geser.
Dengan menggunakan asumsinkomposit, maka
kapasitas penampang dalam menahan beban
akan jauh lebih besar dari pada kapasitas pelat
beton atau profil baja yang bekerja sendiri-
sendiri. Gambar 2. Alatnpenyambungnstud

Analisa Pembebanannttn Kolom Kompositnn


Bebannadalah gaya luar yang bekerja pada suatu Kolom komposit dapat dibentuk dari pipa baja
struktur. Penentuan secara pasti besarnya beban yang diisi dengan beton polos atau dapat pula
yang bekerja pada suatu struktur selama umur dari profil baja hasil gilas panas yang dibungkus
layannya merupakan salah satu pekerjaan yang dengan beton dan diberi tulangan baja serta
cukup sulit.nn sengkang.nn

Struktur KompositnBaja-Betonn METODOLOGI


Strukturnkomposit merupakan struktur yang Data Perencanaann
terdiri dari duanmaterial atau lebih dengan sifat Spesifikasi Umum
bahan yang berbeda dan membentuk satu a. Data proyek
kesatuan sehingga menghasilkan sifatngabungan Nama proyek : Pembangunan Gedung
yang lebih baik. Penggunaan balok baja untuk Parkir dan Perkantoran Fakultas Ilmu
menopang suatu pelat beton telah ditemukan Sosial dan Ilmu Politik Tahap I Universitas
sejaknlama. Brawijaya
Fungsi bangunan : Gedung Perkantoran
Jumlah lantai : 8 lantai
Ukuran bangunan
- Panjang : 40 m
- Lebar : 25 m
- Tinggi : 28,40 m
Zona gempa : Wilayah 4
Gambar 1. Macam-macamgpenampang b. Data tanah
baja-betontkomposit Data tanah diperoleh dari hasil
penyelidikan tanah pengujian penetrasi
Perencanaan Kontruksi Komposit Baja-Betonhh standart atau SPT (Standart Penetration
Kerangkanbajanyang menyanggah konstruksi Test).
pelat beton bertulang yang dicor di tempat
dahulu biasanya direncanakan dengan anggapan Parameter Perencanaan Dasar
bahwa pelat beton dan bajahbekerja secara a. Peraturan perencanaan dasar
terpisah dalam menahan beban. Pengaruh - Peraturan Pembebanan Indonesia
komposit dari baja dan beton yang bekerja sama Untuk Gedung 1983

182 | J u r n a l R e k a y a s a S i p i l │ V o l . 6 N o . 2 A g u s t u s 2 0 1 8
Peraturan
- Persaryaratan Beton - Modulus elastisitas beton (Ec)
Struktural untuk Bangunan Gedung Ec = 0,041 . W1,5 . √𝑓𝑐′
SNI 2847-2013 = 0,041 . 24001,5 . √35
- Tata Cara Perencanaan Tahan Gempa = 28519 mPa
untuk Bangunan Gedung SNI 03- - Modulus elastisitas baja (Es)
1729-2002 Es = 200000 mPa
b. Mutu bahan - Rasio modulus elastisitas (n)
- Tegangan Hancur Beton fc’ : 35 mPa
Es 200000
- Tegangan Leleh Tulangan fy : Polos = n = = = 7,0128
240 mPa Ec 28519
Ulir = 390 mPa - Lebar penampang komposit
be 100
btr = = = 14,25 cm
HASIL DAN PEMBAHASAN n 7,0128
Perhitungan Struktur - Luas penampang komposit
Atr = btr . ts = 14,2595 . 15 = 213,89 cm2
Data Perencanaannn
Data Umum Bangunan Modulus penampang
- Fungsi bangunan : Gedung Perkantoran - Mencari letak garis netral
- Lokasi : Gedung FISIP Universitas
yb=
( )
Abaja 1 dbaja 101,5 1 .34
2 = 2
(
= 17 cm
)
Brawijaya Abaja 101,5
- Jumlah lantai : 8 lantai
ya = 39,6 – yb= 34 – 17 = 17 cm
- Panjang bangunan = 40 m
- Momen Inersia
- Lebar bangunan = 25 m
Ix = 21700 cm4 (Tabel profil konstruksi baja)
- Tinggi bangunan = 28,4 m
Section modulus terhadap serat baja bawah
Data Bahan
- Kolom : Baja WF selubung beton Ssa = Ix = 21700 = 1276,471 cm3
ya 17
- Balok : Baja WF
Section modulus terhadap serat baja atas
- Pelat Beton
- Mutu Beton 350 mPa Ssb = Ix = 21700 = 1276,471 cm3
yb 17
- Mutu Baja BJ37fy 370 mPa
Pemeriksaan Tegangan
Perencanaan Balok
Tegangan pada serat atas baja
Perencanaan balok komposit : heq = 1,333
fya = M = 2414311 = 1891,40 kg/cm2 < 3700 kg/cm2
qf / Wu =3772,36 kg/m Syb 1276 ,471
Mtum = 24143,11 kgm Mlap = 21948,28 kgm Tegangan pada serat bawah baja
Pemilihan profil BJ 37, fy = 370 mPa
fyb = M = 2414311 = 1891,40 kg/cm2 < 3700 kg/cm2
Dipakai profil WF 350.250.9. (ts) = 150 mm Sya 1276 ,471
Kontrol terhadap kestabilan profil Penampang sesudah komposit
hC = h − 2.tf ∑ 𝐴.𝑦 4852,20
𝑦̅ = = = 15,38 cm (diukur dari atas
hC = 340 − 2 14 = 312 ∑𝐴 315,39

hC 312 pelat)
= = 34,667
tw 9 Momen inersia penampang
1680 1680
= = 87,339 Total momen inersia Itr = 17307,59 + 49721,21
fy 370 = 67028,80 cm4
hC 1680 - Pemeriksaan tegangan
 ⎯
⎯→
tw fy fsa = M = 2414311 = 556,053 kg/cm2 < 3700
Ssa 4341,872
Penampang kompak
kg/cm → OK 2
Menentukan lebar efektif
fsb = M = 2414311 = 1210 ,793
kg/cm2 < 3700 kg/cm2
L 800
be = = = 100 cm Ssb 1993,992
8 8 fc =
M
=
2414311
= 79,017
kg/cm2 < 255
beff = 100 cm (SNI 03-1729-2002, hal: 84) nxSc 7,0128 x 4356,872
Sifat elastisitas penampang komposit (fc’ijin)

183 | J u r n a l R e k a y a s a S i p i l │ V o l . 6 N o . 2 A g u s t u s 2 0 1 8
= 0,9 . 3700 . 28,08
Kuat lentur nominal (daerah momen positif) = 62337,6 kg
a= As . f y = 101,5  370 = 12,624 cm
 Vn = 0,9 . 62337,6 = 56103,84 kg
0,85. f .bE
c
'
0,85  35  100 Cek:
= 126,24 mm < (ts=150 mm) Vu = 15089 ,45 kg ≤  Vn = 62337,6 kg
Karena a < ts maka sumbu netral jatuh pada pelat
beton Pemeriksaan interaksi geser dan lentur
Sumbu netral plastis jatuh pada pelat beton Mu Vu
+ 0,625  1,375
C= 0,85. fc’. a .be Mn Vn
= 0,85 . 350 . 12,624 . 100 = 375550 kg 24143,11 15089 ,45
Tinggi balok tekan pada sayap profil baja dihitung + 0,625  1,375
30773,07 56103,84
sebagai berikut:
0,953  1,375
df = h + ts − a
2 2
34 12,624 Kontrol lendutan
= + 15 −
2 2 ➢ Lendutan beban mati
= 25,688 cm 5.Wd .L4 5  14,077  800 4
DL = = = 0,560 cm
384 .E.I 384  2.10 6  67028 ,80
Kuat lentur nominal ➢ Lendutan beban hidup
Mn= C . df
5.Wl.L4 5  13,019  800 4
= 375550 x 25,688 LL = = = 1,60 cm
= 9647216,76 kgcm = 96472,17 kgm 384.E.I 384  2.10 6  21700
Kuat lentur rencana ➢ Lendutan total
 . Mn = 0,85 x 96472,17= 82001,343 kgm  = DL + LL
Cek: Mu = 24143,11 kgm ≤  . Mn = 82001,343 kgm  = 0,560 + 1,60 = 2,1599 ` cm
Lendutan ijin
L 800
Kuat lentur nominal daerah momen negatif = = = 2,22 cm
360 360
y=  A. y = 1607,521 = 16,411 cm
A 97,9571 Cek:
Mn1= Tsr (d – y + ts – a/2)  = 2,1599 cm ≤  = 2,22 cm
= 18990,72 (34 –16,411 + 15 – (12,624/2))
= 499033,86 kgcm = 4990,34 kgm Penghubung geser (Shear Connector)
Mn2= Ts (d – y – (0,163/2)) Stud ½”. Diameter yang diijinkan, 2,5 x tf
= 178280 (34 – 16,411 – 0,0815) = 2,5 x 16 = 40 mm> ½” (12,7mm)
𝜋 .12,72
= 3121326,97 kgcm = 31213,27 kgm 𝐴𝑠𝑐 = = 126,612 mm2.
4
Mn= Mn1 + Mn2
𝑄𝑛 = 0,5 𝑥 𝐴𝑠𝑐 𝑥√𝑓𝑐 𝑥 𝐸𝑐
= 4990,34 + 31213,27 = 36203,61 kgm
 M = 0,85 . 36203,61 = 0,5 𝑥 1,26 𝑥 √300 𝑥 264034,90
n = 5634,279 kgcm
= 30773,07 kgm 𝐴𝑠𝑐 𝑥 𝑓𝑢 = 126,61 x 290 = 36717,66 kgmm
= 3671,766 kgcm
Pemeriksaan terhadap geser Dipakai 𝑄𝑛 = 5634,279
Gaya geser akibat komposit penuh yaitu: Digunakan dua dua, maka 5634,279 x 2
1 = 11268,5594 kgcm
Vu=RA = RB = .ql
2 Jarak shear connector
𝑄 11268,5594
1 1
.ql =  3772,361  8 = 15089 ,45 kg 𝑠1 = 𝑛 = = 13,569 ≈ 13 cm
𝑞1 830,4387
2 2 𝑄𝑛 11268,5594
h kn.E (diasumsi tanpa pengaku 𝑠2 = = = 18,092 ≈ 18 cm
 1,10 → kn = 5 𝑞2 622,8290
𝑄𝑛 11268,5594
tw fy
𝑠1 = = = 27,138 ≈ 27 cm
𝑞1 415,2193
vertikal) 34  1,10 5.200000 𝑠1 =
𝑄𝑛
=
11268,5594
= 54,277 ≈ 54 cm
0,7 370 𝑞1 207,6097

37,778 ≤ 57,18
Aw = tw . hc= 0,9 . 31,2 = 28,08 cm2 Perencanaan Kolommm
Vn = 0,9. fyw . Aw Perhitungan statika momen

184 | J u r n a l R e k a y a s a S i p i l │ V o l . 6 N o . 2 A g u s t u s 2 0 1 8
Ditinjau pada kolom lantai satu, yaitu Zx = (bf . tf) . (d – tf) + 1/4tw . (d – 2tf)2
berdasarkan hasil analisa STAADPro diperoleh = (388. 15) . (402 – 15) + ¼ 15 .
nilai maksimum sebagai berikut: (402 – 2(15))2
Mz = 86099,229 kgm = 2771280 mm3 = 2771,28 cm3
Nu = Fx = 94534,005 kg Mn =𝑓𝑚𝑦 . 𝑍𝑥
Fy (Shear Along) / Vu = 43225,403 kg = 6481,860 x 2771,28
= 17963048,3 kgcm = 179630,483 kgm
Pendimensian kolom Kombinasi tekan dan lentur
BJ 37, fy = 370 mPa Nu = 94534,01 kg
Dipakai profil WF 400.400.15.15 Nn = 1149007,69 kg
Luas beton, Ac = 50 x 50 = 2500 cm2 𝑁𝑢 94534,01
Untuk = = 0,0968 < 0,2
Luas profil, As = 178,5 cm2 𝜙𝑁𝑛 0,85 . 1149007,69
𝑁𝑢 𝑀
Pemeriksaan terhadap syarat luas minimum profil Maka, + ( 𝑢𝑠 ) ≤ 1,0
2𝜙𝑁𝑛 𝜙𝑏 𝑀𝑛
baja 94534,01 79015,460
= + ( ) ≤ 1,0
(As / Ac ) x 100% = (178,5/2500) x 100% 2 . 0,85 . 1149007,69 0,9 . 179630,483
= 7,140 = 0,5371 ≤ 1,0
7,140 % > 4 %
Direncanaan tulangan sengkang : ᴓ10 - 250 Penyaluran beban
Ar = ¼ . 3,14 . 12 = 0,785 cm2 Kuat rencana kolom
Arperlu = 0,018 cm2/1cm x 34 = 0,450 cm2 Pn = Nn = 1149007,69 kg
0,450 cm2< 0,785 cm2 𝜙𝑃𝑛 = 0,85 x 1149007,69 = 976656,536 kg
Direncanaan tulangan sengkang: 4 ᴓ 14 Kekuatan aksial profil
Jarak antar tulangan longitudinal 𝜙𝑃𝑛𝑠 = 0,85 . 𝐴𝑠 . 𝑓𝑦
= 50 – (2 x 4) – (2 x 1) – 1,4 = 38,6 cm = 0,85 . 178,5 . 3700= 561382,5 kg
Ar = ¼ . 3,14 . 1,42 = 1,5386 cm2
Arperlu = 0,018 cm2/1cm x 38,6 = 0,6948 cm2 Beban tekan aksial pada beton yang harus
Arperlu = 0,6948 cm2 <Ar = 1,5386 cm2 ditransfer melalui tumpuan langsung pada
Modifikasi tegangan leleh sambungan:
𝐴𝑟 𝐴𝑐 𝜙𝑃𝑛𝑐 = 𝜙𝑃𝑛 − 𝜙𝑃𝑛𝑠
𝑓𝑚𝑦 = 𝑓𝑦 + 𝑐1 . 𝑓𝑦𝑟 ( ) + 𝑐2 . 𝑓𝑐′ ( ) = 976656,536 – 561382,5 = 415274,0357 kg
𝐴𝑠 𝐴𝑠
6,1544 Luas beton penumpu
= 3700 + 0,7 . 2400.( ) + 0,6 . 350
178,5 Syarat:
2315,3456
.( ) 𝜙𝑃𝑛𝑐 ≤ 1,7 . 𝜙𝑐 . 𝑓𝑐′ . 𝐴𝑏 →𝜙𝑐 =0,6
178,5 𝑃𝑛𝑐 415274,0357
= 6481,860 kg/cm2 𝐴𝑏 ≤ ′ = = 1163,233 cm2
1,7 .𝜙𝑐 .𝑓𝑐 1,7 .0,6 . 350
Ac= 2315,3456 cm2 ≥ Ab = 1163,233 cm2
Analisa tekuk kolom komposit
𝑘𝑐 .𝐿 𝑓𝑚𝑦
λc = √
𝑟𝑚 .𝜋 𝐸𝑚
0,65 𝑥 400 6481,860
=
16 𝑥 3,14
√2739847,72
= 0,2685
karena 0,25 <𝜆𝑐 = 0,2685 < 1,2 maka,
1,43
𝜔 =
1,6 − 0,67 𝜆𝑐
1,43
=
1,6 − 0,67 . 0,2685 Gambar 2. Penampang kolom komposit
= 1,007
𝑓𝑚𝑦 6481,860
𝑓𝑐𝑟 = = PENUTUP
𝜔 1,007 Kesimpulannn
= 6437,018 kg/cm2
𝑁𝑛 = 𝐴𝑠 . 𝑓𝑐𝑟
1. Balok menggunakan profil WF 350.250.9.14.
= 178,5 x 6437,018 = 1149007,69 kg
2. Kolom komposit menggunakan profil WF
400.400.15.15 dengan dibungkus kolom beton
Kuat nominal kolom

185 | J u r n a l R e k a y a s a S i p i l │ V o l . 6 N o . 2 A g u s t u s 2 0 1 8
50 cm x 50 cm. Tulangan yang digunakan yaitu
4 Ø 14 sebagai tulangan longitudinal dan Ø10-
250 sebagai tulangan sengkang.

Saranyy
1. Analisa perhitungan struktur dapat
menggunakan analisa 3 dimensi.g
2. Aplikasi yang digunakan dalam perencanaan
portal dapat menggunakan aplikasi SAP2000
atau ETABS.f
3. Pemilihan profil yang akan digunakan
hendaknya disesuaikan dengan bahan yang
ada dipasaran dengan mempertimbangkan
mutu baja.

DAFTAR PUSTAKA

Agus Setiawan, 2008. Perencanaan Struktur Baja


dengan Metode LRFD, Penerbit Erlangga,
Jakarta.

Anonim, 2002. SNI 03-1729-2002 Tata Cara


Perhitungan Struktur Baja untuk Bangunan
Gedung. Badan Standarisai Nasional.

Charles G Salmon & John E Johnson, 1995.


Struktur Baja Desain dan PerilakuEdisi
Kedua Jilid Dua. Penerbit Erlangga, Jakarta.

Sardjono HS, 1984. Pondasi Tiang Pancang,


Penerbit Sinar Wijaya, Surabaya.

Suyono sosrodarsono & Kazuto Nakazawa, 2000.


Mekanika Tanah dan Teknik Pondasi.
Penerbit Pradya Paramita, Jakarta.

186 | J u r n a l R e k a y a s a S i p i l │ V o l . 6 N o . 2 A g u s t u s 2 0 1 8

Anda mungkin juga menyukai