a. Mencari parameter spektrum respons 0,11 > 0,075, maka Cs maks yang
percepatan pada periode pendek (Sms) dan digunakan : 0,075
periode 1 detik (Sm1), dengan asumsi
nilaai Fs dan Fv diambil dari kelas situs Perhitungan Beban Geser Dasar Seismik
SC. Statik Ekivalen
Sms = Fa . Ss
= 1,1 . 0,75 = 0,825 Geser dasar seismik, V, dalam arah yang
Sms = Fv . S1 ditetapkan harus ditentukan sesuai persamaan
= 1,5 . 0,3 = 0,45 sebagai berikut :
b. Menghitung parameter percepatan V = Cs . Wtot = 0,075.7856749,19
spektrum desain untuk periode pendek, Sds = 453274,0 Kg
dan periode 1 detik (Sd1). Pada SNI – 1762 – 2002 disebutkan bahwa
Sds = 2/3 . Sms = 2/3 . 0,825 = untuk perencanaan beban gempa sembarang,
0,55 pembebanan gempa arah utama harus
Sd1 = 2/3 . Sm1 = 2/3 . 0,4 5 dianggap efektif 100% dan harus dianggap
= 0,3 terjadi bersamaan dengan pengaruh
c. Menghitung koefisien respons seismik (Cs) pembebanan gempa dalam arah tegak lurus
Koefisien respons seismik, Cs harus pada arah utama, dengan efektifitas 30%.
dengan persamaan : V = Vy total = 100% . Vx + 30%
Vy = 1,3 Vx = 1,3 . 453274,0
C = Sds = 0,55 = 0,11 = 589256,2 Kg
s(hitungan)
( R) 5
Ie ( )
1 Distribusi Horizontal Gaya Gempa
Keterangan
Ie : 1 (faktor keutamaan gempa untuk Gaya gempa lateral (Fx) yang
kategori resiko II) timbul di semua tingkat harus ditentukan
R :5 (koefisien modifikasi respons dengan persaaman sebagai berikut :
untuk dinding geser beton wi . hik
bertulang biasa) V
Fi = Cvx =. V = w hk
∑n
i=1 i i
Nilai Cs yang dihitung sesuai dengan Nilai k merupakan eksponen terkait dengan
persamaan diatas tidak boleh melebihi : periode struktur. Nilai periode yang
S1 0,3 didapatkan pada perhitungan yang
Cs(maks) = = = 0,075 sebelumnya T = 0,8. Pada peraturan SNI –
T ( R) 0,8 (15 )
Ie
1726-2012 disebutkan bahwa untuk struktur
Nilai Cs yang dihitung juga tidak yang mempunyai periode 0,5 detik atau
kurang dari : kurang, nilai k = 1.
Cs(min) = 0,044 . Sds. Ie ≥ 0,01 Geser tingkat desain gaya gempa
= 0,044 .0,55 . 1 ≥ 0,01 disemua tingkat (Vs) harus ditentukan dengan
= 0,0242 ≥ 0,01
persamaan berikut :
Jadi, nilai Cs yang diambil adalah nilai n
Cs yang dihitung karena : Vi = ∑ Fi
Cs (hitungan) > Cs(maks) i=1
6
Tabel 2 Perhitungan distribusi gaya geser Fi dan Vi beton merupakan penampang persegi dan
per lantai penampang T, dengan lebar efektif yang dapat
Lt hi Wi Wi hi Cvx Fi Vx dihitung sesuai SNI 03-2847-2002 sebagai
8 33,8 1105085,7 37351897,7 0,24 143479,4 143479,4 lebar Sayap.
7 29 1105085,7 32047486,2 0,21 123103,6 266583,0 Apabila tebal sayap tekan hf lebih kecil
6 24,5 1080143,3 26463510,2 0,17 101653,9 224757,5
5 20 1080143,3 21602865,5 0,14 82982,8 184636,8 dari pada sumbu netral c dan tiinggi blok
4 15,5 1080143,3 16742220,8 0,11 64311,7 147294,5 persegi panjang ekivalen a, maka penampang
3 11 1183476,3 13018239,4 0,08 50006,8 114318,5 dapat dipandang sebagai penampang
2 5,05 1222671,6 6174491,6 0,04 23718,0 73724,8
Total 153400711 1,00
bersayap.
Sehingga rumus momen nominal dari beton
Desain Penulangan Balok dan Kolom prategang parsial dengan penampang
Momen yang terjadi akibat beban luar harus bersayap dan tulangan ganda adalah sebagai
kurang atau sama dengan kapasitas bahan berikut :
dikalikan faktor reduksi kekuatannya (Mu < Φ a
Mn = Aps × fps × (dp − ( )) + As × fy
Mn). Perilaku material diasumsikan linear 2
a a
elastis, yaitu properti penampang tidak × (d − ( )) + As′ × fy × (`( ) − d ) ′ +
mengalami retak. 2 2
a
Gabungan dari seluruh kekuatan geser pada ′
0,85 f c hf (b − bw) × (( ) − hf)
penampang beton prategang ( kekuatan geser 2
nominal atau Vn) dikalikan dengan faktor Perbedaan antara lentur balok beton prategang
reduksi kekuatan untuk geser Ø harus lebih dan beton bertulang biasa adalah pada gaya
besar dari gaya geser terfaktor Vu, atau (Vu < yang dihasilkan dari tendon Aps x fps sebagai
Ø Vn). Dimana Vn adalah gabungan dari Vc, gaya yang menaggulangi gaya tarik dari
Vs, dan Vp. Vc merupakan kuat geser beton, beban yang timbul nanti.
sedangkan Vs merupakan kuat geser Nilai tegangan fps baja prategang pada saat
sengkang (pada beton bertulang). Sehingga gagal tidak tersedia. Sekalipun demikian, nilai
Vn = Vc + Vs. tersebut dapat ditentukan dengan
menggunakan keserasian regangan melalui
Kuat lentur penampang balok prategang berbagai taraf pembebanan hingga
Hal utama dalam desain komponen tercapainya kondisi batas kegagalan. Prosedur
struktur beton prategang adalah perhitungan seperti ini diperlukan jika
tentang kekuatan lentur. Daktilitas dari setiap Batas-batas nilai indeks penulangan juga
penampang juga harus dicek. Kriteria tentang harus menjadi parameter dalam . penentuan
daktilitas juga penting dalam desain metode perhitungan kuat lentur nominal
penampang suatu komponen struktur karena tulangan. Karena persamaan dalam mencari
struktur daktail akan mengalami deformasi perhitungan kuat lentur nominal berbeda
yang panjang sebelum akhirnya mengalami antara beton bertulang yang bertulang lebih
keruntuhan. dan tidak.
Analisa dalam beton prategang parsial ini Dalam menentukan luas minimum baja
menggunakan dua cara yaitu mengasumsikan non-prategang digunakan rumus pendekatan
7
As fy = 0,156 fs = εs × Es
d−c
ω′ =
= 4179,34 × 400 = 0,003 ( ) 2 × 105
′
bw d f c 750 × 765,5 × 40 c
= 0,078 765,5 − 229,531
d 229,531
5
= 0,003 ( ) 2 × 10
ωT = ωpw + (ωw − ω′w ) = 1401,036
dp
Diketahui : = 0,003 ( ) 2 x 10
c
dp = 617,2 mm a = 176,739 mm 229,531 − 84,5 5
d’ = 84,5 mm = 0,003 ( 229,5318 ) 2 x 10
d = 765,5mm = 440,544
Karena ωT < 0, 36 β1, maka Mn adalah: > 400 MPa (sudah leleh sesuai asumsi)
a a c) Cek penulangan minimum
Mn = Aps × fps × (dp − ( )) + As × fy × (d − ( ))
2 2 As minimum = 0,004 A
a
′
+A × f × (( ) − d ) ′
Dimana A adalah luas bagian penampang di
s y
2 antara muka tarik dan cgc
a
+0,85 f ′c hf (b − bw) × (( ) − hf) A = (750 x 850)/2 = 12538,02 mm²,
2
As = 8358,68 + 4179,34 = 12538,02 mm²
9
As minimum = 0,004 x 297500 = 1190 mm² < Penampang dipandang sebagai persegi
18237 𝑚m² OK
Dengan demikian, desain : panjang bersayap
Aps . fps + A s. f y − A′ s. f y− 0,85. f ′(cb − b )whf
Aps = 40 Ø ½” (tulangan tendon) a =
0,85. f ′c b
As = 22 D 22 (tulangan baja non-prategang
= 151,196 mm
tarik)
As’ = 11 D 22(tulangan baja non-prategang β1 = 0,85 − 0,005(40 − 25) = 0,77
tekan) a 151,196
Dapat digunakan untuk penampang pada c= = = 196,359 mm
β 0,77
bagian tumpuan balok.
a > hf , maka indeks total penulangan adalah
3. Desain Lentur Lapangan Balok Prategang Parsial
a) Penambahan tulangan non-prategang untuk d
ωT = ωpw + (ωw − ω′w )
dp
kondisi tumpuan sebesar :
Ap fps −0,85 f ′c hf (b − bw) b
Tulangan tarik As = 11 D-22 = 11 x (¼ x 3,14 ωpw =
dp f ′c
x 22² ) = 4179,34 mm² 3947,4 × 1417,180 − 0,85 × 40 × 120(1660 − 750)
= 750 × 617,2 × 40
Tulangan tekan As’ = 4 D-22 = 4 x (¼ x 3,14
a a c − d′
Mn = Aps × fps × (dp − ( )) + As × fy × (d − ( ))
2 2 = 0,003 ( ) 2 x 105
a a c
+A′s × fy × (( ) − d ) +
′ ′
0,85 f c hf (b − bw) × (( ) − hf)
2 2 196,359 − 61
= 0,003 ( ) 2 x 105
151,196 196,3598
= 3947,4 × 1417,180x (617,2 − ( ))
2 = 413,607
+4179,34 × 400 × (765,5 − ( 151,196 > 400 MPa (sudah leleh sesuai asumsi)
))
2 c) Cek penulangan minimum
+1519,76 × 400 × (( 151,196 )
) − 61
As minimum = 0,004 A
2
151,196
Dimana A adalah luas bagian penampang di
+ 0,85 × 40 × 120 (1660 − 750) × (( ) − 120)
2 antara muka tarik dan cgc
= 4717,419 KNm > Mu = 2935,447 KNm A = (700 x 850)/2 = 297500 mm²,
OK
As = 4179,34 + 1519,76 = 5699,1 𝑚𝑚²
2
r As minimum = 0,004 x 297500 = 1990 mm² <
Mcr = fr Sb + Pe (e + )
cb
5699,1 𝑚𝑚² OK
= 4,42 x 84291666,667
Dengan demikian, desain :
+ 5145041,16 x (192 Aps = 40 Ø ½” (tulangan tendon)
60208,333 As = 11 D 22 (tulangan baja non-
+ ) prategang tarik)
425
= 2090,327 KNm As’ = 4 D 22(tulangan baja non-prategang
2935,447 KNm > 2508,39 KNm Dapat digunakan untuk penampang pada
OK bagian lapangan balok.
Kontrol Tegangan : Kuat geser penampang balok prategang
fs = εs × Es Seperti pada beton bertulanga untuk
d−c menghitung kapasitas geser beton harus
= 0,003 ( ) 2 × 105 terlebih dahulu Vc . Perbedaan antara beton
c
bertulang biasa dan prategang parsial adalah
765,5 − 196,359 5 pada rumus Vc, rumusnya adalah
= 0,003 ( ) 2 × 10 √f′𝔀 V𝖚
196,359 V = ( +5 d) b d
c 20 w
M𝖚
= 1739,078 Dalam rumus tersebut juga terdapat faktor
> 400 MPa (sudah leleh sesuai asumsi) fs′ Momen dan geser. Gaya geser kapasitas
= εs x Es VcGaya geser nominal dikurangi dengan
Gaya geser kapasitas (Vn-Vc), dan
11
selanjutnya dapat dilakukan perhitungan jarak Sesuai dengan SK SNI-1991 pasal 3.4.5 ( 6
antar tulangan geser denga rumus (2)) bila digunakan tulangan geser yang tegak
Av fy d lurus terhadap sumbu aksial komponen
S1 Vs struktur maka :
Av.Fy.d
Vs Av.Fy.d S
Berikut merupakan perhitungan geser dari Vs
S
balok beton prategang parsial : Dimana Av adalah luas tulangan geser yang
Vu maksimum = 117067,3 kg berada dalam rentang jarak S
= 1148430 N Digunakan sengkang 10 mm Av = 1,57
Mu maksimum = 5187565169 Nmm cm2(2 kaki).
Pemeriksaan kebutuhan tulangan
Av fy 1,57 2400 765,5
geser Syarat kebutuhan tulangan geser Sd 1290554 50 mm
1
: Vs
Vn > Vc digunakan tulangan geser 10 – 50
Didapat : Jarak X1 = 550 cm, sengkang yang digunakan
√f′c Vu
adalah Ø10 – 50 ( 2 kaki)
Vc = ( + 5 u d) bw d
20 M Jarak X2 = 260 cm, sengkang yang digunakan
√40 1148430 adalah Ø10 – 100 (2 kaki)
= ( + 5 5187565169 765,5) 750 x 765,5
20 Lendutan komponen prategang
= 623496,18 N Menurut waktu terjadinya lendutan pada
′ 1 ′ balok beton prategang dibagi menjadi dua,
0,4√f c bw d ≥ Vc ≥ ( )d √f c bw
6 yaitu lendutan jangka pendek dan panjang.
0,4√40 750 765,5 ≥ 623496,18 N Lendutan jangka panjang akibat susut dan
1 rangkak dipengaruhi oleh campuran beton,
≥ ( ) √40 750 765,5
6 ukuran dari komponen struktur, kelembaban,
564835,49N > 623496,18 N > suhu sekeliling, besarnya gaya prategang dan
1355605,2N
Sehingga dipakai Vc OK
= 623496,18 N lain-lain.
Saat awal dimana beton prategang ditarik,
Ø = 0,6 ( Faktor reduksi untuk geser ) maka akan menimbulkan lendutan ke atas
1148430 1914050N yang nantinya akan digunakan untuk melawan
Vu 0,6 lendutan ke bawah. Lendutan keatas tersebut
Vn
Vn = 1914050N > Vc = 623496,18 N dipengaruhi gaya aksial tendon, dan
N
Perlu Tulangan Geser eksentrisitas. Lendutan keatas ( Lawan
Vs = Vn – Vc = 1914050 lendut) bisa dihitung melalui pendekatan
– menggunakan persamaan:
623496,18 N
= 1290554 N Pi ec l2 + Pi (ec − ee)l2
X1 1290554 δ ↑= 8EI 24 EI
=
8100 1914050 Sedangkan untuk keadaan akhir dan jangka
X1 = 5,5 mm ≈ 5500 mm panjang, gaya aksial tendon di ganti menjadi
X1 = 8100 – 5500 = 2600 mm Pe ( tegangan efektif) dari tendon sehingga
12
menghasilkan
persamaan :
13
Pe ec l2 + Pe (ec − ee)l2
δ ↑= 8EI 5145041,16 × 192,2 × 162002
24 EI =
Dimana Pi merupakan tegangan awal, Pe 8 × 29725,41 × 35823958333
merupakan tegangan efektif, ecadalah 5145041,16 × (192,2 − (−192,2)) × 162002
+
eksentrisitas pada penampang tumpuan dan e e 24 × 29725,41 × 35823958333
adalah eksentrisitas pada penampang = 50,773 mm ( keatas)
Sehingga lendutan akhir adalah :
lapangan.
δ = −50,773 mm ( keatas) + 30,87 mm
Pendimensian awal penampang = −19,9026 mm (ke atas)
balok dilakukan disamping dari pengalaman, Lendutan ijin = L/480 = 16200/480 = 53,75
refrensi dari komponen beton bertulang dapat mm (SNI-03-2847-2002(Tabel 9))
digunakan SNI 2002 menetapkan tebal Lendutan transfer = -40,741 < 33,75 mm
minimum balok non-prategang bila lendutan OK
tidak dihitung dan tidak menahan atau tidak Lendutan akhir= -19,9026 < 33,75 mm
disatukan dengan partisi atau kontruksi lain OK
yang mungkin akan rusak oleh lendutan yang Sehingga penampang dan tendon yang
besar. digunakan aman untuk lendutan.
L/16 untuk balok dengan dua tumpuan
sederhana. Selain dari komponen balok prategang parsial
, perencanaan dari semua komponen struktur
L/18,5 untuk balok dengan satu ujung
komponen non-prategang meliputi desain
menerus.
lentur dan geser baik kolom maupun kolom.
L/21 untuk balok dengan kedua ujung
Berikut merupakan hasil perencanaan balok
menerus.
dan kolom.
L/8 untuk balok kantileverPerhitungan lawan
lendut di tengah bentang pada saat transfer
2
δ ↑ = Pi ec l Pi (ec − ee)l2
+ 24 EI
8EI
6431301,45 × 192,2 × 162002
=
8 × 29725,41 × 35823958333
6431301,45 (192,2 − (−192,2))162002
+
24 × 29725,41 × 35823958333
= 63,465 mm ( keatas)
Sehingga lendutan transfer adalah :
δ = −63,465 mm ( keatas) + 22,725 mm
= −40,741 mm (keatas)
Perhitungan lawan lendut di tengah bentang
pada saat servis
δ ↑ = Pe e c l2 Pe (ec − ee)l2
+ 24 EI
8EI
14
K3 K3
K3 K3 K3
B1 B1
B1 B1
K3 K3 K3 K3
B1 B1 B1 B1 B1 B1 B1 K2 K2
K2 K2 K2 K2
B1 B1 B1 B1 B1
K1 K1
B1 B1 B1 B1 B1
K1 K1
B1 B1 B1 B1 B1
K2 K2 K2
B1 B1 B1 B1 K2 K2 K2
B1 B1 K3
K3
B1