Anda di halaman 1dari 7

ANALISA FORENSIK STRUKTUR KOLOM PADA

PEMBANGUNAN 5 LANTAI KHUSUS DI KOTA MANADO

Rezky Imam Fauzan Samini

Fakultas Teknik Jurusan Teknik Geodesi Institut Teknologi Malang

Email : rezkysky060300@gmail.com

ABSTRAK
Perencanaan gedung bertingkat di daerah rawan gempa harus menggunakan salah satu
dari beberapa system portal, yaitu dinding geser, bracing dan system rangka pemikul
momen khusus (SRMPK). Melihat kondisi tersebut maka penulis dapat merumuskan
masalah yang menjadi arah penelitian yaitu bagaimanakah pengaruh dimensi kolom
terhadap kekuatan struktur bangunan di kota Manado dan bagaimanakah kelebihan dan
kekurangan struktur kolom pada pembangunan gedung di kota Manado.

Keruntuhan kolom merupakan salah satu kondisi keruntuhan pada bangunan gedung yang
paling dinanti-nantikan dalam sipil dunia teknik, sehingga dalam mendesain kolom
diperlukan perhitungan yang lebih akurat. Satu dari solusi untuk menghitung kegagalan
kolom lebih cepat dan lebih akurat adalah menggunakan Artificial Jaringan Syaraf Tiruan
(JST). JST meniru cara kerja otak dan digunakan untuk memprediksi kegagalan kolom.
Dalam penelitian ini, JST digunakan untuk memprediksi tingkat kerusakan kolom beton
bertulang (DL) yang dibebani oleh beban statis dengan variasi: dimensi penampang
kolom, kapasitas ultimit beton, tulangan longitudinal, dan kapasitas ultimit baja.

Kata kunci : Forensi Engineer Struktur, SRMPK, Keruntuhan kolom beton.


PENDAHULUAN memiliki tingkat daktilitas yang
tinggi, yaitu mampu menerima siklus
Latar Belakang
respon inelastic pada saat menerima
Dengan semakin beban gempa rencana. Prinsip pada
berkembang jaman, ditambah SRMPK adalah Strong-
dengan pertumbuhan penduduk, Coloumn/Weak-Beam yang bekerja
dibutuhkan pembangunan sarana dan menyebar di sebagian besar lantai.
prasarana untuk menunjang Jika struktur memiliki kolom yang
kehidupan. Akan tetapi lemah, simpangan antar lantai akan
pembangunan tersebut terkendala cenderung terpusat pada satu lantai.
dengan minimnya laha yang tersedia, Sebaliknya jika kolom sangat kuat,
maka gedung bertingkat merupakan maka drift akan tersebar merata dan
alasan untuk meluaskan keruntuhan local di satu lantai dapat
pembangunan. Akan tetapi, letak diminimalkan. Untuk bangunan
geografis Indonesia yang merupakan bertingkat, dapat menggunakan 2
pertemuan perbatasan tiga lempeng metode yakni Modal Response
Eurasia, dan lempeng Australia History (MRS) dan Seismic
mengakibatkan Indonesia menjadi Response History (SRH) yang dapat
daerah yang rawan gempa bumi digunakan untuk mengevaluasi
(Suharjanto, 2013). kekuatan dari struktur dalam
menahan gaya gempa. Untuk itu
Dalam perencanaan diperlukan analisis dengan
bangunan, terutama di daerah rawan menggunakan software SAP2000.
gempa, diperlukan perencanaan yang Dari rumusan masalah diatas maka
matang dan seksama agar apabila penulis akan mangajukan penelitian
terjadi gempa, struktur bangunan dengan judul :
tidak rusak dan tidak runtuh.
Forensik struktural engineering “ Perencanaan Bangunan Beton
sering disebut sebagai investigasi Bertulang dengan Sistem Rangka
engineering dan cara untuk Pemikul Momen Khusus di Kota
menentukan penyebab dari Manado”
kerusakan (kegagalan) struktur pada
Batasan Masalah
bangunan. Kondisi eksisting
bangunan/gedung sudah mengalami 1. Struktur bangunan yang ditinjau
kelebihan kekuatan pada struktur adalah bangunan yang terdiri
kolom maka dari itu penelitian kali dari 5 lantai dengan konstruksi
ini untuk meninjau kembali bentuk beton bertulang.
struktur dan kondisi kolom gedung 2. Perencanaan meliputi elemen
untuk mengetahui kelayakan struktur struktur balok, kolom, pelat
kolom pada bangunan/gedung di lantai, dan pondasi beton
kota Manado. bertulang serta hubungan balok-
kolom di 1 titik saja.
Rumusan Masalah
3. Analisis perhitungan akibat gaya
Dalam perencanaan gedung gempa menggunakan metode
bertingkat di daerah rawan gempa, analisis response spektrum
metode SRMPK diharapkan berdasarkan SNI 1726-2012
tentang tata cara perencanaan bersama-sama dengan menahan gaya
ketahanan gempa untuk yang bekerja.
bangunan gedung dan non-
Fungsi Utama Beton Bertulang :
gedung.
4. Sistem struktur yang 1. Menahan bebab atau gaya tekan.
direncanakan adalah Sistem 2. Menutup baja tulangan agar
Rangka Pemikul Momen Khusus tidak berkarat.
(SRMPK).

Tujuan Penelitian
Keruntuhan Kolom
Tujuan penelitian ini adalah
merencanakan komponen struktur Berdasarkan SNI 2847-2013, kolom
beton bertulang yang mampu merupakan komponen struktur
menahan beban gempa ekstrim, dengan rasio tinggi terhadap dimensi
lateral terkecil melampaui 3 yang
Manfaat Penelitian dominan yang digunakan untuk
menumpu beban tekan aksial. Kolom
1. Menjadi referensi dalam
dirancang agar dapat menahan
perencanaan struktur bangunan
seluruh beban dari lantai maupun
tahan gempa menggunakan
beban momen yang berasal dari satu
SRMPK.
bentang lantai.
2. Menjadi referensi dalam evaluasi
struktur bangunan eksisting SAP2000
terhadap pengaruh gempa.
3. Menambang pengetahuan dalam Merupakan salah satu
penggunaan software SAP2000. program analisis yang lengkap
namun sangat mudah untuk yang
lengkap namun sangat mudah untuk
di operasikan. SAP2000 ini adalah
LANDASAN TEORI
versi pertama dari SAP yang secara
Pengertian Beton lengkap terintegrasi dengan
Microsoft Windows. Prinsip utama
Beton merupakan campuran
ini adalah permodelan struktur,
antara semen, air, dan agregat (dan
eksekusi analisis, dan pemeriksaan
kadang-kadang bahan tambahan
atau operasi desain yang semuanya
yang sangat bervariasi mulai dari
dilakukan dalm satu langkah atau
bahan kimia tambahan , serat sampai
satu tampilan. Tampilan berupa
bahan bangunan non kimia) pada
model secara real time sehingga
perbandingan tertentu.
memudahkan pengguna untuk
Beton Bertulang melakukan permodelan secara
menyeluruh dalam waktu singkat
Beton yang ditulangi dengan namun hasil yang tepat.
luas dan jumlah tulangan yang tidak
kurang dari nilai minimum yang Sistem Rangka Pemikul Momen
direncanakan berdasarkan asumsi Khusus
bahwa kedua material bekerja
Sistem rangka pemikul
momen khusus (SRMPK) adalah
desain struktur beton bertulang yang • Dapat diaplikasikan dalam
memiliki tingkat daktilitas yang kondisi lembab atau kering.
tinggi. Faktor reduksi gaya gempa • Kekuatan mekanis dan daya
diambil sebesar 8 berdasar SNI. Hal lekat tinggi.
ini disebabkan struktur SRMPK • Keras, tapi tidak getas
didesain memiliki sifat fleksibel (brittle).
dengan daktilitas yang tinggi • Tidak susut dan stabil untuk
sehingga bisa direncanakan dengan janhgka waktu yang
gaya gempa rencana yang minimum. Panjang.
SRMPK sangat cocok untuk daerah
resiko gempa (Kategori sesimik D, E, Langkah-langkah perbaikan retakan
dan F dalam SNI) dengan injeksi epoxy :

1. Strutur SRMPK diharapkan 1. Pembersih retakan.


mampu menahan pada saat 2. Pemasangan nipple.
menerima beban gempa rencana, 3. Pencampuran epoxy.
dengan mengacu pada Strong- 4. Menginjeksikan cairan epoxy.
Column/weak-beam yang 5. Membersihkan permukaan.
menyebar di Sebagian besar METODOLOGI PENELITIAN
lantai dan tidak terjadinya
kegagalan geser pada balok, Metode yang digunakan
kolom the joint. dalam penelitian ini adalah dengan
2. Prinsi Strong-Column adalah cara analitis untuk mendapatkan
distribusi simpangan antar lantai dimensi penampang ekonomis.
terjadi disebagian besar lantai Untuk itu penelitian dibagi menjadi
sehingga keruntuhan local disatu beberapa tahapan :
lantai dapat diminimalkan.
1. Pengumpulan dan
Injeksi Epoxy pengolahan data berupa :
• Dimensi
Epoxy merupakan material bangunan dan
yang sangat menjanjikan untuk lokasi.
digunakan dalam perkuatan struktur
• Bahan yang
beton bertulang. Bahan ini berbentuk
digunakan.
cair dan mempunyai sifat cepat
• Data-data
mengeras dan mampu melakukan
pembebanan.
penetrasi ke dalam celah-celah
2. Pradesain struktur.
retakan yang tidak mampu dijangkau
3. Pemodelan struktur.
oleh semen. Bahan ini sangat
4. Analisis struktur.
membantu untuk mengikat beton
5. Desain tulangan dan
yang mengalami retakan dan
analisis penampang.
menghindarkan tulangan beton dari
6. Kontrol terhadap
ancaman korosi (Amri, 2005 : 209).
simpangan.
Keunggulan dari material ini : 7. Desain pondasi dan
gambar.
• Viskositas super rendah
(super encer). Data bangunan :
1. Tipe bangunan : Gedung Berdasarkan SNI 1726-2012 pasal
dekanat 7.9.3. simoangan yang terjadi harus
2. Tinggi bangunan : 22,5 lebih kecil dari simpangan yang
m diijinkan.
3. Luas bangunan : 3060
Rekapitulasi Penulangan
m2
4. Jumlah lantai : 5 lantai Untuk penulangan geser kolom
digunakan tulangan Ø12 dengan
Data pembebanan :
jarak :
• Beban mati :
¼ h dari joint : 100 mm
Beton bertulang :
2400 kg/m3 ½ h dari joint : 150 mm
Dinding ½ bata :
250 kg/m2 Kontrol Base Shear
Beban mati Berdasarkan SNI-1726-2012 pasal
tambahan : 120 7.9.4, kombinasi respons untuk geser
kg/m2 dasar ragam (Vt) harus lebih besar
• Beban hidup : dari 85% geser dasar (V).
Kantor : 2,4 kN/m2
Koridor : 3,83
kN/m2 PENUTUP
Tangga : 1,775
kN/m2 Kesimpulan
Wc : 1,92 kN/m2 Persyaratan ”Strong Column Weak
Perpustakaan : 2,87 Beam” SRMPK telah terpenuhi
kN/m2 yaitu:
Tribun : 4,79 kN/m2
• Beban gempa : a. Tulangan tekan komponen
Ss : 1,036 balok dengan dimensi yang ada
S1 : 0.442 telah mengalami kelelehan.
Kategori desain D b. Kondisi balok dan kolom telah
memenuhi kondisi ΣMnc >
HASIL DAN PEMBAHASAN 1,2.ΣMnb, dimana kondisi ini
Kontrol Perioda Fundamental menyatakan kuat lentur nominal
Struktur (T) kolom lebih besar dari jumlah
kuat lentur nominal balok.
Periode fundamental struktur (T)
tidak boleh melebihi hasil koefisien Komponen balok dan kolom dengan
untuk batasan atas pada perioda yang penulangan yang ada mampu
dihitung (Cu) dari table 14 SNI 1726- menahan gaya geser yang terjadi
2012, dan fundamental pendekatan akibat gempa dengan terpenuhinya
(Ta) yang ditentukan sesuai dengan syarat-syarat desain kapasitas geser
SNI 1726-2012 pasa 7.8.2.1. dimana kapasitas geser nominal
(Vu).
Kontrol Simpangan Antar
Tingkat Saran
Berdasarkan hasil penelitian, syarat-syarat bangunan tahan gempa
penulis dapat memberikan saran secara ketat agar tidak terjadi
yaitu: Dalam merencanakan suatu keruntuhan atau kecelakaan fatal
struktur tahan gempa, harus baik selama pembangunan maupun
dilakukan pengecekan terhadap setelah bangunan berdiri.
DAFTAR PUSTAKA
https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/jss/article/view/22026
http://e-repository.unsyiah.ac.id/JTS/article/view/10040
http://www.akrabjuara.com/index.php/akrabjuara/article/view/1717
https://www.neliti.com/publications/188980/prediksi-tingkat-keruntuhan-
kolom-beton-bertulang-akibat-pembebanan-statik-mengg

Anda mungkin juga menyukai