Re-Design of The Senggigi Core Hotel Building Structure With Flat Plate
Sistem and Shear Wall
Artikel Ilmiah
Oleh:
FERDIANSYAH
F1A 114010
Core Hotel dengan ketinggian total 25,57 m yang terdiri dari 7 lantai yang berada di Senggigi
Kabupaten Lombok Barat yang merupakan daerah dengan zona gempa kuat. Sistem struktural yang
digunakan hotel ini adalah dengan Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus (SPMRK). Agar pekerjaan
struktur lebih cepat dan efisien seehingga perlu dilakukan modifikasi yaitu dengan menggunakan
sistem struktur flat plate dan tambahan dinding geser untuk peredam beban lateral akibat gempa.
Keunggulan dari flat plate jika dibandingkan dengan SRPMK dengan balok dalam adalah proses
pengerjaan yang lebih mudah karena item-item pekerjaan lebih sedikit.
Perencaaan ini menggunakan software ETABS 2016 V16.0.2. Langkah analisis struktur dibagi
menjadi tiga tahap yaitu permodelan struktur, pembebanan struktur dan Analisa struktur. Tahap
pemodelan struktur adalah proses memasukkan data perencanaan struktur seperti geometri, material
dan elemen struktur. Pada tahap pembebanan struktur, beban-beban yang bekerja dikelompokkan
menjadi beban statis dan dinamis. Beban statis terdiri dari beban mati dan beban hidup sedangkan
beban dinamis adalah beban gempa yang dianalisis dengan metode respon spektrum dan time
history. Data hasil dari analisis struktur digunakan sebagai data dalam modifikasi perencanaan
elemen struktur Gedung Core Hotel sesusai dengan ketentuan SNI 03-2847-2013.
Dari gaya dalam yang dihasilkan struktur, maka akan didesain komponen struktur yaitu flat
plate, kolom, shear wall, balok, sa, pondasi. Flat plate menggunakan tulangan dua arah P12-100.
Kolom memiliki tulangan bervariasi pada setiap lantainya dimensi terbesar K 80/80 cm2 dengan
tulangan 16D22, tulangan geser P10-200 serta tulangan transversal 6 D12, Balok 50/80 cm dengan
tulangan utama tumpuan 4D22 dan lapangan 4 D22 serta tulangan geser P10-100, sedangkan balok
30/50 cm dengan tulangan utama pada tumpuan 4 D13 dan lapangan 3 D13 serta tulangan Sengkang
P10-150 mm Shear Wall D16-300, Pondasi menggunakan tiang pancang diameter 0,8 m sebanyak 2
buah tiang setiap kolom dipancang sampai kedalaman 20 m.
Catatan Kaki :
1
Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil, Universitas Mataram, Jl. Majapahit No. 62, Mataram
2
Dosen Jurusan Teknik Sipil, Universitas Mataram, Jl. Majapahit No. 62, Mataram
3
Dosen Jurusan Teknik Sipil, Universitas Mataram, Jl. Majapahit No. 62, Mataram
1
balok masih mempunyai kekurangan dari datardan dinding geser ?
pelaksanaan. Dari segi pelaksanaan semakin
Tujuan
banyak struktur yang harus dikerjakan maka
akan mempersulit proses pembangunan Berdasarkan rumusan masalah diatas,
bangunan tersebut karena akan memakan maka tujuan dari tugas akhir ini adalah sebagai
waktu lebih. berikut :
Salah satu solusi yang digunakan
untuk menutupi kekurangan SRPMK dengan Untuk mengetahui cara perencanaan gedung
balok adalah penggunakan struktur pelat datar. Core Hotel dengan metode pelat datar dan
Struktur pelat datar merupakan plat beton pejal dinding geser serta keunggulannya.
ekonomis untuk bentang 4,5 – 6 m, dengan (permukaan) yang lurus, yang tebalnya jauh
rentang beban hidup 250-500 kg/m2. Pelat lebih kecil dibandingkan dengan dimensi yang
datar mungkin merupakan sistem plat yang lain. Dimensi suatu pelat biasa dibatasi oleh
paling umum digunakan saat ini untuk hotel suatu garis lurus atau garis lengkung. Ditinjau
beton bertulang bertingkat banyak, motel, dari segi statika, kondisi tepi (boundary
apartemen, rumah sakit, dan asrama. condition) pelat bisa bebas (free), bertumpu
Pada tugas akhir ini bangunan Core sederhana (simply suported), dan jepit. Beban
Hotel direncakan ulang dengan menggunakan statis atau dinamis yang dipikul oleh pelat
perencanaan struktur pelat datar (flat plate), umumnya tegak lurus permukaan pelat.
h = tebal pelat
pengaku vertical yang dirancang untuk struktur Gedung, dinding geser dibagi menjadi
Lokasi Perencanaan
Dalam perencanaan pemodelan
struktur, direncanakan bahwa gedung yang Gambar 5 Denah Gedung Core Hotel
akan dibangun berada pada wilayah Data Bahan
pantaiSenggigi Kabupaten Lombok Barat, Adapun spesifikasi material yang
Nusa Tenggara Barat. digunakan pada perencanaan ini adalah:
5
1. Mutu beton (f’c) : 30 MPa
2. Tegangan leleh baja untuk tulangan geser
Bagan Alir Analisis
(fy) : 240 Mpa
Untuk memudahkan dalam
3. Tegangan leleh baja untuk tulangan lentur
menganalisis dan lebih terarahnya
(fy) : 400 Mpa
pembahasan maka dibuat bagan alir analisis
Analisis Data studi (flowchart) sebagai berikut :
Ada3 (tiga) bagian utama dalam
proses input data menggunakan software
Etabs 2016 v 16.0.2 dalam perencanaan ini
antaralain:
1. Pemodelan struktur
2. Pembebanan struktur
3. Analisis struktur
6
Gambar 10. Perkuatan geser tulangan
Pelat
Shear Wall
Karena Lombok merupakan daerah
Gambar 9. Pelat rawan gempa, maka di tambah shear wall
sebagai penahan beban lateral gaya gempa
dan lain-lain .
Diketahui :
7
Tinggi gedung : 25.57 m
Pu : 1117,774kN
Panjang shaer wall : 3.15 m
Vu : 53,3092 kN
Tebal : 25 cm
Mu : 1340,991 kNm
Dimensi kolom : 600 x 600 mm2
Mutu beton, f c : 30 Mpa
Mutu tulangan utama : 400 Mpa
Data tanah
Qd = 40 x Nb x Ap (ton),
Menurut Meyerhoff
i) Menurut Mayerhoff
9
Dari hasil analisis ETABS 2016 Perhitungan Volume Pekerjaan Struktur
v16.0.2, diperoleh nilai beban titik pondasi
Perhitungan Volume beton pekerjaan struktur
antara 300 ton. Jika digunakan pondasi bore
Core Hotel dilakukan dengan cara dimodelkan
pile diameter 80 cm, maka daya dukung
dalam ETABS 2016 V6.0.2. volume beton
pondasi adalah : 200,94
dapat diketahui dengan cara Display - Show
Jumlah tiang pondasi untuk beban Tables – Model – Structure Data – Material List
319,685 ton .
= 1,59 2 tiang
,
10
Tabel 3 Volume bangunan sistem pelat datar b. Dimensi pelat lantai pada tangga
dengan ketebalan 120 mm, dengan
tulangan P16-85 mm.
c. Dimensi balok utama yang
digunakan antara lain : 500 x 800
mm, dengan tulangan utama pada
tumpuan 4 D22 dan sengkang P10-
100 dan pada lapangan 4 D22 dan
Selisih = 1931,433 – 1141,545 = 789,888 m3 .
Sengkang P10-100. Untuk balok 300
x 500 mm pada tangga dengan
tulangan utama pada tumpuan 4D13
KESIMPULAN DAN SARAN dan tulangan sengkang P10-150 dan
pada lapangan 3 D13 dan tulangan
Kesimpulan
Sengkang P10-150 mm.
Berdasarkan hasil analisi yang telah
d. Dimensi kolom digunakan :
dilakuksn pada gedung dengan menggunakan
K1 800 x 800 mm ; K2 700 x 700 mm
program ETABS 2016 v6.0.2. untuk
; KA-3 600 x 600 mm
menganalisa gaya dalamnya, maka
Untuk kolom K1 diperoleh tulangan
kesimpulan yang dapat diambil dari redesain
utama 16 D22 dan tulanga sengkang
gedung Core Hotel Mataram dengan
D10-200.
menggunakan sistem pelat datar ini antara lain
e. Pondasi yang menggunakan pile cap
sebagai berikut:
berdimensi 2 x 4 x 0,5 m, dengan
1. Hasil analisa menunjukkan bahwa Tiang Pancang berdiameter 0,8 m
komponen struktur gedung dengan berjumlah maksimum 2 tiang per
dimensi yang direncanakan aman kolom, dan tanah keras maksimum
terhadap beban gempa yang ada. pada kedalaman 20 m.
2. Dalam perancangan, material yang f. Dari perhitungan volume pekerjaan
digunakan adalah mutu beton f’c = 30 beton untuk sistem pelat datar
MPa untuk struktur pelat, balok, kolom, mengalami peningkatan sebesar
mutu baja fy = 400 MPa (deform) dan fy = 789,888 m3, yang artinya bahwa
240 MPa (polos). Sehingga diperoleh sistem pelat datar lebih boros
dimensi komponen-komponen struktur daripada struktur Core Hotel semula.
gedung sebagai berikut;
Saran
a. Dimensi pelat lantai dengan
Berdasarkan hasil analisis struktur
ketebalan 220 mm, dengan tulangan
gedung yang telah diredesain, maka saran
P12-100, dengan tambahan penahan
yang bisa dilakukan untuk perencana
geser berupa tulangan dan profil WF,
berikutnya adalah :
dimana digunakan tulangan P16-50
1. Untuk perencanaan flate plate selanjutnya
mm dan WF 125 x 125.
bisa dicoba dengan tanpa menggunakan
balok utama untuk keseluruhan Gedung,
11
dengan bentang yang lebih kecil sebesar 4 Imran, I, Fajar Hendrik.2014. Perencanaan
– 6 m. Lanjut Struktur Beton Bertulang.
2. Perencanaan selanjutnya bisa Bandung: ITB.
menggunakan metode yang berbeda
Kusuma, Gideon. H. 1993. Grafik dan Tabel
dengan mencari nilai ekonomis dalam
Perhitungan Beton Bertulang
volume pekerjaan beton.
Berdasarkan SKSNI T-15-1991-03.
DAFTAR PUSTAKA
Miftakhur, Muhammad. R. Aplikasi
Perencanaan struktur Gedung dengan
Badan Standarisasi Nasional. 2013.
ETABS: ARS GROUP.
Persyaratan Beton Struktural Untuk
Bangunan Gedung (SNI 2847-2013).
Nawi, Edward. G. 1998. Beton Bertulang Suatu
Jakarta: Badan Standarisasi Nasional.
Pendekatan Dasar. Bandung: PT. Befika
Aditama .
Badan Standarisasi Nasional. 2012. Tata Cara
Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk
Pratomo, I. 2015. Modifikasi Perencanaan
Struktur Bangunan Gedung Dan Non
Sistem Struktur Gedung Hotel Arum
Gedung (SNI 1726-2012). Jakarta: Badan
Lombok Dengan Metode Flat Slab dan
Standarisasi Nasional.
Shear Wall [Skripsi]. Mataram: Universitas
Mataram.
Chandra A. 2017. Modifikasi Perencanaan
Gedung Amaris Hotel Madiun Dengan
Rahmadi, Z. 2017. Analisis Perilaku Struktur
Menggunakan Metode Flat Slab Dan
Gedung Dengan Variasi Bentuk dan
Shear Wall [Skripsi]. Surabaya: Institut
Posisi Dinding Geser Pada Kondominium
Teknologi Sepuluh November.
Hotel Amarsvati Lombok [Skripsi].
Mataram: Universitas Mataram.
Dipohusodo, I. Struktur Beton Bertulang
Berdasarkan SK.SNI T-15-1991-03
Setiawan, A. 2016. Perancangan Struktur
Departemen Pekerjaan Umum RI.
Beton Bertulang Berdasarkan SNI
2847:2013. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Granendia, IGAA. 2017. Tugas akhir
perbandingan respon struktur dengan
Sudarmoko. 1996. Perancangan dan Analisis
variasi sudut dalam akibat gempa
Pelat Beton Bertulang. Yogyakarta: Biro
menggunakan analisis static dan dinamis
Penerbit.
[skripsi]. Mataram: universitas mataram.
Supriani, D. 2019. Pengaruh Rasio Panjang-
Imran, I, Ediansjah Zulkifli. 2014. Perencanaan
Lebar Bangunan Terhadap Hasil Desain
Dasar Struktur Beton Bertulang. Bandung:
Kolom Bertulang Uniaksial dan Biaksial
ITB.
[Skripsi]. Mataram; Universitas Mataram.
12
Syahputri, G. 2016. Redesain Struktur Gedung
Hotel Golden Tulip Mataram Dengan
Sistem Balok Grid [Skripsi]. Mataram:
Universitas Mataram.
13