Anda di halaman 1dari 14

DESAIN STRUKTUR GEDUNG CORE HOTEL SENGGIGI DENGAN

SISTEM PLAT DATAR DAN DINDING GESER

Re-Design of The Senggigi Core Hotel Building Structure With Flat Plate
Sistem and Shear Wall

Artikel Ilmiah

Untuk memenuhi sebagai persyaratan


Mencapai derajat Sarjana S-1 Jurusan Teknik Sipil

Oleh:

FERDIANSYAH
F1A 114010

JURUSAN TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MATARAM
2019
DESAIN STRUKTUR GEDUNG CORE HOTEL SENGGIGI DENGAN SISTEM
PLAT DATAR DAN DINDING GESER
Ferdiansyah1, Hariyadi2, I.Wayan sugiartha3
JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MATARAM

Core Hotel dengan ketinggian total 25,57 m yang terdiri dari 7 lantai yang berada di Senggigi
Kabupaten Lombok Barat yang merupakan daerah dengan zona gempa kuat. Sistem struktural yang
digunakan hotel ini adalah dengan Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus (SPMRK). Agar pekerjaan
struktur lebih cepat dan efisien seehingga perlu dilakukan modifikasi yaitu dengan menggunakan
sistem struktur flat plate dan tambahan dinding geser untuk peredam beban lateral akibat gempa.
Keunggulan dari flat plate jika dibandingkan dengan SRPMK dengan balok dalam adalah proses
pengerjaan yang lebih mudah karena item-item pekerjaan lebih sedikit.
Perencaaan ini menggunakan software ETABS 2016 V16.0.2. Langkah analisis struktur dibagi
menjadi tiga tahap yaitu permodelan struktur, pembebanan struktur dan Analisa struktur. Tahap
pemodelan struktur adalah proses memasukkan data perencanaan struktur seperti geometri, material
dan elemen struktur. Pada tahap pembebanan struktur, beban-beban yang bekerja dikelompokkan
menjadi beban statis dan dinamis. Beban statis terdiri dari beban mati dan beban hidup sedangkan
beban dinamis adalah beban gempa yang dianalisis dengan metode respon spektrum dan time
history. Data hasil dari analisis struktur digunakan sebagai data dalam modifikasi perencanaan
elemen struktur Gedung Core Hotel sesusai dengan ketentuan SNI 03-2847-2013.
Dari gaya dalam yang dihasilkan struktur, maka akan didesain komponen struktur yaitu flat
plate, kolom, shear wall, balok, sa, pondasi. Flat plate menggunakan tulangan dua arah P12-100.
Kolom memiliki tulangan bervariasi pada setiap lantainya dimensi terbesar K 80/80 cm2 dengan
tulangan 16D22, tulangan geser P10-200 serta tulangan transversal 6 D12, Balok 50/80 cm dengan
tulangan utama tumpuan 4D22 dan lapangan 4 D22 serta tulangan geser P10-100, sedangkan balok
30/50 cm dengan tulangan utama pada tumpuan 4 D13 dan lapangan 3 D13 serta tulangan Sengkang
P10-150 mm Shear Wall D16-300, Pondasi menggunakan tiang pancang diameter 0,8 m sebanyak 2
buah tiang setiap kolom dipancang sampai kedalaman 20 m.

Kata kunci : Flat Plate, Shear Wall, Etabs 2016 V.16.0.2

Catatan Kaki :
1
Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil, Universitas Mataram, Jl. Majapahit No. 62, Mataram
2
Dosen Jurusan Teknik Sipil, Universitas Mataram, Jl. Majapahit No. 62, Mataram
3
Dosen Jurusan Teknik Sipil, Universitas Mataram, Jl. Majapahit No. 62, Mataram

PENDAHULUAN memenuhi tujuan-tujuan seperti ekonomis atau

Latar Belakang kemudahan pelaksanaan.Perkembangan


dibidang teknik sipil yang begitu pesat
Desain struktur merupakan salah satu
mendorong seorang engineer untuk
bagian dari keseluruhan proses perencanaan
melakukan inovasi dalam merencanakan suatu
bangunan yang bertujuan untuk menghasilkan
gedung. Gedung yang dibangun dengan sitem
suatu struktur yang stabil, kuat, awet dan
rangka pemikul momen (SRPMK) dengan

1
balok masih mempunyai kekurangan dari datardan dinding geser ?
pelaksanaan. Dari segi pelaksanaan semakin
Tujuan
banyak struktur yang harus dikerjakan maka
akan mempersulit proses pembangunan Berdasarkan rumusan masalah diatas,
bangunan tersebut karena akan memakan maka tujuan dari tugas akhir ini adalah sebagai
waktu lebih. berikut :
Salah satu solusi yang digunakan
untuk menutupi kekurangan SRPMK dengan Untuk mengetahui cara perencanaan gedung

balok adalah penggunakan struktur pelat datar. Core Hotel dengan metode pelat datar dan

Struktur pelat datar merupakan plat beton pejal dinding geser serta keunggulannya.

dengan tebal merata yang mentransfer beban


TINJAUAN PUSTAKA
secara langsung ke kolom pendukung tanpa
Umum
bantuan balok atau kepala kolom atau drop
panel. Sistem ini merupakan pilihan yang Pelat merupakan struktur bidang

ekonomis untuk bentang 4,5 – 6 m, dengan (permukaan) yang lurus, yang tebalnya jauh

rentang beban hidup 250-500 kg/m2. Pelat lebih kecil dibandingkan dengan dimensi yang

datar mungkin merupakan sistem plat yang lain. Dimensi suatu pelat biasa dibatasi oleh

paling umum digunakan saat ini untuk hotel suatu garis lurus atau garis lengkung. Ditinjau

beton bertulang bertingkat banyak, motel, dari segi statika, kondisi tepi (boundary

apartemen, rumah sakit, dan asrama. condition) pelat bisa bebas (free), bertumpu

Pada tugas akhir ini bangunan Core sederhana (simply suported), dan jepit. Beban

Hotel direncakan ulang dengan menggunakan statis atau dinamis yang dipikul oleh pelat

perencanaan struktur pelat datar (flat plate), umumnya tegak lurus permukaan pelat.

yang mana struktur sebelumnya menggunakan


Pelat lantai harus direncanakan kaku,
metode konvensional yaitu pelat dua arah
rata, lurus, dan tidak miring, pelat lantai dapat
dengan balok-balok penumpu. Perhitungan
diberi sedikit kemiringan untuk kepentingan
penulangan pada struktur gedung ini mengacu
aliran air. Ketebalan pelat lantai ditentukan
pada SNI 2847:2013 tentang perhitungan
oleh beban yang harus didukung, besar
struktur beton, yaitu dengan kriteria struktur
lendutan yang diijinkan, lebar bentangan atau
sebagai rangka pemikul momen menengah
jarak antara balok-balok pendukung, dan
dan tata cara perencanaan ketahanan gempa
bahan konstruksi dari pelat lantai.
mengacu pada SNI 1726:2012
Perencanaan Pelat
Permasalahan
Sitem Pelat Satu Arah
Berdasarkan latar belakang diatas, Pada bangunan beton bertulang, suatu
maka permasalahan dalam penelitian ini jenis lantai yag umum dan dasar adalah tipe
adalah sebagai berikut : konstruksi pelat balok-balok induk (gelagar).
Seperti terlihat pada Gambar 1 Permukaan
Bagaimana merencanakan ulang bangunan
pelat yang diarsir dibatasi oleh dua balok yang
gedung Core Hotel dengan metode pelat
bersebelahan pada sisi dan dua gelagar pada
2
kedua ujung. Jika panjang dari permukaan ini direncanakan kekuatannya terhadap
dua kali atau lebih besar dari pada lebarnya, kombinasi dari beban-beban berikut:
maka hampir semua beban lantai menuju
1. BebanMati(DL)
balok-balok dan hanya sebagian kecil yang
Beban mati adalah berat dari semua
akan menyalur secara langsung ke gelagar.
bagian dari suatu gedung yang bersifat tetap,
Kondisi pelat lantai ini dapat direncanakan
termasuk segala unsur tambahan,
sebagai pelat satu arah dengan tulangan
penyelesaian-penyelesaian, mesin-mesin,
utama sejajar dengan gelagar atau sisi pendek
serta peralatan tetap yang merupakan bagian
pelat, dan tulangan susut dan sumbu sejajar
yang tak terpisahkan.
dengan balok-balok atau sisi panjang pelat.
Permukaan yang melendut dari sitem pelat Adapaun beban mati yang digunakan
satu arah mempunyai kelengkungan tunggal. adalah sebagai berikut :
a. Berat jenis beton = 2400 kg/m3
b. Dinding 1 2 bata = 250 kg/m2
c. Beban lantai (spesi + kramik) = 90 kg/m2
d. M & E = 25 kg/m2

2. Beban Hidup (LL)


(a) (b) Beban hidup adalah semua
beban yang terjadi akibat penghunian atau
Gambar 1 Pelat Satu Arah dan Dua Arah
penggunaan suatu gedung, termasuk beban-
Sistem Plat Dua Arah beban pada lantai yang berasal dari barang-
Sistem pelat dua arah dapat juga barang yang dapat berpindah dan termasuk
terjadi pada pelat bentang tunggal maupun beban akibat air hujan pada atap.
bentang menerus asal persyaratannya Adapun beban hidup yang digunakan
terpenuhi. Persyaratan jenis pelat lantai dua adalah sebagia berikut :
arah jika perbandingan dari bentang panjang
a. Beban hidup lantai = 250 kg/m2
(L) terhadap bentang pendek (S) kurang dari
b. Beban hidup atap = 100 kg/m2
pada dua, lihat Gambar 1.b Beban pelat lantai
3. Beban Gempa (E)
pada jenis pelat ini disalurkan ke empat sisi
Beban gempa adalah semua beban
pelat atau ke empat balok pendukung,
ekivalen yang bekerja pada gedung yang
akibatnya tulangan utama pelat diperlukan
menirukan pengaruh dari gerakan tanah akibat
pada kedua arah sisi pelat. Permukaan
gempa tersebut.
lendutan pelat mempunyai kelengkungan
ganda. Jenis sistem pelat dua arah secara Dalam tulisan ini, untuk beban gempa
umum ada tiga macam yaitu: direncanalan sesuai dengan peraturan terbaru
perencanaan ketahanan gempa untuk
Pembebanan
gedung, yaitu SNI 1726-2012.
Berdasarkan peraturan-peraturan
diatas, struktur sebuah gedung harus
3
Analisis Struktur Plat Datar 2001).Secara umum fungsi dari dinding geser
Dalam melakukan analisa struktur, ada adalah sebagai berikut :
alternatif dua metode yang bisa
1. Memperkokoh Gedung
digunakan, yaitu metode perencanaan
2. Meredam goncangan akibat gempa
langsung dan metode rangka ekivalen.
3. Mengurangi biaya perawatan Gedung
Asumsi yang digunakan dalam analisa adalah
4. Daya pikul beban di sekitar mampu
bahwa bidang vertikal memotong simetri
Berdasarkan letak dan fungsinya,
seluruh segi empat dalam denah bangunan
dinding geser dapat dibagi dalam 3 jenis
bertingkat banyak, baik arah x maupun arah
yaitu :
y di tengah-tengah jarak kolom. Dengan
1. Bearing walls
potongan ini diperoleh sebuah rangka
2. Frame walls
(frame) dalam arah x maupun y. Solusi
3. Core walls
yang berupa rangka ideal yang terdiri atas
balok horisontal atau slab ekuivalen dan
kolom-kolom tumpuannya memungkinkan slab
untuk dihitung sebagai bagian dari balok pada
rangka tersebut (Nawy 1985).

Penentuan tebal pelat lantai


Tebal minimum pelat tanpa balok
Gambar 2 Jenis Dinding Geser Berdasarkan
interior yang membentang diantara tumpuan
Letak dan Fungsinya.
dan mempunyai rasio bentang panjang
terhadap bentang pendek yang tidak lebih Beberapa letak pemasangan dinding geser
dari 2 harus memenuhi ketentuan yang adalah sebagai berikut :
tercantum pada Tanpa panel drop
(droppanels) : 125 mm

a. Dengan panel drop (droppanels): 100 mm


dengan :

h = tebal pelat

Ln = jarak antar kolom dihitung dari sumbu

Dinding Geser (Shear Wall) Gambar 3 Tipe Dinding Geser

Dinding geser merupakan suatu


dinding struktur yang sangat berguna dalam Menurut SNI 1726-2012 Standar

gedung tingkat tinggi. Geser merupakan Perencanaan Ketahanan Gempa untuk

pengaku vertical yang dirancang untuk struktur Gedung, dinding geser dibagi menjadi

menahan gaya lateral atau gempa yang 2 jenis yaitu :

bekerja pada bangunan (Schueller,

1. Dinding Geser Beton Bertulang


4
Suatu subsistem struktur Gedung yang
fungsi utamanya adalah untuk memikul beban
geser akibat pengaruh gempa rencana, yang
runtuhnya disebabkan oleh momen lentur (
bukan oleh gaya geser ) dengan terjadinya
sendi plastis pada kakinya, dimana nilai
momen lelehnya dapat mengalami
peningkatan terbatas akbat pengerasan
regangan. Rasio antara tinggi dan lebar Gambar 4 Lokasi Core Hotel
dinding geser tidak boleh kurang dari 2 dan Data teknis
lebar tersebut tidak boleh kurang dari 1,5 m. Adapun data-data teknis yang
2. Dinding Geser Beton Bertulang Berangkai digunakan dalam analisis adalah sebagai
Suatu subsistem struktur Gedung yang berikut:
fungsi utamanya adalah untuk memiul beban 1. Lokasi Bangunan : Senggigi Lombok
geser akibat pengaruh gemp rencana, yang Barat, NTB
terdiri dari dua atau lebih dinding geser dan 2. Jenis Bangunan : Perhotelan
dirangkaikan oleh balok perangkaian yang 3. Konstruksi Bangunan:Struktur Beton
runtuhnya terjadi akibat sendi-sendi plastis Bertulang
yang terjadi di ke dua ujung balok perangkai 4. Sistem Struktur :Sistem Rangka
dan pada kaki semua dinding geser, masing- Pemikul Momen Khusus (SRPMK)
masing momen leleh sendi plastis dapat 5. Lokasi Gempa : 8° 29’ 55”
mengalami peningkatan hamper sepenuhnya LS, 116° 02’ 53” BT
akibat pergeseran regangan rasio antara 6. Jumlah Lantai :7
bentang dan tinggi balok perangkai tidak boleh 7. Ketinggian tiap lantai :
lebih dari 4. - Lantai Basement : 2.85 m
- Lantai Dasar/satu : 5.12 m
METODE PENELITIAN - Lantai 2-6 : 3.47 m
- Lantai Atap : 3.00 m
Data Struktur
8. Tinggi Gedung : + 25.57 m
Struktur yang dianalisis merupakan
strukturgedung eksisting yang dimodifikasi
sesuai dengan ketetapan pada SNI 2847-
2013.

Lokasi Perencanaan
Dalam perencanaan pemodelan
struktur, direncanakan bahwa gedung yang Gambar 5 Denah Gedung Core Hotel
akan dibangun berada pada wilayah Data Bahan
pantaiSenggigi Kabupaten Lombok Barat, Adapun spesifikasi material yang
Nusa Tenggara Barat. digunakan pada perencanaan ini adalah:

5
1. Mutu beton (f’c) : 30 MPa
2. Tegangan leleh baja untuk tulangan geser
Bagan Alir Analisis
(fy) : 240 Mpa
Untuk memudahkan dalam
3. Tegangan leleh baja untuk tulangan lentur
menganalisis dan lebih terarahnya
(fy) : 400 Mpa
pembahasan maka dibuat bagan alir analisis
Analisis Data studi (flowchart) sebagai berikut :
Ada3 (tiga) bagian utama dalam
proses input data menggunakan software
Etabs 2016 v 16.0.2 dalam perencanaan ini
antaralain:
1. Pemodelan struktur
2. Pembebanan struktur
3. Analisis struktur

Gambar 6 Denah eksisting

HASIL DAN PEMBAHASAN


Balok dengan dimensi 50/80 cm,
mempunyai momen tumpuan sebesar
268,0733 dengan 4D22 dan sengkang P10-
Gambar 7 Denah Dinding Geser
100 mm sebagai penahan geser, sedangkan
Dinding geser yang digunakan yaitu untuk lapangan sebesar 103,248 dengan
frame walls dan core walls serta tipe L, T, dan tulangan utama 4D22 dan sengkang P10-100
Tube. sebagai penahan geser.
a. Pendimensian dinding geser
Dalam pendimensian struktur dinding
gser digunakan standar nasional Indonesia
(SNI) 2847-2013 pasal 14.5.3.1, yang
menyebutkan bahwa ketebalan dinding
pendukung tidak boleh kurang dari 1/25 tinggi
atau Panjang bagian dinding ditopang secara
lateral, diambil yang terkecil dan tidak boleh
kurang dari 100 .

6
Gambar 10. Perkuatan geser tulangan

Gambar 11. Perkuatan geser profil

Gambar 8. Detail Balok

Pelat

Dimensi pelat sebesar 8 x 6,4 m dengan tebal


220 didesain P12-100. Dengan tambahan
perkuatan geser pada kalam menggunakan
tulangan D19-50 mm dan Profil WF sebesar
125x125 untuk menahan geser sebsesar
689,032 kN

Gambar 12. Perkuatan geser profil

Shear Wall
Karena Lombok merupakan daerah
Gambar 9. Pelat rawan gempa, maka di tambah shear wall
sebagai penahan beban lateral gaya gempa
dan lain-lain .
Diketahui :

7
Tinggi gedung : 25.57 m
Pu : 1117,774kN
Panjang shaer wall : 3.15 m
Vu : 53,3092 kN
Tebal : 25 cm
Mu : 1340,991 kNm
Dimensi kolom : 600 x 600 mm2
Mutu beton, f c : 30 Mpa
Mutu tulangan utama : 400 Mpa

Gambar 15. Detail Shearwall


Gambar 13. Hasil PCA colom
Pondasi

Pondasi yang digunakan adalah pondasi tiang


pancang. Uraian data tanah dan perhitungan
daya dukung pondasi dijelaskan berikut.

Data tanah

Hasil uji sondir menunjukan bahwa


kedalaman 0 m – 5 m adalah tanah sedang.
Data pada kedalaman dengan qc > 150
kg/cm2.
Gambar 14. Hasil Response 2000

Dari Gambar 13 dapat dilihat bahwa desai


Shearwall kuat karena semua beban Pu masih
dalam lingkup grafik tersebut, untuk panjang
Special boundary element 0,95 m dengan
pengekang pada kolom D12-200 mm, dan
sebagai penahan geser pada dinding
digunakan D16 – 200 mm.

Gambar 16. Uji sondir pada kedalaman 0- 5 m


8
Hasil uji boring menunjukan bahwa kedalaman a. Daya dukung ujung tiang
0 m – 5 m adalah tanah sedang dengan nila
Nspt = 28, pada kedalaman 20 m Nilai Nspt =36 Daya dukung ujung tiang untuk beberapa
. kondisi adalah sebagai berikut :

i) Untuk tanah non kohesif

Qd = 40 x Nb x Ap (ton),
Menurut Meyerhoff

ii) Untuk dasar pondasi di

Nb’ = 15 + 0,5 ( N – 15)

iii) Untuk tanah berpasir N>50

Qd < 750 Ap ( ton), Suyono


Sostrodarsono dkk.

b. Daya dukung gesekan tiang

i) Menurut Mayerhoff

Qg = 0,2 x O x ∑ (Ni x Li)


(ton), untuk tiang pancang

Qg = 0,1 x O x ∑ (Ni x Li)


(ton), untuk tiang bor

ii) Menurut Suyono Sosrodarsono dan


Gambar 17 Uji sondir sampai kedalaman 20 m Kazuto Nakazawa

2. Daya dukung Pondasi tiang Qg = O x ∑ (Ni/2 x Li)

Daya dukung pondasi tiang terdiri dari daya Keterangan :


dukung ujung dasar tiang dan daya dukung
gesekan permukaan keliling tiang, dikurangi Ni/2 < 12 ton/m2
berat sendiri tiang dengan rumus :
O = keliling penampang tiang
Qu = Qd + Qs - W
Ni = N-spt pada segmen i tiang
Qijin = –W
Li = panjang segmen i tiang

Tabel 1 Kuat dukung pondasi Tiang


dengan berbagai diameter.
Dimana :

Qu : Daya dukung batas tiang

Qd : daya dukung batas dasar tiang

Qs : Daya dukung batas gesekan tiang

W : Berat sendiri tiang

F : Faktor keamanan tiang = 3

9
Dari hasil analisis ETABS 2016 Perhitungan Volume Pekerjaan Struktur
v16.0.2, diperoleh nilai beban titik pondasi
Perhitungan Volume beton pekerjaan struktur
antara 300 ton. Jika digunakan pondasi bore
Core Hotel dilakukan dengan cara dimodelkan
pile diameter 80 cm, maka daya dukung
dalam ETABS 2016 V6.0.2. volume beton
pondasi adalah : 200,94
dapat diketahui dengan cara Display - Show

 Jumlah tiang pondasi untuk beban Tables – Model – Structure Data – Material List
319,685 ton .
= 1,59  2 tiang
,

Gambar 18 Denah pondasi tiang pancang

Gambar 20 Langkah ke Material List

Core hotel sebelumnya menggunakan kolom


50 x 50, balok 30 x 60 serta pelat setebal 12
cm, berikut merupakan volume pekerjaan
beton bangunan eksisting .

Tabel 2 Volume bangunan existing

Sedangkan volume pekerjaan beton untuk


bangunan Core Hotel dengan sistem pelat
Gambar 19. Detail Pondasi datar sebesar :

10
Tabel 3 Volume bangunan sistem pelat datar b. Dimensi pelat lantai pada tangga
dengan ketebalan 120 mm, dengan
tulangan P16-85 mm.
c. Dimensi balok utama yang
digunakan antara lain : 500 x 800
mm, dengan tulangan utama pada
tumpuan 4 D22 dan sengkang P10-
100 dan pada lapangan 4 D22 dan
Selisih = 1931,433 – 1141,545 = 789,888 m3 .
Sengkang P10-100. Untuk balok 300
x 500 mm pada tangga dengan
tulangan utama pada tumpuan 4D13
KESIMPULAN DAN SARAN dan tulangan sengkang P10-150 dan
pada lapangan 3 D13 dan tulangan
Kesimpulan
Sengkang P10-150 mm.
Berdasarkan hasil analisi yang telah
d. Dimensi kolom digunakan :
dilakuksn pada gedung dengan menggunakan
K1 800 x 800 mm ; K2 700 x 700 mm
program ETABS 2016 v6.0.2. untuk
; KA-3 600 x 600 mm
menganalisa gaya dalamnya, maka
Untuk kolom K1 diperoleh tulangan
kesimpulan yang dapat diambil dari redesain
utama 16 D22 dan tulanga sengkang
gedung Core Hotel Mataram dengan
D10-200.
menggunakan sistem pelat datar ini antara lain
e. Pondasi yang menggunakan pile cap
sebagai berikut:
berdimensi 2 x 4 x 0,5 m, dengan
1. Hasil analisa menunjukkan bahwa Tiang Pancang berdiameter 0,8 m
komponen struktur gedung dengan berjumlah maksimum 2 tiang per
dimensi yang direncanakan aman kolom, dan tanah keras maksimum
terhadap beban gempa yang ada. pada kedalaman 20 m.
2. Dalam perancangan, material yang f. Dari perhitungan volume pekerjaan
digunakan adalah mutu beton f’c = 30 beton untuk sistem pelat datar
MPa untuk struktur pelat, balok, kolom, mengalami peningkatan sebesar
mutu baja fy = 400 MPa (deform) dan fy = 789,888 m3, yang artinya bahwa
240 MPa (polos). Sehingga diperoleh sistem pelat datar lebih boros
dimensi komponen-komponen struktur daripada struktur Core Hotel semula.
gedung sebagai berikut;
Saran
a. Dimensi pelat lantai dengan
Berdasarkan hasil analisis struktur
ketebalan 220 mm, dengan tulangan
gedung yang telah diredesain, maka saran
P12-100, dengan tambahan penahan
yang bisa dilakukan untuk perencana
geser berupa tulangan dan profil WF,
berikutnya adalah :
dimana digunakan tulangan P16-50
1. Untuk perencanaan flate plate selanjutnya
mm dan WF 125 x 125.
bisa dicoba dengan tanpa menggunakan
balok utama untuk keseluruhan Gedung,
11
dengan bentang yang lebih kecil sebesar 4 Imran, I, Fajar Hendrik.2014. Perencanaan
– 6 m. Lanjut Struktur Beton Bertulang.
2. Perencanaan selanjutnya bisa Bandung: ITB.
menggunakan metode yang berbeda
Kusuma, Gideon. H. 1993. Grafik dan Tabel
dengan mencari nilai ekonomis dalam
Perhitungan Beton Bertulang
volume pekerjaan beton.
Berdasarkan SKSNI T-15-1991-03.

DAFTAR PUSTAKA
Miftakhur, Muhammad. R. Aplikasi
Perencanaan struktur Gedung dengan
Badan Standarisasi Nasional. 2013.
ETABS: ARS GROUP.
Persyaratan Beton Struktural Untuk
Bangunan Gedung (SNI 2847-2013).
Nawi, Edward. G. 1998. Beton Bertulang Suatu
Jakarta: Badan Standarisasi Nasional.
Pendekatan Dasar. Bandung: PT. Befika
Aditama .
Badan Standarisasi Nasional. 2012. Tata Cara
Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk
Pratomo, I. 2015. Modifikasi Perencanaan
Struktur Bangunan Gedung Dan Non
Sistem Struktur Gedung Hotel Arum
Gedung (SNI 1726-2012). Jakarta: Badan
Lombok Dengan Metode Flat Slab dan
Standarisasi Nasional.
Shear Wall [Skripsi]. Mataram: Universitas
Mataram.
Chandra A. 2017. Modifikasi Perencanaan
Gedung Amaris Hotel Madiun Dengan
Rahmadi, Z. 2017. Analisis Perilaku Struktur
Menggunakan Metode Flat Slab Dan
Gedung Dengan Variasi Bentuk dan
Shear Wall [Skripsi]. Surabaya: Institut
Posisi Dinding Geser Pada Kondominium
Teknologi Sepuluh November.
Hotel Amarsvati Lombok [Skripsi].
Mataram: Universitas Mataram.
Dipohusodo, I. Struktur Beton Bertulang
Berdasarkan SK.SNI T-15-1991-03
Setiawan, A. 2016. Perancangan Struktur
Departemen Pekerjaan Umum RI.
Beton Bertulang Berdasarkan SNI
2847:2013. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Granendia, IGAA. 2017. Tugas akhir
perbandingan respon struktur dengan
Sudarmoko. 1996. Perancangan dan Analisis
variasi sudut dalam akibat gempa
Pelat Beton Bertulang. Yogyakarta: Biro
menggunakan analisis static dan dinamis
Penerbit.
[skripsi]. Mataram: universitas mataram.
Supriani, D. 2019. Pengaruh Rasio Panjang-
Imran, I, Ediansjah Zulkifli. 2014. Perencanaan
Lebar Bangunan Terhadap Hasil Desain
Dasar Struktur Beton Bertulang. Bandung:
Kolom Bertulang Uniaksial dan Biaksial
ITB.
[Skripsi]. Mataram; Universitas Mataram.

12
Syahputri, G. 2016. Redesain Struktur Gedung
Hotel Golden Tulip Mataram Dengan
Sistem Balok Grid [Skripsi]. Mataram:
Universitas Mataram.

13

Anda mungkin juga menyukai