Anda di halaman 1dari 6

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 7, No.

2, (2018) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) 1

Desain Modifikasi Gedung Fave Hotel Cilacap


Menggunakan Metode Flat Slab
Dody Burhanuddin, Endah Wahyuni dan Djoko Irawan
Departeman Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil, Lingkungan dan Kebumian, Institut Teknologi
Sepuluh Nopember (ITS)
Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111 Indonesia
e-mail: endah@ce.its.ac.id, djoko_i@ce.its.ac.id

Abstrak—Gedung Fave Hotel Cilacap adalah gedung hotel 5. Secara estetika dan arsitektur jauh lebih bagus
dengan 6 lantai yang dibangun di daerah Cilacap yang dibandingkan dengan struktur lantai biasa.
merupakan kategori risiko gempa tinggi. Modifikasi yang 6. Lebih ekonomis.
dilakukan diantaranya dengan menambah jumlah lantai Perancangan dan perilaku struktur flat slab terbukti baik
menjadi 10 lantai dan menggunakan sistem flat slab dan untuk menerima beban gravitasi. Namun, kekurangan dari
shearwall sebagai perkuatan dalam menerima beban gempa metode flate slab adalah untuk menerima beban lateral
pada wilayah gempa tinggi. Gedung akan dimodelkan 3 (gempa) belum terbukti ketepatan dan keakuratannya [3].
dimensi dengan dibebani beban gravitasi dan gempa. Gedung Bangunan yang didesain menggunakan sistem flat slab
harus memenuhi persyaratan base shear dan harus memenuhi hanya bisa didesain pada zona gempa rendah hingga zona
persyaratan drift untuk memenuhi aspek keamanan gedung. gempa menengah. Sehingga perencana harus mengetahui
Dalam modifikasi ini, secara keseluruhan direncanakan betul zona gempa dari lokasi proyek yang akan dibangun.
dengan Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus (SRPMK) Untuk mengatasi kekurangan dari sistem flat slab tersebut,
dengan dinding geser beton bertulang khusus karena dalam maka dalam perencanaannya akan digabungkan dengan
perencanaannya bangunan ini terletak pada zona gempa tinggi dinding geser (shearwall). Gabungan dari sistem flat slab
sehingga beban lateral akan dipikul oleh dinding struktur dan dinding geser diharapkan mampu memikul beban akibat
sebesar 75% dari beban lateral keseseluruhan struktur gempa rencana pada kategori resiko gempa tinggi. Sehingga
bangunan.
bisa mengurangi resiko terjadinya retak pada slab akibat
Hasil dari perancangan didapatkan tebal pelat 240 mm ,
gaya geser atau gaya akibat gempa rencana. Selain itu,
tebal drop panel 160 mm dengan lebar 300 cm baik kea rah
sumbu x maupun kea rah sumbu y, dan dengan penggunaan dengan menggabungkan kedua sistem ini juga dapat
kolom dengan dimensi 700 mm x 700 mm. Dinding geser menambah kekuatan bangunan dalam menahan beban
dirancang dengan ketebalan 400 mm dengan menggunakan rencana [1].
komponen batas. Semula, gedung Fave Hotel Cilacap direncanakan
menggunakan struktur beton bertulang biasa (plat, balok
Kata kunci— Gedung Fave Hotel Cilacap, Flat Slab, Drop dan kolom) atau sistem konvensional. Dalam tugas akhir ini
Panel, Shearwall, SRPMK penyusun akan mencoba memodifikasi dengan metode
struktur flat slab dan Shear wall.
I. PENDAHULUAN
II. TINJAUAN PUSTAKA
G edung Fave Hotel Cilacap adalah gedung hotel dengan
6 lantai yang dibangun di daerah Cilacap yang
merupakan kategori resiko gempa tinggi. Gedung tersebut
A. Umum
Flat slab adalah merupakan konstruksi beton dua arah
dibangun dengan menggunakan beton bertulang biasa (pelat (two way slab with drops) yang hanya memiliki unsur
balok, kolom). horizontal berupa pelat tanpa balok dan ditahan kolom.
Dalam suatu perencanaan gedung, cenderung selalu Sistem flat slab ini mempunyai ciri khusus yaitu tidak
mengutamakan penghematan-penghematan agar adanya balok sepanjang garis kolom dalam (interior),
memperoleh keuntungan yang maksimal. Penghematan sementara balok-balok tepi sepanjang garis kolom luar
boleh dilakukan asalkan tidak mengurangi unsur kekuatan (eksterior), bisa jadi ada atau tidak [4]. Kemampuan flat slab
gedung tersebut. Salah satu alternatif nya adalah dengan untuk menahan gaya geser diperoleh dari salah satu atau
menggunakan metode flat slab [1]. kedua hal berikut :
Sistem struktur flat slab terbilang mempunyai kelebihan  Drop Panel yaitu pertambahan tebal pelat di dalam
dibanding dengan sistem struktur beton bertulang biasa, daerah kolom yang berfungsi sebagai penahan gaya
yaitu lebih ekonomis, waktu pelaksanaan yang cepat dan geser utama yang menjadi bidang kontak antara pelat
memberikan ruang antar lantai yang lebih besar [2]. dan kolom [5].
Beberapa kelebihan lain penggunaan struktur pelat datar
 Kepala Panel (Column Capital) yaitu pelebaran
adalah sebagai berikut :
1. Instalasi utilitas mekanikal dan elektrikal yang lebih mengecil dari ujung kolom atas yang bertujuan untuk
mudah. mendapatkan pertambahan keliling sekitar kolom untuk
2. Mengurangi tinggi bangunan. memindahkan geser dari beban lantai dan untuk
3. Pelaksanaan konstruksi bekisting dan penulangan yang menambah tebal dengan berkurangnya perimeter di
sederhana. dekat kolom [5].
4. Bekistingnya lebih sedikit.
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 7, No. 2, (2018) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) 2

B. Analisa Struktur Flat Slab


Analisa struktur flat slab dapat dilakukan dengan
menggunakan 2 motode yakni: metode desain langsung
(direct design method) dan metode portal ekuivalen
(equivalent frame method). Pada dasarnya metode portal
ekuivalen memerlukan distribusi momen beberapa kali,
sedangkan metode desain langsung hanya berupa
pendekatan dengan satu kali distribusi momen [6].
a. Metode perencanaan langsung (direct design method)
Metode langsung merupakan metode pendekatan untuk
mengevaluasi dan mendistribusikan momen total pada panel
slab dua arah. Dengan metode ini diupayakan slab dapat
dihitung sebagai bagian dari balok pada suatu portal. Hasil
yang diperoleh dengan meggunakan metode pendekatan ini
adalah pendekatan momen dan geser dengan menggunakan
koefisien-koefisien yang disederhanakan [6].
b. Metode portal ekivalen (equivalent frame method)
Pada metode portal (rangka) ekuivalen menganggap
portal idealisasi ini serupa dengan portal aktual sehingga
hasilnya akan lebih eksak dan mempunyai batasan Gambar 1. Diagram Alir
penggunaan yang lebih sedikit dibandingkan dengan metode B. Data Bangunan
desain langsung. Pada metode portal ekuivalen, struktur
dibagi menjadi portal menerus yang berpusat pada kolom Data bangunan adalah sebagai berikut :
dalam masing-masing arah yang saling tegak lurus. Masing- Nama Gedung : Gedung Fave Hotel Cilacap
masing portal ini terdiri atas sederetan kolom dan slab lebar Lokasi Gedung : Jalan Budi Utomo No. 06
Kota Cilacap
dengan balok, apabila ada, diantara garis pusat panel [6].
Lokasi Modifikasi : Kota Cilcacp
Fungsi : Hotel
III. METODOLOGI
Jumlah Lantai : 10
A. Umum Tinggi Bangunan : 31,5 m
Alur pengerjaan tugas akhir ini digambarkan pada Tinggi Lantai Dasar : 4,5 m
diagram alir yang terdapat pada Gambar 1. Tinggi Lantai 2-10 :3m
Data Bahan :
Kuat Tekan Beton (fc’) : 30 Mpa
Tegangan Leleh Baja (fy) : 400 Mpa
Denah struktur bangunan dapat dilihat pada Gambar 2.

Gambar 2. Denah Lantai 3-10

C. Kombinasi Pembebanan
Struktur harus dirancang hingga kuat rencananya sama
atau melebihi pengaruh beban-beban terfaktor dengan
kombinasi-kombinasi sebagai berikut yang mengacu pada
tata cara perencanaan gempa telah ditetapkan pada SNI
2847:2013 pasal 9.2.1 [7]:
1. U = 1.4D (1)
2. U = 1.2D + 1.6L + 0.5R (2)
3. U = 1.2D + 1.6R + 0.5L (3)
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 7, No. 2, (2018) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) 3

4. U = 1.2D + 1.0W + 1.0L + 0.5R (4) Berdasarkan pasal 4.1.2 SNI 1726-2012, struktur ini
5. U = 1.2D + 1.0E + 1.0L (5) termasuk dalam kategori risiko II dengan faktor keutamaan
6. U = 0.9D +1.0W (6) gempa (Ie) 1 [1,8,9,10].
7. U = 0.9D +1.0E (7) - Jenis Tanah
Berdasarkan hasil tes boring yang dilakukan di lapangan,
diperoleh nilai N-SPT tanah rata-rata untuk kedalaman 50
D. Permodelan dan Analinsa Struktur meter yaitu N = 24,54. Dengan hasil tersebut, berdasarkan
Analisa struktur dilakukan dengan program bantu pasal 5.3 SNI 1726-2012, maka kategori tanah yang ada di
SAP2000. Permodelan struktur ini dapat dilihat pada lapangan merupakan Tanah Sedang (SD) [1,8,9,10].
Gambar 3.
- Koefisien Situs
Berdasarkan pasal 6.2 SNI 1726-2012, koefisien situs
ditentukan berdasarkan beberapa parameter, yaitu nilai Ss =
0,996 dan S1= 0,386 dan kelas situs yang berdasarkan jenis
tanah [1,8,9,10].
Fa=1,113 SMS = 1,075
Fv=1,628 SM1 = 0,628

- Parameter Percepatan Spektral Desain


Berdasarkan pasal 6.3 SNI 1726-2012, parameter
percepatan spektral desain, yaitu SDS dan SD1 [1,8,9,10].
Gambar 3. Permodelan modifikasi struktur gedung

Dengan nilai-nilai tersebut, struktur gedung diklasifikasikan


IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
sebagai kategori desain seismik kategori D.
A. Perhitungan Sekunder
- Sistem Penahan Gaya Seismik
1. Desain Tangga
Untuk kategori desain seismik D, dapat digunakan sistem
Mutu beton (fc’) = 30 Mpa
rangka pemikul momen khusus sebagai sistem strukturnya.
Mutu baja (fy) = 400 Mpa
dengan dinding geser beton bertulang khusus pada arah x
Tinggi antar lantai = 400 cm
dan y. Dengan sistem pemikul momen khusus dengan
Panjang bordes = 280 cm
dinding geser beton bertulang khusus maka 75% gaya
Lebar bordes = 170 cm
gempa akan di pikul dinding geser [8]. Parameter sistem
Lebar injakan = 30 cm
struktur untuk arah x dan y dengan dinding geser beton
Tinggi tanjakan = 17 cm
bertulang khusus adalah:
Lebar tangga = 130 cm
Tebal pelat tangga = 15 cm
Tebal pelat bordes = 15 cm
Tebal selimut beton = 3 cm
Spektrum Respons Desain
a. Penulangan Plat Tangga
Penentuan nilai T0 dan Ts [14]:
Digunakan Penulangan Lentur : Ø12 - 100mm
(8)
Digunakan Tulangan Pembagi : 10 - 200 mm

b. Penulangan Plat Bordes


Digunakan Penulangan Lentur : Ø12 – 100 mm
Digunakan Tulangan Pembagi : 10 – 200 mm
c. Penulangan Balok Bordes Bawah dan Atas (9)
Digunakan Penulangan Lentur Tekan : 2D13
Digunakan Penulangan Lentur Tarik : 2D13
Digunakan Penulangan Sengkang : D10-100
2. Desain Balok Lift
- Prosedur Gaya Lateral Ekivalen
- Penulangan Balok Lift Berikut ini akan dihitung koefisien respons seismik, Cs,
Dimensi Balok : 40 x 60 cm berdasarkan pasal 7.8.1.1 SNI 1726-2012 [1,8,9,10].
Digunakan tulangan lentur tarik : 3D19 1) Cs maksimum
Digunakan tulangan lentur tekan : D19
(10)
Digunakan Penulangan Sengkang: D10-100 ( )

B. Beban Gempa Rencana ( )


- Kategori Risiko (I) dan Faktor Keutamaan (Ie)

( )
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 7, No. 2, (2018) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) 4

Untuk perancangan tulangan arah x momen yang


2) Cs hitungan digunakan adalah M1-1 sedangkan untuk arah y momen yang
(11) digunakan adalah M2-2. Berikut adalah data-data
( ) perancangan pelat:
Tebal pelat = 240 mm
( ) Tebal drop panel = 160 mm
Dimensi drop panel = 300 cm x 300 cm x 160 cm
Mutu beton (f’c) = 30 MPa
3) Cs minimum
Mutu baja (fy) = 400 MPa
(12)
( )( )( ) Tulangan tarik = D25 mm
Momen yang terjadi pada pelat merupakan hasil yang
Untuk arah X didapat nilai Cs sebagai berikut. didapatkan dari program bantu SAP2000. Besar momen pelat
Cs hitungan a = 0,066 dapat dilihat pada Tabel 1.
Cs minimum = 0,031
Cs maksimum = 0,102 Tabel 1 Momen Pelat
Nilai Cs yang digunakan adalah 0,091 karena Cs hitungan Momen 1-1 KNm Momen 2-2 KNm
terletak di antara interval antara Cs minimum dan Cs kolom tengah kolom tengah
maksimum.
Tumpuan 490,848 170,487 574,688 161,378
Nilai Cs yang digunakan adalah 0,066 karena Cs hitungan Lapangan 78,777 103,994 116,791 96,493
terletak di luar interval antara Cs minimum dan Cs
maksimum. Hasil perhitungan penulangan pelat dapat dilihat pada Tabel
2.
- Hasil Analisa Struktur Tabel 2 Penulangan Pelat
Periode Struktur Arah
Periode struktur (T) yang didapat dari analisis 3 dimensi Posisi Tulangan Tulangan Pelat
Penulangan
SAP2000 adalah: Tumpuan Atas D25 - 100
T arah X SAP2000 = 0,912 detik Lajur Kolom Bawah D25 - 300
T arah Y SAP2000 = 0,779 detik Atas D19 - 400
Lapangan
Lajur Kolom Bawah D19 - 200
- Gaya Geser Dasar Nominal Statik Ekivalen Arah X
didapat nilai gaya lateral ekivalen untuk masing-masing arah Tumpuan Atas D19 - 100
adalah: Lajur Tengah Bawah D19 - 250
(13)
Lapangan Atas D19 - 300
Lajur Tengah Bawah D19 - 200
Tumpuan Atas D25 - 100
Sedangkan besarnya gaya lateral akibat respons dinamik D25 - 300
(Vt) yang dihasilkan SAP2000 adalah: Lajur Kolom Bawah
Atas D19 - 400
Lapangan
-
Lajur Kolom Bawah D19 150
Berdasarkan pasal 7.9.4.1 SNI 1726-2012, nilai akhir
respons dinamik struktur gedung terhadap pembebanan Arah Y Atas D19 - 100
gempa nominal akibat pengaruh gempa rencana dalam suatu Tumpuan
-
arah tertentu, tidak boleh diambil kurang dari 85% nilai Lajur Tengah Bawah D19 300
respons ragam yang pertama [1,8,9,10]. Atas D19 - 400
Maka untuk arah x dan y akan dikalikan faktor skala: Lapangan
Lajur Tengah Bawah D19 - 150

2. Desain Balok Tepi


Data-data desain yang dibutuhkan dalam perhitungan
balok primer:
Dimensi Balok = 400/600 mm
Bentang Balok = 8250 mm
Mutu Beton (𝑓’𝑐) = 30 MPa
Selimut Beton = 40 mm
Diameter Tul. Utama (Ø) = 25 mm
o Mutu baja (𝑓y) = 400 MPa
Diameter Tul. Sengkang ( )= 12 mm
C. Perhitungan Struktur Primer o Mutu baja (𝑓y) = 400 MPa
1. Perencanaan Pelat
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 7, No. 2, (2018) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) 5

Berdasarkan perencanaan penulangan digunakan Bending momen crack = 17 tm


penulangan akibat kondisi setelah komposit, yaitu: Bending momen ultimate = 25,5 tm
Tulangan lentur tumpuan: 8D25(+) dan 6D25(-) Allowable axial = 252,7 ton
Tulangan lentur lapangan: 4D25(+) dan 6D25(-) Keliling tiang pancang(𝐴 ) = 𝜋×𝑑 = 188,496 c𝑚
Detail penulangan balok tepi dapat dilihat pada Gambar 4. Luas tiang pancang (𝐴𝑝) = 1/4×𝜋×𝑑2
= 1/4×𝜋×602 = 2826 cm2

Denah pondasi dapat dilihat pada Gambar 5.

Gambar 4. Detail Balok Tepi

3. Perencanaan Kolom
Pada desain modifikasi terdapat jenis kolom, yaitu:
K1 = 700 x 700 mm Gambar 5. Denah Pondasi
Berdasarkan perencanaan penulangan digunakan
penulangan, yaitu: V. KESIMPULAN
Tulangan lentur: 16D25 Hasil perencanaan struktur Gedung Fave Hotel Cilacap
Tulangan geser: 3 kaki D16 – 100 (sepanjang 1 meter dari menggunakan metode flat slab dengan mutu beton 30 Mpa
masing-masing tumpuan) dan 2D16-150 di luar 1 meter dan mutu baja 400 Mpa didapatkan hasil perencanaan
tersebut. sebagai berikut:
- - Tebal Pelat Lantai = 24 Cm
4. Perencanaan Dinding Geser
Tinggi Dinding, ( 𝑤) = 31500 mm - - Pelat Arah Sumbu X
Tebal Dinding, ( ) = 400 mm Tumpuan Jalur Kolom = D25-100 mm (atas)
Panjang Dinding arah x, ( 𝑤x) = 10000 mm = D25-300 mm (bawah)
Mutu Beton, (𝑓′c) = 30 MPa Lapangan Jalur Kolom = D19-400 mm (atas)
Mutu Baja, (𝑓 ) = 400 MPa = D19-200 mm (bawah)
Tulangan Vertikal = D19-150 Tumpuan Jalur Tengah = D19-100 mm (atas)
Tulangan Horizontal = D13-200 = D19-250 mm (bawah)
Lapangan Jalur Tengah = D19-300 mm (atas)
5. Perencanaan Sloof = D19-200 mm (bawah)
Data perencanaan:
Dimensi sloof = 500 x 700 - Pelat Arah Sumbu Y
Panjang sloof = 8.25 m Tumpuan Jalur Kolom = D25-100 mm ( atas)
= D25-300 mm (bawah)
Mutu beton (𝑓’𝑐) = 30 𝑀𝑃
Lapangan Jalur Kolom = D19-400 mm (atas)
Diameter Tul. Utama (D) = 19 𝑚𝑚 = D19-150 mm (bawah)
o Mutu Baja (𝑓 ) = 400 𝑀𝑃 Tumpuan Jalur Tengah = D19-100 mm (atas)
= D19-300mm (bawah)
o Elastisitas(𝐸 ) = 200000 𝑀𝑃 Lapangan Jalur Tengah = D19-400mm (atas)
Selimut beton = 40 𝑚𝑚 = D19-150mm (bawah)
Tulangan lentur tumpuan: 4D19(+) dan 3D19(-)
Tulangan lentur lapangan: 2D19(+) dan 3D19(-)

D. Perhitungan Pondasi
Pada perencanaan pondasi gedung ini, digunakan
pondasi tiang pancang jenis spun pile Produk dari PT.
Wijaya Karya Beton.
Diameter tiang pancang, d = 60 mm
Thickness =100 mm
Kelas = A1
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 7, No. 2, (2018) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) 6

- Dimensi Drop Panel = 300cm x 300cm x 15 cm (RSUD) Koja Jakarta dengan Metode Pracetak. Jurnal
Tulangan Geser = Ø10-100mm Teknik ITS 6, 1:D19-D24.
[10] Klana, K.I., Irmawan, M., Wahyuni. E. 2017.
- Dimensi Kolom = 70cm x 70cm
Modifikasi Perencanaan Gedung Inis Styles Hotel
Tulangan Lentur = 16 D25 Tanah Abang Jakarta Pusat dengan Metode Beton
Tulangan Geser = 3 kaki D16 – 100 Pracetak. Jurnal Teknik ITS 6, 2:D22-D229.
= 2 kaki D16 – 100
- Dimensi Dinding Geser = 40cm
Tulangan Vertikal = D19-150
Tulangan Horizontal = D13-200
- Dimensi Pondasi Tiang Pancang
Diameter Tiang Pancang = 60 cm
Jumlah Tiang Pancang = 121 (Kolom)
= 30 Titik (Shear Wall)

UCAPAN TERIMA KASIH


Tersusunnya modifikasi gedung ini juga tidak terlepas
dari dukungan dan motivasi berbagai pihak yang banyak
membantu dan memberi masukan. Untuk itu, ucapan terima
kasih ditujukan terutama kepada:
1. Allah Swt. atas nikmat dah rahmat-Nya yang telah
diberikan sehingga tugas akhir ini dapat diselesaikan.
2. Kedua orang tua dan saudara-saudara tercinta yang
selalu memberikan dukungan dan doanya.
3. Teman-teman Lintas Jalur 2016 Teknik Sipil ITS yang
telah memberikan kecerian, dukungan, dan semangat
selama penyusunan tugas akhir ini.

DAFTAR PUSTAKA
[1] Auramauliddia. 2013. Perencanaan Modifikasi Struktur
Gedung Rumah Susun Dengan Menggunakan Sistem
Flat Slab dan Dinding Geser. Jurnal Teknik POMITS,
Vol. 1, No. 1.
[2] Kurniawan. R, Budiono. B, Surono. A, dan Pane. I.
2014. Studi Eksperimental Perilaku Siklus Flat Slab
Beton Mutu Sangat Tinggi. Jurnal Teknik Sipil, Vol.
21, No. 2.
[3] Tavio dan Lukman. 2009. Studi Lebar Efektif Pelat
Pada Struktural Flat Plate Akibat Beban Gempa.
Dinamika Teknik Sipil, Vol. 10, No. 3.
[4] Gunadi. R, Budiono. B, Imran. I, dan Sofwan. A. 2012.
Studi Eksperimental Perilaku Hubungan Pelat – Kolom
Terhadap Kombinasi Beban Grafitasi dan Lateral
Siklis. Jurnal Teknik Sipil, Vol. 19, No. 3.
[5] Sulistio, H, dan Adi. S. 2013. Alternative Study On
Flat Slab Building Of Grand Sawit Hotel Of
Samarinda By Using Equivalent Portal Methods.
Jurnal Teknik Sipil Dan Arsitektur, Vol. 1, No. 2.
[6] Deshpande. H, Joshi. R, dan Bangar. P. 2014. Design
Considerations For Reinforced Concrete Floor System.
International Journal of Scientific Research, Vol. 5,
No. 5.
[7] Persyaratan beton struktural untuk bangunan gedung,
2013. Kekuatan Perlu SNI-2847-2013, Jakarta: Badan
Standardisasi Nasional.
[8] Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk
Struktur Bangunan Gedung dan Non Gedung (SNI-
1726-2012), Jakarta: Badan Standardisasi Nasional.
[9] Kusumowibowo, T.S., Wahyuni, E. 2017. Modifikasi
Perencanaan Gedung Rumah Sakit Umum Daerah

Anda mungkin juga menyukai