Abstrak—Gedung Fave Hotel Cilacap adalah gedung hotel 5. Secara estetika dan arsitektur jauh lebih bagus
dengan 6 lantai yang dibangun di daerah Cilacap yang dibandingkan dengan struktur lantai biasa.
merupakan kategori risiko gempa tinggi. Modifikasi yang 6. Lebih ekonomis.
dilakukan diantaranya dengan menambah jumlah lantai Perancangan dan perilaku struktur flat slab terbukti baik
menjadi 10 lantai dan menggunakan sistem flat slab dan untuk menerima beban gravitasi. Namun, kekurangan dari
shearwall sebagai perkuatan dalam menerima beban gempa metode flate slab adalah untuk menerima beban lateral
pada wilayah gempa tinggi. Gedung akan dimodelkan 3 (gempa) belum terbukti ketepatan dan keakuratannya [3].
dimensi dengan dibebani beban gravitasi dan gempa. Gedung Bangunan yang didesain menggunakan sistem flat slab
harus memenuhi persyaratan base shear dan harus memenuhi hanya bisa didesain pada zona gempa rendah hingga zona
persyaratan drift untuk memenuhi aspek keamanan gedung. gempa menengah. Sehingga perencana harus mengetahui
Dalam modifikasi ini, secara keseluruhan direncanakan betul zona gempa dari lokasi proyek yang akan dibangun.
dengan Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus (SRPMK) Untuk mengatasi kekurangan dari sistem flat slab tersebut,
dengan dinding geser beton bertulang khusus karena dalam maka dalam perencanaannya akan digabungkan dengan
perencanaannya bangunan ini terletak pada zona gempa tinggi dinding geser (shearwall). Gabungan dari sistem flat slab
sehingga beban lateral akan dipikul oleh dinding struktur dan dinding geser diharapkan mampu memikul beban akibat
sebesar 75% dari beban lateral keseseluruhan struktur gempa rencana pada kategori resiko gempa tinggi. Sehingga
bangunan.
bisa mengurangi resiko terjadinya retak pada slab akibat
Hasil dari perancangan didapatkan tebal pelat 240 mm ,
gaya geser atau gaya akibat gempa rencana. Selain itu,
tebal drop panel 160 mm dengan lebar 300 cm baik kea rah
sumbu x maupun kea rah sumbu y, dan dengan penggunaan dengan menggabungkan kedua sistem ini juga dapat
kolom dengan dimensi 700 mm x 700 mm. Dinding geser menambah kekuatan bangunan dalam menahan beban
dirancang dengan ketebalan 400 mm dengan menggunakan rencana [1].
komponen batas. Semula, gedung Fave Hotel Cilacap direncanakan
menggunakan struktur beton bertulang biasa (plat, balok
Kata kunci— Gedung Fave Hotel Cilacap, Flat Slab, Drop dan kolom) atau sistem konvensional. Dalam tugas akhir ini
Panel, Shearwall, SRPMK penyusun akan mencoba memodifikasi dengan metode
struktur flat slab dan Shear wall.
I. PENDAHULUAN
II. TINJAUAN PUSTAKA
G edung Fave Hotel Cilacap adalah gedung hotel dengan
6 lantai yang dibangun di daerah Cilacap yang
merupakan kategori resiko gempa tinggi. Gedung tersebut
A. Umum
Flat slab adalah merupakan konstruksi beton dua arah
dibangun dengan menggunakan beton bertulang biasa (pelat (two way slab with drops) yang hanya memiliki unsur
balok, kolom). horizontal berupa pelat tanpa balok dan ditahan kolom.
Dalam suatu perencanaan gedung, cenderung selalu Sistem flat slab ini mempunyai ciri khusus yaitu tidak
mengutamakan penghematan-penghematan agar adanya balok sepanjang garis kolom dalam (interior),
memperoleh keuntungan yang maksimal. Penghematan sementara balok-balok tepi sepanjang garis kolom luar
boleh dilakukan asalkan tidak mengurangi unsur kekuatan (eksterior), bisa jadi ada atau tidak [4]. Kemampuan flat slab
gedung tersebut. Salah satu alternatif nya adalah dengan untuk menahan gaya geser diperoleh dari salah satu atau
menggunakan metode flat slab [1]. kedua hal berikut :
Sistem struktur flat slab terbilang mempunyai kelebihan Drop Panel yaitu pertambahan tebal pelat di dalam
dibanding dengan sistem struktur beton bertulang biasa, daerah kolom yang berfungsi sebagai penahan gaya
yaitu lebih ekonomis, waktu pelaksanaan yang cepat dan geser utama yang menjadi bidang kontak antara pelat
memberikan ruang antar lantai yang lebih besar [2]. dan kolom [5].
Beberapa kelebihan lain penggunaan struktur pelat datar
Kepala Panel (Column Capital) yaitu pelebaran
adalah sebagai berikut :
1. Instalasi utilitas mekanikal dan elektrikal yang lebih mengecil dari ujung kolom atas yang bertujuan untuk
mudah. mendapatkan pertambahan keliling sekitar kolom untuk
2. Mengurangi tinggi bangunan. memindahkan geser dari beban lantai dan untuk
3. Pelaksanaan konstruksi bekisting dan penulangan yang menambah tebal dengan berkurangnya perimeter di
sederhana. dekat kolom [5].
4. Bekistingnya lebih sedikit.
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 7, No. 2, (2018) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) 2
C. Kombinasi Pembebanan
Struktur harus dirancang hingga kuat rencananya sama
atau melebihi pengaruh beban-beban terfaktor dengan
kombinasi-kombinasi sebagai berikut yang mengacu pada
tata cara perencanaan gempa telah ditetapkan pada SNI
2847:2013 pasal 9.2.1 [7]:
1. U = 1.4D (1)
2. U = 1.2D + 1.6L + 0.5R (2)
3. U = 1.2D + 1.6R + 0.5L (3)
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 7, No. 2, (2018) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) 3
4. U = 1.2D + 1.0W + 1.0L + 0.5R (4) Berdasarkan pasal 4.1.2 SNI 1726-2012, struktur ini
5. U = 1.2D + 1.0E + 1.0L (5) termasuk dalam kategori risiko II dengan faktor keutamaan
6. U = 0.9D +1.0W (6) gempa (Ie) 1 [1,8,9,10].
7. U = 0.9D +1.0E (7) - Jenis Tanah
Berdasarkan hasil tes boring yang dilakukan di lapangan,
diperoleh nilai N-SPT tanah rata-rata untuk kedalaman 50
D. Permodelan dan Analinsa Struktur meter yaitu N = 24,54. Dengan hasil tersebut, berdasarkan
Analisa struktur dilakukan dengan program bantu pasal 5.3 SNI 1726-2012, maka kategori tanah yang ada di
SAP2000. Permodelan struktur ini dapat dilihat pada lapangan merupakan Tanah Sedang (SD) [1,8,9,10].
Gambar 3.
- Koefisien Situs
Berdasarkan pasal 6.2 SNI 1726-2012, koefisien situs
ditentukan berdasarkan beberapa parameter, yaitu nilai Ss =
0,996 dan S1= 0,386 dan kelas situs yang berdasarkan jenis
tanah [1,8,9,10].
Fa=1,113 SMS = 1,075
Fv=1,628 SM1 = 0,628
( )
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 7, No. 2, (2018) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) 4
3. Perencanaan Kolom
Pada desain modifikasi terdapat jenis kolom, yaitu:
K1 = 700 x 700 mm Gambar 5. Denah Pondasi
Berdasarkan perencanaan penulangan digunakan
penulangan, yaitu: V. KESIMPULAN
Tulangan lentur: 16D25 Hasil perencanaan struktur Gedung Fave Hotel Cilacap
Tulangan geser: 3 kaki D16 – 100 (sepanjang 1 meter dari menggunakan metode flat slab dengan mutu beton 30 Mpa
masing-masing tumpuan) dan 2D16-150 di luar 1 meter dan mutu baja 400 Mpa didapatkan hasil perencanaan
tersebut. sebagai berikut:
- - Tebal Pelat Lantai = 24 Cm
4. Perencanaan Dinding Geser
Tinggi Dinding, ( 𝑤) = 31500 mm - - Pelat Arah Sumbu X
Tebal Dinding, ( ) = 400 mm Tumpuan Jalur Kolom = D25-100 mm (atas)
Panjang Dinding arah x, ( 𝑤x) = 10000 mm = D25-300 mm (bawah)
Mutu Beton, (𝑓′c) = 30 MPa Lapangan Jalur Kolom = D19-400 mm (atas)
Mutu Baja, (𝑓 ) = 400 MPa = D19-200 mm (bawah)
Tulangan Vertikal = D19-150 Tumpuan Jalur Tengah = D19-100 mm (atas)
Tulangan Horizontal = D13-200 = D19-250 mm (bawah)
Lapangan Jalur Tengah = D19-300 mm (atas)
5. Perencanaan Sloof = D19-200 mm (bawah)
Data perencanaan:
Dimensi sloof = 500 x 700 - Pelat Arah Sumbu Y
Panjang sloof = 8.25 m Tumpuan Jalur Kolom = D25-100 mm ( atas)
= D25-300 mm (bawah)
Mutu beton (𝑓’𝑐) = 30 𝑀𝑃
Lapangan Jalur Kolom = D19-400 mm (atas)
Diameter Tul. Utama (D) = 19 𝑚𝑚 = D19-150 mm (bawah)
o Mutu Baja (𝑓 ) = 400 𝑀𝑃 Tumpuan Jalur Tengah = D19-100 mm (atas)
= D19-300mm (bawah)
o Elastisitas(𝐸 ) = 200000 𝑀𝑃 Lapangan Jalur Tengah = D19-400mm (atas)
Selimut beton = 40 𝑚𝑚 = D19-150mm (bawah)
Tulangan lentur tumpuan: 4D19(+) dan 3D19(-)
Tulangan lentur lapangan: 2D19(+) dan 3D19(-)
D. Perhitungan Pondasi
Pada perencanaan pondasi gedung ini, digunakan
pondasi tiang pancang jenis spun pile Produk dari PT.
Wijaya Karya Beton.
Diameter tiang pancang, d = 60 mm
Thickness =100 mm
Kelas = A1
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 7, No. 2, (2018) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) 6
- Dimensi Drop Panel = 300cm x 300cm x 15 cm (RSUD) Koja Jakarta dengan Metode Pracetak. Jurnal
Tulangan Geser = Ø10-100mm Teknik ITS 6, 1:D19-D24.
[10] Klana, K.I., Irmawan, M., Wahyuni. E. 2017.
- Dimensi Kolom = 70cm x 70cm
Modifikasi Perencanaan Gedung Inis Styles Hotel
Tulangan Lentur = 16 D25 Tanah Abang Jakarta Pusat dengan Metode Beton
Tulangan Geser = 3 kaki D16 – 100 Pracetak. Jurnal Teknik ITS 6, 2:D22-D229.
= 2 kaki D16 – 100
- Dimensi Dinding Geser = 40cm
Tulangan Vertikal = D19-150
Tulangan Horizontal = D13-200
- Dimensi Pondasi Tiang Pancang
Diameter Tiang Pancang = 60 cm
Jumlah Tiang Pancang = 121 (Kolom)
= 30 Titik (Shear Wall)
DAFTAR PUSTAKA
[1] Auramauliddia. 2013. Perencanaan Modifikasi Struktur
Gedung Rumah Susun Dengan Menggunakan Sistem
Flat Slab dan Dinding Geser. Jurnal Teknik POMITS,
Vol. 1, No. 1.
[2] Kurniawan. R, Budiono. B, Surono. A, dan Pane. I.
2014. Studi Eksperimental Perilaku Siklus Flat Slab
Beton Mutu Sangat Tinggi. Jurnal Teknik Sipil, Vol.
21, No. 2.
[3] Tavio dan Lukman. 2009. Studi Lebar Efektif Pelat
Pada Struktural Flat Plate Akibat Beban Gempa.
Dinamika Teknik Sipil, Vol. 10, No. 3.
[4] Gunadi. R, Budiono. B, Imran. I, dan Sofwan. A. 2012.
Studi Eksperimental Perilaku Hubungan Pelat – Kolom
Terhadap Kombinasi Beban Grafitasi dan Lateral
Siklis. Jurnal Teknik Sipil, Vol. 19, No. 3.
[5] Sulistio, H, dan Adi. S. 2013. Alternative Study On
Flat Slab Building Of Grand Sawit Hotel Of
Samarinda By Using Equivalent Portal Methods.
Jurnal Teknik Sipil Dan Arsitektur, Vol. 1, No. 2.
[6] Deshpande. H, Joshi. R, dan Bangar. P. 2014. Design
Considerations For Reinforced Concrete Floor System.
International Journal of Scientific Research, Vol. 5,
No. 5.
[7] Persyaratan beton struktural untuk bangunan gedung,
2013. Kekuatan Perlu SNI-2847-2013, Jakarta: Badan
Standardisasi Nasional.
[8] Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk
Struktur Bangunan Gedung dan Non Gedung (SNI-
1726-2012), Jakarta: Badan Standardisasi Nasional.
[9] Kusumowibowo, T.S., Wahyuni, E. 2017. Modifikasi
Perencanaan Gedung Rumah Sakit Umum Daerah