Anda di halaman 1dari 7

PENGARUH ELEMEN INTERIOR PADA PERANCANGAN CAFE

Tugas ini dibuat untuk memenuhi tugas pada mata kuliah penelitian desain interior

Oleh ;

Faiz Fadhul Wafi (1603160043)

Muhammad Aji Salsabila (1603160109)

M Zaki Mumtazil A (1603161277)

PROGRAM STUDI DESAIN INTERIOR

FAKULTAS INDUSTRI KREATIF

UNIVERSITAS TELKOM
Pengaruh Elemen Interior Pada Perancangan Cafe

Faiz Fadhul Wafi1, Muhammad Aji Salsabila2, M Zaki Mumtazil3


Jurusan Desain Interior, Fakultas Industri Kreatif, Telkom University
Jl. Telekomunikasi, Jl. Terusan Buah Batu No.01, Sukapura,
Dayeuhkolot, Bandung, Jawa Barat 40257

ABSTRAK

Kota Bandung belakangan ini menjadi salah satu sorotan masyarakat baik bagi
kalangan remaja hingga dewasa terutama dalam bidang kuliner. Salah satunya adalah Kafe,
tidak sedikit masyarakat yang ada di kota Bandung membuka usaha dalam bidang kuliner
menggunakan hal yang sederhana seperti kafe. Penelitian ini bertujuan untuk memecahkan
masalah yang terdapat pada perancangan kafe lebih tepatnya pada pengaruh elemen interior
pada perancangan cafe yang dapat mempengaruhi kenyamanan dan pengaruh psikologis bagi
konsumen. Penelitiaan ini menggunakan metode survey yang dapat digunakan untuk
menemukan kecocokan dan ketepatan dalam perancangan interior pada kafe. Data hasil
survey kemudian digunakan untuk menimbulkan pengaruh yang baik bagi manusia terhadap
elemen interior, manusia terhadap manusia, manusia terhadap bentuk interior pada kafe
tersebut. Pengaruh sikap, kenyamanan, ketenangan dan psikologi yang ditimbulkan oleh
bentuk perancangan kafe. Penggunaan furnitur yang tepat untuk konsumen berdasarkan
waktu. Material yang tepat pada elemen-elemen pembentuk ruang, furnitur dan dekorasi
ruang. Pemilihan tema, konsep dan penggayaan yang sesuai dengan latar belakang
perancangan kafe.

ABSTRACT

The city of Bandung is one of the highlights of the community for teenagers to adults in the culinary
field. One of them is the Cafe, not a few people in the city of Bandung. This study discusses solving problems in
the design of cafes to discuss more about interior design in a café design that can facilitate comfort and influence
motivation for consumers. This research uses a survey method that can be used to find compatibility and
accuracy in interior design in cafes. The survey data is then used to consider good for humans to the interior
elements, humans to humans, humans to the interior shape of the cafe. The influence of attitude, comfort, calm,
and psychology caused by the design of the cafe. The right use of furniture for consumers based on time. The
right material in the elements forming space, furniture and space decoration. The choice of theme, concept and
enrichment is in accordance with the background of the cafe design.
PENDAHULUAN

Istilah cafe berasal dari bahasa Perancis yang secara harfiah artinya (minuman) kopi,
namun digunakan sebagai nama tempat dimana orang-orang berkumpul atau sekedar
bersantai untuk melepas lelah sehabis beraktivitas sambil minum kopi. Seiring
perkembangan, kafe bukan hanya menyediakan kopi, tetapi juga minuman lain serta
makanan ringan. Kafe biasanya tidak menyediakan menu makanan utama namun hanya
menyediakan minuman dan makanan ringan sebagai menu hidangan dan ada juga yang
menyediakan live musik sebagai hiburan bagi para pengunjung yang datang. Lokasi kafe
biasanya berada di sekitar pusat perkantoran, perbelanjaan maupun ruang publik lainnya
dengan didekorasi dan ditata dengan baik agar memiliki suasana yang lain sehingga akan
dapat memberikan kesan tersendiri bagi setiap pengunjung yang datang.

Latar Belakang Permasalahan

Pada umumnya kafe dibangun untuk mengadakan suatu usaha yang mana usaha
tersebut dapat menarik konsumen untuk mengunjungi kafe tersebut. Kafe dibangun dan
dirancang sesuai trend masa kini agar dapat menimbulkan rasa ketertarikan bagi masyarakat
untuk berkunjung dan melakukan transaksi pada kafe tersebut. Kafe dirancang sedemikian
rupa menggunakan tema, konsep, dan penggayaan yang dapat memberikan nilai lebih untuk
menarik pengunjung. Kemudian kafe diisikan dengan furnitur dan elemen interior yang dinilai
dapat menimbulkan kenyamanan dan ketenangan bagi konsumen agar dapat berlama-lama
didalam kafe tersebut. Namun, pada nyatanya tidak sedikit perancangan dan pembangunan
kafe pada jaman ini tidak sesuai dengan latar belakang, fungsi, dan bayangan pemilik ketika
kafe tersebut berdiri. Penggunaan furnitur yang tidak tepat, penataan ruang yang kurang baik,
material yang tidak cocok, dan pemilihan tema, konsep, penggayaan hingga pemilihan warna
yang tidak sesuai dengan kriteria kafe yang dimaksud. Sehingga menimbulkan pengaruh
buruk baik bagi konsumen maupun bagi karyawan yang bekerja. Dimulai dari kenyamanan
hingga dampak psikologis.
Tinjauan Pustaka
Elemen-elemen Desain Interior
Desain interior adalah kegiatan yang merencanakan, menata, dan merancang ruang
ruang interior dalam bangunan, yang berfungsi untuk memenuhi kebutuhan dasar akan
sarana untuk bernaung dan berlindung, menentukan sekaligus mengatur aktivitas,
memelihara aspirasi dan mengekspresikan ide, tindakan serta penampilan, perasaan, dan
kepribadian (Ching, 1996). Desain interior dalam suatu bangunan juga dibentuk oleh
beberapa elemen-elemen yang bersifat arsitektur dari struktur yang terdiri atas tata ruang,
tata suara, warna, sirkulasi udara, dan pencahayaan. Dalam menyusun desain interior suatu
ruangan ada beberapa elemen yang perlu diperhatikan yaitu ruang, sirkulasi udara,
pewarnaan, penerangan, dan sistem akuistik atau sistem penataan suara (Schmid, 2005:6).

Identifikasi Masalah
Cafe yang ada pada jaman ini sangatlah berbeda, kebanyakan kafe yang berada di
daerah bandung hanya memperlihatkan hidangan makanan atau suasana yang mengakibatkan
pengaruh di dalamnya berkurang untuk si konsumen terlebih lagi tidak menerapkan pengaruh
elemen interior pada kafe tersebut karena bisa mempengaruhi atau menimbulakn hal buruk
bagi konsumen maupun yang bekerja pada kafe tersebut.
Selain permasalahan pengaruh elemen interior yanng harus di terapkan pada kafe muncul dari
gaya design yang sesuai dengan menggunakan konsep dan tema agar terlihat lebih ciri khas
atau sesuai kriteria untuk mmenggunakan elemen interior yang dapat membuat pengunjung
merasa nyaman dan santai ketika berada di kafe tersebut sebagaimana perancangan interior
yang baik agar setiap pengunjung merasakan kenyamanan walau keadaan kafe tersebut padat
pengunjung.

Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas maka munculah rumusan masalah sebagai berikut:
 Bagaimana menciptakan pengaruh elemen interior yang baik dalam design interior pada
kafe?
 Bagaimana penerapan design kafe yang dapat di terapkan di kota Bandung?
Ide Gagasan
Perancangan kafe yang akan di ambil merupakan daerah Bandung. Kafe ini berada di
lokasi yang sejuk dimana lokasi tersebut berada di pusat keramaian maka dari itu kafe ini di
buat agar pengunjung dapat merasakan pengaruh yang di timbulkan oleh penggunnaan
furniture, material yang di gunakan pada elemen pembentuk ruang dan dekorasi ruang.
Dampak yang di timbulkan mempengaruhi psikologis bagi konsumen atau pengunjung secara
persepsi, emosi dan sikap agar dapat merasakan suasana yang sesuai pada kafe tersebut. Lalu
dengan pemilihan tema, konsep dan penggayaan yang sesuai dengan perancangan kafe yang
dapat di rasakan oleh si pengunjung agar merasakan suasana nyaman, tenang dan santai yang
di pengaruhi oleh elemen interior yang di gunakan dalam perancanngan tersebut. Kemudian
pengaruh yang di timbulkan oleh si pengguna adalah dapat merasakan kenyamanan,
ketenangan dan bersantai ketika berada di area kafe tersebut dengan masalah yang di timbul
seperti bagaimana perancangan interior yang baik.

Metode Penelitian
Penelitian eksploratoris, ialah penelitian yang di laksanakan karena ada masalah yang
memang sangat jarang untuk di teliti. Hal yang di teliti adalah suatu yang baru yang mana
para peneliti- peneliti tidak banyak yang melakukan penelitian. Kotler, et al. (2006),
menyatakan bahwa penelitian eksploratori adalah salah satu pendekatan penelitian yang
digunakan untuk meneliti sesuatu (yang menarik perhatian) yang belum diketahui, belum
dipahami, atau belum dikenali dengan baik. Penelitian eksploratori tidak memerlukan
hipotesis atau teori tertentu. Peneliti hanya menyiapkan beberapa pertanyaan sebagai
penuntun untuk memperoleh data primer berupa keterangan, informasi, sebagai data awal
yang diperlukan,

Pembahasan
Dari data hasil penelitian penataan perancangan elemen interior rata-rata 20% tidak
membuat konsumen dan karyawan bingung. Mereka adalah pengguna yang hanya
membutuhkan sekedar untuk berkunjung dan bekerja, tidak memperhatikan dan
mempermasalahkan penataan interior pada kafe tersebut. Hasil ini membuktikan bahwa
permasalahan pada penataan elemen interior tidak begitu berpengaruh pada mereka.
Dari data hasil penelitian penataan perancangan elemen interior rata-rata 30%
menghasilkan pernyataan bahwa pemakaian dan penataan furnitur dan pemilihan material
banyak yang tidak sesuai dengan fungsi dan tidak menimbulkan kenyamanan bagi pengguna.
Hal tersebut tentunya menimbulkan pengaruh bagi pengguna untuk tidak berlama-lama
berada di kafe tersebut. Hasil ini membuktikan bahwa penggunaan material dan pemakaian
furnitur yang tidak sesuai berpengaruh pada psikologis pengguna.
Dari data hasil penelitian penataan perancangan elemen interior rata-rata 50%
menghasilkan pernyataan bahwa penyajian, penghawaan, dan akses bagi konsumen yang
sangat kurang baik menimbulkan ketidaknyamanan sehingga pengunjung hanya ingin datang
untuk pertama kalinya dan terakhir kalinya. Hal tersebut menimbulkan pengaruh yang sangat
buruk baik bagi kafe tersebut maupun bagi konsumen. Penyajian yang menghabiskan waktu
lama menimbulkan pengaruh psikologis bagi konsumen, tentunya hal tersebut sangat cepat
menimbulkan rasa ketidak nyamanan. Penghawaan yang kurang baik, seperti kurangnya
bukaan dan kurangnya penghawaan buatan menimbulkan pengaruh bagi semua pengguna
kafe terutama pada area dapur, pada area tersebut tentunya membutuhkan penghawaan
yang cukup baik untuk memaksimalkan kenyamanan pengguna untuk menghasilkan kerja
yang baik. Kemudian akses pada kafe yang pada umumnya sangat minim juga menimbulkan
pengaruh tidak baik bagi pengguna, tidak sedikit pengguna yang enggan mengunjungi kafe
tersebut dikarenakan minimnya akses didalam kafe tersebut.

Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan dapat ditarik kesimpulan bahwa :
1. Sedikitnya pengaruh bagi pengguna yang hanya sekedar berkunjung dan melakukan
aktivitas didalam kafe tersebut sehingga elemen pada perancangan interior tidak
menimbulkan masalah yang signifikan
2. Ada pengaruh yang dihasilkan oleh penataan dan pemakaian serta pemilihan material
yang digunakan pada kafe tersebut terhadap kenyamanan konsumen.
3. Ada pengaruh yang cukup signifikan yang dihasilkan oleh penyajian, penghawaan, dan
akses bagi pengguna yang berpengaruh terhadap kepuasan dan penilaian konsumen
terhadap kafe tersebut.
Saran
Pengaruh elemen interior pada perancangan kafe harus diperhatikan agar
menimbulkan pengaruh dan penilaian yang baik oleh konsumen dan pengguna lainnya
terhadap kafe tersebut.
1. Dalam pemilihan material harus diperhatikan dengan baik bagaimana kecocokan dan
kesesuaian material yang dipilih terhadap tema, konsep dan penggayaan kafe
tersebut.
2. Dalam penataan furnitur harus menyesuaikan dengan bentuk dan luasan kafe agar
menghasilkan akses yang sesuai bagi pengguna. Dan menghasilkan estetika yang baik
untuk furnitur yang dipakai
3. Penyajian yang menghabiskan waktu lama sebaiknya diminimalisirkan agar
menghasilkan pengaruh yang baik bagi konsumen dan dapat menarik banyak
pengunjung.

Referensi
http://journal.unair.ac.id/download-fullpapers-ln5ae7f6a3a1full
https://repository.maranatha.edu/23699/2/1263022_Chapter%201
https://www.academia.edu/6999981/2_Metode_Penelitian
https://interiordesign.id/elemen-dasar-desain-interior/

Anda mungkin juga menyukai