Anda di halaman 1dari 3

SURAT PENAWARAN

PEKERJAAN DESAIN INTERIOR (OBJEK) (PEMILIK)


(LOKASI)
(KOTA)

A. Skematik Luasan Area Perancangan


Area yang akan di rancang terdiri dari beberapa ruangan, berikut gambaran skematik dan
luasan area yang akan di desain :

Total keseluruhan luasan area yang akan dildesain sebesar 95 m2

B. Lingkup dan Output Desain

Lingkup pekerjaan yang dihasilkan berupa desain atau rancangan dari (nama project) yang
terdiri dari desain elemen interior (lantai, dinding, plafon), desain furniture dan dekorasi
tambahan, beserta desain / plotting mekanikal elektrikal berupa lighting dan AC.
Sedangkan detail produk yang akan diperoleh dari penggunaan jasa desain berupa :
• Survey kondisi eksisting ruang secara keseluruhan.
• Konsultasi & diskusi untuk mendapatkan ide desain yang disepakati bersama.
• Visualisasi desain berupa 3D realistic rendering atau 3D schematic view dengan
view yang maksimal untuk menjelaskan detail dan suasana ruang.
• Dokumen gambar kerja / Detailed Engineered Drawing untuk pekerjaan detail
interior beserta dan detail furniture sebagai pedoman pelaksanaan dilapangan oleh
kontraktor pelaksana beserta penjelasan spesifikasi material yang akan digunakan.
• Dokumen RAB (Rencana Anggaran Biaya) sebagai pengontrol dan gambaran
besarnya anggaran yang akan dikeluarkan dalam proyek ini.
• Rekomendasi kontraktor pelaksana yang berkompeten dan sesuai dengan standar
kualitas perancang untuk keseluruhan pekerjaan.
• Survey dan konsultasi dalam pembelanjaan loose furniture pada retail yang sesuai
dengan kualitas dan harga yang disepakati (ex : IKEA / Informa / Vivere / Vinoti)
• Pengawasan secara berkala dilapangan saat proses pelaksanaan pekerjaan
berlangsung hingga pekerjaan selesai.

C. Tahapan Pekerjaan

Pekerjaan desain yang dilakukan akan melalui beberapa tahapan pengembangan desain
yang dilakukan secara berkelanjutan dan bertahap, yaitu :
• Ideasi. Penggalian ide dan insight yang dilakukan melalui diskusi antara desainer
dank klien untuk mendapatkan konsep yang tepat untuk pengembangan desain

(Output : Desain skematik dan Moodboard)


• Pengembangan desain. Konsep desain yang telah disepakati kemudian
diterjemahkan kedalam rancangan awal berupa layout. Selanjutnya, jika layout telah
disepakati, kemudian dilanjutkan dengan pembuatan visualisasi 3D untuk
mendapatkan suasana ruang yang sesuai dengan konsep dan taste klien.

(Output : Layout skematik dan Visualisasi desain 3D / rendered view)


• Produksi gambar detail. Visualisasi 3D yang telah disetujui kemudian
diterjemahkan ke dalam gambar kerja (detailed engineered drawing) dan juga
Rencana Anggaran Biaya (RAB) yang akan digunakan sebagai pedoman dalam
pelaksanaan pekerjaan.

(Output : Dokumen DED dan RAB)


• Pengawasan dan pelaksanaan. Pengawasan secara berkala dilapangan saat proses
pelaksanaan pekerjaan berlangsung hingga pekerjaan selesai.
D. Biaya Jasa Perancang / Design fee

Perhitungan biaya jasa desain dihitung berdasarkan luasan area yang akan diolah
dikalikan dengan koefisien biaya desain, yaitu Rp X/m2. Total luas keseluruhan area
yang akan di rancang sebesar Y m2, sehingga total biaya jasa perancang sebesar :

Y m2 x Rp X = Rp Z,-

Atau terbilang “Sekian rupiah”

D. Skema Pembayaran

Pembayaran DP I (setelah menyetujui perjanjian kerja sama melalui surat kontrak kerja)
sebesar 30% dari total biaya perancangan = Rp a,-

Pembayaran DP II (setelah presentase gambar visualisasi 3d untuk memperlihatkan


suasana dan kejelasan desain seluruh area yang di rancang beserta material yang akan
di gunakan) sebesar 50 % dari total biaya perancangan = Rp b,-

Pembayaran DP III (setelah dokumen gambar kerja dan RAB selesai) sebesar 20 % dari
total biaya perancangan = Rp c,-

(Kota), (Tanggal)

(Principal Desainer / Team Leader)

Anda mungkin juga menyukai