DESIGN )
Desain skematik terbentuk dari konsep desain yang telah dibuat berdasarkan kebutuhan dan keinginan klien.
Pada tahap ini, di susun pola dan gubahan bentuk arsitektur yang diwujudkan dalam gambar-gambar. Nilai
fungsional bangunan ditampilkan dalam bentuk diagram-diagram. Aspek kualitatif lainnya, serta aspek
kuantitatif seperti perkiraan luas lantai, informasi penggunaan bahan, sistem konstruksi, biaya, dan waktu
pelaksanaan pembangunan disajikan dalam bentuk laporan tertulis maupun gambar-gambar. Pada intinya,
desain skematik adalah proses yang dilakukan arsitek dengan menyajikan gambar-gambar sketsa
bangunan (baik manual maupun digital) untuk memperlihatkan bahwa arsitek benar-benar telah memahami
arahan dan keinginan klien yang berkaitan dengan fungsi dan estetika bentuk bangunan.
1. Kabin Fallingwater (pemenang ketiga kompetisi desain arsitektural ‘Fallingwater Cabin Design’)
Tujuan dibuatnya desain skematik ini adalah sebagai bahan diskusi dengan klien untuk mengetahui
apakah sang arsitek telah benar-benar menangkap keinginan klien dan dapat menerjemahkannya dalam
desain bangunan.
Desain Skematik tata ruang dan view Kabin Fallingwater (Sumber: acidadebranca.tumblr.com)
Desain Skematik dibuat agar klien memperoleh pengertian yang tepat atas program dan konsep rancangan
yang telah dirumuskan arsitek. Dalam desain skematik, arsitek akan menyajikan pola dan gubahan bentuk
rancangan yang tepat, waktu pembangunan yang paling singkat, serta biaya yang paling ekonomis.
Desain skematik juga akan semakin mengintegrasikan konsep desain dengan pengaruh bangunan
terhadap kelayakan lingkungannya, serta menunjukkan keselarasan dan keterpaduan konsep desain
terhadap ketentuan Rencana Tata Kota agar mendapat perizinan pembangunan.
Desain skematik dapat berupa gambar skematik yang belum detail / outline tentang tapak bangunan,
denah, bentuk bangunan (tampak/fasad), potongan awal, atau pun berupa model 3D baik secara digital
maupun maket studi agar klien lebih mudah membayangkan “calon” bangunannya.
Gambar-gambar ini belum detail karena baru desain permulaan yang hendak menunjukkan :
sirkulasi bangunan
yaitu akses pintu keluar masuk tapak, bangunan, dan ruang-ruang di dalamnya
yang masih bisa disesuaikan dengan fungsi, kapasitas, dan ukuran yang diinginkan
Dalam tahap ini, klien masih dapat mengajukan perubahan-perubahan major (besar) bila desain belum
sesuai yang diharapkan.
Impresi bangunan
atau kesan yang ingin ditimbulkan dari bentuk dan style bangunan
Kabin Fallingwater berada di padang rumput dengan latar belakang hutan (Sumber: olsonkundig.com)
Bila tahap desain skematik telah diperiksa dan disetujui, klien sebaiknya tidak meminta perubahan besar
lagi. Apabila tetap ingin mengajukan perubahan setelah kesepakatan tahap ini, maka arsitek berhak
mengajukan biaya tambahan untuk perubahan yang diajukan.
Maka, pada tahap desain skematik ini klien harus benar-benar mantap dengan konsep desain yang
dituangkan dalam bentuk skematik oleh arsitek.
Setelah desain skematik diperiksa dan mendapat persetujuan dari klien, arsitek akan melakukan kegiatan
tahap selanjutnya, yaitu design development (pengembangan desain).