Anda di halaman 1dari 8

Desain Skematik ( SCHEMATIC ARCHITECTURE

DESIGN )

Desain skematik terbentuk dari konsep desain yang telah dibuat berdasarkan kebutuhan dan keinginan klien.
Pada tahap ini, di susun pola dan gubahan bentuk arsitektur yang diwujudkan dalam gambar-gambar. Nilai
fungsional bangunan ditampilkan dalam bentuk diagram-diagram. Aspek kualitatif lainnya, serta aspek
kuantitatif seperti perkiraan luas lantai, informasi penggunaan bahan, sistem konstruksi, biaya, dan waktu
pelaksanaan pembangunan disajikan dalam bentuk laporan tertulis maupun gambar-gambar. Pada intinya,
desain skematik adalah proses yang dilakukan arsitek dengan menyajikan gambar-gambar sketsa
bangunan (baik manual maupun digital) untuk memperlihatkan bahwa arsitek benar-benar telah memahami
arahan dan keinginan klien yang berkaitan dengan fungsi dan estetika bentuk bangunan.

Berikut ini contoh desain skematik

1. Kabin Fallingwater (pemenang ketiga kompetisi desain arsitektural ‘Fallingwater Cabin Design’)

Lokasi : Mills Run, Pennsylvania

Arsite k : Tom Kundig, Stephen Yamada-Heidner, Alan Maskin

Konsep desain : Ecotone (arsitektur ekologi hutan dan padang rumput)

Tujuan dibuatnya desain skematik ini adalah sebagai bahan diskusi dengan klien untuk mengetahui
apakah sang arsitek telah benar-benar menangkap keinginan klien dan dapat menerjemahkannya dalam
desain bangunan.
Desain Skematik tata ruang dan view Kabin Fallingwater (Sumber: acidadebranca.tumblr.com)

Desain Skematik dibuat agar klien memperoleh pengertian yang tepat atas program dan konsep rancangan
yang telah dirumuskan arsitek. Dalam desain skematik, arsitek akan menyajikan pola dan gubahan bentuk
rancangan yang tepat, waktu pembangunan yang paling singkat, serta biaya yang paling ekonomis.

Skematik view Kabin Fallingwater (Sumber: olsonkundig.com)


Skematik sirkulasi udara dan akses Kabin Fallingwater (Sumber: olsonkundig.com)

Desain skematik juga akan semakin mengintegrasikan konsep desain dengan pengaruh bangunan
terhadap kelayakan lingkungannya, serta menunjukkan keselarasan dan keterpaduan konsep desain
terhadap ketentuan Rencana Tata Kota agar mendapat perizinan pembangunan.

Perletakan bangunan Kabin Fallingwater dalam tapak (Sumber: olsonkundig.com)


Desain Skematik perletakan bangunan Kabin Fallingwater dalam tapak (Sumber: olsonkundig.com)

Outline penggunaan bahan bangunan pada Kabin Fallingwater (Sumber: olsonkundig.com)


Outline penuangan konsep ecotone pada tapak Kabin Falling Water karya Tom Kundig (Sumber:
olsonkundig.com)

Desain skematik dapat berupa gambar skematik yang belum detail / outline tentang tapak bangunan,
denah, bentuk bangunan (tampak/fasad), potongan awal, atau pun berupa model 3D baik secara digital
maupun maket studi agar klien lebih mudah membayangkan “calon” bangunannya.

Maket studi Kabin Fallingwater (Sumber: pinterest.com)

Gambar-gambar ini belum detail karena baru desain permulaan yang hendak menunjukkan :
sirkulasi bangunan

yaitu akses pintu keluar masuk tapak, bangunan, dan ruang-ruang di dalamnya

Desain Skematik Kabin Fallingwater (Sumber: olsonkundig.com)

hubungan antar ruang

termasuk perletakan ruang dan alasan perletakannya

Desain Tata Ruang dan Denah Kabin Fallingwater (Sumber:


olsonkundig.com)
Besaran ruang

yang masih bisa disesuaikan dengan fungsi, kapasitas, dan ukuran yang diinginkan

Autocad 3D interior Kabin Fallingwater (Sumber: olsonkundig.com)

Dalam tahap ini, klien masih dapat mengajukan perubahan-perubahan major (besar) bila desain belum
sesuai yang diharapkan.

Impresi bangunan

atau kesan yang ingin ditimbulkan dari bentuk dan style bangunan

Kabin Fallingwater berada di padang rumput dengan latar belakang hutan (Sumber: olsonkundig.com)
Bila tahap desain skematik telah diperiksa dan disetujui, klien sebaiknya tidak meminta perubahan besar
lagi. Apabila tetap ingin mengajukan perubahan setelah kesepakatan tahap ini, maka arsitek berhak
mengajukan biaya tambahan untuk perubahan yang diajukan.

Outline denah dan tampak muka Kabin Fallingwater (Sumber: olsonkundig.com)

Maka, pada tahap desain skematik ini klien harus benar-benar mantap dengan konsep desain yang
dituangkan dalam bentuk skematik oleh arsitek.

Model 3D tampak samping potongan Kabin Fallingwater (Sumber: olsonkundig.com)

Setelah desain skematik diperiksa dan mendapat persetujuan dari klien, arsitek akan melakukan kegiatan
tahap selanjutnya, yaitu design development (pengembangan desain).

Anda mungkin juga menyukai