Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

INDUSTRI KONSTRUKSI DAN PEMBANGUNAN


BIDANG ARSITEKTUR DI INDONESIA

ARA-402 PRANATA PEMBANGUNAN

DISUSUN OLEH :

M. FIKRI HAEKAL 21-2016-134

KELAS :

CC

Institut Teknologi Nasional

Jurusan Arsitektur

Bandung
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas limpahan rahmat dan
karunia-Nya, saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan lancar.

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Pranata Pembangunan serta


membantu mengembangkan kemampuan pemahaman. Pemahaman tersebut dapat
dipahami melalui pendahuluan, pembahasan masalah, serta penarikan garis
kesimpulan dalam makalah ini.

Makalah Pranata Pemangunan ini disajikan dalam konsep dan bahasa yang
sederhana sehingga dapat membantu pembaca dalam memahami makalah ini.
Dengan makalah ini, diharapkan pembaca dapat memahami mengenai Industri
Konstruksi dan Pembangunan Bidang Arsitektur di Indonesia.

Ucapan terimakasih penulis sampaikan kepada Dosen mata kuliah Pranata


Pembangunan yang telah memberikan kesempatan kepada saya untuk berkarya
menyusun makalah ini.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat. Saran dan kritik sangat saya harapkan
dari seluruh pihak dalam proses membangun mutu makalah ini .

Bandung, 13 Maret 2019


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………………………………………….

DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang………………………………………....…………………………………

1.2 Rumusan Masalah ………………….……………………………….…. ……………….

1.3 Tujuan Penulisan………………………………………………………………………….

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Industri Konstruksi di Indonesia…………………………………………………………

2.2 Kondisi Indsutri Konstruksi di Indonesia……………………………………………….

2.3 Perkembangan Industri Konstruksi di Indonesia……………………………………….

2.4 Masalah yang Dihadapi Industri Konstruksi di Indonesia……………………………..

2.5 Strategi Pengembangan Industri dan Konstruksi………………………………………

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan ………………………………………………………………………………..

3.2 Saran……………………………………………………………………………………….

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dunia industri konstruksi mungkin adalah merupakan salah satu dunia yang paling
dinamis dibandingkan dengan dunia industri lainnya, terutama dinegara yang sedang
berkembang seperti di Indonesia.Kondisi pasar yang selalu berubah, periode
konstruksi yang relatif sangatsingkat, serta adanya fluktuasi harga material yang
sangat sulit diprediksi membutuhkan suatu kemampuan manajerial yang handal serta
pengetahuan yang baik . Peranan jasa konstruksi semakin meningkat tetapi belum
optimal sebagaimana terlihat pada kenyataan bahwa pangsa jasa konstruksi asing di
Indonesia masih cukup besar, juga proses pembangunan yang belum efektif dan
efisien. Peran industri konstruksi dalam ekonomi jugadapat dilihat dari segi potensi
lapangan kerja, kebutuhan material dan dampaknya, peraturan publik yang
mendukung ekonomi, dan termasuk dampak perluasan industri konstruksiterhadap
ekonomi, distribusi pendapatan bagi masyarakat lapisan bawah. Jalan, bendungan,
pekerjaan irigasi, perumahan, sekolah, dan pekerjaan konstruksi lain adalah landasan
fisik dimana usaha pengembangan dan peningkatan standar hidup dibentuk. Dimana
pada sebagian besar negara berkembang, meningkatkan kapasitas dan kapabilitas
konstruksi adalah penting,termasuk meningkatkan efisiensi biaya, waktu, dan kualitas
pekerjaan konstruksi.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana Kondisi Industri Konstruksi di Indonesia.
2. Bagaimana Perkembangan Industri Konstruksi di Indonesia.
3. masalah apa yang sedang di hadapai oleh Industri Konstruksi di Indonesia.

1.3 Tujuan Masalah

1. Untuk mengetahui kondisi Industri Konstruksi di Indonesia.


2. Untuk mengetahui Perkembangan Industri Konstruksi di Indonesia.
3. Untuk mengetahui masalah apa yang sedang di hadapai oleh Industri
Konstruksi di Indonesia.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Industri Konstruksi di Indonesia

Industri jasa konstruksi adalah industri yang mencakup semua pihak yang
terkait dengan proses konstruksi termasuk tenaga profesi, pelaksana konstruksi dan
juga para pemasok yang bersama"sama memenuhi kebutuhan pelaku dalam industri.
Jasa konstruksi adalah jasa yangmenghasilkan prasarana dan sarana fisik. Jasa
tersebut meliputi kegiatan studi, penyusunanrencana teknis-rancang bangun,
pelaksanaan dan pengawasan serta pemeliharaannya.Mengingat bahwa prasarana
dan sarana fisik merupakan landasan pertumbuhan sector-sektor dalam
pembangunan nasional serta kenyataan bahwa jasa konstruksi berperan pula sebagai
penyedia lapangan kerja, maka jasa konstruksi penting dalam pembangunan nasional
serta kenyataan bahwa jasa konstruksi berperan pula sebagai penyedia lapangan
kerja, maka jasa konstruksi penting dalam pembangunan nasional

2.2 Kondisi Industri Konstruksi di indonesia

Saat ini kontraktor nasional masih sangat kesulitan untuk bersaing dengan
kontraktor asing yang mampu memperoleh finansial dengan bunga rendah di
negaranya. Sementara kontraktor Indonesia, fasilitas jaminan bank-nya saja masih
sering ditolak oleh pemilik proyek di luar negeri. Pemberian fasilitas khusus bagi
kontraktor yang berupaya mendapatkan tender diluar negeri sudah banyak dilakukan
di negara-negara lain seperti Singapura, Malaysia, Cina dan Korea, dengan harapan
usaha jasa konstruksinya dapat menghasilkan devisa bagi negara. Fasilitas tersebut
disebabkan kontraktor di Korea atau Jepang digandeng investor swasta maupun
pemerintah dari negaranya sendiri.

Selain itu ada beberapa kelemahan kontraktor nasional, antara lain dalam hal
manajemen organisasi. Kelemahan lainnya adalah minimnya pengalaman terjun ke
luar negeri, sehingga bisa dikatakan bahwa “lapangan” di mancanegara itu masih
asing bagi kontraktor nasional. Namun kelemahan ini bisa diatasi dengan beberapa
cara, misalnya dengan menjalin kerja sama kemitraan dengan perusahaan kontraktor
asing, memperbaiki profesionalitas dan manajemen usaha, serta terus menerus
mempelajari karakteristik bisnis konstruksi di berbagai negara

2.3 Perkembangan Industri Konstruksi di Indonesia

Perkembangan Industri Konstuksi khususnya di Sektor konstruksi dan


bangunan di Indonesia mengalami lonjakan nilai yang terus naik. Dan Sektor
konstruksi di Indonesia telah berkembang 7-8 persen. Salah satu penyebabnya
adalah karena tingginya permintaan untuk perumahan dan tingginya pertumbuhan
sektor properti di beberapa kota besar di seluruh Indonesia. Investasi publik adalah
kunci dalam rencana pemerintah untuk fasilitas umum. Fasilitas umum seperti
membangun jalan, sumber daya air dan infrastruktur pemukiman warga untuk
pembangunan jangka panjang.
Perusahaan konstruksi asing telah masuk ke Indonesia selama beberapa
tahun. Pada tahun 2011, jumlah perusahaan kontraktor asing yang terdaftar di
Indonesia adalah 128, sebagian besar berasal dari Jepang. Jumlah perusahaan
konsultan yang terdaftar di Indonesia adalah 78, dan jumlah kontraktor EPC adalah
23. Pada tahun 2012, 5 kontraktor dari India juga masuk ke Indonesia.
Menurut data yang dikeluarkan oleh Asosiasi Konstruksi Indonesia (AKI) pada
semester pertama tahun 2011 melihat pertumbuhan 6,4 persen. Sektor swasta
berkembang hingga 65 persen dari semua proyek konstruksi. Tahun lalu misalnya
Pemerintah merencanakan pembangunan lebih dari 4000 kilometer jalan, 150
kilometer dari jalur rel dan 14 bandara, semua bagian dari program pembangunan
yang bertujuan untuk meningkatkan transportasi dan logistik hubungan di seluruh
negeri.
Oleh karena itu guna membangun industri konstruksi Indonesia menjadi kelas
dunia diperlukan adanya evaluasi secara menyeluruh.

2.4 Masalah yang Dihadapi Industri Konstruksi di Indonesia

Masalah yang dialami Industri Konstruksi di Indonesia khususnya di bidang jasa


kontraktor nasional, seperti halnya dengan yang terjadi disemua negara berkembang
lainnya adalah 5 M’s yaitu : Management, Money, Man Power, Materials dan
Machines.

1. Management

Manajemen dari sebagian besar kontraktor nasional adalah masih menggunakan


sistem “one man show”‘. Top management kurang melakukan pendelegasian
wewenang ke level yang lebih bawah ditingkat lapangan, hal ini disebabkan oleh
karena adanya rasa kurang percaya terhadap manajemen tingkat lapangan, yang
pada umumnya dipegang oleh sarjana-sarjana yang masih sangat muda dan belum
berpengalaman.

2. Money

Masalah finansial sering kali menjadi peyebab kegagalan suatu kontraktor didalam
penyelesaian proyeknya. Ketidak lancaran cash flow di lapangan dapat menyebabkan
sangat menurunnya produktifitas team lapangqan walaupun dipimpin oleh seorang
project manager yang sangat berpengalaman sekali. Hal ini terjadi apabila advance
payment dan / atau monthly payment digunakan untuk pendanaan kebutuhan yang
lain atau proyek lainnya. Apabila kantor pusat tidak dapat menjamin kelancaran cash
flow lapangan, maka dapat dipastikan ketepatan jadwal proyek tidak pernah akan
tercapai dan bahkan kemungkinan proyek tidak akan pernah dapat diselesaikan.

3. Manpower

Keefektifan dari suatu organisasi sangat tergantung kepada pendaya-gunaan tenaga


kerja secara efisien. Suatu organisasi kontraktor yang besar membutuhkan suatu
sistem perencanaan tenaga kerja yang dapat menjamin bahwa kebijakan didalam
ketenagakerjaan adalah untuk menunjang tujuan utama utama organisasi,

4. Materials

Pada beberapa dekade yang silam tepatnya sebelum terjadi perang dunia ke II,
mayoritas pembangunan proyek-proyek bangunan sangat tergantung pada tukang-
tukang ahli dimana kecepatan pembangunan masih seimbang dengan jumlah tenaga
ahli yang tersedia. Namun setelah perang berakhir, maka kecepatan program
pembangunan kembali dari prasarana yang hancur melebihi kapasitas tenaga ahli
yang tersedia. Hal mana mungkin sama dengan yang dialami oleh para kontraktor
nasional kita saat ini. Oleh karena itu maka timbul suatu pemikiran untuk
mengembangkan tehnik-tehnik baru didalam pmbangunan proyek yaitu dengan
menggunakan material yang dapat dipasang secara singkat dan kurang
membutuhkan tenaga ahli, pada umumnya menggunakan peralatan secara intensive
untuk mempercepat pemasangan material tersebut karena biasanya sulit untuk
ditangani secara manual. Dari segi material tampaknya tehnologi konstruksi di
Indonesia sudah dapat disejajarkan dengan negara-negara maju lainnya.

2.5 Strategi Pengemangan Industri Konstruksi

Berdasarkan evaluasi tersebut di atas perlu dilakukan langkah-langkah konkrit baik di


tingkat perusahaan jasa konstruksi itu maupun Lembaga Pengembangan Jasa
Konstruksi (LPJK) serta pihak-pihak yang terkait, langkah-langkah tersebut antara
lain:

a. Rekonstruksi dan revitalisasi sector konstruksi di Indonesia dan pihak yang


terkait.
b. Upaya inovasi teknologi konstruksi serta peningkatan peran riset.
c. Pengembangan profesionalitas/sertifikasi/training standar global.
d. Strategi peningkatan profesionalitas dan daya saing pelaku jasa konstruksi.
e. Sharing potensi / konsorsium / merger.
f. Pemanfaat sumber daya secara maksimal dan efisien
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari hasil diatas dapat disimpulkan bahwa kinerja industri konstruksi di Indonesia
terdiri dari:

 Kinerja profitability yang mempunyai indikator likuiditas, profitabilitas dan


pertumbuhan.
 Kinerja growth yang mempunyai indikator profit, peningkatan teknologi
informasi dan peningkatan kompetensi SDM.
 Kinerja sustainability yang mempunyai indikator produkvitas, kepuasan klien
dan efisiensi biaya.
 Kinerja competitiveness yang mempunyai indikator penerapan teknologi, biaya
dan kompetensi SDM.

Industri konstruksi dan pembangunan bidang arsitektur pada saat ini dan dimasa kini
dan masa yang mendatang masih akan terus mengalami pertumbuhan dan
menjadikan Indonesia suatu pasar yang menarik kontraktor (dan konsultan) dari luar
negeri. Dan juga

Masalah utama yang dihadapi oleh para kotraktor nasional didalam era pasar bebas
terutama adalah factor : sumber daya manusia dan finansia

3.2 Saran
 Untuk mengatasi masalah sumber daya manusia maka diperlukan suatu
komitmen bersama antara pemerintah, asosiasi profesi, para pelaku dunia jasa
konstruksi dan Perguruan Tinggi guna meningkatkan sumber dava manusia
 Untuk mengatasi masalah finansial, maka diperlukan suatu keberpihakan
pemerintah terhadap kontraktor nasional didalam kompetisinya dengan
kontraktor asing yaitu memberikan subsidi suku bunga pinjaman dan
diharapkan kontraktor nasional dapat memanfaatkan : pasar modal, modal
ventura ataupun dengan melakukan aliansi strategis
DAFTAR PUSTAKA

https://trinela.wordpress.com/2009/03/14/industri-jasa-konstruksi/

https://ejournal.undip.ac.id/index.php/mkts/article/view/3904/3586

https://dokumen.tips/documents/industri-jasa-konstruksi.html

http://pqiconsultant.com/blog/peningkatan-pertumbuhan-sektor-konstruksi-di-

indonesia.html/

https://www.scribd.com/document/365912674/ Industri-Jasa-Konstruksi

https://media.neliti.com/media/publications/267023-efisiensi-perusahaan-

konstruksi-di-indon-d0bc2398.pdf

https://www.researchgate.net/publication/265864745_INDUSTRI_KONSTRU

KSI_INDONESIA_MASA_DEPAN_DAN_TANTANGANNYA

Hadihardaja, Joetata, Peran Perguruan Tinggi Swasta Menyongsong Era

Globalisasi, Universitas Bung Hatta, Padang, 2003

Anda mungkin juga menyukai