Anda di halaman 1dari 14

SUPERBLOK

DESAIN ARSITEKTUR 6

SEJARAH & DEFINISI


SUPERBLOK
Sejarah lahirnya superblok dimulai pada saat
terjadinya jaman kejayaan perekonomian di
Amerika Serikat setelah terjadinya Perang Dunia II.
konsekwensi munculnya gedung-gedung yang
besar dengan skala yang besar sebagai markas
untuk mengendalikan manajemen perekonomian
terutama dari kalangan swasta.
Karena bentuknya yang utuh dengan skala yang
besar, maka orang menamakannya dengan
sebutan gedung dengan skala 1 (satu) blok penuh.
Awal tahun 1960-an, muncul gedung-gedung
dengan skala lebih dan satu blok dan terjadi
aktivitas terkait dan terintegrasi antara blok satu
dengan Blok lainnya, maka lahirlah suatu istilah
yang disebut SUPERBLOK.

Gedung-gedung dengan istilah superblok ini


terjadi pada kota-kota di Amerika Serikat yang
sebagian besar ditata oleh jaringan jalan yang
berbentuk pola grid (papan catur), dimana
petak-petak lahan yang terbentuk disebut
dengan blok sehingga kumpulan beberapa
blok yang menyatu dan berintegrasi disebut
dengan superblok.
Sehingga superblok didefinisikan sebagai
suatu kompleks yang berfungsi banyak,
seperti misalnya sebagai hunian, pusat
perkantoran, pusat perbelanjaan, pusat
rekreasi, pusat pendidikan dan sebagainya
yang menjadi satu kesatuan yang terkait
dan
saling
membutuhkan
sehingga
masyarakat
sebagai
pemakai
jasa
mendapatkan kemudahan dan kenyamanan
dalam pelayanan, atau disebutkan juga
bahwa superblok merupakan suatu bagian
dari kota secara keseluruhan dimana bagian
tersebut berbentuk seperti kota juga (sebuah
kota didalam kota).

PERAN SUPERBLOK DALAM


PERKEMBANGAN KOTA
Sistem superblok merupakan kesempatan untuk
meng-urban-kan kembali kota-kota metropolis,
superblok merupakan obat untuk menyembuhkan
kota-kota metropolis yang sakit atau mencegah kota
metropolis menjadi tidak akrab lagi dengan warga
kotanya sendiri. Disebutkannya pula bahwa
superblok
menjadi
suatu
gerakan
dalam
pembaharuan kota yang lebih sistematis sehingga
dari pembangunan superblok ke superblok yang lain
ditingkatkan menjadi kerangka pedestrian.

KRITERIA FISIK SUPERBLOK


skala lebih dari 5 hektar dan dirancang sebagai suatu kesatuan yang integral antara
fungsi satu dengan fungsi lainnya.
terdapat lebih dari 3 fungsi yang berbeda (retail, offie, hunian, hotel, entertainment dan
sebagainya) dan apabila direncanakan dengan baik dapat menjadi pendukung/support
satu dengan yang lain, terjadi integrasi fungsional dan fisik antar komponen
Fungsi dengan KLB tinggi, dimana didalam proyek ada sarana pedestrian yang
dominan yang menghubungkan fasilitas-fasilitas fungsi tersebut terpisah dengan
kendaraan bermotor serta pengembangannya mempunyai ketergantungan antara
fungsi satu dengan yang lainnya.
Bangunan superblok dalam suatu konsep : bentuk pedestrian sebagai kerangka ruang
yang didisain arah dan tujuannya, ibarat mengalirkan sungai ke danau. Ada pedestrian
berkala, ada pedestrian khusus untuk makan siang, ada pedestrian transit DLL.
terdapat parkir secara gabungan, adanya lingkungan pedestrian pada street level
yang terbuka untuk umum selama 24 jam, semua ruangan dalam bangunan dipakai
untuk fungsi-fungsi yang berhubungan dengan pelayanan umum (seperti : restoran,
toko-toko, kantor pos) serta terdapat kejelasan batasan antara daerah umum dengan
daerah privat.

DAMPAK SUPERBLOK

Terjadinya
pemusatan
kegiatan,
efisiensi waktu dan biaya dan
mengurangi polusi udara.
Tingkat pendapatan serta produktivitas
lebih tinggi, kegiatan bisnis dan
ekonomi di daerah ini lebih cepat
berkembang, munculnya semangat
kompetisi
yang
dapat
memacu
peningkatan efisiensi dan produktivitas
serta munculnya kreativitas dan
dinamisme.
sebagai satu bentuk peremajaan
antara lain. Pembentukan lapangan
pekerjaan
baru
dan
peluang
diperolehnya pajak yang lebih besar,
penciptaan fasilitas pendukung yang
lebih memadai, penciptaan wajah kota
yang baik, terutama pada bagian kota
yang
telah
menurun
kualitas
lingkungannya

Peningkatan polusi, semrawut, privacy


kurang, terjadinya erosi dalam kehidupan
bermasyarakat,membumbungnya harga
tanah perkotaan dsb
pembangunan superblok dikhawatirkan
akan menghilangkan aspirasi pada
peninggalan
sejarah,
sering
diterapkannya teknik bongkar sampai
rata atau babat habis pada bangunan
bersejarah,
penghilangan
jalinan
kehidupan penduduk yang sudah
terbentuk sebelumnya serta usaha-usaha
menelantarkan
tanah menunggu
tersedianya dana akibat
pembangunan superblok
yang membutuhkan biaya
yang sangat besar

DEFINISI KHUSUS
SUPERBLOK

Suatu kawasan di konteks urban yang dirancang secara terpadu dan terintegrasi (integrated
developement), berdensitas cukup tinggi dalam konsep tata guna lahan yang bersifat
campuran (mixed-use). Kunci terpenting dalam keberhasilan sebuah superblok adalah
keberhasilan mekanisme kontrol, seperti halnya konsep Urban Design Guidelines (UDGL)
yang memuat regulasi-regulasi pengembangan superblok.

KONSEP SUPERBLOK
Sebenarnya tidak ada konsep yang jelas
mengenai luasan kawasan superblok.
Namun beberapa blok/lot gedung yang
saling terintegrasi dalam satu konsep
master plan sudah bisa diklaim sebagai
superblok.
Kawasan
Cyberport
di
Hongkong, Raffles Place dan Suntec City di
Singapura adalah contohnya. Postdamer
Platz di Berlin. Sudirman CDB dan Mega
Kuningan adalah kawasan superblok yang
dikembangkan di kota Jakarta.

KONSEP SUPERBLOK
Menurut
Danisworo
(1996)
terdapat
sedikitnya 6 keuntungan dari konsep
Superblok:
1.Mendorong tumbuhnya kegiatan yang
beragam secara terpadu dalam suatu wadah
secara memadai
2.Menghasilkan sistem sarana dan prasarana
yang lebih efisien dan ekonomis
3.Memperbaiki sistem sirkulasi
4.Mendorong pengembangan sistem persil
yang tidak kaku dan lebih fleksibel
5.Mendorong pemisahan yang jelas antara
berbagai sitem moda transportasi
6.Memberikan kerangka yang luas bagi
inovasi
perancangan
bangunan
dan
lingkungan.

STRATEGI PERANCANGAN
SUPERBLOK

Identity/Branding: Strategi ini lebih pada studi kelayakan dan konsep identitas
ekonomi. Banyaknya kawasan-kawasan sejenis menyebabkan kawasan
superblok pun harus memiliki identitas tematik. Contohnya antara lain seperti
Suntec City di Singapura dengan konsep Business& Trade Superblock,
Ropponggi Hill di Tokyo dengan konsep Lifestyle Superblock dan Kawasan Cotai
di Macau dengan konsep Entertainment superblock. Dengan identitas ini maka
kawasan ini memiliki posisi pasar (marketing positioning) yang kuat dan berbeda
dengan kawasan-kawasan lainnya.

Mix of Uses: Superblok yang mandiri harus memiliki tata guna lahan bersifat
campuran (mixed-use) dimana fungsi hunian, publik, komersial dan rekreasi bisa
hadir dalam satu kawasan. Selain itu, peruntukan lantai dasar (ground floor use)
haruslah digunakan untuk kegiatan retail atau fungsi publik aktif yang secara fisik
transparan untuk menjamin hadirnya aktifitas publik dari pagi sampai malam.

STRATEGI PERANCANGAN
SUPERBLOK

Massing Framework: Tata bangunan dalam superblok harus memiliki kepekaan


terhadap konteks urban. Konsep streetwall dimana deretan bangunan lurus
sejajar mendefinsikan ruang jalan disarankan dikombinasikan dengan
penggunaan ruang di zona garis sempadan bangunan (GSB) sebagai jalur publik
aktif. Satu bangunan tertinggi/terunik biasanya diperlukan sebagai tengaran
(landmark) yang dikelilingi oleh bangunan-bangunan yang tidak terlalu menonjol
(background building).

Efficient Vehicular Circulation: Konsep sirkulasi kendaraan dirancang seefisien


mungkin. Strategi terbaik adalah dengan menyediakan transportasi publik internal
yang terhubung dengan jaringan transportasi publik kota. Konsep drop off untuk
kendaraan dan parkir di lantai dasar depan gedung sebaiknya juga dikurangi. Di
beberapa kota di Asia, konsep basement yang terkoneksi (interconnected
basement) juga menjadi inovasi dalam konteks manajeman lalu lintas di kawasan
superblok.

STRATEGI PERANCANGAN
SUPERBLOK

Multi-layers Pedestrian Linkage: Pada dasarnya superblok harus menjadi


kawasan yang aman dan nyaman bagi pejalan kaki. Karenanya inovasi dalam
konsep urban linkage dan air-rights untuk kepentingan pedestrian menjadi
penting. Seperti halnya di beberapa kawasan superblok di Hongkong, jalur
pejalan kaki tidak hanya disediakan di lantai dasar namun juga di lantai dua yang
menembus gedung-gedung yang berada di kawasan tersebut. Konsep ini bisa
diterapkan dengan imbalan insentif pembangunan berupa kenaikan KLB ataupun
penurunan pajak bangunan.

Idealnya kawasan superblok mampu


menjadi kawasan yang mandiri
(independent controlled zone), dimana
warga kota bisa tinggal, bekerja dan
berekreasi (live, work & play district)
dalam satu lokasi.

DA 6 PROJECT :
SUPERBLOK, LUAS KAWASAN MIN. 5 Ha,
MIN 5 FUNGSI DALAM 1 KAWASAN,
KAWASAN DIKERJAKAN BERKELOMPOK,
BLOK DIKERJAKAN INDIVIDU

Anda mungkin juga menyukai