TERPADU 02
Dalam penerapannya, konsep bangunan mix use building digunakan untuk memperbaiki dan mewujudkan kualitas hidup lingkungan perkotaan
yang lebih baik pada masa mendatang Berdasarkan sejarahnya, adanya Mixed Use didasari atas motivasi-motivasi sebagai berikut :
a. Peningkatan nilai guna sarana dan prasarana perkotaan melalui penggabungan dan pengaturan berbagai fungsi non kontradiktif ke dalam matriks
ruang dan waktu yang terpadu.
b. Pengguanan ruang secara maksimum untuk luasan permukaan tanah yang terbatas atau efisiensi tata guna lahan.
d. Pendeknya jarak anatara berbagai fungsi dan aktifitas, untuk mengurangi beban pemborosan transportasi kota akibat mobilisaasi yang tinggi.
e. Penghapusan segregasi sosial yang berlandaskan pada perbedaan tingkat ekonomi dan status sosial
f. Pencapaian keseimbangan antara ekspresi kebutuhan dan aspirasi manusia dengan lingkungan fisik dan mekanik yang melayani kebutuhan
hidupnya.
a. Kelengkapan fasilitas yang tinggi pada bangunan superblok, memberikan kemudahan bagi pengunjunguya.
b. Penghematan pendanaan pembangunan. Pembangunan berbagai fasilitas dalam satu komplek atau kawasan dapat mengefisienkan dana
pembangunan misalnya dengan efisiensi dana pembangunan infrastrnktur.
c. Menghambat perluasan kota. Superblok dapat diasumsikan sebagai pertumbuhan kota secara vertikal, karenannya pembangunan superblok
dapat meminimalkan perluasan kota secara horisontal.
d. Peningkatan kualitas fisik lingkungan. Kelengkapan fasilitas yang direncanakan dengan matang pada suatu kawasan yang luas
memungkinkan diadakannya rancangan yang baik termasuk perbaikan rancangan kualitas lingkungan.
Mixed Use building memiliki karakteristik dan kriteria seperti berikut ini (Schwanke et all, 2003:4) :
a. Terdapat 3 fungsi bangunan / lebih yang terdapat dalam kawasan tersebut misalnya terdiri dari retail, perkantoran, hunian hotel, dan
entertainment/cultural/ recreation
b. Terdapat pengintergrasian secara fisik dan fungsional terhadap fungsi yang terdapat di dalamnya
c. Terdapat ketergantungan kebutuhan antara masing-masing fungsi bangunan yang memperkuat sinergi dan integrasi antar fungsi tersebut.
d. Hubungan yang relatif dekat antara satu bangunan dengan bangunan lainya dengan hubungan interkoneksi antar bangunan di dalamnya.
a. Kelengkapan fasilitas yang tinggi pada bangunan superblok, memberikan kemudahan bagi pengunjunguya.
b. Penghematan pendanaan pembangunan. Pembangunan berbagai fasilitas dalam satu komplek atau kawasan dapat
mengefisienkan dana pembangunan misalnya dengan efisiensi dana pembangunan infrastrnktur.
c. Menghambat perluasan kota. Superblok dapat diasumsikan sebagai pertumbuhan kota secara vertikal, karenannya
pembangunan superblok dapat meminimalkan perluasan kota secara horisontal.
Mixed Use building memiliki karakteristik dan kriteria seperti berikut ini (Schwanke et all, 2003:4) :
a. Terdapat 3 fungsi bangunan / lebih yang terdapat dalam kawasan tersebut misalnya terdiri dari retail, perkantoran, hunian
hotel, dan entertainment/cultural/ recreation
b. Terdapat pengintergrasian secara fisik dan fungsional terhadap fungsi yang terdapat di dalamnya
c. Terdapat ketergantungan kebutuhan antara masing-masing fungsi bangunan yang memperkuat sinergi dan integrasi antar
fungsi tersebut.
STUDIO PERANCANGAN TERPADU 01 APARTEMENT PROJECT MUHAIRIL (4201927019)
LIT E R AT U R
PENGERTIAN
mall dapat diartikan sebagai suatu fasilitas komersial dengan wujud arsitektural berupa ruang rekreasi (jalan) atau
sirkulasi yang ditata sedemikian rupa untuk menghubungkan dua titik keramaian atau lebih dengan dikelilingi retail
atau tempat penjualan berbagai kebutuhan.
Mall dalam berbagai topik sering disamakan dengan shopping centre, sehingga dalam berbagai sumber literatur, klasifikasi mall hampir
sama dengan klasifikasi shopping center. Berdasarkan beberapa sumber, maka klasifikasi mall dalam ruang lingkup shopping center
adalah sebagai berikut :
Gibbert (1959:127) mengemukakan tiga jenis barang yang dijual dalam mall dan terdapat pada jenis toko sebagai berikut:
2. Demand Store : pertokoan yang menjual barang-barang tertentu yang biasa diperlukan oleh pelanggan
3. Impulse Store : Pertokoan yang menjual barang-barang mewah.
Gibbert (1959:127) menyebutkan bahwa berdasarkan jangkauan pelayanannya, dalam hal ini adalah luas wilayah, maka mall dapat
dikelompokkan menjadi beberapa jenis sebagai berikut:
1. Tipe Mall Regional dengan luas areal antara 32.000 – 95.000 m2 dengan skala pelayanan antara 150.000 – 400.000 penduduk.
2. Tipe Mall Distrik dengan luas areal antara 10.000 – 30.000 m2 dengan jangkauan pelayanan antara 40.000 – 150.000 penduduk.
Menurut Marlina (2008:217) dijelaskan bahwa berdasarkan sistem transaksinya, sebuah pusat perbelanjaan dapat dibedakan
sebagai berikut:
1. Toko Grosir
2. Toko Eceran
Berdasarkan sumber ini, maka toko eceran membutuhkan display area yang besar dan dropping area yang kecil, sementara toko
grosir sebaliknya. Untuk mall akan lebih baik menggunakan sistem eceran apabila pengunjung yang ditargekan adalah konsumen
langsung dari barang yang dijual.
Alur sirkulasi dapat diartikan sebagai “tali” yang mengikat ruang – ruang suatu bangunan atau suatu deretan ruang –
ruang dalam maupun luar, menjadi saling berhubungan. Unsur – unsur sirkulasi (Ching, 1999) yang meliputi :
1. Pencapaian bangunan, merupakan pandangan dari jauh, terdiri dari tiga macam yaitu langsung, tersamar, dan
berputar.
2. Jalan masuk atau pintu ke dalam bangunan, yang terbagi menjadi tiga macam, yaitu rata, menjorok keluar, dan
menjorok kedalam.
3. Konfigurasi bentuk jalan atau alur gerak, terdiri dari linear, radial, spiral, grid, network, dan komposit (gabungan).
4. Hubungan ruang dan jalan, jalan dengan ruang – ruang dihubungkan dengan cara – cara seperti melewati ruang –
ruang, menembus ruang – ruang, dan berakhir dalam ruang.
Berdasarkan data arsitek jilid I (1991), tempat untuk penerimaan / pengiriman barang terpisah dari sirkulasi pengunjung
dan berhubungan dengan gudang penyimpanan. Penerimaan / pengiriman barang dapat dilakukan langsung. ke gudang
penyimpanan. Area parkir penerimaan / pengiriman barang perlu dibuat khusus agar tidak mengganggu lalu lintas
parkir kendaraan lain.
Gedung Perumahan Ramón y Cajal / Estudio Alvarez-Sala + Aybar-Mateos Arquitectos + Hombre de Piedra
Arsitek : Aybar-Mateos Arquitectos , Estudio Alvarez-Sala , Hombre de Piedra
Luasan : 159758 kaki²
Tahun : 2019
DESKRIPSI
Sejarah panjang bangunan ini dapat diringkas dengan mengatakan bahwa sebuah proyek berkomitmen untuk kota yang
merehabilitasi situs tua yang terletak di pusat kota, yang desainnya mengintegrasikan gedung perkantoran dengan pompa bensin
perkotaan, sedang dalam proses konstruksi ketika krisis meninggalkannya belum selesai pada tahap struktural pada tahun 2009.
Awalnya dirancang oleh Hombre de Piedra Architects, itu mengintegrasikan kanopi pompa bensin sebagai volume bangunan
kantor yang menjorok spektakuler itu sendiri. Ini menciptakan ansambel yang koheren dan tengara yang akan membentuk pintu
gerbang perkotaan futuristik ke lingkungan Plantinar.
Selama lebih dari delapan tahun, bangunan dalam struktur dan di salah satu jalan utama Sevilla menjadi bekas luka perkotaan yang
mencolok. Akhirnya, pengembang AEDAS Homes mengakuisisi bangunan tersebut dan memilih proposal oleh tim arsitek EAS,
Aybar-Mateos, dan Hombre de Piedra melalui sebuah kompetisi. Dalam proyek ini, penggunaan pra-eksistensi yang tepat menjadi
peluang untuk mengusulkan jenis perumahan unik yang mengeksplorasi makna kualitas arsitektur perumahan saat ini.
DESKRIPSI
LUME bertujuan untuk mengganggu tipologi multi-perumahan di sepanjang tepi pantai Honeysuckle Newcastle dengan suntikan
warna, tekstur, dan rasa tempat. Bertempat di bekas kawasan industri yang berubah menjadi kawasan tepi pantai yang layak huni,
pengembangan multiguna tujuh lantai ini terdiri dari 138 apartemen tepi laut yang dipesan lebih dahulu, 10 teras, dan tiga
penawaran komersial/retail di lantai dasar.
Dirancang untuk mengakomodasi pertumbuhan populasi di pusat kota, proyek ini melayani kebutuhan perampingan keluarga dan
penduduk lokal yang baru tinggal di apartemen. Setiap hunian dianggap sebagai rumah individu dengan denah lantai yang fleksibel
dan solusi penyimpanan maksimal yang dirancang untuk meningkatkan konektivitas dengan lanskap langsung.
Membentang di sepanjang tepi pantai dengan pemandangan ke utara melintasi sungai Hunter, dan struktur perkotaan Newcastle
di selatan, situs ini menawarkan kondisi perkotaan yang unik di mana kota bertemu dengan air. Bentuk bangunan mengambil
referensi dari lekukan garis pantai dan pasangan bata pusat kota tua untuk menciptakan objek pahatan unik yang
mengorientasikan pandangan dan referensi konteksnya.
Palet bahan dari bahan alami yang kuat dipilih karena umurnya yang panjang, perawatan minimal, dan hasil akhir yang integral.
Tembok itu merujuk pada tanah, air, dan langit. Terracotta menghubungkan koneksi ke bumi, dan batu bata pirus berlapis
membungkus podium ke arah batu bata kantong putih. Fasadnya bergelombang melintasi tiga bangunan dengan keceriaan baik
dalam detail maupun siluet, semakin disempurnakan dengan integrasi taman di tepi publik.
DESKRIPSI
Daramu House merupakan evolusi dari bangunan saudaranya, International House Sydney. Bersama-sama mereka menyelesaikan tahap
pertama kawasan Barangaroo South, membangun karakter konstruksi kayu massal yang unik dan diinginkan di pasar perkantoran CBD yang
kompetitif. Daramu House telah dirancang untuk menghadirkan ambang publik yang kohesif dan mengundang ke Barangaroo South,
menyediakan transisi dalam skala antara tiga menara dan Sussex Street, membangun tembok jalan 7 lantai dan tepi barisan tiang yang
berkesinambungan ke daerah tersebut.
Yang membedakan Daramu House adalah posisinya yang berada di persimpangan kawasan komersial dan residensial Barangaroo . Arsitektur
menanggapi kondisi ini di batas utara dengan mengambil bentuk pahatan, lipat. Bentuk ini menandakan ujung tembok jalan di Sussex Street
dan titik balik menuju pelabuhan. Bentuk utara yang cair memberikan kemudahan yang luas di bidang tanah, meningkatkan hubungan antara
Sussex Street dan pelabuhan. Arsitektur khas dari bagian Rumah Daramu ini membedakan kawasan komersial Barangaroodari kawasan
perumahan ke utara, sambil memperkuat kawasan dan pemandangan pelabuhan. Sudut membulat Rumah Daramu mendorong pergerakan
pejalan kaki yang mulus ke dalam kawasan yang berkontribusi pada konektivitas dan keterbacaan domain publik.
Di Sussex Street, entri komersial diumumkan melalui ruang dua lantai yang dramatis. Rentang 18m yang mengesankan di anggota glulam
memungkinkan entri bebas kolom dengan memanfaatkan elemen penguat di 5 lantai atas sebagai rangka. Di jalur Scotch Row yang semarak,
fasad berpotongan dengan inti lift CLT yang terbuka memberikan pemandangan anatomi kayunya untuk ketinggian penuh bangunan, baik
dari domain publik maupun dari dalam. Inti dari desainnya adalah cahaya keemasan yang hangat dari struktur kayu yang dibungkus dengan
lapisan kaca minimal yang memungkinkan kayu tersebut untuk dirayakan sebagai pahlawan. Jaringan struktural yang diperluas berukuran 9m
x 9m saat ini merupakan yang terbesar di dunia untuk proyek komersial kelas menengah, memungkinkan peluang penyesuaian yang besar
dan fleksibel.
Daramu House merayakan sejarah industri Barangaroo yang kaya dengan menafsirkan ulang tipologi bangunan kayu yang mendominasi situs
pasca pemukiman Eropa. Penggunaan kayu solid yang pragmatis dan terekspresikan sebagai komponen struktural bangunan menghubungkan
sejarah kawasan ini hingga saat ini. Elemen kayu eksternal terbuat dari kayu keras daur ulangAustralia yang dipilih untuk kekokohan, daya
tahan, dan pelapukan. Secara internal, kayu dibiarkan tanpa hiasan dan terbuka memberikan kehangatan dan keindahan sentuhan ke lantai
komersial, serta berkontribusi pada tempat kerja biofilik yang lebih sehat untuk semua pengguna.
DENAH
A. KDB
Luas lahan x 80%
= 10.400 x 0,8
=8.320
B. KLB
Luas lahan x 8
=10.400 x 8
=83.200
C. KDH
Luas lahan x 10%
=10.400 x 0,1
=1.040
Jumlah lantai = KLB : KDB
=83.200 : 8.320
= 10 lantai
TERBIT
TENGGELAM
TIMUR
BARAT
Sumber kebisingan
utama pada bagian
depan
DATA
ANALISIS SOLUSI
Pada bagian depan tapak terdapat
Tanah pada area tapak memiliki Di beri penambahan parit atau
saluran drenase yang lumayan
ketinggian yang sama dengan selokan kecil di sekeliling lokasi tapak,
besar.
jalan. agar lebih memudahkan aliran air
Tanaman di sekitar tapak menjadi
turun ke aliran drenasi utama yang
area resapan saat kadar air hujan
ada di area depan tapak. Dan
tinggi apabila saat musim hujan.
penambahan selokan kecil pada sisi
kiri, kanan dan kelakang pada tapak.
Arah angin
Pada bagian belakang membuat jalur sirkulasi pada bangunan agar angin
berhembus rata ke selruh bangunan.
Matahari
Pada bagian depan bangunan akan di tambah double skin facade.
kebisingan
Pada bagian depan bangunan akan di tambah double skin facade.
Pada bangunan dibagian depan, samping kiri dan belakang di tambahkan
TERBIT material peredam suara berupa softboard. Agar suara dari luar tidak kedengar
kedalam bangunan.
TENGGELAM Drainase
Di beri penambahan parit atau selokan kecil di sekeliling lokasi tapak, agar
lebih memudahkan aliran air turun ke aliran drenasi utama yang ada di area
depan tapak. Dan penambahan selokan kecil pada sisi kiri, kanan dan kelakang
pada tapak.
Pencapaian
Dibutuhkan lahan atau area untuk parkir sebagai penunjang bangunan.
Vegetasi
Dibutuhkan vegetasi yang dapat menahan debu,panas,polusi dan dapat
menurunkan suhu panas pada area tapak.
View
Pada bagian depan dimanfaatkan sebagai view utama dan diberi material kaca
serta double skin fasad.
Pada bagian samping kanan dan belakang diberikan bukaan atau jendela.
Orientasi
Mempertimbangkan arah orientasi bangunan,maka view utama yang mudah
untuk di lihat dari luar adalah arah depan.
Kelompok Aktivitas
Kelompok Aktivitas atau kegiatan dalam apartemen terbagi menjadi:
• Kelompok Aktivitas Utama
Merupakan kelompok aktivitas yang memuat kegiatan yang paling pokok dalam Apartemen,seperti Aktivitas
intern dan Aktivitas ekstern
• Kelompok Aktivitas Pendukung I
Merupakan kelompok aktivitas yang berfungsi sebagai service atau pelayanan kepada penghuni maupun
tamu apartemen.
• Kelompok Aktivitas Pendukung II
Merupakan kelompok aktivitas yang mendukung fungsi Apartemen dalam hal administrasi, pengawasa, dan
maintenance atau perawatan bangunan dalam hal ini.
• Kelompok Aktivitas Penunjang
Merupakan kelompok aktivitas yang berfungsi sebagai pelengkap demi menunjang fasilitas dalam
Apartemen
• Kelompok Aktivitas Servis
Merupakan kelompok aktivitas yang berfungsi mendukung aktivitas yang ada. Kelompok aktivitas ini antara
lain mencakup aktivitas mekanikal elektrikal, dan pemeliharaan
• Kelompok Aktivitas parkir
Meliputi parkir penghuni, pengelola, dan pengunjung dan parkir servis.
PERSYARATAN RUANG
PERSYARATAN RUANG
R. TAMU PUBLIK 4 12 1 12
R. BELAJAR PRIVAT 1 4 1 4
TSS,
R. TIDUR UTAMA PRIVAT 2 20 1 20
NAD,
R. TIDUR ANAK PRIVAT 1 12 1 12
AS
TOILET SERVIS 1 4 1 4
MUSHOLA PRIVAT 1 9 1 9
DAPUR SERVIS 2 6 1 6
BALKON PRIVAT 2 3 1 3
GUDANG SERVIS 1 4 1 4
R. TAMU PUBLIK 4 12 1 12
R. BELAJAR PRIVAT 1 4 1 4
MUSHOLA PRIVAT 1 9 1 9
DAPUR SERVIS 2 6 1 6
BALKON PRIVAT 2 3 1 3
GUDANG SERVIS 1 4 1 4
R. TAMU PUBLIK 4 12 1 12
R. BELAJAR PRIVAT 1 4 1 4
MUSHOLA PRIVAT 1 9 1 9
DAPUR SERVIS 2 6 1 6
BALKON PRIVAT 2 3 2 6
GUDANG SERVIS 1 4 1 4
GUDANG SERVIS 1 8 1 8
TOILET SERVIS 1 4 2 8
SUB TOTAL BESARAN RUANG SUPERMARKET 841
SIRKULASI 30% 252.3
TOTAL 1093.3
RETAIL
RETAIL TYPE A PUBLIK 12 1,5 / ORANG 50 900
RETAIL TYPE B PUBLIK 6 1,5 / ORANG 100 NAD, AS 900
RETAIL TYPE C PUBLIK 4 1,5 / ORANG 100 600
SUB TOTAL BESARAN RUANG RETAIL 2400
SIRKULASI 30% 720
TOTAL 3120
T. PEMESANAN PUBLIK 10 2 / ORANG 1 20
R. MAKAN PUBLIK 200 2 / ORANG 1 400
KASIR PRIVAT 2 3 1 3
RESTAURAN
NAD, AS
DAPUR SERVIS 10 3 / ORANG 1 30
STORAGE SERVIS 4 8 1 8
TOILET SERVIS 1 2 6 12
SUB TOTAL BESARAN RUANG RESTAURAN 473
SIRKULASI 30% 141.9
TOTAL 614.9
TOILET UMUM
NAD, AS
HALL PUBLIK 1000 1,5 / ORANG 2 3000
R. SERBAGUNA PUBLIK 400 1,5 / ORANG 2 1200
MUSHOLA PRIVAT 20 1,5 / ORANG 1 30
SUB TOTAL BESARAN RUANG PENUNJANG AKTIVITAS 4730
SIRKULASI 30% 1419
TOTAL 6149
UNIT APARTEMENT
R. CUCI JEMUR
R. MAKAN MUSHOLA
R. KELUARGA BALKON
R. TAMU
ENTRENCE
AREA GYM
TOILET
ENTRENCE
AREA PENGELOLA
R. PEMASARAN R. RAPAT
AREA MALL
R. KARAWAN R. PENITIPAN
RETAIL TYPE A
Perancangan mix use building mall dan apartemen ini merupakan perulangan
bentu dari bentuk dasar. Bentukan seperti ini dapat mengarahkan angin menuju
seluruh sisi pada bangunan, terdapat rooftop. Fungsi dari rooftop ini ialah
untuk menambahkan kesan green, memaksimalkan view pada tapak,
memberikan hawa yang sejuk dengan penananman beberapa vegetasi dan
dapat juga di manfaatkan sebagai ruang bersosialisasi