Green building dibuat dengan memaksimalkan seluruh komponen yang ada. (Foto:
AsiaOne)
Sangat penting untuk menerapkan konsep ramah lingkungan di dalam berbagai aspek.
Salah satu alasan mengapa konsep tersebut diperlukan adalah sebagai salah satu
langkah untuk menjaga kondisi lingkungan dan alam supaya tidak rusak dan berada di
dalam kondisi yang baik. Salah satu konsep ramah lingkungan yang saat ini sedang
digalakkan adalah konsep green building. Sebenarnya, apa itu konsep green building?
Melansir dari World Green Building Council, konsep green building adalah sebuah konsep
dimana bangunan yang dalam desain, konstruksi, dan operasinya bisa mengurangi
dampak negatif bagi lingkungan. Konsep ini juga mengharuskan supaya bangunan bisa
memberikan dampak yang positif bagi lingkungan dan alam.
Proses pembuatan bangunan ramah lingkungan membutuhkan kontribusi yang erat dari
kontraktor, arsitek, insinyur, hingga klien, supaya bisa menghasilkan bangunan ramah
lingkungan yang berkualitas tanpa mengurangi kenyamanan di dalamnya.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dan dipenuhi saat membangun green building,
antara lain.
Penggunaan air dan sumber daya lainnya harus dilakukan secara efisien.
Memanfaatkan energi terbarukan pada bangunan, seperti memasang panel surya
dan turbin udara.
Langkah-langkah pengurangan polusi dan limbah. Apabila memungkinkan,
diperlukan adanya tempat untuk melakukan daur ulang limbah.
Mempertimbangkan kualitas hidup penghuni yang ada di dalamnya.
Desain bangunan yang dirancang supaya bisa beradaptasi dengan perubahan
lingkungan.
Lingkungan yang nyaman memiliki dampak yang besar bagi kesehatan. Bangunan yang
dibuat dengan konsep green building umumnya dapat memberikan kenyamanan bagi
penghuni bangunan tersebut. Mulai dari konsep ruang terbuka untuk meningkatkan
pencahayaan yang masuk, tanaman hijau untuk meningkatkan kualitas udara, hingga
berbagai fitur ergonomis lain yang bisa memberikan kenyamanan bagi penghuni.
Green building yang dipasangkan panel surya dapat mengurangi penggunaan daya listrik
hingga 10% setiap harinya, hal ini tentu akan berdampak besar terhadap biaya
operasional bulanan dari bangunan.
Penggunaan material konstruksi yang berkualitas membuat bangunan bisa bertahan lama
dan lebih tahan terhadap perubahan yang ada. Beberapa green building juga menerapkan
supaya bangunan bisa terus berkembang, layaknya seperti rumah tumbuh .
3. Penerapan Green Building di Indonesia
1. Center
Sequis Center dibangun pada tahun 1980, gedung perkantoran ini telah berhasil
direnovasi supaya bisa menjadi lebih hemat energi. Sejak bangunan ini menerapkan
konsep green building, Sequis Center bisa menghemat penggunaan listrik dan air hingga
28% dari sebelumnya. Bangunan ini juga sudah menerapkan sistem pengolahan dan daur
ulang limbah yang efisien.
2. Menara BCA
Menara BCA merupakan salah satu green building di Indonesia yang berhasil
mendapatkan sertifikasi bangunan hijau terbaik. Gedung pencakar langit ini berhasil
mendapatkan sertifikasi Greenship EB Platinum dalam kategori tertinggi karena sukses
dalam menerapkan metode efisien untuk menghemat penggunaan air dan energi listrik.
3. Alamanda Tower
Alamanda Tower adalah gedung 30 lantai yang telah memperoleh penghargaan
‘Greenship Platinum’ yang dikeluarkan oleh Green Council Building Indonesia (GBCI). Di
dalam gedung ramah lingkungan ini terdapat sistem pengolahan dan daur ulang air,
sistem ventilasi dan pencahayaan yang baik dan mampu untuk mengurangi masuknya
paparan sinar ultraviolet ke dalam gedung, hingga penggunaan lampu LED pada seluruh
bagian bangunan.
Gedung Utama Kementerian Pekerjaan umum adalah salah satu gedung resmi milik
pemerintah pertama yang berhasil meraih sertifikasi GBCI dalam standar platinum.
Bangunan ini menerapkan konsep green building seperti sensor lampu otomatis, sistem
daur ulang air, hingga penggunaan jendela berukuran besar supaya cahaya matahari bisa
masuk secara alami. Penerapan konsep ramah lingkungan ini berhasil mengurangi
penggunaan energi dan air masing-masing sebanyak 44% dan 81%.
Mall Pacific Place merupakan salah satu pusat perbelanjaan besar pertama yang
mengadopsi konsep green building. Mall ini berhasil mendapatkan sertifikasi GBCI dengan
menerapkan sistem daur ulang air, penghematan listrik dengan menggunakan lampu LED
dan pemasangan sensor lampu, hingga penanaman berbagai tanaman untuk menciptakan
suasana hijau yang indah.
Bangunan hijau yang ada di Indonesia mendapatkan penilaian dari sebuah organisasi
yang bernama GBCI. Sebenarnya, siapakah GBCI itu? Mengutip langsung dari situs
milik GBCI, Green Building Council Indonesia atau disebut sebagai GBCI merupakan
sebuah organisasi independen non-pemerintah dan tidak berorientasi profit yang memiliki
komitmen untuk mengedukasi dan mewujudkan adanya pembangunan berkelanjutan yang
ramah terhadap lingkungan.
GBCI memiliki empat kegiatan utama, yaitu transformasi pasar, edukasi, pendidikan,
pelatihan, dan pemberian sertifikasi terhadap green building melalui sebuah program
penilaian yang bernama Greenship. Program sertifikasi tersebut dikeluarkan dengan
adanya sebuah kerjasama dengan organisasi independen lainnya.
Sistem penilaian yang dilakukan untuk bisa mendapatkan sertifikasi Greenship cukup
beragam. Berikut ini adalah beberapa contoh kriteria penilaian yang akan dihitung.