Analisis Site Struktur Utilitas Bangunan terhadap Perancangan Interior

Tugas PAI 4 30032012 Cherina La Rubatt 0906517760 Kelompok 3 Arsitektur Interior Universitas Indonesia

Pengantar
Proyek Perancangan Arsitektur Interior kali ini berjudul Iconic Building Jakarta 2020 Berkarya. Berarti, goalnya adalah saya dapat merancang ruang untuk mengakomodasi kegiatan berkarya di Jakarta pada tahun 2020 di dalam bangunan yang ikonik. Atau bisa juga diartikan merancang interior yang bersifat ikonik untuk kegiatan berkarya di Jakarta pada tahun 2020. Lebih lanjut, saya perlu mendefinisikan dan memahami dengan lebih dalam mengenai kata kuncinya satu per satu.
Apa itu iconic? Mengapa dan seperti apakah bangunan yang disebut iconic? Mengapa sebuah kota perlu memiliki icon? Secara umum, ini adalah kata sifat yang digunakan untuk menyebut sesuatu yang dapat mewakilkan sesuatu yang lain yang lebih besar. Misalnya selebritis (seorang manusia) yang menjadi icon sebuah perusahaan (kumpulan manusia), serta Monas (sebuah bangunan) yang menjadi icon kota Jakarta (kumpulan bangunan). Sekali lihat, orang akan langsung mengaitkan selebritis dengan produk tertentu. Atau ketika mendengar nama sebuah kota, bangunan ikonik di dalamnyalah yang diingatnya pertama kali akan kota tersebut. Manusia sebagai ikon akan berganti-ganti dalam jangka waktu tertentu, karena dibatasi oleh usia. Bagaimana dengan bangunan? Monas bertahan sejak jaman pemerintahan Soekarno sampai sekarang, dan tetap menjadi kebanggan masyarakat Jakarta. Lalu, bagaimanakah interior yang disebut ikonik itu? Menjawab pertanyaan ini dan pertanyaan-pertanyaan lainnya diharapkan dapat menjadi fondasi pemikiran yang kuat bagi saya dalam mendesain. Selain itu, faktor kota Jakarta, tahun 2020, dalam kegiatan berkarya, mengarahkan pada hasil perancangan yang sekiranya menjadi solusi atas kemungkinan permasalahan yang akan terjadi, atau pemikiran yang sesuai dengan kebutuhan pada era tersebut. Bagaimana sekitar 8 tahun lagi perkembangan teknologi mempengaruhi gaya hidup kaum urban, terutama dalam pekerjaannya. Tentunya, dengan semakin canggih teknologi yang ada, manusia berharap semakin banyak waktu yang tersisa dan semakin banyak hal yang bisa dilakukan. Hubungannya dengan perancangan interior, antara lain pada efektifitas dan efisiensi pemakaian ruang, misalnya memungkinkan kita melakukan banyak hal sekaligus dalam satu ruangan, atau mengganti kegiatan dan suasana dengan cepat tanpa harus berpindah tempat. Jadi, area yang dibutuhkan untuk melakukan sesuatu bisa dikurangi tanpa mengorbankan kualitas ruang yang diinginkan atau kapasitas manusia yang diakomodasi. Selanjutnya, bagaimana dengan teknologi yang semakin memudahkan tersebut dan memungkinkan kita mewujudkan keinginan-keinginan manusia yang mungkin lebih liar lagi, kita bisa memanfaatkan ruang-ruang yang tersisa sebagai ruang-ruang yang mendukung kegiatan berkarya sehingga produktifitas penggunanya meningkat. Tidak hanya mengaplikasikan produk teknologi secara langsung, tetapi juga mengeksplorasi dengan memberi berbagai macam perlakuan, misalnya pada penggunaan material.

Gambar 1
APL Tower yang terletak di daerah Jakarta Barat, tepatnya Slipi, dalam area super block Central Park yang bersebelahan dengan Mal dan apartemen Taman Anggrek. Posisinya juga relatif dekat dengan sebuah Badan Pendidikan Kristen dan perumahan dengan keberadaan etnis Cina cukup menonjol, mungkin terbanyak kedua di Jakarta setelah Jakarta Utara. Biasanya, daerah seperti ini potensial sebagai daerah bisnis. Saat siang menjelang sore hari, banyak terlihat anak-anak sekolah atau mahasiswa berjalan di sekitar karena ingin bersantai di Central Park atau Mal Taman Anggrek. Secara keseluruhan, gabungan antara bisnis, hiburan, perumahan, dan pendidikan menjadi kesatuan lokasi yang menarik untuk dikembangkan.

Asia Pacific Property Awards 2011 Best Retail Development

Visi desain: menciptakan suatu lingkungan buatan manusia yang merayakan elemen-elemen alam dalam kehidupan, mewadahi berbagai kegiatan dalam sebuah setting yang mandiri, memberikan kontribusi kepada lingkungan sekitarnya, sebagai tribute bagi kegiatan di alam bebas, lingkungan hijau dan alternatif yang sustainable bagi lingkungan yang lebih luas. Dianggap sebagai pintu gerbang yang mengilhami rasa identitas masyarakat di sekitarnya.

Gambar 2
Batas-batas APL office tower UTARA: Jalan S. Parman TIMUR: Mal Taman Anggrek SELATAN: Central Park Residence BARAT: Taman

Fasilitas
Lift: Passenger Lift, Service Lift, Direct Passenger Lift Access Card: Proximity Card System

AC: Chiller, Split duct

CCTV Fire safety devices: Sprinklers, Heat detector, Hydrant Sistem Back-Out Power: 100% for lighting and 50% for others

Spesifikasi

INTI BANGUNAN
Inti bangunan Central Park Office Tower terletak pada bagian pusat bangunan (seperti pada contoh gambar C). Dari segi struktural, kelebihannya adalah lebih kuat menahan gaya lateral. Koridor mengelilingi inti, sehingga alur sirkulasi tersebar secara teratur. Pengunjung mudah menjangkau semua unit dari lift. Begitu pula semua pengguna unit mudah menjangkau ruang-ruang fasilitas seperti toilet dan pantry. Kelebihan lainnya, zona dapat memiliki tingkat privasi yang lebih baik. Kekurangannya adalah, apabila terdapat masalah pada inti bangunan, dapat mengganggu kegiatan semua unit. A

Gambar 3 Denah Low Zone (Inti Bangunan & Letak Shaft)

Warna-warna dasar luasan gabungan: 850m2 909m2 901m2 868m2

Barat

Utara

Selatan

2125Gambar 4 m2
Denah Low Zone (2125m2) Timur

Warna-warna dasar luasan gabungan: 964m2 961m2 944m2 918m2

Barat

Gambar 5 Denah High Zone (2075m2)

Selatan

Utara

Timur

Barat

Denah High Zone (2075m2)

Luas total area pilihan: 964m2

Selatan

Utara

Timur

APL Tower dengan 46 level lantai yang terbangun semakin kecil ke atas memberikan cukup banyak pilihan pemandangan dan bentuk unit. Pemilihan lantai, zona, dan unit dimulai dengan mendaftar luasan-luasan gabungan unit yang memungkinkan untuk dijadikan tempat berkarya. Para pengguna nantinya merupakan bibit-bibit pemimpin masa depan, akan berkarya dengan pemikiran yang terbuka, luas dan jauh ke depan untuk terus memajukan bangsa dan negara ke arah yang lebih baik. Tantangan mereka adalah bagaimana merencanakan program yang idealis, konseptual dan inovatif, tetapi juga tetap rasional dan tepat sasaran, yaitu cara-caranya dapat diterima oleh masyarakat. Oleh karena itu, level lantai yang dipilih dari bangunan harus cukup tinggi, tetapi juga tidak terlampau tinggi dibandingkan bangunan sekitar agar mendapat kemungkinan pemandangan lebih banyak. Area yang menghadap Barat lebih diutamakan, karena dari atas terlihat perumahan dengan beberapa bangunan yang tidak terlalu tinggi, di depan dan di bawahnya adalah taman dan jalan. Dengan begitu, diharapkan mereka mudah memantau dan akan selalu teringat akan kondisi masyarakat dan kotanya. Atas alasan tersebut, saya menempatkan ruang berkarya ini high zone lantai 30. Jarak antara setiap permukaan level lantai dengan langit-langit 4,2m, maka tingginya sekitar 126m dari permukaaan tanah.

Pemilihan arah hadap ruangan juga juga disebabkan faktor bangunan yang hampir seluruhnya dibatasi oleh kaca tanpa berfungsi sebagai jendela, membuat ruangan pada siang hari terasa sangat panas. Permasalahan sirkulasi udara diatasi oleh pihak developer dengan ventilasi dan pendingin udara melalui langit-langit. Selanjutnya, saya mengambil area dari T2 yang menyambung ke arah Timur melalui sisi Utara yang menghadap jalan agar tetap mendapatkan cahaya matahari dengan cukup. Luas area total yang diharapkan dari tempat berkarya ini adalah 1000m2, dan luas yang mendekati adalah 964m2, dan ternyata memang inilah luas gabuangan unit yang paling besar.

8 units for Low Zone Elevator 7 units for High Zone 1 unit for service Emergency Exit (Tangga) Service Area

Gambar Denah Low Zone (2125m2)

Core

Gambar Denah High Zone (2075m2)

Core

Struktur

Ukuran kolom struktur 1,2m x 1,2m yang relatif besar dan ada yang miring, serta kolom praktis akan mempengaruhi bentuk partisi yang membagi ruangan untuk kegiatan tertentu. Bisa juga dimanfaatkan untuk menjadi spot-spot sumber cahaya yang membentuk ambiens ruangan.