Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kota Makassar ibu kota Provinsi Sulawesi Selatan, Indonesia. Yang berdiri
sejak tahun 1420, pernah bernama Kota Ujung Pandang sejak 1971 hingga 1999 ini
merupakan kota terbesar di wilayah Indonesia Timur dan pusat kota terbesar ketujuh
di Indonesia. Kota Makassar adalah kota yang terletak dekat dengan pantai yang
membentang sepanjang koridor barat dan utara dan juga dikenal sebagai “Waterfront
City” yang di dalamnya mengalir beberapa sungai seperti Sungai Tallo, Sungai
Jeneberang, dan Sungai Pampang) yang kesemuanya bermuara ke dalam kota. Kota
Makassar merupakan hamparan daratan rendah yang berada pada ketinggian antara 0-
25 meter dari permukaan laut.
Kota Makassar juga merupakan kota wisata, yang memiliki beberapa objek
wisata yaitu Pantai Losari, 99 Kubah, Benteng Rotterdam, Mall Nipah, Trans Studio,
Pantai Akkarena dan lain-lain. Tujuan dari perencanaan ini adalah karena
melonjaknya populasi yang ada di Kota Makassar yang diakibatkan oleh para
wisatawan yang berkunjungan yang membutuhkan tempat tinggal.
Dalam perancangan ini saya menggunakan pendekatan Smart Building.
mengapa saya menggunakan pendekatan tersebut ? karena dari data yang di lansir dari
halaman IBM SMARTER BUILDINGS OVERVIEW DEWAN SAINS dan
TEKNOLOGI NASIONAL AMERIKA SERIKAT memperkirakan bahwa bangunan
komersial dan residensial konsumsi spertiga energi di dunia.
Di Amerika utara misalnya, 72% dari pembangkit listrik, 12% dari pemakaian
air dan 60% dari limbah Non-Industri. Mempertimbangkan fakta lain jika trend energi
digunakan di seluruh dunia terus menerus, sebuah bangunan bakal jadi konsumen
terbesar daya internasional pada tahun 2025 ke atas.
Pendekatan Smart Building ini merupakan bangunan yang memiliki
kemampuan Intelligent Building dimana pengelola dan pengontrolan operasional
infrastruktur Elektronik di dalam bangunan dilakukan secara otomatis dan teintergrasi
serta adanya BEMS (Building Energy Management System) untuk melakukan
pengaturan Energi.
Penerapan Pendekatan Smart Building ini tentu memiliki komponen-
komponen yang diaktifkan menjadi sebuah sistem canggih yang dengan mudah
membantu keamanan dan kemudahan dalam aktivitas pada bangunan, berikut
beberapa komponen yang ada pada pendekatan tersebut, yaitu :

1) ENERGY - Smart Meters & Demand Responses

2) LIGHTING - Occupancy sensing

3) FIRE - Functionally check & Detector service

4) MONITORING - Condition monitoring & Parking lotutilization

5) PEHV Charging - Charging of hybrid & Electric vehicles

6) WATER - Smart meters, use & flowsensing

7) HVAC - Fans, Variable air volume & Air quality

8) ELEVATORS - Maintenance & Performance

9) ACCESS and SECURITY - Badge in, Cameras, Integration perimeter &


Doors
B. Pertanyaan Penelitian

Adapaun pertanyaan penelitian yaitu :

1. Bagaimana Penerapan Konsep Smart Building ……….?

2. Bagaimana merancang TK dengan pendekatan Smart Building ….?

C. Tujuan dan Sasaran

1. Tujuan

1. Untuk merancang Taman Kanak-Kanak (TK)……….?

2. Untuk merancang Taman Kanak-Kanak (TK) dengan pendekatan Smart


Building ….?

2. Sasaran

Terbentuknya rancangan (judul dan fungsi2 utama bangunan)


D. Metode Perancangan

1. Jenis data

a. Data Primer

Data primer seperti ukuran lokasi, fungsi bangunan sekitar lokasi radius
<500 m yang berpengaruh terhadap proyek, perkiraan kontur lokasi, kondisi
aksesibilitas jalan ke lokasi.

b. Data Sekunder

Peta administratif Kota/Kabupaten, jumlah penduduk, jumlah kegiatan


terkait judul, peta tata ruang wilayah, kondisi utilitas kota, dan lain-lain.

2. Pengumpulan data

a. Survei dan Observasi

b. Data dari instansi

3. Analisis Data

Analisis data berupa Analisis Tapak, Analisis Fungsi dan Program Ruang,
Analisis Bentuk dan Material Bangunan, Analisis Tema Perancangan, dan
Analisis Sistem Bangunan.
E. Sistematika Penulisan

BAB I : Pendahuluan, menjelaskan Latar Belakang, Rumusan


Masalah Perancangan, Tujuan dan Sasaran Perancangan,
Metode Perancangan, Ruang Lingkup Perancangan, dan
Sistematika Penulisan.
BAB II : Studi Pustaka, menjelaskan tentang Tinjauan Umum
Proyek, Tinjauan Tema Perancangan, Tinjauan
Perancangan Dalam Islam, dan Studi Banding.
BAB III : Analisis Perancangan berisi Gambaran Umum Wilayah
Proyek, Analisis Tapak, Analisis Fungsi dan Program
Ruang, Analisis Bentuk dan Material Bangunan, Analisis
Tema Perancangan, dan Analisis Sistem Bangunan.
BAB IV : Hasil Perancangan berisi Rancangan Tapak, Rancangan
Program Ruang, Rancangan Tampilan Bangunan,
Penerapan Tema Perancangan, dan Rancangan Sistem
Bangunan.
BAB V : Kesimpulan, berisi kesimpulan umum terhadap hasil
rancangan.

Anda mungkin juga menyukai