Anda di halaman 1dari 4

BAB 1

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang

Salah satu aspek yang sangat penting untuk mewujudkan sebuah lingkungan
binaan yang berkualitas yaitu penataan kawasan. Penataan sebuah kawasan
mengatur hubungan antara suatu kawasan yang direncanakan terhadap lingkungan
luar kawasan maupun mengatur hubungan berbagai bagian yang terdapat dalam
kawasan. Penataan kawasan mengatur zonasi kegiatan, akses, orientasi kawasan,
orientasi massa, hingga pola tata massa bangunan; oleh karena itu pembelajaran
terhadap penataan kawasan yang sudah ada menjadi suatu perhatian khusus dalam
pendidikan arsitektur untuk bagaimana memberikan gambaran dan pengalaman
ruang secara visual kepada mahasiswa calon arsitek, yang juga dapat melatih
kepekaan mahasiswa untuk bagaimana melihat berbagai bagian dalam kawasan
sebagai hasil dari sebuah perencanaan arsitektural.

Podomoro City sebagai sebuah kawasan modern yang sangat kompleks di


tengah Kota Jakarta memiliki berbagai nilai pembelajaran yang sangat kompleks
mulai dari mengatur keterhubungan kawasan dengan lingkungan luar kawasan,
pengembangan kawasan dengan masa bangunan berlantai banyak (high-rise
building) sebagai respon keterbatasan lahan di kota besar, konsep kawasan yang
ramah lingkungan dengan penataan vegetasi dan juga penghematan energi,
penataan massa bangunan dengan mempertimbangkan aspek estetika. Faktor-faktor
ini menjadikan kawasan ini sangat menarik untuk dikunjungi.

Selain Podomoro City beberapa kawasan yang dikunjungi dalam kegiatan


study tour baik dalam rangka studi formal maupun sebagai obyek untuk beristirahat
juga memberikan pembelajaran dalam penataan sebuah kawasan seperti kawasan
wisata Taman Mini Indonesia, Monumen Nasional, maupun kawasan pendidikan
seperti kawasan dan Universitas Multi Media Nusantara.

1.2. Identifikasi Masalah

Scara umum sebuah kawasan di rencanakan untuk mendukung keseluruhan


aktivitas yang ada dalam kawasan; oleh karena itu sebuah hasil penataan kawasan
tentunya di rencanakan untuk menyelesaikan berbagai permasalahan yang ada
mulai dari sarana dan prasarana dalam kawasan, zona dalam kawasan, hingga tata
masa bangunan. Sarana dan pra sarana berkaitan dengan akses masuk dan keluar
kawasan baik untuk kendaraan umum dan pribadi, maupun akses bagi pejalan kaki,
dan juga mengatur pengolahan limbah baik cair maupun padat; zona dalam kawasan
mengatur berbagai pengelompokan area berdasarkan pertimbangan tertentu seperti
jenis aktivitas, sifat ruang (tingkat privasi), fungsi area dan lain-lain; tata masa
bangunan mengatur keterhubungan antara masa bangunan dalam kawasan dengan
berbagai pertimbangan seperti fungsi maupun estetika. Kawasan Podomoro City
sebagai kawasan modern di tengah Kota Jakarta memiliki berbagai nilai yang dapat
dipelajari seperti bagaimana sarana dan prasarana yang ada untuk merespon
pengunjung baik berkendara, maupun pejalan kaki, dan juga merespon limbah dalam
kawasan; selain itu juga terdapat pengelompokan area kegiatan dan juga penataan
masa bangunan yang mempertimbangkan berbgai hal seperti keberlangsungan
aktivitas maupun estetika. Selain pada Podomoro City kawasan wisata Taman Mini
Indonesia dan juga Monumen Nasional memiliki nilai pembelajaran tentang
penataan kawasan mulai dari sarana dan prasarana

1.3. Rumusan masalah

Rumusan masalah yang ingin di pecahkan dalam studi yaitu sebagai berikut:

1. Bagaimana penataan kawasan Podomoro City baik sarana dan prasarana, zonasi
maupun tata masa bangunan?
2. Bagaimana Penataan Kawasan Pada Kawasan Wisata Taman Mini Indonenesia?
3. Bagaimana Penataan Kawasan Pada Kawasan Wisata Monumen Nasional?

1.4. Tujuan

Tujuan yang ingin dicapai dalam studi yaitu memahami penataan kawasan
Podomoro City, penataan kawasan taman mini Indonesia dan kawasan Taman
Nasional Indonesia.

1.5. Sasaran

Melakukan Pengamatan terhadap obyek studi yaitu kawasan Podomoro City,


Taman Mini Indonesia, Monumen Nasional Indonesia.

1.6. Manfaat Studi


Manfaat yang didapat dalam kegiatan studi adalah sebagai berikut :
A. Bagi peserta studi
- Bagi peserta studi kegiatan studi ini memberikan manfaat pengalaman ruang
terhadap hasil penataan suatu kawasan yang terencana.
- Studi yang ada mampu melatih kekeompakan dalam melakukan kerja sama
tim
B. Bagi Instansi Pendidikan
- Bagi instansi pendidikan, studi ini dapat menjadi tolok ukur bagi kegiatan
pembelajaran yang dilakukan maupun pertanggung jawaban keberhasilan
kegiatan.

1.7. Metode Pengamatan


A. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data adalah teknik atau cara yang dilakukan untuk
memperoleh data, dimana data yang di peroleh secara langsung (data primer) dan
data yang di peroleh dari hasil studi literatur (data sekunder)
1) Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh dari hasil studi lapangan terhadap suatu
obyek penelitian. Data primer dapat diperoleh dengan cara
a. Observasi

Yaitu metode pertama yang digunakan dalam melakukan penelitian ilmiah.


Pengamatan sebagai cara penelitian menuntut dipenuhinya syarat – syarat tertentu
yang merupakan jaminan bahwa hasil pengamatan memang sesuai dengan
kenyataan yang menjadi sasaran perhatian penelitian, Koentjaraningrat, 1983:138
(dalamBachtiar, 1988). Oleh karena itu, peneliti mengamati langsung keadaan fisik
obyek, yang meliputi zonasi, sarana dan prasarana, serta tata masa bangunan pada
Podomoro City, Taman Mini Indonesia dan Juga Monumen Nasional.

b. Dokumentasi

Sebagai bukti fisik penelitian dan juga untuk menunjang deskripsi mengenai
obyek penelitian maka peneliti melakukan kegiatan dokumentasi dengan melakukan
pengambilan gambar secara mendetail pada bagian-bagian obyek penelitian,
menggunakanalat bantu kamera (Nikon D3200, Canon EOS 1200D, Samsung Smart
phone.

2) Data Sekunder
Data sekunder diperoleh dengan melakukan studi pustaka pada seumber
daya yang sudah ada dan teruji seperti buku, jurnal, e-book, makalah penelitian,
laporan tugas akhir dan sebagainya.
B. Metode Analisis
Metode analisis data yang dipakai dalam penelitian ini yaitu:
a) Deskriptif
Metode analisis deskriptif yaitu cara menganalisa suatu masalah dengan
melakukan deskripsi secara mendetail mengenai sebuah obyek studi; dalam
studi ini, analisa dilakukan dengan mendeskripsikan secara jelas mengenai
penataan kawasan yang meliputi zonasi, sarana dan prasarana, serta tata
masa bangunan pada Podomoro City, Taman Mini Indonesia dan Juga Taman
Monumen Nasional.

1.8. Sistematika Penulisan


Sistematika penulisan penelitian ini terbagi menjadi lima bab yang disusun sebagai
berikut :
Bab I Pendahuluan
Pada bagian pendahuluan dikemukakan mengenai latar belakang, identifikasi
masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sasaran
penelitian, metodologi, serta sistematika penulisan laporan studi.
Bab II Tinjauan Pustaka
Dalam bagian ini akan diuraikan mengenai tinjauan terhadap tata ruang dan
tata masa bangunan.
Bab III Tinjauan Lokasi Studi
Pada bagian ini dikemukakan mengenai tinjauan terhadap lokasi studi, baik
letak secara admnistratif, kondisi geologi, topografi, dan sebagainya.
Bab IV Analisa
Pada bab ini akan dibahas secara rinci mengenai tata ruang dan tata masa
bangunan pada loasi studi yitu Podomoro City, Taman Mini Indonesia dan Taman
Monumen Nasional.

Anda mungkin juga menyukai