GAMBARAN UMUM
Pada tahun 2020, Remaja Indonesia juga ikut serta olimpiade IOAA yang
diselenggarakan secara global online dan meraih banyak medali. Antusiasme dan
tingginya minat pelajar Indonesia sangat berbanding terbalik dengan kelengkapan
fasilitas astronomi untuk edukasi dan penelitian yang dimiliki. Observatorium Boscha di
Kabupaten Bandung Barat yang merupakan satu-satunya observatorium di Indonesia
dan sudah tidak bisa difungsikan atau bangunan wisata anatariksa yang lain seperti
museum astronomi Jakarta yang sudah tidak terawat. Edukasi mengenai ilmu bintang
yaitu jurusan astronomi pada salah satu institusi di Kota Bandung juga merupakan satu-
satunya institusi yang menyediakan fasilitas tersebut. Selain itu, Beberapa planetarium
dan museum astronomi dimana dua hal tersebut merupakan pusat wisata dibidang
antariksa yang tidak tersebar merata dan langkanya buku-buku edukasi tentang ilmu
astronomi.
Pada dokumen Rencana Strategis milik LAPAN, juga disebutkan bahwa tempat
penelitian astronomi di Indonesia sangat sedikit dan tidak optimal. Mulai dari tempat
riset sampai dengan industri pembuatan komponen roket dimana komponen tersebut
harus diproduksi sendiri. Setelah proses produksi, untuk meluncurkan roket sebagai
1
simulasi juga harus memiliki izin mengenai lokasi peluncuran. Dimana lokasi
peluncuran saat ini berada di Kabupaten Garut, berupa kawasan aktivitas peluncuran.
Namun lokasinya berada disekitar rumah warga dan hal tersebut menjadi hambatan bagi
tim riset untuk melakukan aktivitas peluncuran simulasi roket.
Melihat fasilitas yang kurang memadai baik dari segi aktivitas wisata astronomi
maupun penelitian, pembuatan bangunan National Space Center yang mencakup pusat
wisata-edukasi dan penelitian dibidang ilmu bintang dalam satu bangunan akan menjadi
tampilan bangunan yang baru dan dapat mewadahi segala kebutuhan serta fasilitas yang
layak. Fasilitas dan ruang yang lengkap memerlukan tatanan pola ruang yang harus
diperhitungkan untuk menciptakan keteraturan.
Bangunan Space Center atau bangunan sebagai pusat antariksa memiliki paradigma
dimana masyarakat luas berfikir bahwa bangunan tersebut memiliki teknologi yang
tinggi dan futuristik. Baik dari teknologi pada peralatan yang digunakan didalam
bangunan tersebut maupun teknolgi secara arsitektural. Melihat hal ini, pendekatan
arsitektur futuristik dirasa sesuai dengan bangunan National Space Center yang akan
dibangun di Kabupaten Garut dengan menonjolkan sisi teknologi dan elemen-elemen
strukturalnya serta bangunan yang dapat bertahan dalam jangka waktu yang lama.
2
1.3 Tujuan
Berdasarkan pernyataan masalah diatas, perencanaan bangunan National Space
Center di Kota Bandung ini memiliki tujuan untuk :
1. Menciptakan pola tata ruang dalam bangunan National Space Center dapat
terintegrasi dengan baik.
2. Menerapkan struktur ekspos agar menciptakan desain yang estetis dan
futuristik
3. Merancang bangunan National Space Center agar menjadi bangunan yang
dapat bertahan dalam jangka waktu yang lama
1.4 Manfaat
1.4.1 Manfaat akademik
Manfat akademik dari projek ini adalah agar dapat menjadi pembelajaran , referensi
dan menambah wawasan mengenai bagaimana cara menciptakan pola tata ruang pada
bangunan National Space Center, dan pembelajaran mengenai perancangan-
perancangan penerapan struktur ekspos pada bangunan serta merancang bangunan
National Space Center yang dapat bertahan lama.
3
1.5 Sistematika Pembahasan
BAB I. PENDAHULUAN
Bab pendahuluan merupakan uraian yang bersifat mengantar dan mengenalkan
seluruh materi. Sub bab yang dibahas diantaranya adalah latar belakang, pertanyaan
masalah, tujuan, manfaat dan sistematika pembahasan mengenai projek National Space
Center di Kabupaten Garut
4
BAB VII. LANDASAN PERANCANGAN
Merincikan konsep desain yang akan diaplikasikan ke bangunan mulai dari
konsep tapak, sampai dengan konsep bangunan