Anda di halaman 1dari 5

BAB 1.

GAMBARAN UMUM

1.1 Latar Belakang Permasalahan


Ilmu pengetahuan atau sains adalah hal yang selalu berdampingan, selalu ada dan
selalu dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari. Mulai dari ilmu dan teknologi yang
sederhana sampai dengan ilmu yang kompleks. Salah satu dari cabang ilmu sains yang
sangat penting adalah ilmu astronomi. Ilmu yang mempelajari fenomena langit
sekaligus pengamatan objek-objek angkasa. Ilmu astronomi yang selalu berkembang
setiap harinya dimana para peneliti melakukan riset terhadap objek luar dan fenomena
kosmos. Bahkan anak-anak dan pelajar juga memiliki antusiasme yang tinggi terhadap
bidang astronomi. Hal ini dapat dibuktikan melalui partisipasi pada ajang olimpiade
IOAA setiap tahun. Dan di Indonesia pada Tahun 2008, tepatnya di Kota Bandung
pernah dipercayai untuk menjadi tuan rumah olimpiade tersebut.

Pada tahun 2020, Remaja Indonesia juga ikut serta olimpiade IOAA yang
diselenggarakan secara global online dan meraih banyak medali. Antusiasme dan
tingginya minat pelajar Indonesia sangat berbanding terbalik dengan kelengkapan
fasilitas astronomi untuk edukasi dan penelitian yang dimiliki. Observatorium Boscha di
Kabupaten Bandung Barat yang merupakan satu-satunya observatorium di Indonesia
dan sudah tidak bisa difungsikan atau bangunan wisata anatariksa yang lain seperti
museum astronomi Jakarta yang sudah tidak terawat. Edukasi mengenai ilmu bintang
yaitu jurusan astronomi pada salah satu institusi di Kota Bandung juga merupakan satu-
satunya institusi yang menyediakan fasilitas tersebut. Selain itu, Beberapa planetarium
dan museum astronomi dimana dua hal tersebut merupakan pusat wisata dibidang
antariksa yang tidak tersebar merata dan langkanya buku-buku edukasi tentang ilmu
astronomi.

Pada dokumen Rencana Strategis milik LAPAN, juga disebutkan bahwa tempat
penelitian astronomi di Indonesia sangat sedikit dan tidak optimal. Mulai dari tempat
riset sampai dengan industri pembuatan komponen roket dimana komponen tersebut
harus diproduksi sendiri. Setelah proses produksi, untuk meluncurkan roket sebagai

1
simulasi juga harus memiliki izin mengenai lokasi peluncuran. Dimana lokasi
peluncuran saat ini berada di Kabupaten Garut, berupa kawasan aktivitas peluncuran.
Namun lokasinya berada disekitar rumah warga dan hal tersebut menjadi hambatan bagi
tim riset untuk melakukan aktivitas peluncuran simulasi roket.

Melihat fasilitas yang kurang memadai baik dari segi aktivitas wisata astronomi
maupun penelitian, pembuatan bangunan National Space Center yang mencakup pusat
wisata-edukasi dan penelitian dibidang ilmu bintang dalam satu bangunan akan menjadi
tampilan bangunan yang baru dan dapat mewadahi segala kebutuhan serta fasilitas yang
layak. Fasilitas dan ruang yang lengkap memerlukan tatanan pola ruang yang harus
diperhitungkan untuk menciptakan keteraturan.

Bangunan Space Center atau bangunan sebagai pusat antariksa memiliki paradigma
dimana masyarakat luas berfikir bahwa bangunan tersebut memiliki teknologi yang
tinggi dan futuristik. Baik dari teknologi pada peralatan yang digunakan didalam
bangunan tersebut maupun teknolgi secara arsitektural. Melihat hal ini, pendekatan
arsitektur futuristik dirasa sesuai dengan bangunan National Space Center yang akan
dibangun di Kabupaten Garut dengan menonjolkan sisi teknologi dan elemen-elemen
strukturalnya serta bangunan yang dapat bertahan dalam jangka waktu yang lama.

1.2 Pernyataan Masalah


Pernyataan masalah yang dapat diambil berdasarkan latar belakang diatas adalah
sebagai berikut.
1. Bagaimana pola tata ruang dalam bangunan National Space Center dapat
terintegrasi dengan baik?
2. Bagaimana cara menerapkan struktur ekspos bangunan National Space Center
agar terlihat estetis dan futuristik?
3. Bagaimana rancangan pada bangunan National Space Center agar menjadi
bangunan yang dapat bertahan dalam jangka waktu yang lama?

2
1.3 Tujuan
Berdasarkan pernyataan masalah diatas, perencanaan bangunan National Space
Center di Kota Bandung ini memiliki tujuan untuk :
1. Menciptakan pola tata ruang dalam bangunan National Space Center dapat
terintegrasi dengan baik.
2. Menerapkan struktur ekspos agar menciptakan desain yang estetis dan
futuristik
3. Merancang bangunan National Space Center agar menjadi bangunan yang
dapat bertahan dalam jangka waktu yang lama

1.4 Manfaat
1.4.1 Manfaat akademik
Manfat akademik dari projek ini adalah agar dapat menjadi pembelajaran , referensi
dan menambah wawasan mengenai bagaimana cara menciptakan pola tata ruang pada
bangunan National Space Center, dan pembelajaran mengenai perancangan-
perancangan penerapan struktur ekspos pada bangunan serta merancang bangunan
National Space Center yang dapat bertahan lama.

1.4.2 Manfaat praktis


Dengan pembuatan proyek National Space Center di Kabupaten Garut, diharapkan
dapat memenuhi kebutuhan dan fasilitas ilmu antariksa dari segi fasilitas wisata untuk
menarik minat masyarakat terhadap dunia astronomi, edukasi dan penilitian untuk
membantu serta melengkapi segala kebutuhan penelitian dan pembelajaran astronomi
yang memadai. Keberadaan bangunan ini juga diharapkan untuk mengembangkan ilmu
pengetahuan agar Indonesia dapat bersaing secara Internasional dan mengoptimalkan
Networking Resources di bidang IPTEK khususnya dalam penelitian dan
pengembangan ilmu astronomi.

3
1.5 Sistematika Pembahasan
BAB I. PENDAHULUAN
Bab pendahuluan merupakan uraian yang bersifat mengantar dan mengenalkan
seluruh materi. Sub bab yang dibahas diantaranya adalah latar belakang, pertanyaan
masalah, tujuan, manfaat dan sistematika pembahasan mengenai projek National Space
Center di Kabupaten Garut

BAB II. GAMBARAN UMUM


Berisi uraian tentang gambaran umum fungsi bangunan National Space Center
berdasarkan aspek pengguna, fasilitas yang tersedia didalam bangunan, persyaratan
bangunan, dan gambaran umum tentang kawasan yang akan menjadi lokasi tapak.
BAB III. PEMROGRAMAN RUANG
Pemrograman ruang berisi analisa fungsi bangunan National Space Center. Sub
bab yang dibahas adalah kapasitas pengguna dan karakteristik kegiatan, ruang
fungsional dan ruang non-fungsional serta struktur ruang.
BAB IV. ANALISIS MASALAH
Pada bab ini membahas tentang penelusuran analisis masalah, analisis
lingkungan fisik wilayah berupa lingkungan fisik dan lingkungan buatan, analisis
karakter masyarakat. Bab ini juga membahas tentang dasar analisis masalah pada
bangunan National Space Center.
BAB V. LANDASAN TEORITIK
Pada bab ini berisi uraian tentang estetika/komposisi arsitektur, ruang, bentuk
dan gerakan arsitektur yang diaplikasikan dalam bangunan National Space Center serta
membahas tentang relasi antara masalah desain dengan kajian teoritik.
BAB VI. PENDEKATAN DESAIN
Berisi uraian tentang penyelesaian masalah dengan menggunakan pendekatan
desain. Pendekatan desain juga merupakan dasar dalam pengembangan desain
bangunan.

4
BAB VII. LANDASAN PERANCANGAN
Merincikan konsep desain yang akan diaplikasikan ke bangunan mulai dari
konsep tapak, sampai dengan konsep bangunan

Anda mungkin juga menyukai