Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi maka

berkembang pula kebutuhan akan referensi di setiap lapisan masyarakat. Referensi

yang dimaksud adalah sumber ilmu yang dapat memberikan sejumlah

informasi yang lebih akurat, karena kebutuhan tersebut maka banyak pula

referensi yang harus diterbitkan.

Di Era Globalisasi saat ini, internet terlalu memanjakan kebutuhan

masyarakat yang kemudiannya menghasilkan kurang giatnya niat seseorang untuk

belajar. Bahan yang di temukan di internet tidak semuanya ada, sangat jarang

sekali terdapat buku yang kita inginkan dengan cara gratis. Oleh karena itu,

perpustakaan sarana untuk bisa meringankan ekonomi masyarakat dengan cara

meminjam atau menyewa sebuah buku. Karena keberhasilan pembangunan suatu

bangsa, selain dari pertumbuhan ekonomi, juga ditentukan kualitas pendidikan

dan sumber daya manusianya.

Kota Sabang adalah merupakan pulau yang didalamnya banyak terdapat

pelajar yang sangat minim kebutuhan referensi sebuah ilmu pengetahuan. Maka

sangat penting peran perpustakaan didirikan di Kota Sabang agar memenuhi

keinginan masyarakat dalam mencari referensi tentang ilmu.

Dengan jumlah sekolah yang terbilang cukup banyak dan jumlah

penduduk miskin yang semakin meningkat jumlahanya, ternyata tidak sebanding

1
2

dengan sarana penunjang pendidikan, seperti keinginan memperoleh buku dengan

cara gratis. Di tambah lagi dengan fenomena saat ini sangat banyak terdapat

golongan muda yang merupakan generasi penerus bangsa yang lebih suka

bermalasan dari pada datang ke perpustakaan yang hanya sekedar untuk

membaca.

Berdasarkan fenomena yang ada, dapat ditemukan sebuah inovasi untuk

perpustakaan, bahwa perpustakaan dapat mengusung konsep yang dapat

mengakulturasikan sebuah perpustakaan dengan kafe, bar dan lounge. Dalam

pengakulturasiannya, diharapkan perpustakaan dengan kafe, bar dan lounge bisa

mendapatkan komposisi yang seimbang, namun dalam fokusnya adalah tetap

perpustakaan yang diutamakan.

Diciptakan sebuah perpustakaan dengan harapan dapat menghapus

persepsi masyarakat mengenai perpustakaan yang kaku dan membosankan.

Dengan demikian banyak masyarakat yang berkeinginan membaca, karena dengan

membaca akan dapat memberikan banyak informasi yang dapat menambah

kualitas diri masing–masing individu.

Dari uraian diatas, maka perlunya perancangan Perpustakaan di Kota

Sabang. Bangunan baru nantinya diharapkan dapat menampung semua jenis buku

dan jumlah pengunjung dengan mendapatkan pelayanan maksimal. Pelayanan

maksimal dapat diterapkan antara lain layanan peminjaman buku, layanan

penjualan buku, pelayanan 24 jam, perpustakaan keliling, perpustakaan dengan

cafe, bar & lounge dan masih banyak lagi.


3

1.2 Maksud dan Tujuan

Maksud
a) Dalam mendukung program pendidikan nasional yaitu mencerdaskan

kehidupan bangsa yang berfungsi untuk mengembangkan

kemampuan serta meningkatkan kualitas kehidupan maka pemerintah

mewajibkan pendidikan belajar 9 tahun dan menerapkan gemar

membaca.

b) Kemampuan membaca dan kesadaran akan manfaat membaca.

c) Cukupnya produksi buku nasional sepadan dengan kebutuhan nyata dari

masyarakat.

d) Meningkatkan minat baca di perpustakaan dengan optimalisasi pelayanan.

e) Menciptakan masyarakat terpelajar dan terdidik, terbiasa membaca,

berbudaya tinggi serta mendorong terciptanya pendidikan sepanjang

hayat.

f) Diciptakan dengan harapan dapat menghapus persepsi masyarakat

mengenai perpustakaan yang kaku dan ketinggalan zaman.

Tujuan

a) Mendapatkan konsep perencanaan dan perancangan sebuah

Perpustakaan di Kota Sabang yang sesuai dengan fungsinya.

b) Menciptakan suatu wadah yang bisa menampung segala bentuk

informasi (berupa buku atau non buku) untuk memenuhi kebutuhan

masyarakat akan ilmu pengetahuan dan pendidikan.


4

c) Menciptakan suatu bangunan perpustakaan dengan konsep baru yang

mempunyai daya tarik.

1.3 Identifikasi Masalah

Masalah yang timbul dalam perancangan objek ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana mewujudkan suatu wadah bangunan Perpustakaan di Kota

Sabang yang dilengkapi dengan sarana dan prasarana yang menunjang

seluruh kegiatan peminjaman atau membaca didalamnya sehingga dapat

memberikan kenyamanan bagi masyarakat dan pengelola?

2. Bagaimana merancang Perpustakaan di Kota Sabang dengan menerapkan

ide-ide desain bertema Arsitektur Fungsionalisme pada bangunan?

1.4 Ruang Lingkup Perancangan

Ruang lingkup yang menjadi batasan dalam perancangan gedung

Perputakaan adalah:

1. Bangunan sebagai wadah aktifitas. Pembahasan mencakup konsep bentuk,

sirkulasi, struktur dan utilitasnya yang disesuaikan dengan fungsi

bangunannya.

2. Lingkungan sebagai wadah berlangsungnya kegiatan pemustaka pada

sebuah Perpustakaan. Pembahasan mencakup tata letak bangunan terhadap

lingkungannya.
5

1.5 Kerangka Pikir

Latar Belakang
1. Keterbatasan dalam wawasan untuk memiliki sumber ilmu.
2. Akses dalam mencari wadah sumber pendidikan .
3. menghapus persepsi masyarakat mengenai perpustakaan yang kaku
dan ketinggalan zaman.

Tujuan
Menyediakan fasilitas yang memadai untuk menampung
seluruh aktifitas pemustaka sehingga mampu memberikan
keamanan dan kenyamanan kepada pengguna bangunan
dengan pendekatan tema arsitektur Fungsionalisme.

Permasalahan
Bagaimana mewujudkan suatu wadah yang
dilengkapi sarana dan prasarana yang
menunjang kegiatan pemustaka.
Bagaimana merancang bangunan dengan
penerapan arsitektur Fungsionalisme pada
bangunan.

Pengumpulan Data Tema Rancangan:


Kelayakan 1. Studi banding (kasus dan tema) Arsitektur
Fungsi Bangunan 2. Studi lapangan/lokasi Fungsionalisme
3. Studi literatur

ANALISIS
- Fungsional
- Lingkungan
- Bangunan

Konsep Perancangan
-Ruang Dalam
-Ruang Luar
-Struktur Bangunan
-Utilitas

Gubahan Bentuk

Hasil perancangan

Skema 1.1 Kerangka Pikir


Sumber: Analisa 2013
6

1.6 Sistematika Laporan

Adapun sistematika pembahasan perencanaan dan perancangan gedung

Perpustakaan adalah sebagai berikut :

Bab I Pendahuluan

Berisi uraian pengajuan perencanaan dan perancangan Perputakaan di

Kota Sabang dengan pembahasan mengenai latar belakang perancangan,

maksud dan tujuan yang ingin dicapai dalam perancangan, permasalahan-

permasalahan yang timbul sehingga perlunya metode-metode pendekatan

untuk pemecahan permasalahan serta acuan perencanaan perancangan,

proses berpikir dalam perencanaan dan perancangan gedung Perpustakaan

di Kota Sabang yang ada dalam struktur kerangka pikir, dan sistematika

pembahasan setiap bab.

Bab II Dekripsi Proyek Rancangan

Berisikan tinjauan tentang definisi-definisi dari perpustakaan, fungsi dan

tujuan perpustakaan serta ruang lingkupnya. Dilanjutkan dengan pemilihan

lokasi, program kegiatan dalam sebuah perpustakaan untuk menentukan

kebutuhan ruang, dan menganalisa studi banding proyek sejenis untuk

memperoleh gambaran umum mengenai perpustakaan.

Bab III Tema Rancangan

Berisikan latar belakang pemilihan tema, tentang pengertian dan ciri-ciri

dari arsitektur fungsional, bagaimana menerapkan tema tersebut ke dalam

desain, serta menganalisa studi banding tema sejenisnya.


7

Bab IV Analisa Perancangan

Berisikan uraian analisa mengenai lingkungan sekitar tapak berdasarkan

fakta dan bagaimana kemungkinan pengembangannya. Kajian terhadap

pengguna dan aktivitas, kebutuhan dan besaran ruang serta organisasi

pola hubungan antar ruang dan analisa terhadap struktur banguan. Dari

analisis ini akan dihasilkan konsep yang digunakan untuk perencanaan

dan perancangan.

Bab V Konsep Perancangan

Berisi ide-ide atau solusi dalam mencapai sasaran yang diinginkan dan

digunakan sebagi pedoman dalam penyusunan skematik desain dan

perancangan.

Bab VI Hasil Perancangan

Berisi tentang gambar hasil rancangan yang memuat gambar Lay Out,

Site Plan, Blok Plan, utilitas, tampak dan potongan keseluruhan, denah

dan tampak masing-masing bangunan juga potongan-potongannya. Di

samping itu juga memuat perspektif, interior, eksterior dan dilengkapi

dengan detail arsitektur.

Anda mungkin juga menyukai