PENDAHULUAN
Google yang menawarkan akses yang cepat dan mudah diakses dimanapun.
dimanapun
Selain itu juga perpustakaan di masa sekarang kurang berkembang dengan
baik dan kurang berdaya untuk meningkatkan mutu pelayananannya
sehingga sulit untuk berkembang mengikuti perkembangan kebutuhan
masyrakat.
Selain karena faktor diatas, adapun pengaruh banguan perpustakaan
yang notabene sebagai wadah bagi para pembaca. Pada masa ini banyak
ditemukan bangunan
bangunan-bangunan
bangunan perpustakaan yang masih belum layak dan
kurang menarik terutama dalam bidang interior bangunan perpustakaan itu
1
sendiri. Hal ini juga mempengaruhi kurangnya minat masyarakat membaca di
perpustakaan.
Keberhasilan perpustakaan diukur berdasarkan tingkat kedatangan
masyarakat atau pemustaka ke perpustakaan tersebut. Oleh karena itu,
dibutuhkan sebuah inovasi dan promosi terhadap inovasi tersebut agar
mampu menyamai perkembangan masa kini dalam hal ini khususnya pada
desain bangunan perpustakaan tersebut baik interior maupun eksterior.
Desain interior ruangan yang baik menurut Ching (1996, 160) yaitu
desain interior yang dibentuk oleh elemen-elemen yang bersifat arsitektur
dari struktur pembentukannya yang terdiri atas ruangan, warna, cahaya,
akustik suara, sirkulasi udara, aksesoris dan perabotan. Elemen-elemen
tersebut membutuhkan pengembangan dengan cara memanipulasi elemen-
elemen tersebut menjadi pola-pola spasial, visual dan sensori sehingga
memperindah suatu ruangan dan membuatnya dapat dihuni.
Dilihat dari para pendapat para ahli diatas maka diambil kesimpulan
bahwa unsur dari desain interior perpustakaan Undana meliputi ruang,
warna, pencahayaan, pemilihan dan penempatan perabotan dan sirkulasi
udara sehingga akan menimbulkan efek bahwa dengan adanya desain
interior ini akan menarik minat pengguna untuk memanfaatkan ruang
perpustakaan. Hal ini sesuai dengan minat anggota untuk melakukan
aktivitas di ruang perpustakaan yang interiornya telah didesain menjadi lebih
menarik. Dengan adanya penerapan desain interior yang baik dan menarik
pada perpustakaan, hal tersebut dapat menjadi pendorong minat
mahasiswa terhadap perpustakaan.
Pada gedung perpustakaan Universitas Nusa Cendana baik dari segi
aspek fisik luar bangunan maupun interior bangunan kurang memadai. Hal
ini menajdi pokok permasalahan karena mempengaruhi minat mahasiswa
maupun pengunjung perpustakaan tersebut. Hal ini akan dibahas dalam
Maria Sovia Monica Banamtuan 1606090021
2
1.3 TUJUAN
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini
ialah untuk :
1. Mengidentifikasi pengaruh elemen desain interior pada
bangunan perpustakaan Universitas Nusa Cendana terhadap
minat membaca mahasiswa
1.4 MANFAAT
Berdasarkan tujuan penelitian yang hendak dicapai, maka penelitian
ini diharapkan mempunyai manfaat dalam pendidikan baik secara langsung
maupun tidak langsung. Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut
:
1.4.1 Manfaat teoritis
Secara teoritis hasil penelitian ini diharapkan dapa
bermanfaat yaitu:
a. Sebagai media pembelajaran secara lebih lanjut
b. Memberikan sumbangan ilmiah dalam ilmu arsitektur,
yaitu bagaimana merancang dan mendesain bangunan
perpustakaan yang tidak hanya mampu berfungsi
sebagai sarana edukasi tetapi juga mampu menarik
minat pengunjung dalam hal ini mahasiswa.
c. Sebagai pijakan dan referensi pada penelitian-
penelitian selanjutnya yang berhubungan dengan
perencanaan dan perancangan gedung perpustakaan
serta menjadi bahan kajian lebih lanjut.
1.4.2 Manfaat Praktis
Secara praktis hasil penelitian ini diharapkan dapa
bermanfaat yaitu:
a. Bagi peneliti
Maria Sovia Monica Banamtuan 1606090021
3
Sebagai bahan pertimbangan dalam melakukan
redesain bangunan perpustakaan kampus agar mampu
menarik pengunjung terkhususnya mahasiswa dalam
membaca di perpustakaan.
4
1.5 BAGAN PENELUSURAN GAP
EMPIRIS TEORETIK
TEORI
Terdapat model-model
Desain interior yang desain interior perpustakaan
memperhitungkan elemen- yang baik dan bisa menjadi
elemen utama desain dapat acuan dalam merancang
menjadi solusi yang relevan interior bangunan
terhadap minat baca perpustakaan yang menarik
mahasiswa
MASALAH
Bagaimana desain interior yang baik dan menarik yang mampu menarik minat
baca mahasiswa
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Desain interior ini meliputi tata ruang, tata warna, pencahayaan, sirkulasi udara dan
akustik (suara). Sumber data yang digunakan berasal dari penyebaran questioner
dengan jumlah 100 responden. Hasil penelitian dari lima indikator yang memiliki
peranan terhadap kepuasan pemustaka ini menunjukkan bahwa, dengan uji
diketahui indikator yang memiliki peran terhadap kepuasan pemustaka adalah
pencahayaan, sirkulasi udara dan akustik. Uji F menunjukkan bahwa indikator
desain interior secara bersama-sama berperan terhadap kepuasan pemustaka dan
Indikator yang paling dominan pada kepuasan pemustaka adalah sirkulasi udara.
Beberapa penelitian di atas memiliki kesamaan tema dengan penelitian yang
6
dilakukan yaitu sama-sama meneliti tentang pengaruh desain interior perpustakaan.
Sedangkan perbedaannya yaitu mengenai objek dan tempat yang diteliti. Penelitian
yang akan dilakukan kali ini lebih fokus ke pengaruh dessin interior sebagai faktor
pendukung bangunan perpustakaan Universitas Nusa Cendana.
Dengan demikian, meskipun di atas telah disebutkan adanya penelitian
dengan tema yang serupa dengan penelitian yang dilakukan, akan tetapi mengingat
subjek, objek dan tempat penelitian yang berbeda, maka peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian tentang pengaruh desain interior bangunan perpustakaan
terhadap minat mahasiswa di Universitas Nusa Cendana.
7
2.2 KERANGKA TEORETIK
FENOMENA/ISU PERMASALAHAN
ELEMEN PEMBENTUK
RUANG
DATA LITERATUR
Plafon,lantai, dindindg
Standar desain interior
bangunan perpustakaan
PEMETAAN RUANG
FUNGSI RUANG
ANALISIS
Maria Sovia Monica Banamtuan 1606090021
furnitur
KESIMPULAN
8
2.3 LANDASAN TEORI
2.3.1 Pengertian Perpustakaan
Pengertian perpustakaan yang lebih umum menurut Sutarno (2003 ;
7) adalah mencakup suatu ruangan, bagian dari gedung/bangunan, atau
gedung sendiri yang berisi buku-buku koleksi yang disusun dan diatur
sedemikian rupa sehingga mudah untuk dicari dan digunakan apabila
sewaktu-waktu diperlukan oleh pembaca.
Menurut Achmad (2012, h.3) perpustakaan adalah sebuah gedung
atau ruang yang didalamnya terjadi proses kegiatan pengumpulan,
pengolahan, penyimpanan, dan penyebarluasan bahan pustaka untuk
keperluan pemustaka .
Menurut Sulistyo-Basuki (1991;3), perpustakaan adalah sebuah
ruangan, bagian, atau sub bagian dari sebuah gedung ataupun gedung itu
sendiri yang digunakan untuk menyimpan buku, biasanya disimpan menurut
tata susunan tertentu serta digunakan untuk anggota perpustakaan.
Dari berbagai definisi di atas, menurut Sutarno sebuah perpustakaan
mempunyai ciri-ciri dan persyaratan tertentu seperti :
1. Tersedianya ruangan/gedung yang diperuntukkan khusus untuk
perpustakaan,
2. Adanya koleksi bahan pustaka dan sumber informasi lainnya,
3. Adanya petugas yang menyelenggarakan kegiatan dan melayani
pemakai,
4. Adanya komunitas masyarakat pemakai,
5. Adanya sarana dan prasarana yang diperlukan,
6. Diterapkannya suatu sistem dan mekanisme tertentu yang
merupakan tata cara, prosedur dan aturan-aturan agar segala
sesuatunya berlangsung lancar.
2.3.2 Peranan dan Fungsi Perpustakaan
Maria Sovia Monica Banamtuan 1606090021
9
4. Fungsi rekreasi karena perpustakaan mampu menyajikan
informasi yang menyenangkan dan menghibur
5. Serta fungsi kultural karena perpustakaan sebagai media untuk
melestarikan kebudayaan yang ada di masyarakat
2.3.3 Perpustakaan Perguruan Tinggi
Menurut Sulistyo Basuki (1991, h.51), perpustakaan perguruan tinggi
ialah perpustakaan yang terdapat pada perguruan tinggi, badan bawahannya,
maupun lembaga yang dapat berafiliasi dengan perguruan tinggi dengan,
dengan tujuan utama membantu perguruan tinggi mencapai tujuannya yakni
Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu dalam kegiatan pendidikan , penelitian
dan pengabdian kepada masyarakat.
Selain itu menurut Noerhayati (1987, h.1), perpustakaan perguruan
tinggi adalah suatu unit kerja yang merupakan bagian integral dari suatu
lembaga induknya yang bersama-sama unit lainnya tetapi dalam peranan
yang berbeda, bertugas membantu perguruan tinggi yang bersangkutan
melaksanakan Tri Dharmanya.
Dari beberapa pendapat diatas, dapat disimpulan bahwa
perpustakaan perguruan tinggi adalah perpustakaan yang terdapat pada
perguruan tinggi yang berfungsi menyediakan dan menyebarluaskan
informasi guna membantu perguruan tinggi tersebut mencapai tujuannya
yakni Tri Dharma Perguruan Tinggi.
2.3.4 Desain Interior
Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008, h.348) kata
desain dan interior memiliki arti motif atau corak ruang dalam gedung. Desain
interior merupakan kegiatan merencanakan, menata dan merancang ruang
dalam bangunan. Penataan suatu ruang bertujuan agar pengguna merasa
nyaman, betah dan senang merada di ruangan tersebut.
Menurut Cohen (1994, h.547) terdapat beberapa faktor yang
Maria Sovia Monica Banamtuan 1606090021
10
dinding, lantai, atap dan perabot dapat menciptakan suasana hati
dan kenyamanan seseorang.
3. Pencahayaan
Menurut Pamudji (2006, h.5) kegiatan di dalam ruang
termasuk kegiatan bekerja, membutuhkan system pencahayaan
yang efektif. Sumber penerangan dapat berasal dari cahaya
buatan dan cahaya alami.
4. Sirkulasi Udara (Ventilasi)
Ventilasi merupakan sistem pertukaran udara dalam
ruang untuk menjaga kebersihan udara dan kelembaban ruang.
Menururt Listiani dan Novalinda (2007,h.8) serta sebagai
antisipasi kepengapan dapat menggunakan alat bantu AC (Air
Conditioner), ventilasi dapat berupa jendela pada ruang
perpustakaan.
5. Tata Suara (Akustik)
Akustik berhubungan dengan pendengaran seseorang.
Perancangan tata suara bertujuan sebagai sarana edukasi,
sarana informasi, sarana penelitian, cultural, dan rekreasi.
Sebagai upaya perpustakaan maka perlu adanya perancangan
ruang perpustakaan yang dapat menunjang mengurangi
ataupun menyingkirkan kebisingan pada suatu ruang.
2.3.5 Kepuasan (satisfaction)
Menurut Kotler dan Keller (2009, h.789) kepuasan akan tercipta ketika
pengguna layanan merasa puas dengan suatu produk atau layanan yang
diberikan. Kepuasan timbul ketika hasil yang diberikan sesuai dengan
harapan, dan dinilai setelah memperolah layanan. Evaluasi diperlukan untuk
mengetahui apakah layanan yang diberikan dapat memberikan kepuasan
sebagai upaya perbaikan layanan.
Maria Sovia Monica Banamtuan 1606090021
11
harus diutamakan, hal ini terwujud dengan pemustaka merasa aman,
nyaman, senang, dan dapat fokus pada tujuannya.
2.3.6 Hubungan Desain Interior dengan Kepuasan Pemustaka
Setiap lembaga penyedia layanan jasa dan informasi, khususnya
perpustakaan memiliki tujuan memberikan kepuasan pada setiap
pemustaka.
Menurut Fatmawati (2013, h.22) perpustakan sebagai penyedia jasa
informasi harus menekankan pada aspek kepuasan dengan fokus utama
yaitu keperluan dan kebutuhan pemustaka. Kepuasan yang diberikan
bertujuan menciptakan kontinuitas dalam memanfaatkan perpustakaan.
Perpustakaan berusaha membuat pemustaka merasa nyaman, senang,
aman dan betah berada di perpustakaan, selain itu perpustakaan
berusaha agar pemustaka dapat beraktifitas secara produktif dan efektif. Hal
itu dapat terwujud salah satunya dengan memperhatikan sarana
penunjang berupa desain interior perpustakaan.
Menurut Ftmawati ( 2008, h.3), penataan desain interior yang dapat
memberikan rasa nyaman akan mempengaruhi daya konsentrasi
pemustaka saat berkunjung ke perpustakaan.Desain interior yang perlu
diperhatikan dalam hal ini meliputi tata ruang, tata warna, sirkulasi udara
(ventilasi) dan tata suara (akustik).
2.4 HIPOTESIS
Margono (2004: 80) menyatakan bahwa hipotesis berasal dari perkataan hipo
(hypo) dan tesis (thesis). Hipo berarti kurang dari, sedang tesis berarti pendapat.
Jadi hipotesis adalah suatu pendapat atau kesimpulan yang sifatnya masih
sementara, belum benar-benar berstatus sebagai suatu tesis. Hipotesis memang
baru merupakan suatu kemungkinan.
Margono (2004: 67) pun mengungkapkan pengertian lainnya tentang
hipotesis. Ia menyatakan bahwa hipotesis adalah jawaban sementara terhadap
Maria Sovia Monica Banamtuan 1606090021
masalah penelitian yang secara teoretis dianggap paling mungkin atau paling tinggi
tingkat kebenarannya.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh desain interior bangunan
Perpustakaan Universitas Nusa Cendana terhadap minat baca mahasiswa. Oleh
karena itu, perumusan hipotesis penelitian ini ialah sebagai berikut :
H0 :Tidak ada pengaruh yang signifikan antara desain interior
bangunan perpustakaan Universitas Nusa Cendana terhadap minat
mahasiswa
H1 : Adanya pengaruh yang signifikan antara desain interior bangunan
12
perpustakaan Universitas Nusa Cendana terhadap minat
mahasiswa.
Pengujian hipotesis dapat dinyatakan sebagai berikut :
H0:ρ= 0, berarti variabel bebas (X) tidak berpengaruh terhadap
variabel terikat (Y)
H1:ρ≠0, berarti variabel bebas (X) berpengaruh terhadap variabel
terikat (Y)
Jika thitung < ttabel maka H0 diterima, variabel bebas tidak
berpengaruh terhadap variabel terikat.
Jika thitung >ttabel maka H1 diterima, variabel bebas berpengaruh
terhadap variabel terikat.
13
BAB III
METODE PENELITIAN
14
Gambar 4. Peta Kota Kupang, NTT
Sumber : Google earth, 2018
wawancara dan pengisian kuesioner yang biasa dilakukan peneliti sedangkan data
sekunder merupakan data primer yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan baik
oleh pihak pengumpul data primer atau oleh pihak lain misalnya dalam bentuk
tabel-tabel atau diagram-diagram. Data primer pada penelitian ini diperoleh dari
responden yaitu mahasiswa Undana sendiri yang diperoleh dari pengisian
kuesioner. Sedangkan data sekunder penelitian ini diperoleh dari penelitian
pustaka dengan mempelajari literatur - literatur dari buku-buku perpustakaan,
catatan- catatan kuliah, dan dari referensi-referensi yang berkaitan dengan
manajemen pemasaran dan teori yang berkaitan dengan penulisan ini.
15
Berdasarkan jenis pengambilan data, maka sumber data diperoleh dari tiga
sumber yaitu ;
1. Lapangan, dalam hal ini sumber diperoleh langsung di lapangan
berdasarkan observasi yang dilakukan di lokasi penelitian
2. Informan atau responden, responden dalam penelitian ini ialah mahasiswa
Undana yang lebih mengenal dan mengetahui tentang objek penelitian
dalam hal berkunjung ke perpustakaan Undana
3. Sumber tertulis dan sumber internet yang relevan dengan penelitian ini
16
3.6 HUBUNGAN JENIS, SUMBER, DAN TEKNIK PENGUMPULAN DATA
Likert digunakan untuk mengukur suatu sikap, pendapat dan persepsi seseorang
atau sekelompok orang tentang suatu fenomena sosial”. Dalam penelitian ini
digunakan jenis instrumen angket atau kuesioner dengan pemberian skor sebagai
berikut:
1. SS : sangat setuju diberi skor 5
17
3. RR : ragu-ragu diberi skor 3
18
melaporkan hasil penelitian sesuai dengan data yang telah diperoleh
dalam bentuk laporan.
19
Tahapan penelitian tersebut dapat dijelaskan dalam bagan berikut ;
IDENTIFIKASI MASALAH
RUMUSAN MASALAH
HIPOTESIS
ANALISIS DATA
HASIL PENELITIAN
KESIMPULAN
20
b. Menentukan skor jawaban responden dengan ketentuan
skor yang telah ditetapkan
c. Menjumlahkan skor jawaban yang telah diperoleh dari
tiap responden
d. Memasukan skor tersebut dalam rumus ;
DP = 100%
Keterangan :
DP : deskripsi persentase
N : nilai persentase atau hasil
n : jumlah skor yang diharapkan
(Ali, 1992:184)
21
DAFTAR PUSTAKA
Alfabeta.
22
23
Maria Sovia Monica Banamtuan 1606090021