Tekanan angin
Tekanan angin berdasarkan dua komponen yaitu kecepatan rata-rata dan kecepatan
embusan. Karena kecepatan statis rata-rata dibuat dalam jangka waktu yang panjang. Maka
tekanan angin yang terjadi juga merupakan tekanan rata-rata dan menghasilkan lendutan yang
kuat pada bangunan.
Kecepatan hembusan angin yang dinamis menyebabkan tekanan angin dinamis setara
yang menghasilakan pergeseran tambahan yang kira-kira mengimbangi lendutan kuat dari
bangunan. Gerak dinamis demikian disebut pukulan embusan. Gaya-gaya acak yang dihasilkan
oleh aksi embusan menginduksi osilasi bangunan yang pada umumnya sejajar terhadap arah
angin.
Turbulensi
Apabila massa bangunan bergerak menemui hambatan, seperti bangunan maka ia akan
berlaku seperti cairan dengan bergerak ke sisi-sisinya, lalu mengikuti kembali aliran udarah
utama. Kecepatan angin bertambah dengan bergeraknya massa udara yang lebih besar melalui
daerah yang luasnya konstan pada waktu bersamaan, dan terjadilah aliran udarah turbulen.
Efek venturi adalah sejenis aksi angin turbulen. Turbulensi terjadi ketika massa udara
bergerak diarahkan melalui ruang sempit diantara dua bangunan tinggi. Kecepatan angin yang
terjadi pada ruangan ini akan melebihi kecepatan aliran angin utama.
Pada aliran udara turbulen mana pun, aliran tekanan udara positif direkam sepanjang udara
menyentuh permukaan bangunan. Apabila permukaan bangunan terlalu cekung atau aliran udara
terlalu cepat, massa udara akan meninggalkan permukaan bangunan sehingga tercipta ruang-
ruang ‘’mati’’ bertekanan negative. Vortice dan eddy adalah aliran udara melingkar yang
dihasilkan oleh angina turbulen di daerah bertekanan rendah ini.
- Vortices adalah aliran udara berkecepatan tinggi yang menimbulkan aliran ke atas dan
aliran isap yang dekat dengan bangunan.
- Eddy merupakan aliran udara melingkar bergerak lambat yang menyebabkan hanya
sedikit gerak bangunan.
Gambar 5. Aliran vortices dan eddy