Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Angin merupakan salah satu unsur cuaca yang dapat berpengaruh terhadap lingkungan baik
secara langsung maupun tidak langsung. Secara luas angin akan mempengaruhi unsur cuaca yang
lain seperti suhu, kelembaban udara maupun pergerakan awan. Arah datangnya angin akan
berpengaruh terhadap kandungan uap air yang dibawanya. Ketika angin banyak mengandung air
maka akan terbentuk awan. Hal ini terjadi pada saat awal musim hujan. Selain itu, angin yang
banyak mengandung uap air akan meningkatkan kelembaban udara dan dapat pula menurunkan
suhu udara.
B. Rumusan Masalah

1.  Apa pengertian angin?


2. Bagaimana proses terjadinya angin?
3. Apa factor terjadinya angin?
4. Apa saja alat pengukur angin?
5. Apa saja jenis angin?
6. Apa hubungan angin dengan tekanan udara?
7. Apa saja manfaat dan kerugian akibat angin?

C. Tujuan

1. Mengetahui pengertian angin.


2. Mengetahui proses terjadinya angin.
3. Mengetahui factor terjadinya angin.
4. Mengetahui alat pengukur angin.
5. Mengetahui jenis angin.
6. Mengetahui hubungan angin dengan tekanan udara.
7. Mengetahui manfaat dan kerugian akibat angin.
BAB II
ISI
A. Pengertian Angin
Angin adalah aliran udara dalam jumlah yang besar diakibatkan oleh rotasi bumi dan juga
karena adanya perbedaan tekanan udara di sekitarnya, sehingga Angin merupakan udara yang
bergerak. Angin bergerak dari tempat bertekanan udara tinggi ke bertekanan udara rendah.Tekanan
udara disemua tempat tidak sama. Perbedaan tekanan udara tersebut menyebabkan udara mengalir
atau bergerak. Angin selalu diberi nama berdasarkan asal datangnya, seperti angin darat, angin
lembah, dan angin gunung. Pergerakan angin disebabkan oleh beberapa hal. Salah satunya karena
bumi berputar atau berotasi. Udara juga bergerak karena adanya perbedaan tekanan udara di
sekitarnya.
Prinsip udara adalah bergerak dari tempat bertekanan tinggi ke tempat bertekanan rendah.
Pergerakan udara juga dipengaruhi oleh suhu. Daerah yang panas karena menerima lebih banyak
matahari, suhunya akan tinggi dan tekanannya rendah. Sebaliknya, wilayah dengan suhu yang
rendah, tekanannya tinggi. Alat pengukur angin disebut sebagai anemometer. Sementara untuk
mengetahui arah angin, digunakan wind vane. Di bandara, alat untuk mengetahui arah angin dan
memperkirakan kecepatannya disebut dengan windsock.
Apabila dipanaskan, udara memuai. Udara yang telah memuai menjadi lebih ringan
sehingga naik. Apabila hal ini terjadi, tekanan udara turun kerena udaranya berkurang. Udara dingin
di sekitarnya mengalir ke tempat yang bertekanan rendah tadi. Udara menyusut menjadi lebih berat
dan turun ke tanah. Di atas tanah udara menjadi panas lagi dan naik kembali. Aliran naiknya udara
panas dan turunnya udara dingin ini dinamanakan konveksi.

B. Proses terjadinya Angin


Proses terjadinya angin ini melibatkan 3 langkah khusus, yaitu:

a. Terjadinya perbedaan penyinaran oleh panas matahari


Matahari yang memancarkan sinarnya tidak bisa menyinari dengan intensitas penyinaran
yang sama antara satu tempat dengan tempat yang lainnya. Pastilah ada perbedaan di beberapa
wilayah atau tempat perihal penerimaan sinar matahari ini. Nah, perbedaan radiasi atau cahaya
matahari ini lah yang menjadi dasar terbentuknya angin.

b. Terjadi pengembangan udara atau pemuaian udara


Dalam proses terjadinya angin, setelah terjadi perbedaan suhu dan tekanan selanjutya terjadi
pengembangan udara auat pemuaian udara. Hal ini terjadi karena adanya perbedaan tekanan atau
suhu yang ada di suatu wilayah tersebut. Pada daerah yang mendapatkan sinar matahari yang lebih
banyak, udara akan mengalami pengembangan atau pemuaian, sehingga mempunyai tekanan udara
yang lebih rendah dibandingakan dengan daerah yang hanya mendapatkan sedikit sinar matahari.
Karena terjadinya pemuaian udara atau pengembangan udara ini, maka terjadi perbedaan tekanan
udara diantara kedua daerah atersebut.
c. Terjadinya gerakan udara
Adanya perbedaan tekanan udara yang diakibatkan oleh pemuaian udara ini akan memicu
terjadinya pergerakan pada udara. Udara yang berada di daerah dengan tekanan lebih tinggi akan
bergerak menuju daerah yang mempunyai tekanan udara lebih rendah. Sehingga dapat dikatakan
bahwa daerah yang mendapatkan sinar matahari rendah akan lebih mempunyai banyak angin
menuju daerah yang lebih panas. Dan inilah akhir dari proses terjadinya angin, dan terbentuklah
angin.
Itulah  proses terjadinya angin dari asal sinar matahari hingga terbentuklah angin. Proses tersebut
terjadi secara berurutan tanpa ada satu yang terlewati. Agar lebih jelas memahami proses terjadinya
angin, dapat dilihat pada gambar disamping.

C. Faktor Terjadinya Angin


Faktor terjadinya Angin yaitu:
 Gradien barometris
Bilangan yang menunjukkan perbedaan tekanan udara dari 2 isobar yang jaraknya 111 km.
Makin besar gradien barometrisnya, makin cepat tiupan angin.
 Letak tempat
Kecepatan angin di dekat khatulistiwa lebih cepat dari yang jauh dari garis khatulistiwa.
 Tinggi tempat
Semakin tinggi tempat, semakin kencang pula angin yang bertiup, hal ini disebabkan oleh
pengaruh gaya gesekan yang menghambat laju udara. Di permukaan bumi, gunung, pohon,
dan topografi yang tidak rata lainnya memberikan gaya gesekan yang besar. Semakin tinggi
suatu tempat, gaya gesekan ini semakin kecil.
 Waktu
Di siang hari angin bergerak lebih cepat daripada di malam hari

Faktor angin Ada beberapa hal yang memengaruhi terjadinya angin: Gradien barometris
Gradien barometris adalah angka yang menunjukkan tekanan udara. Makin besar gradien
barometris, makin cepat angin bertiup. Letak tempat Angin di daerah sekitar khatulistiwa seperti
Indoensia bergerak lebih cepat dibanding angina dikutub.

D. Alat Pengukur Angin


Anemometer adalah sebuah alat pengukur kecepatan angin yang banyak dipakai dalam
bidang Meteorologi dan Geofisika atau stasiun prakiraan cuaca. Nama alat ini berasal dari
kata Yunani anemos yang berarti angin. Perancang pertama dari alat ini adalah Leon Battista
Alberti pada tahun 1450. Selain mengukur kecepatan angin, alat ini juga dapat mengukur besarnya
tekanan angin itu.
- Anemometer, yaitu alat yang mengukur kecepatan angin.
- Wind vane, yaitu alat untuk mengetahui arah angin.
- Windsock, yaitu alat untuk mengetahui arah angin dan memperkirakan besar kecepatan angin.
Biasanya ditemukan di bandara – bandara.
E. Jenis-jenis Angin
a. Jenis-Jenis Angin Lokal
Yaitu angin laut : Angin laut adalah angin yang bertiup dari arah laut ke arah darat
yang umumnya terjadi pada siang hari dari pukul 09.00 sampai dengan pukul 16.00. Angin ini
biasa dimanfaatkan para nelayan untuk pulang dari menangkap ikan di laut.
Angin darat : Angin darat adalah angin yang bertiup dari arah darat ke arah laut yang
umumnya terjadi pada saat malam hari dari jam 20.00 sampai dengan jam 06.00. Angin jenis
ini bermanfaat bagi para nelayan untuk berangkat mencari ikan dengan perahu bertenaga
angin sederhana.
 Angin lembah : Angin lembah adalah angin yang bertiup dari arah lembah ke arah
puncak gunung yang biasa terjadi pada siang hari.
Angin gunung : Angin gunung adalah angin yang bertiup dari puncak gunung ke
lembah gunung yang terjadi pada malam hari.
Angin Ribut/Puyuh : Biasa juga dikenal dengan puting beliung, yaitu angin kencang
yang datang secara tiba – tiba, mempunyai pusat, bergerak melingkar seperti spiral hingga
menyentuh permukaan bumi dan punah dalam waktu singkat (3 – 5 menit). Kecepatan angin
rata – ratanya berkisar antara 30 – 40 knots. Angin ini berasal dari awan Cumulonimbus (Cb)
yaitu awan yang bergumpal berwarna abu – abu gelap dan menjulang tinggi. Namun, tidak
semua awan Cumulonimbus menimbulkan puting beliung. Puting beliung dapat terjadi
dimana saja, di darat maupun di laut dan jika terjadi di laut durasinya lebih lama daripada di
darat. Angin ini lebih sering terjadi pada siang atau sore hari, terkadang pada malam hari dan
lebih sering terjadi pada peralihan musim (pancaroba). Luas daerah yang terkena dampaknya
sekitar 5 – 10 km, karena itu bersifat sangat lokal.

b. Jenis-Jenis Angin Musim


Angin Fohn: Angin Fohn/angin jatuh adalah angin yang terjadi seusai hujan Orografis.
angin yang bertiup pada suatu wilayah dengan temperatur dan kelengasan yang berbeda.
Angin Fohn terjadi karena ada gerakan massa udara yang naik pegunungan yang tingginya
lebih dari 200 meter di satu sisi lalu turun di sisi lain. Angin Fohn yang jatuh dari puncak
gunung bersifat panas dan kering, karena uap air sudah dibuang pada saat hujan Orografis.
Biasanya angin ini bersifat panas merusak dan dapat menimbulkan korban. Tanaman yang
terkena angin ini bisa mati dan manusia yang terkena angin ini bisa turun daya tahan tubuhnya
terhada serangan penyakit.
 Angin Munsoon : Angin Munsoon, Moonsun, muson adalah angin yang berhembus
secara periodik (minimal 3 bulan) dan antara periode yang satu dengan yang lain polanya
akan berlawanan yang berganti arah secara berlawanan setiap setengah tahun. Umumnya pada
setengah tahun pertama bertiup angin darat yang kering dan setengah tahun berikutnya bertiup
angin laut yang basah.
Angin Musim Barat : Angin Musim Barat/Angin Muson Barat adalah angin yang mengalir
dari Benua Asia (musim dingin) ke Benua Australia (musim panas) dan mengandung curah
hujan yang banyak di Indonesia bagian Barat, hal ini disebabkan karena angin melewati
tempat yang luas, seperti perairan dan samudra. Contoh perairan dan samudra yang dilewati
adalah Laut China Selatan dan Samudra Hindia. Angin Musim Barat menyebabkan Indonesia
mengalami musim hujan. Angin ini terjadi pada bulan Desember, januari dan Februari, dan
maksimal pada bulan Januari dengan kecepatan minimum 3 m/s.
Angin Musim Timur : Angin Musim Timur/Angin Muson Timur adalah angin yang
mengalir dari Benua Australia (musim dingin) ke Benua Asia (musim panas) sedikit curah
hujan (kemarau) di Indonesia bagian Timur karena angin melewati celah- celah sempit dan
berbagai gurun (Gibson, Australia Besar, dan Victoria). Ini yang menyebabkan Indonesia
mengalami musim kemarau. Terjadi pada bulan Juni, Juli dan Agustus, dan maksimal pada
bulan Juli.
Angin Passat : Angin passat adalah angin bertiup tetap sepanjang tahun dari daerah
subtropik menuju ke daerah ekuator (khatulistiwa). Terdiri dari Angin Passat Timur Laut
bertiup di belahan bumi Utara dan Angin Passat Tenggara bertiup di belahan bumi Selatan. Di
sekitar khatulistiwa, kedua angin passat ini bertemu. Karena temperatur di daerah tropis selalu
tinggi, maka massa udara tersebut dipaksa naik secara vertikal (konveksi). Daerah pertemuan
kedua angin passat tersebut dinamakan Daerah Konvergensi Antar Tropik (DKAT). DKAT
ditandai dengan temperatur yang selalu tinggi. Akibat kenaikan massa udara ini, wilayah
DKAT terbebas dari adanya angin topan. Akibatnya daerah ini dinamakan daerah doldrum
(wilayah tenang).
Angin Anti Passat Udara di atas daerah ekuator yang mengalir ke daerah kutub dan
turun di daerah maksimum subtropik merupakan angin Anti Passat. Di belahan bumi Utara
disebut Angin Anti Passat Barat Daya dan di belahan bumi Selatan disebut Angin Anti Passat
Barat Laut. Pada daerah sekitar lintang 20o - 30o LU dan LS, angin anti passat kembali turun
secara vertikal sebagai angin yang kering. Angin kering ini menyerap uap air di udara dan
permukaan daratan. Akibatnya, terbentuk gurun di muka bumi, misalnya gurun di Saudi
Arabia, Gurun Sahara (Afrika), dan gurun di Australia.  Karena adanya Gradien Tekanan
maka angin akan selalu bertiup dari tempat yang memiliki tekanan udara tinggi ke tempat
dengan tekanan udara rendah. Sehingga menyebabkan angin bertiup dari Lintang sedang ke
daerah Ekuator.

F. Hubungan Angin dan Tekanan Udara


Kecepatan angin adalah kecepatan udara yang bergerak secara horizontal pada ketinggian dua
meter diatas tanah. Perbedaan tekanan udara antara asal dan tujuan angin merupakan faktor yang
menentukan kecepatan angin. Kecepatan angin akan berbeda pada permukaan yang tertutup oleh
vegetasi dengan ketinggian tertentu, misalnya tanaman padi, jagung, dan kedelai. Oleh karena itu,
kecepatan angin dipengaruhi oleh karakteristik permukaan yang dilaluinya. Kecepatan angin dapat
diukur dengan menggunakan alat yang disebut anemometer. Jenis anemometer yang paling banyak
digunakan adalah anemometer mangkok.  Tidak bisa dipungkiri bahwa kecepatan angin akan
berpengaruh pada banyak hal. Berikut ini adalah beberapa hal yang terjadi sebagai akibat pengaruh
kecepatan angin.
Bidang Perhubungan Kecepatan angin sangat mempengaruhi kelancaran jalur penerbangan.
Selain kecepatan angin, faktor cuaca dan iklim juga berperan dalam bidang perhubungan terutama
untuk transportasi. Selain mempengaruhi kelancaran jalur penerbangan, kecepatan angin juga
sangta berpengaruh pada transportasi laut.
Bidang Telekomunikasi Selain faktor iklim dan cuaca, kecepatan angin juga berpengaruh
pada bidang telekomunikasi. Kecepatan angin yang merupakan akibat dari proses-proses yang
terjadi di atmosfer atau lapisan udara bisa mempengaruhi lapisan ionosfer yang mengandung
partikel-partikel ionisasi dan bermuatan listrik dimana dengan adanya lapisan ionosfer ini kita bisa
mendengarkan siaran radio/menonton televisi.
 Bidang Pariwisata Kecepatan angin, banyaknya cahaya matahari, cuaca cerah, serta udara
yang sejuk/panas/kering sangat mempengaruhi pelaksanaan wisata, baik wisata darat maupun laut.
Dengan cuaca dan iklim yang bersahabat serta kecepatan angin yang sedang maka pelaksanaan
wisata akan semakin dinikmati.
 Bidang Pertanian Kecepatan angin yang ideal adalah 19-35 km/jam. Pada keadaan kecepatan
angin yang tidak kencang, serangga penyerbuk bisa lebih aktif membantu terjadinya persarian
bunga. Sedangkan pada keadaan kecepatan angin  kencang, kehadiran serangga penyerbuk menjadi
berkurang sehingga akan berpengaruh terhadap keberhasilan penangkaran benih.

G. Manfaat Angin

 Sebagai pembangkit listrik tenaga angin


 Membantu penyerbukan bunga- bunga
 Membantu mengeringkan benda yang basah.
 Angin muson mempunyai manfaat mendatangkan musim hujan dan kemarau untuk Indonesia.
 Angin darat untuk membantu menghantarkan nelayan pergi mencari ikan.
 Angin laut, membantu nelayan pulang dari melaut.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Angin merupakan salah satu unsur cuaca yang dapat berpengaruh terhadap lingkungan baik
secara langsung maupun tidak langsung. Secara luas angin akan mempengaruhi unsur cuaca yang
lain seperti suhu, kelembaban udara maupun pergerakan awan.

Anda mungkin juga menyukai