Anda di halaman 1dari 19

PENGANTAR EKOLOGI

MAKALAH
Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ekologi
Yang dibina oleh Prof. Dr. Ir. Suhadi., M.Si dan Drs. I Wayan Sumberartha, M.Sc
Disajikan pada Senin, 29 Januari 2018

Disusun oleh
Kelompok 1 Offering I 2016

Desi Yulia Safitri (160342606202)


Hakimatush Shodiqoh (160342606204)
Ika Yana Novi Saputri (160342606210)
Miftakhul Rahmadani (160342606253)
Redha Fridayani (160342601707)

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
JURUSAN BIOLOGI
Januari 2018
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Ekologi merupakan cabang ilmu dalam biologi yang mempelajari tentang


hubungan makhluk hidup dengan habitatnya (Utomo et al., 2014) Manusia pada
hakikatnya adalah murid-murid alam atau lingkungan, karena alam dan
lingkungan mengajari mereka banyak hal. Oleh karena itu setiap manusia harus
mampu menyesuaikan dirinya dengan alam dan lingkungannya, serta sesama
makhluk hidup yang merupakan bagian dari alam. Dalam hal ini alam bagi
manusia adalah segala-galanya, bukan hanya sebagai tempat lahir, hidup,
berkembang, maupun mati. Akan tetapi juga mempunyai makna filosofis
tersendiri. Alam adalah guru bagi makhluk yang hidup di dalamnya. Dia dapat
mempelajari apa saja yang ada di sekelilingnya. Oleh karena itu lingkungan
merupakan laboratorium alam yang sangat baik dan lengkap, namun belum
banyak yang menyadari dan memanfaatkannya.

Semakin hari, semakin dirasakan oleh manusia untuk harus mengenal


lingkungannya, apalagi perkembangan IPTEK yang begitu pesat, pola penduduk
dunia yang berubah, begitu pula berkembangnya kekuatan manusia yang
mengubah lingkungan. Dengan merenungkan munculnya masalah-masalah
pembangunan yang mengabaikan prinsip-prinsip ekologi yang mendapatkan
keuntungan jangka pendek guna memenuhi kebutuhan manusia itu sendiri yang
semakin hari semakin banyak, telah menyebabkan peranan ekologi semakin
menonjol. Apabila pemahaman tentang ilmu ekologi tidak dipahami dengan baik,
maka perkembangan IPTEK yang semakin besar, dengan pola penduduk yang
dinamis akan menyebabkan ketidakseimbangan ekosistem. Akibatnya terjadi
kerusakan alam yang akan merugikan makhluk hidup itu sendiri, termasuk
manusia. Maka dari itu, makalah ini disusun untuk membantu memahami tentang
pengantar ekologi, kaitan ekologi dengan ilmu – ilmu lain, dan struktur organisasi
kehidupan dalam kajian ekologi.
1.2 Rumusan Masalah

a. Apa yang dimaksud dengan pengantar ekologi? Sebutkan macam – macam


pengantar ekologi!

b. Bagaimana kaitan ekologi dengan ilmu – ilmu lain?

c. Bagaimana struktur organisasi kehidupan dalam kajian ekologi?

1.3 Tujuan

a. Menjelaskan pengertian, ruang lingkup dan perkembangan ekologi.

b. Mendeskripsikan kaitan ekologi dengan ilmu – ilmu lain.

c. Mendeskripsikan struktur organisasi kehidupan dalam kajian ekologi.

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Pengantar Ekologi

1. Pengertian Ekologi

Ekologi dikenal sebagai ilmu yang mempelajari hubungan timbal


balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Makhluk hidup dalam
kasus pertanian adalah tanaman, sedangkan lingkungannya dapat berupa
air, tanah, unsur hara, dan lain-lain. Kata ekologi sendiri berasal dari dua
kata dalam bahasa Yunani, yaitu oikos dan logos. Oikos artinya rumah atau
tempat tinggal, sedangkan logos artinya ilmu atau pengetahuan. Jadi
semula ekologi artinya “ilmu yang mempelajari organisme di tempat
tinggalnya”. Umumnya yang dimaksud dengan ekologi adalah “ilmu yang
mempelajari hubungan timbal balik antara organisme atau kelompok
organisme dengan lingkungannya”. Saat ini ekologi lebih dikenal sebagai
”ilmu yang mempelajari struktur dan fungsi dari alam”. Bahkan ekologi
dikenal sebagai ilmu yang mempelajari rumah tangga makhluk hidup.
Kata ekologi pertama kali diperkenalkan oleh Ernst Haeckel seorang ahli
biologi Jerman pada tahun 1866. Beberapa para pakar biologi pada abad
ke 18 dan 19 juga telah mempelajari bidang-bidang yang kemudian
termasuk dalam ruang lingkup ekologi. Misalnya Anthony van
Leeuwenhoek, yang terkenal sebagai pioner penggunaan mikroskop, juga
pioner dalam studi mengenai rantai makanan dan regulasi populasi.
Bahkan jauh sebelumnya, Hippocrates, Aristoteles, dan para filosuf Yunani
telah menulis beberapa materi yang sekarang termasuk dalam bidang
ekologi (Utomo et al., 2014).

2. Sejarah Ekologi

Ekologi memiliki perkembangan yang berangsur sepanjang sejarah.


Sejarah dari ekologi ditandai pada masa sebelum masehi, dimana istilah
ekologi masih belum populer namun perhatian manusia terhadap
lingkungan telah ada.
a. Sebelum Masehi-tahun 1700-an
Adanya sejumlah naskah karya Hipocrates, Aristoteles, dan
filsuf lainnya yang berisi mengenai rujukan tentang ekologi
meskipun istilah tersebut belum digunakan, namun, perhatian
manusia terhadap lingkungannya telah ada.
b. Pada Abad Ke-16 sampai 17
Ekologi lahir sebagai akibat dari perkembangan ilmu Natural
History (ilmu sejarah alam) yaitu mengenai keterkaitan organisme
dengan lingkungannya dari waktu ke waktu kian sistematik, kian
analitik, dan objektif.
c. Tahun 1769-1859
Alexander von Humbolt yakni seorang biogeosphere dan juga
seorang pionir dalam pemikiran ekologis. Humbolt menyinggung
tentang ekologi modern mengenai spesies hubungan daerah.
d. Pada Abad Ke-18
Anthony van Leeuwenhoek yang terkenal sebagai pioner
penggunaan mikroskop, juga pioner dalam studi mengenai rantai
3
makanan dan regulasi populasi. berdasarkan penemuan Darwin
(1859) dan Mendel (1806) berkembang bidang genetika populasi,
evolusi, dan adaptasi. Leibig (1840) mengawali kajian lingkungan
nonbiotis dari organisme yang kemudian berkembang menjadi
ekoklimatologi dan ekofisiologi.
Tahun 1866 Ernest Heackel seorang ahli biologi asal Jerman,
yang tercatat dalam sejarah sebagai orang yang pertama kali
menggunakan istilah ekologi dalam bukunya yang berjudul
“Generelle Organismen der Morphologie”. Heackel menulis bahwa
Ekologi adalah kajian interaksi yang kompleks yang disebut
Darwin sebagai kajian tentang syarat-syarat dari perjuangan suatu
makhluk hidup untuk bertahan hidup.
e. Tahun 1867
Pfefer dan Sacs mengemukakan pendapat mengenai fisiologi
tumbuhan yang bersinggungan dengsn ekologi tumbuhan yang
membahas hubungan struktur, fungsi, dan distribusi vegetasi.
f. Tahun 1870
Doknchagev, ahli dalam ilmu tanah menyatakan bahwa tanah
sebagai bagian yang mandiri sebagai hasil akhir kerjasama antar
iklim, organisme, bahan induk, bentuk permukaan dan waktu.
g. Tahun 1890-an sampai awal 1990-an
Edward A Bridge mempelopori penelitian tumbuh-tumbuhan di
di Universitas Nebraska dengan ide-ide yang merumuskan tentang
ekologi komunitas. Henry C. Cowles dari Universitas Chicago
mempelajari tumbuh-tumbuhan di bukit pasir di wilayah Danau
Michigan.
h. Tahun 1891
Warning mengemukakan uraian klasik hubungan suksesi di
bukit-bukit pasir. Shumker (Swedia) berdasarkan konsep
Warningh, Clowles, dan Clements menerbitkan tulisan tentang
bukit pasir di Michigan sehingga hal tersebut merupakan sebuah
permulaan pemikiran ekologi pada abad ke-20.

Melihat sejarah ekologi dari sebelum masehi sampai pada


memasuki abad ke-19 kian mantab. Hal ini dikarenakan salah satu
faktornya adalah pesatnya gerakan yang bertujuan untuk memelihara
peradaban, yang salah satunya adalah lingkungan hidup. Namun pada
tahun 1900-an, ekologi belum mencapai hasil yang maksimal karena
terjadi Perang Dunia II. Meskipun terjadi PD II yang mengakibatkan
kekacauan dunia pada saat itu, ilmuwan tetap melakukan penyelidikan
tentang ekologi. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan gagasan-gagasan
ilmuwan yang didemokan pada kurun waktu awal abad ke-19 sampai akhir
abad ke-19. Kemudian pada awal abad 20 sampai akhir abad 20 ilmu
ekologi telah memperoleh perhatian, diantaranya:

a. Tahun 1920
Beberapa kajian di lingkungan perairan berkembang
menjadi ekologi energetik, seperti oleh Thinemann yang
memperkenalkan tingkat tropik. Perhatian terhadap dinamika
populasi juga banyak dikembangkan para ahli, yaitu pendekatan
secara teoritis yang dipelopori oleh Lotka (1925) dan pendekatan
secara eksperimental oleh Voltera (1926).
b. Tahun 1935
Gause menemukan interaksi antara hewan pemangsa
dengan mangsanya dan hubungan kompetitif diantara spesies.
Serta, Nicholas mempelajari kompetitif intraspesies.
c. Tahun 1940
Juday menguraikan bidget energi dalam danau (produksi
primer) yang berkembang sebagai konsep ekologi tentang
dinamika tingkat tropik. Konsep tersebut diperkenalkan sebagai
konsep dasar dalam ekologi modern oleh Lindemann (1942) serta
diperluas oleh Hutchunson dan Odum (1950an) sebagai pelopor
dalam aliran budget energi.
d. Tahun 1950-an
Andrewartha dan Birch serta Lack menemukan dasar-dasar
yang luas untuk kajian regulasi populasi (1954). Studi awal
mengenai siklus materi atau nutrisi dilakukan oleh Ovington
(1957) di Inggris dan Basillevic dan Rodin (1967) di Rusia.
e. Tahun 1992
Eugene Odum meneruskan dan memperjelas definisi dan
konsep ekologi, serta mengkompilasinya dalam daftar 20 prinsip
ekologi dalam artikelnya, yaitu “Great Ideas in Ecology for the
1990s (1992). Aldho Leopold dan Rachel Carson mulai menyadari
perlunya konservasi ekosistem dan untuk mengeksplorasi
hubungan antara manusia dan pengguna lahan sebagai hal yang
penting.
f. Tahun 1993
Pollan dan Orr mengeksplorasi bidang ekologi di
kehidupan kita sehari-hari, pertama yaitu bagaimana manusia dan
tumbuhan berevolusi dan membentuk hubungan satu sama lain.
Kedua, mendiskusikan prinsip ekologi dalam konteks perkebunan
modern dalam bukunya “Second Nature: A Gardener’s Education”
(Pollan, 1993). Orr memfokuskan pada sistem pendidikan adalah
menghubungkan kembali generasi muda ke dalam habitat dan
komunitas mereka.
g. Tahun 1996
Green et all mendefinisikan ekologi manusia sebagai
hubungan antara manusia dan lingkungan.
h. Tahun 1998
Cultural Ekologi mempelajari hubungan alam, manusia dan
kaitannya dengan tanah. Morris (1998) mengatakan bahwa tipe
ekologi ini, menekankan budaya dan telah memberikan
i. Akhir 1900-an
Penekanan beralih ke penelitian laboratorium terutama
dalam bidang ilmu faal (fisiologi) dan genetika dan kemudian
disarankan untuk kembali ke penekanan ilmu sejarah alam. Ahli
ekologi hewan Inggris Charles Elton mendefinisikan ekologi
sebagai sejarah alam ilmiah.
j. Pada awal abad ke-20
Istilah ekologi dikenal sebagai bentuk sejarah alam pada
masa Aristoteles meneliti interaksi organisme dengan baik di
lingkungan dan komunitas mereka. Ahli sejarah alam pada masa
ini, termasuk James Hutton, Jean Babtis Lamarck.
k. Abad ke-20
Para ahli tumbuhan eropa seperti Oscar drude dan Eugene
Hangat, Edward Forbes, seorang ahli Biologi laut berasal dari
Inggris mempelajari ekosistem di laut pada awal abad ke-19 dan
merupakan orang pertama yang menggunakan metode kuantitatif
dalam mengukur hubungan antara kedalaman air dengan jumlah
individu organisme.
l. Setelah abad ke-20
Buku ekologi Amerika pertama kali dipublikasi pada tahun
1905 oleh Frederick Clements dengan ide mengenai komunitas
tanaman sebagai superorganisme. Ekologi juga berkembang
berbagai Negara termasuk Russia oleh Vladimir Vernadsky dengan
temuannya mengenai konsep biosfer di tahun 1920-an dan di
Jepang oleh Kinji Imanishi dengan konsep “Harmony in Nature
and Habitat Segregation” di tahun 1950-an

3. Ruang Lingkup Ekologi

Setiap ilmu memiliki batas-batas wilayah studi. Perlu dimaklumi


bahwa batas wilayah kerja suatu ilmu umumnya bertumpang tindih dengan
batas – batas wilayah kerja dari ilmu-ilmu lain. Sehubungan dengan itu
maka sudah selayaknya kalau kita ingin mengetahui juga batas wilayah
kerja dari ilmu ekologi. Untuk mempelajari gambaran yang cukup jelas
tentang batas-batas wilayah kerja dari ilmu ekologi dapat kiranya
dipergunakan konsep model dari Miller. Konsep tersebut beranggapan
bahwa seluruh alam semesta merupakan suatu ekosistem yang tersusun
oleh berbagai komponen atau kesatuan. Dalam suatu ekosistem satu atau
sekelompok komponen tak dapat berdiri sendiri terlepas dari kelompok
kesatuan lain. Dalam hal ini kesatuan kelompok komponen pertama akan
merupakan satuan kelompok kedua, kesatuan kelompok komponen kedua
akan menyusun kesatuan kelompok ke tiga, demikian seterusnya. Atas
dasar pemikiran itu Miller menyusun konsep model atas ekosistem alam
semesta. Konsep model dimaksud dapat dituangkan dalam bentuk grafik
(Gambar 1.1).

Menurut konsep tersebut bagian-bagian atom akan membentuk


satuan atom. Satuan atom akan membentuk satuan molekul, dan satuan-
satuan molekul seterusnya akan membentuk satuan protoplasma, demikian
proses pembentukan satuan lainnya. Dalam konsep model tersebut
ditetapkan selanjutnya batas-batas wilayah kerja dari berbagai
pengetahuan. Kita melihat batas-batas dari: (1) daerah mati atau daerah
tanpa adanya jasad-jasad hidup; (2) daerah hidup atau daerah yang dihuni
oleh jasad-jasad hidup; (3) daerah yang masih merupakan tanda tanya.
Dipaparkan pula batas-batas yang dinamakan: (1) daerah dari benda-benda
submikroskopis; (2) daerah dengan benda dan jasad mikroskopis; (3)
daerah makroskopis; dan (4) daerah kosmis. Dalam model tersebut
ditampilkan batas wilayah kerja ilmu ekologi, yaitu batas terbawah adalah
tingkat organisme atau tingkat individu dan batas teratas adalah tingkat
biosfer. Secara ringkas, ruang lingkup ekologi dapat digambarkan melalui
spektrum biologi, yang menggambarkan aras-aras organisasi kehidupan
sebagai berikut :

Makromolekul ——> protoplasma ——> sel ——> jaringan ——> organ


tubuh ——> sistem organ ——> organisme ——> populasi ——>
komunitas ——> ekosistem ——> biosfer.

1. Protoplasma adalah zat hidup dalam sel dan terdiri atas senyawa
organik yang kompleks, seperti lemak, protein, dan karbohidrat.

2. Sel adalah satuan dasar suatu organisme yang terdiri atas protoplasma
dan inti yang terkandung dalam membran. Membran merupakan
komponen yang menjadi pemisah dari satuan dasar lainnya.

3. Jaringan adalah kumpulan sel yang memiliki bentuk dan fungsi sama,
misalnya jaringan otot.

4. Organ atau alat tubuh merupakan bagian dari suatu organisme yang
mempunyai fungsi tertentu, misalnya kaki atau telinga pada hewan, dan
daun atau akar pada tumbuhan.

5. Sistem organ adalah kerja sama antara struktur dan fungsi yang
harmonis, seperti kerja sama antara mata dan telinga, antara mata dan
tangan, dan antara hidung dengan tangan.

6. Organisme adalah suatu benda hidup, jasad hidup, atau makhluk hidup.

7. Populasi adalah kelompok organisme yang sejenis yang hidup dan


beranak pada suatu daerah tertentu. Contohnya populasi rusa di pulau
Jawa, populasi banteng di Ujung Kulon, populasi badak di Ujung
Kulon, dan populasi ayam kampung di Jawa Barat.

8. Komunitas adalah semua populasi dari berbagai jenis organisme yang


menempati suatu daerah tertentu. Di daerah tersebut setiap populasi
berinteraksi satu dengan lainnya. Misalnya populasi rusa berinteraksi
dengan populasi harimau di Pulau Sumatra atau populasi ikan mas
berinteraksi dengan populasi ikan mujair.

9. Ekosistem adalah tatanan kesatuan secara utuh menyeluruh antara


segenap unsur lingkungan hidup yang saling mempengaruhi.
Ekosistem merupakan hubungan timbal balik yang kompleks antara
makhluk hidup dengan lingkungannya, baik yang hidup maupun tak
hidup (tanah, air, udara, atau kimia fisik) yang secara bersama-
sama membentuk suatu sistem ekologi.

10. Biosfer adalah lapisan bumi tempat ekosistem beroperasi. Lapisan


biosfer kira-kira 9000 m di atas permukaan bumi, beberapa meter
di bawah permukaan tanah, dan beberapa ribu meter di bawah
permukaan laut

Ekosistem adalah tatanan kesatuan secara utuh menyeluruh antara


segenap unsur lingkungan hidup yang saling mempengaruhi. Ekosistem
merupakan hubungan timbal balik yang kompleks antara makhluk hidup
dengan lingkungannya, baik yang hidup maupun tak hidup (tanah, air,
udara, atau kimia fisik) yang secara bersama-sama membentuk suatu
sistem ekologi. Batas-batas wilayah kerja dari ilmu ekologi dapat dilihat
dari konsep model seperti Gambar 1.1.
Karena luasnya wilayah kerja ada bagian-bagian dari ilmu ekologi
yang mengkhususkan penelitiannya pada bagian-bagian wilayah kerja
tertentu. Pada mulanya pakar-pakar ekologi tumbuhan menaruh perhatian
terhadap hubungan antartumbuhan. Misalnya bagaimana hubungan
pertumbuhan padi dengan gulma yang sama-sama tumbuh pada suatu
petak sawah. Para pakar ekologi hewan mempelajari dinamika populasi
dan perilaku hewan, misalnya bagaimana populasi badak bercula satu di
Ujung Kulon, berikut penyebarannya sampai di mana, jumlah hewan
jantan dan betina, dan cara berkembang biaknya.

Studi ekologi tumbuhan dan hewan dikelompokkan menjadi dua,


yaitu autekologi dan sinekologi. Autekologi merupakan studi hubungan
timbal balik suatu jenis organisme dengan lingkungannya yang pada
umumnya bersifat eksperimental dan induktif (Gambar 1.1). Konsep
model tentang batas-batas kesatuan lingkungan yang terdapat di alam
Sinekologi merupakan studi dari kelompok organisme sebagai suatu
kesatuan yang lebih bersifat filosofis, deduktif, dan umumnya deskriptif.
Contoh studi autekologi adalah ekologi tikus yang diberi perlakuan
tertentu, misalnya sebagian ruang geraknya terbatas, sebagian yang lain
ruang geraknya bebas, lalu diukur perkembangan otaknya setelah waktu
tertentu dan dibandingkan satu sama lain. Contoh studi sinekologi adalah
ekologi hutan hujan tropis yang mengkaji berbagai jenis tumbuhan yang
ada, populasi masing-masing jenis, kerapatan persatuan luas, fungsi
berbagai tumbuhan yang ada, kondisi hutan atau tingkat kerusakan,
hubungannya dengan tanah, air, atau komponen fisik lainnya. Mengacu
kedua contoh tersebut, jelas kedua pendekatan sangat berbeda.

Pada perkembangannya autekologi telah mempelajari berbagai


jenis hewan maupun tumbuhan. Demikian pula sinekologi yang kemudian
dapat dibedakan lagi, antara lain menjadi ekologi perairan tawar, ekologi
daratan (terestrial), dan ekologi lautan. Sinekologi juga telah berkembang
ke berbagai ekosistem yang ada di permukaan bumi. Perkembangan
ekologi jelas sangat diharapkan dalam dunia ilmu pengetahuan terutama
dalam menunjang pembangunan. Di samping pengelompokan tersebut,
ada pengamat lingkungan yang membuat kajian ekologi menurut habitat
atau tempat suatu jenis atau kelompok jenis tertentu. Oleh karena itu ada
istilah ekologi bahari atau kelautan, ekologi perairan tawar, ekologi darat
atau terestrial, ekologi estuaria (muara sungai ke laut), ekologi padang
rumput, dan lain-lain.

Pengelompokan yang lain adalah menurut taksonomi, yaitu sesuai


dengan sistematika makhluk hidup, misalnya ekologi tumbuhan, ekologi
hewan (ekologi serangga, ekologi burung, ekologi kerbau, dan lain
sebagainya), serta ekologi mikroba atau jasad renik.

4. Perkembangan Ekologi

Lambat laun bidang ilmu penelitian ekologi tidak terbatas pada


manusia dan lingkungannya, tetapi penelitian juga meluas sampai pada
penelitian atas semua jasad hidup dan lingkungannya. Ilmu ekologi dalam
menganalisis tata lingkungan mempergunakan konsep model lingkaran.
Lingkaran yang melukiskan proses rumah tangga lingkungan lazim
dikenal dengan nama “lingkaran energi, materi, dan informasi” (Gambar
1.2).
Dalam proses tersebut dikenal 2 golongan, yaitu: (1) golongan
produsen; (2) golongan konsumen (termasuk jasad hidup pengurai).
Selama proses aliran energi dan materi tidak terganggu, selama itu pula
tata lingkungan tetap dalam “keseimbangan ekologis”. Pada Gambar 1.2
menunjukkan bahwa ilmu ekologi mencurahkan perhatiannya pada
pengaliran energi, materi, dan informasi. Jadi pada gambar tersebut
tampak adanya hubungan antara kehidupan masyarakat dengan
lingkungannya. Corak pertumbuhan dan perkembangan ilmu ekologi,
seorang ahli ilmu hayat pencipta ilmu ekologi bernama Haeckel (1866)
mengemukakan bahwa ilmu ekologi tergolong dalam disiplin “biologi”,
karena ilmu ekologi mempelajari persyaratan biologis bagi jasad dan
makhluk hidup dalam lingkungannya. Justru dari kalangan para ahli
biologi, ilmu ekologi tidak mendapatkan perhatian secara layak. Ada
beberapa ahli yang mengembangkan ilmu ekologi, di antaranya adalah ahli
dalam bidang geografi fisik dan biografi. Ilmu ekologi pada awalnya
merupakan suatu pengetahuan umum dan hanya mempelajari hubungan
lingkungan secara individual atas dasar fisiologi. Pada waktu itu para
cendekiawan, khususnya dari kalangan ilmu alam, kurang menaruh
perhatian pada berbagai ilmu yang sifatnya umum, tetapi orang lebih
banyak mengarahkan perkembangan ilmu-ilmu ke arah spesialisasi.
Walaupun perhatian orang terhadap ilmu ekologi jika dibandingkan
dengan ilmu lain, terutama ekonomi dan politik kurang memadai, namun
ekologi terus berkembang. Sebagai bukti bahwa ilmu ekologi dapat terus
berkembang dan melebarkan sayapnya ke bidang-bidang lain seperti
botani, dan zoologi.

Belakangan ini kebijakan pemerintah dan berbagai organisasi lain


dalam “perlindungan alam dan lingkungan permukiman” serta
“pemeliharaan dan pelestarian lingkungan” didasarkan atas hasil penelitian
dan ajaran ilmu ekologi. Sebagai langkah lebih lanjut dari ilmu ekologi
yang patut disinggung adalah diperkenalkannya “ekologi landscape”.
Perhatian orang terhadap ilmu ekologi yang pada mulanya kurang, secara
mendadak berubah. Perubahan sikap para cendekiawan dan politisi atas
ilmu ekologi terjadi setelah dunia dilanda “krisis lingkungan hidup
manusia”. Pada dasawarsa 1970-an setelah diadakannya konferensi PBB
tentang lingkungan hidup “Stockholm” (1972), perhatian cendekiawan,
politisi, dan pemerintah dari negara-negara maju dan negara berkembang
terhadap permasalahan lingkungan hidup berubah, termasuk dalam dunia
ilmu pengetahuan dan penelitian lingkungan. Salah satu resolusi yang
dihasilkan oleh konferensi Stockholm adalah didirikannya badan khusus
dalam PBB yang memperoleh tugas untuk mengurus permasalahan
lingkungan. Nama badan itu ialah UNEP (United Nations Environmental
Program) yang berkedudukan di Nairobi (Kenya). Pada setiap tanggal 5
Juni (hari pembukaan konferensi di Stockholm) oleh banyak negara,
termasuk di Indonesia dijadikan sebagai hari lingkungan hidup untuk
memperingatkan dunia atas bahaya yang terus-menerus mengancam
lingkungan hidup kita. Hal tersebut merupakan wujud dari perkembangan
ilmu ekologi. Sementara itu, para pakar ekologi pada awalnya mempelajari
ekologi berawal dari geografi tumbuhan yang berkembang ke aspek lain
yaitu komunitas tumbuhan yang kemudian berkembang menjadi ekologi
komunitas. Pada waktu yang hampir bersamaan juga berkembang berbagai
studi mengenai dinamika populasi atau ekologi populasi. Studi ini
kemudian berkembang menjadi ekologi perilaku. Perkembangan ini
tentunya akan terus berlanjut sejalan dengan berjalannya waktu. Hingga
beberapa tahun, dinamika populasi dan ekologi komunitas menjadi
perhatian besar bagi para pakar ekologi. Dengan adanya perhatian yang
besar terhadap berbagai faktor fisik lingkungan, kemudian timbul
beberapa cabang ilmu ekologi seperti ekoklimatologi, fisioekologi, dan
ekoenergetika. Telah disebutkan sebelumnya bahwa ekologi adalah bagian
dari biologi, tetapi ekologi tidak dapat dipisahkan dari ilmu-ilmu yang
lain, seperti ilmu fisika, kimia, serta ilmu bumi dan antariksa. Ilmu fisika
berperan penting dalam ekologi karena berbagai faktor fisik seperti suhu,
kelembaban, cahaya, hujan, dan faktor fisik lainnya banyak terkait dalam
studi ekologi. Ilmu kimia menduduki peran penting dalam ekologi karena
proses kimia merupakan proses yang mendukung studi ekologi. Misalnya
dalam siklus C, P, N, K merupakan bagian penting dari ekologi. Ekologi
modern memusatkan perhatian pada konsep ekosistem. Konsep ini
menyangkut beberapa asas dasar yang nanti akan diuraikan pada kegiatan
belajar atau modul-modul berikutnya. Penggunaan konsep ekosistem
menuju kepada pendekatan baru yaitu pendekatan sistem. Pendekatan ini
meliputi penggunaan model-model matematika, yang antara lain
digunakan untuk menjelaskan secara lebih sederhana suatu ekosistem atau
dapat pula untuk meramal/menduga perubahan-perubahan yang akan
terjadi pada masa yang akan datang. Bahkan dalam perencanaan
pembangunan, dapat diperkirakan dampak-dampak yang akan terjadi pada
suatu ekosistem sehingga dapat direncanakan pula bagaimana
meminimalisir dampak negatif yang akan terjadi.

2.2 Kaitan Ekologi Dengan Ilmu – Ilmu Lain

a. Ekologi Dalam Sejarah


Terkait pengertian ekologi, berdasarkan kajian sejarah, tokoh yang
sangat berperan adalah Ernest Haeckel. Ia adalah seorang ilmuan
Biologi yang berasal dai Jerman. Ia merumuskan bahwa dalam kajian
ilmiah, ekologi sebagai ilmu telah diaplikasikan sejak dahulu kala dan
semakin berkembang seiring dengan perjalanan waktu dan juga selaras
dengan evolusi akal manusia. Jika didasarkan pada perkembangan
tersebut, maka ekologi dibagi ke dalam dua kategori yakni
Enviromental Science dan juga Enviromental Biology. Dalam lingkup
pengertian ekologi, kita bisa menyimpulkan bahwa ia dalah dasar dari
semua pokok ilmu lingkungan, karena itu ia sering juga disebut dengan
istilah Ilmu Lingkungan. Meski demikian, ekologi sebenarnya memiliki
cakupan yang lebih sempit ketimbang ilmu lingkungan.

b. Ekologi dalam Ilmu Sosial Budaya


Ilmu sosial budaya sangat penting bila komponen manusia
dimasukkan dalam cakupan ekosistem, atau bila kita mempelajari peran
ekosistem dalam kehidupan manusia. Lingkungan sosial budaya dan
ekonomi sangatlah penting bagi kesinambungan pembangunan
berkelanjutan. Sebab pembangunan dilakukan oleh dan untuk manusia
yang hidup di dalam kondisi sosial-budaya dan ekonomi tertentu.
Dalam pembangunan faktor ekonomi mendapat perhatian yang
seperlunya, karena semua orang sadar bahwa pembangunan tak akan
dapat berkelanjutan, apabila ekonomi tidak mendukungnya. Akan tetapi
faktor sosial-budaya sering diabaikan. Namun sejarah menunjukkan,
faktor sosial-budaya telah menyebabkan tak berkelanjutannya
pembangunan dibanyak negara. Misalnya, pembangunan oleh Shah Iran
tidak berkelanjutan, karena faktor sosial budaya tidak dapat
mendukungnya.

c. Ekologi dalam Fisika dan Kimia


Ekologi dengan ilmu alam seperti fisika. Sebab ekologi juga
mencakup faktor fisik seperti misalnya suhu, cahaya dan hal lain yang
juga dipelajari dalam Fisika. Ekologi juga tertaut dengan ilmu Kimia.
Dalam kaitannya dengan ilmu kimia, ekologi menganalisa proses
sintesis juga peristiwa kimia yang terjadi dalam tubuh organisme.

d. Ekologi dalam Ilmu Bumi dan Antariksa


Ekologi berkaitan dengan berbagai proses yang dipengaruhi
peristiwa-peristiwa siang dan malam, musim kemarau dan musim hujan,
gravitasi, endapan aluvial, vulkanik, erosi dan lain-lain.
e. Ekologi dalam Politik
Ekologi menimbulkan banyak filsafat yang amat kuat dan
pergerakan politik – termasuk gerakan konservasi, kesehatan,
lingkungan, dan ekologi. Saat semuanya digabungkan dengan gerakan
perdamaian dan Enam Asas, disebut gerakan hijau. Umumnya,
mengambil kesehatan ekosistem yang pertama pada daftar moral manusia
dan prioritas politik, seperti jalan buat mencapai kesehatan manusia dan
keharmonisan sosial, dan ekonomi yang lebih baik. Orang yang memiliki
kepercayaan-kepercayaan itu disebut ekolog politik. Beberapa telah
mengatur ke dalam Kelompok Hijau, namun ada benar-benar ekolog
politik dalam kebanyakan partai politik. Sangat sering mereka memakai
argumen dari ekologi buat melanjutkan kebijakan, khususnya
kebijakan hutan dan energi. Seringkali argumen-argumen itu
bertentangan satu sama lain, seperti banyak yang dilakukan akademisi
juga.

f. Ekologi dalam Ekonomi


Banyak ekolog menghubungkan ekologi dengan ekonomi manusia:
 Lynn Margulis mengatakan bahwa studi ekonomi bagaimana
manusia membuat kehidupan. Studi ekologi bagaimana tiap
binatang lainnya membuat kehidupan.
 Mike Nickerson mengatakan bahwa "ekonomi tiga perlima
ekologi" sejak ekosistem menciptakan sumber dan membuang sampah,
yang mana ekonomi menganggap dilakukan "untuk bebas".
Ekonomi ekologi dan teori perkembangan manusia mencoba
memisahkan pertanyaan ekonomi dengan lainnya, namun susah. Banyak
orang berpikir ekonomi baru saja menjadi bagian ekologi, dan ekonomi
mengabaikannya salah. "Modal alam" ialah 1 contoh 1 teori yang
menggabungkan 2 hal itu.
2.3 Struktur Organisasi Kehidupan dalam Kajian Ekologi

1. Ekologi Organismal
Mencakup subdisiplin ekologi fisiologi, ekologi nevolusi, dan
ekologi perilaku, mempelajari bagaimana struktur, fisiologi, dan perilaku
organisme memenuhi tantangan dari lingkungan
2. Ekologi Populasi
Suatu kelompok individu dari spesies yang sama, yang hidup
dalam suatu wilayah. Ekologi populasi menganalisis faktor-faktor yang
memengaruhi ukuran populasi serta bagaimana dan mengapa pupulasi
berubah seiring waktu
3. Ekologi Komunitas
Suatu kelompok populasi dari sejumlah spesies yang berbeda di
suartu wilayah. Ekologi ini mengkaji bagaimana interaksi antarspesies,
seperti predasi dan kompetisi, memengaruhi struktur dan organisasi
komunitas
4. Ekologi Ekosistem
Komunitas organisme di suatu wilayah beserta faktor-faktor fisik
yang berinteraksi dengan organisme-organisme tersebut. Ekologi
ekosistem menekankan pada aliran energi dan siklus kimiawi antara
organisme dan lingkungan
5. Ekologi Bentang Alam
Mosaik ekosistem-ekosistem yang saling terkait. Riset dan ekologi
bentang alam berfokus pada faktor-faktor yang mengontrol pertukaran
energi, material, dan organisme di berbagai ekosistem.
6. Ekologi Global
Ekologi global atau biosphere adalah ekosistem global total dari
semua ekosistem dan bentang alam di planet ini. Ekologi globsl mengkaji
bagimana pertukaran regional energi dan material memengaruhi fungsi
dan distribusi organisme di seluruh biosfer.

PENUTUP

Kesimpulan

Ekologi dikenal sebagai ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik


antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Kata ekologi sendiri berasal dari
dua kata dalam bahasa Yunani, yaitu oikos dan logos. Oikos artinya rumah atau
tempat tinggal, sedangkan logos artinya ilmu atau pengetahuan. Jadi semula
ekologi artinya “ilmu yang mempelajari organisme di tempat tinggalnya”. ruang
lingkup ekologi dapat digambarkan melalui spektrum biologi, yang
menggambarkan aras-aras organisasi kehidupan sebagai berikut : Makromolekul
——> protoplasma ——> sel ——> jaringan ——> organ tubuh ——> sistem
organ ——> organisme ——> populasi ——> komunitas ——> ekosistem ——>
biosfer.

Perkembangan ekologi tentunya akan terus berlanjut sejalan dengan berjalannya


waktu. Hingga beberapa tahun, dinamika populasi dan ekologi komunitas menjadi
perhatian besar bagi para pakar ekologi. Dengan adanya perhatian yang besar
terhadap berbagai faktor fisik lingkungan, kemudian timbul beberapa cabang ilmu
ekologi seperti ekoklimatologi, fisioekologi, dan ekoenergetika. Kaitan ekologi
dengan ilmu-ilmu lain antara lain adalah ekologi dalam sejarah, ekologi dalam
ilmu sosial budaya, ekologi dalam fisika dan kimia, ekologi dalam ilmu bumi dan
antariksa, ekologi dalam politik, dan ekologi dalam ekonomi. Struktur organisasi
kehidupan dalam kajian ekologi antara lain adalah ekologi organismal, ekologi
populasi, ekologi komunitas, ekologi ekosistem, ekologi bentang alam, dan
ekologi global.

Daftar Rujukan

Utomo, W.K., Sutriyono., Reda, R.,. Modul 1 Pengertian Ruang Lingkup Ekologi dan
Ekosistem. (Online) (http://www.repository.usu.ac.id). Diunduh pada 23 Januari 2018.
Pukul 16.16

Anda mungkin juga menyukai