Abstrak
Abstract
1
2
Pendahuluan
ulang oleh sebagian masyarakat dalam bentuk yang sama jika dilanggar
tanpa menimbulkan sangsi yang nyata dan tegas. Dari pengertian tradisi
di atas mempunyai suatu pola yang sama yakni suatu kejadian yang
Yang Maha Esa agar orang tersebut dalam kehidupan baru mendapat
nilai-nilai luhur yang apabila diresapi menjadi pedoman bagi orang yang
upacara adat pengantin ngekak sangger dan upacara petik laut. Semua
budaya.
kuat tradisi daerah adalah Desa Legung Timur. Desa Legung Timur
4
sejak lama memiliki sebuah tradisi pernikahan rakyat yang sangat dikenal
Daerah Legung Timur adalah daerah pesisir. Desa Legung Timur memang
terdengar sedikit unik dan mungkin aneh bagi yang baru pertama kali
melaksanakannya.
Metode penelitian
bentuk kata-kata dan bahasa pada suatu konteks khusus yang alamiah
terkait. Peneliti hadir selama 6 bulan bertempat tinggal di rumah orang tua
laki)
perempuan)
laki-laki)
Tandhu. Data sekunder diperoleh dari sumber yang meliputi dokumen dari
desa berupa dokumentasi foto, data monografi berupa dokumen dari BPS
atau sebagai pembanding dari data itu (Moeloeng, 2005; 330). Hal ini
Pembahasan
tandhu atau tandu. Tradisi pernikahan ini sangatlah unik karena dalam
Rahimin menjelaskan,
Busadin menambahkan,
diketahui sejak kapan dimulai karena tidak ada cerita tutur yang
mendengar dan taat. Dari mereka lahir, tumbuh menjadi bayi, anak,
tumbuh menjadi remaja hingga dewasa lalu dinikahkan oleh orang tua
mereka hanya mencontoh apa yang dilakukan oleh orang tua mereka
untuk dipraktekkan nanti kembali pada anak mereka kelak. Kejadian ini
berlangsung begitu lama tidak ada yang tahu kapan permulaan pangantan
tandhu ini dimulai beserta tradisi lainnya seperti tajin sanapora, tajin mera
pote, peret kandhung, toron tana, nyanyokor, kerapan sapi, tok tok, ojung
pangantan tandhu baik pakaian adat pengantin pria dan wanita adalah
sama.
Pakaiannya bernama rapek sejenis sarung terdiri dari tiga warna yaitu
merah kuning hijau. Di belakang punggung diikat kain lagi yang disebut
10
Untuk perlengkapan leher diberi dua macam kalung yaitu kalung yang
biasa disebut dengan kalong mantan dan kalong malathe atau kalung dari
bunga melati. Pada hiasan kepala di kening diberi hiasan yang disebut
mabar atau bunga mawar, juga terdapat kembang kananga atau bunga
kenanga, rol merah dan sejenis konde yang biasanya disebut dengan
tanduk.
Untuk tata rias wajah pengantin atau make up seperti tata rias
wajah pengantin pada umumnya yang terdiri dari (blush on, eye shadow,
eye liner, lipstik, bedak, foundation, alis, penjepit bulu mata, bedak kuning
sepasang ayam dari kayu yang melambangkan tekad pengantin pria yang
angka nominal uangnya maka semakin tinggi pula status sosial dari pihak
talam atau wadah), sirih dan pinang, kendi, damar kambang (sejenis
dengan mamaca. Isi dari mamaca tersebut berupa hadits-hadits dari Nabi
dan persiapan fisik dari calon pengantin. Pada tahapan mencari jodoh
1. Ngen-angen
Pada proses ini orang tua akan berusaha mencari calon istri untuk
Busadin menjelaskan,
Salamet menambahkan,
Dari sejak zaman dahulu sampai sekarang yang selalu mencari jodoh
untuk anaknya adalah dari pihak pria. Ini adalah adat yang harus
dipegang teguh. (Wawancara pada tanggal 3 September 2012 pukul
09.00 WIB).
2. Arabas Pagar
12
Salamet menjelaskan,
segala macam kue-kue dan makanan khas daerah tersebut yang disebut
dari pihak laki-laki maka pihak wanita segera membalas dengan memberi
atau makanan serta ikan yang dibawa oleh kerabat dekat. Proses ini
mereka bertunangan.
selanjutnya adalah proses persiapan fisik dari calon pengantin, terdiri dari
1. Proses Epengit
13
wanita. Tujuan dari kegiatan ini adalah secara fisik agar selalu kelihatan
Kedua agar tidak terjadi hubungan ilegal dengan pria lain yang
Latipa menjelaskan,
2. Proses Mamapar
karena anggapan orang setempat, gigi yang indah adalah gigi yang rata.
Muamana menjelaskan,
mempelai wanita. Satu hari menjelang hari H ada ritual yang harus
dilaksanakan yaitu seorang penjaga khusus yang dituakan dari pihak pria
dengan berpakaian serba tertutup membawa kendi berisi air dan damar
kambang agar nyala damar kambang tetap menyala baik, karena segala
sesuatu bisa diprediksi dari nyala api damar kambang dan orang orang
kambang.
diletakkan di kamar wanita. Damar kambang dan kendi berisi air berfungsi
acara kabin atau akad nikah. Satu hal yang harus dihindarkan oleh
selalu ada yaitu jajan pasar atau jajan bastaan 7 macam satu jenis jajan.
Ada kembang dhu’ remmek yang terdiri atas kembang cempaka yang
diberi kembang melati dan mawar serta ditaburi kembang babur (daun
kepada Allah, misal dhu guste pangeran (yang artinya ya Allah). Remmek
artinya merasakan badan tidak sehat karena kecapkan atau berarti hancur
mengandung arti pengharapan pada Allah agar keluarga ini tentram damai
penganten pria dengan gagah menaiki kuda hias (jaran serek) busana
kehidupan.
uangnya maka semakin tinggi pula status sosial dari pihak pengantin
acara akhir yaitu pangantan jajar. Jenis barang yang dibawa adalah
atau perekat. Nyeor yang diambil santannya biasaya yang sudah tua,
hidup, cobaan dan tantangan serta memiliki masa depan yang manis
wanita sedang bajik yang teksturnya kasar dilambangkan dengan laki laki,
dan tettel yang hanya berwarna putih melambangkan harta yang bersih
halal. Dudul dan bajik pasangan jajan yang selalu ada, ini dimaksukan
pasangan ini selalu ada bersama, akur, tidak bertengkar, lengket dan
dengan jajan bastaan racek petto’atau terdiri dari tujuh macam kue yang
bentuknya. Bahan dari kue tersebut adalah palotan atau ketan dan tellor
yang harus dijaga agar selamat di dunia dan akhirat. Ketujuh sifat itu
mengganggu, malas. Kue dan lauk yang dibawa menuju rumah mempelai
wanita ini diletakkan dalam satu wadah yang ditempatkan dalam satu
tandhu yang diusung oleh empat orang laki-laki dengan diiringi oleh
alas kasur di ranjang yang disebut sangger. Adapun arti dari tugas itu
adalah:
18
besar sang istri. Gambaran dalam sangger yang terbuat dari bilah-
bilah bambu yang tersusun rapi dalam satu ikatan dan tahan dalam
perempuan tapi dalam arti yang lebih luas lagi yaitu pertautan dua
ikatan kekerabatan
arif, tertib, dan memegang sopan santun serta sabar seperti halnya
rangkaian sangger.
2. Pangantan Arak
bahwa mereka telah menjadi suami istri yang sah. Proses ini telah
a. Barisan pertama, terdiri dari para lelaki yang memegang tombak terdiri
duddu’. Barisan ini terdiri dari kelompok laki-laki atau perempuan yang
kenca’ ini adalah kuda khusus yang terlatih untuk melakukan gerakan-
Kelompok ini bisa terdiri dari 10 baris atau lebih. Dalam setiap baris
ada dua pangantan sonnat yang diiringi satu saronen. Jumlah yang
atau pangantan duddu’ ini bisa juga memakai tandhu, jadi pada
barisan ini menggunakan dua sarana yaitu jaran kenca’ dan tandhu.
c. Barisan ketiga, ratusan famili dari pihak perempuan yang turut serta
menunggang kuda yang ditutup oleh kuade. Kuda yang dinaiki juga
orang laki-laki. Kuda tersebut juga menari sesuai dengan irama yang
mengiringinya.
Proses pangantan arak ini dimulai dari rumah tukang rias dan berakhir di
Saronen (semacam alat musik tiup ) dimainkan oleh tujuh orang dengan
satu penari. Gendhung (semacam alat musik tabuh) dibawa oleh dua
orang dan yang memainkan hanya satu orang. Gempa’’ (semacam alat
tiap pasang ada saronen, gedhung, gempa’ dan hadrah. Kelompok ini
75 orang.
saronen tujuh orang, dua orang pengendali kuda dan sekitar 100 famili
Pada proses yang terakhir ini disebut pangantan jajar. Jajar artinya
serek atau kuda yang dipayungi kuade dan diiringi oleh saronen.
didudukan di atas tala kuningan yang berisi beras serta dilapisi kain
yaitu para sesepuh kerabat dan sanak famili meneteskan air dengan
menggunakan kuntum melati yang direndam dalam air dan sisa air harus
bahtera kehidupan.
sindennya. Pada saat malam telah bertambah larut kedua mempelai siap
bulan, hari, weton dan jam. Hal ini bertujuan agar jika memilih tanggal
beserta artinya
wanita
3. Bulan Rabiul Awal/Molod artinya salah satu ada yang meninggal bisa
Berikut ini jumlah atau nilai dari nama hari dan weton beserta arti dari
1. Minggu 5
2. Senin 4
3. Selasa 3
4. Rabu 7
5. Kamis 8
6. Jumat 6
7. Sabtu 9
8. Manis/Legi 5
9. Pahing 9
10. Pon 7
11. Wage/Baji 4
12. Kliwon/Kalebun 8
Keterangan: misalnya jika menikah pada hari Rabu Manis berarti angka
dari Rabu adalah 7 sedangkan angka dari Manis adalah 5 jika dijumlahkan
adalah 7+5 = 12 dan angka 12 adalah setan. Maka pernikahan pada hari
tersebut tidak boleh terjadi karena takut menjadi seperti setan juga yang
perlu dihindari adalah api kecil dan api besar. Untuk jam juga ada jam-jam
Kesimpulan
Begitu juga kehidupan gotong royong yang masih kental dan rasa
terkandung dalam tradisi tersebut berujung pada nilai moral sosial yang
DAFTAR RUJUKAN
Buku
Pranowo, M Bambang. 1998. Islam Faktual Antara Tradisi dan Relasi Kuasa.
Yogyakarta: Adi Cita Rasa Kuasa.
Daftar Informan