Anda di halaman 1dari 4

Pengertian dan Perbedaan Mitos, Legenda

dan Cerita Rakyat.


Maret 30, 2013 | Lia Nurbaiti

 MITOS

Mitos adalah tradisi lisan yang terbentuk di suatu masyarakat. Mitos memiliki asal kata dari
bahasa Yunani yang artinya sesuatu yang diungkapkan. Secara pengertian mitos adalah cerita
yang bersifat simbolik yang mengisahkan serangkaian cerita nyata atau imajiner. Di dalam mitos
bisa berisi asal usul alam semesta, dewa-dewa, supranatural, pahlawan manusia atau masyarakat
tertentu yang mana memiliki tujuan untuk meneruskan dan menstabilkan kebudayaan,
memberikan petunjuk hidup, melegalisir aktivitas kebudayaan, pemberian makna hidup dan
pemberian model pengetahuan untuk menjelaskan hal-hal yang sulit dijelaskan dengan akal
pikiran.

b. Contoh-contoh Mitos

begitu banyak contoh-contoh mitos yang ada di dindonesia. karena kita tahu sendiri bahwa
memang Mitos sangat berhubungan dengan terjadinya tempat, alam semesta, para dewa, adat
istiadat, dan konsep dongen suci. ini adalah beberapa contoh Mitos yang ada di Indonesia.

1. Cerita terjadinya mado-mado atau marga di Nias (Sumatra Utara)

2. Cerita barong di Bali.

3. Cerita pemindahan Gunung Suci Mahameru di India oleh para dewa ke Gunung Semeru yang
dianggap suci oleh orang Jawa dan Bali.

4. Cerita Nyai Roro Kidul (Ratu Laut Selatan)

5. Cerita Joko Tarub

6. Cerita Dewi Nawangwulan

7. Dan lain sebagainya

 LEGENDA

Legenda adalah cerita prosa rakyat yang dianggap oleh yag empunya cerita sebagai suatu yang
benar-benar terjadi. Oleh karena itu, Legenda seringkali dipandang sebagai sejarah kolektif
(folkstory).
Walaupun demikian, karena tidak tertulis maka kisah tersebut telah mengalami distorsi sehingga
seringkali jauh berbeda dengan kisah aslinya. Oleh karena itu, jika legenda hendak dipergunakan
sebagai bahan untuk merekonstruksi sejarah maka legenda harus bersih dari unsur-unsur yang
mengandung sifat-sifat folklor.

Jan Harold Brunvand menggolongkan legenda menjadi empat kelompok, yaitu legenda
keagamaan (religious legends) legenda alam gaib (supernatural legends), legenda perseorangan
(personal legends), dan legenda setempat (local legends).

a. Legenda Keagamaan

Legenda keagamaan adalah legenda orang-orang yang dianggap suci atau saleh. Karya semacam
itu termasuk folklor karena versi asalnya masih tetap hidup di kalangan masyarakat sebagai
tradisi lisan. Di Jawa hagiografi menceritakan riwayat hidup para wali penyebar Islam pada masa
yang paling awal. Salah satu contohnya adalah legenda Wali Sembilan (Wali Songo) mereka
adalah Mau- lana Malik Ibrahim, Sunan Ampel, Sunan Bonang, Sunan Giri, Sunan Drajat, Sunan
Kalijaga, Sunan Kudus, Sunan Muria, dan Sunan Gunung Jati.

Selain sembilan wali tersebut, di Jawa masih banyak wali-wali lain. Legenda tentang mereka
mudah dikenali sebab makam- makamnya diziarahi pada peringatan kematiannya (haul) yang
disebut keramat atau punden. Para juru kunci itu pada umumnya, dapat menceritakan legenda
orang sucinya. D.A. Rinkes dalam bukunya berjudul De Heiligen van Java (Orang-orang Saleh
dari Jawa) menyebutkan beberapa wali lain di antaranya: Syeh Abdul Muhyi, Syeh Siti Jenar,
Sunan Geseng, Ki Pandan Arang, dan Pangeran Panggung, Syeck Abdul Qodir Jaelani, dan lain-
lain.

b. Legenda Alam Gaib

Legenda semacam ini biasanya berbentuk kisah yang dianggap benar-benar terjadi dan pernah
dialami seseorang. Fungsi legenda semacam ini adalah untuk meneguhkan kebenaran ”takhayul”
atau kepercayaan rakyat. Contoh legenda ini yaitu kepercayan terhadap adanya hantu, gendruwo,
sundel bolong serta nyi blorong.

c. Legenda Perseorangan
Legenda perseorangan merupakan cerita mengenai tokoh-tokoh tertentu yang dianggap benar-
benar terjadi. Di Indonesia legenda semacam ini banyak sekali. Di Jawa Timur yang paling
terkenal prosa rakyat itu sudah diubah sedemikian rupa sehingga sesuai dengan rumus cerita
tokoh-tokoh rakyat tradisional.

adalah legenda tokoh Panji. Panji adalah seorang putra raja Kerajaan Kahuripan di Jawa Timur
yang senantiasa kehilangan istrinya. Akibatnya, banyak muncul cerita Panji yang temanya selalu
perihal istrinya yang menjelma menjadi wanita lain. Cerita Panji yang semula merupakan
kesusasteraan lisan (legenda), namun telah banyak dicatat orang sehingga mempunyai beberapa
versi dalam bentuk tulisan. Beberapa cerita yang tergolong ke dalam cerita panji misalnya
“Ande-Ande Lumut” (dongeng Cinderella ala Jawa), Kethek Ogleng (seorang pangeran disihir
menjadi seekor kera), ”Cerita Sri Tanjung”, ”Jayaprana dan Layongsari”. Suatu jenis legenda
perseorangan mengenai perampok seperti

Robin Hood, yang merampok penguasa korup atau orang kaya untuk didermakan kepada rakyat
miskin. Legenda semacam ini di Jakarta pada ”tempo doeloe” adalah kisah petualangan ”Si
Pitung”.

d. Legenda Setempat

Legenda setempat adalah cerita yang berhubungan dengan suatu tempat, nama tempat dan
bentuk topografi, yaitu bentuk permukaan suatu tempat, berbukit-bukit, berjurang dan
sebagainya. Legenda setempat yang berhubungan dengan nama suatu tempat misalnya, legenda
Kuningan. Kuningan adalah nama suatu kota kecil yang terletak di lereng Gunung Ceremai, di
sebelah selatan kota Cirebon, Jawa Barat. Contoh lain mengenai legenda setempat yang
berhubungan erat dengan nama tempat adalah legenda “Anak-anak Dalem Solo yang
Mengembara Mencari Sumber Bau Harum”. Legenda ini berasal dari Trunyan, Bali. Legenda ini
dapat dimasukkan ke dalam golongan legenda setempat karena menceritakan asal mula nama
beberapa desa di sekitar Danau Batur, seperti Kedisan, Abang Dukuh, dan Trunyan. Selain itu
contoh-contoh lain legenda setempat ini misalnya ”Asal Mula Nama Banyuwangi”, serta legenda
”Roro Jongrang”, ”Tangkuban Perahu”, ”Asal Mula nama Tengger dan Terjadinya Gunung
Batok” serta “asal mula nama kota Bogor”.

 CERITA RAKYAT

Cerita rakyat adalah sebagian kekayaan budaya dan sejarah yang dimiliki Bangsa Indonesia.
Pada umumnya,cerita rakyat mengisahkan tentang suatu kejadian di suatu tempat atau asal
muasal suatu tempat. Tokoh-tokoh yang dimunculkan dalam cerita rakyat umumnya diwujudkan
dalam bentuk binatang, manusia maupun dewa. Fungsi Cerita rakyat selain sebagai hiburan juga
bisa dijadikan suri tauladan terutama yang mengandung pesan-pesan pendidikan moral. Banyak
yang tidak menyadari kalo negeri kita tercinta ini mempunyai banyak Cerita Rakyat Indonesia
yang belum kita dengar, bisa dimaklumi karena cerita rakyat menyebar dari mulut – ke mulut
yang diwariskan secara turun – temurun. Namun sekarang banyak cerita rakyat yang ditulis dan
dipublikasikan sehingga cerita rakyat indonesia bisa dijaga dan tidak sampai hilang dan punah.

Contoh : – Lutung Kasarung

Pada jaman dahulu kala di tatar pasundan ada sebuah kerajaan yang pimpin oleh seorang raja
yang bijaksana, beliau dikenal sebagai Prabu Tapak Agung.

Prabu Tapa Agung mempunyai dua orang putri cantik yaitu Purbararang dan adiknya Purbasari.

Pada saat mendekati akhir hayatnya Prabu Tapak Agung menunjuk Purbasari, putri bungsunya
sebagai pengganti. “Aku sudah terlalu tua, saatnya aku turun tahta,” kata Prabu Tapa.

Purbasari memiliki kakak yang bernama Purbararang. Ia tidak setuju adiknya diangkat
menggantikan Ayah mereka. “Aku putri Sulung, seharusnya ayahanda memilih aku sebagai
penggantinya,” gerutu Purbararang pada tunangannya yang bernama Indrajaya. Kegeramannya
yang sudah memuncak membuatnya mempunyai niat mencelakakan adiknya. Ia menemui
seorang nenek sihir untuk memanterai Purbasari. Nenek sihir itu memanterai Purbasari sehingga
saat itu juga tiba-tiba kulit Purbasari menjadi bertotol-totol hitam. Purbararang jadi punya alasan
untuk mengusir adiknya tersebut. “Orang yang dikutuk seperti dia tidak pantas menjadi seorang
Ratu !” ujar Purbararang.

intinya

Perbedaan antara mitos, legenda dan cerita rakyat yaitu mitos adalah cerita yang belum
jelas terjadinya karena tidak ada bukti otentik yang bisa membuktikan kebenarannya.
Sedangkan Legenda adalah cerita rakyat dimasa lampau yang benar-benar terjadi dan
biasanya memiliki bukti otentik. Dan Cerita Rakyat itu biasanya cerita tentang
kebudayaan asal muasal suatu tempat atau kejadian .

Anda mungkin juga menyukai