Anda di halaman 1dari 19

KARYA TULIS

KESENIAN TARI BARONG DAN SEJARAH MAKAM SITI KHODIJAH DI BALI


Disusun untuk Melengkapi NilaiMata PelajaranBahasa Indonesia

Disusunoleh:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Abdul Munif
AdiSantoso
DitaAyuApriliani
MahbubMaulana M.I
Nita Puspita Sari.
Novitasari.
OktaViani.

(01)
(04)
(10)
(16)
(17)
(18)
(19)

8. Setiyawati.
9. SitiNurAisah.
10. SitiNurwulanAgustiyani
11. SuciNurkhasanah.
12. Tis Ana Khoiriyah.
13. WindirinaFirdaus.
14.
15.
16.

(22)
(23)
(24)
(25)
(26)
(27)

17.

SMA MIFTAHUL HUDA PURWODADI TAHUN 2016KARYA


TULIS

18. KESENIAN TARI BARONG DAN SEJARAH MAKAM SITI KHODIJAH DI


BALI
19. Disusun untuk Melengkapi Nilai Mata PelajaranBahasa Indonesia
20.

21.
22.
23.
24.
25.
26. 1.Abdul Munif
(01)
27. 2.AdiSantoso

(04)

28. 3.DitaAyuApriliani

(10)

29. 4.MahbubMaulana M.I


(16)

Disusunoleh:
32. 7.OktaViani.

(19)

33. 8.Setiyawati.

(22)

34. 9.SitiNurAisah.
(23)
35. 10.SitiNurwulanAgustiyani

(24)

36. 11.SuciNurkhasanah.

(25)

30. 5.Nita Puspita Sari.

(17)

37. 12.Tis Ana Khoiriyah.

(26)

31. 6.Novitasari.

(18)

38. 13.WindirinaFirdaus.

(27)

42.

39.
40.
41.
SMA MIFTAHUL HUDA PURWODADI TAHUN 2016
43.

44.
45.

PENGESAHAN

46. KaryaTulis yang telah kami susundenganjudul KesenianTari Barong Dan


SejarahMakamSitiKhodijah Di Bali telahdisetujuidandisahkanpada :
47.
48.
49. Hari:
50. Tanggal

51.
52.
53.
54.
55.
56.
57.
58.
59.
60.
61. Mengetahui
62.

KepalaSMA MIFTAHUL HUDA

63. Pembimbing l

Pembimbingll

64.
65.
66.
67. EniKusriniS.Pd

Siti Ana Roifah.S.Pd.I


MUHAMAD SUJUD S.Pd
68.
69.
70.
71.
72.
73.
74.
75.

NIP

76.
II
77.
78.
79.

MOTTO

1.Dimanaadakemauaanpasti di situ adajalan.


80. 2.Lebihbaikmencobadaripadatidaksamasekali.
81. 3.Orangpandaiselalumenggunakanlogikadanpikiran.
82. 4.Ilmutanpabudiibaratjiwa yang rapuh.
83. 5.Sahabatdan orang tuaadalahpatner yang
selalusetiamendukunguntukselalumemotivasi.
84. 6.Kesopanandankedisiplinanadalahkunci yang baikbagiproduktifitaskerja.
85.
86.
87.
88.
89.
90.
91.
92.
93.
94.
95.
96.
97.
98.
99.
100.
101.
102.

103.
104.
105.
III
106.
107.

PERSEMBAHAN

1.Kepada ALLAH SWT.

108.
2.BapakMuhamadSujud. S.Pd, selakukepalasekolah SMAMiftahul Huda
Purwodadi yang telahmengijinkanmurid-murid SMA Miftahul Huda
untukmelaksanakan Study Tour Di Bali.
109.
3.IbuEniKusrini.S.Pdselaku guru bahasa Indonesia danIbuSiti Ana
Roifah.S.Pd.Iselakuwalikelas XII IPA 1 besertapembimbingdalam study tour yang
selalumemberipengarahandanmotivasikepadapenulisuntukmenyusunkaryatulisini.
110.
4.BapakIbu Guru SMA Miftahul Huda Purwodadi yang
ikutsertamendampingidanmembantudalampelaksanaan Study Tour Ke Bali.
111.

5.BapakdanIbu yang telahmendoakanpenulis di setiapkegiatan.

112.

6.Sertateman-teman yang telahmendukungpenulisdalamsegalahal.

113.
114.
115.
116.
117.
118.
119.
120.
121.
122.
123.
124.
125.
126.

127.
128.
129.
130.
131.
IV
132.

KATA PENGANTAR

133.
134. PujiSyukurkitaucapkankehadiratTuhan Yang MahaEsa,
Karenadenganrahmatdankarunia-Nya kami
dapatmenyusunkaryatulisinitanpasuatuhalanganapapun.
135.
Banyakpihak yang
telahmembantumenyelesaikansecaralangsungdantidaklangsungdalampenyelesaianKary
aTulisinimakadariitumenyampaikanbanyakterimakasihkepadasemuanya yang
telahmembantumenyelesaikankaryatulisini.
136. Kami sebagaipenyusuningin megucapkanterimakasihkepadaseluruhpihak yang
membantudalampenyelesaiankaryatulisini. Kami
menyadaribahwadalampenyusunankaryatulisinimasihbanyakkekurangandanmasihjauhd
arisempurna ,olehkarenaitu kami mengharapkritikdansarannya yang
bermanfaatbagikami.Semogakaryatulisinidapatbermanfaatbagikitasemua.Amin
YaRobbal Alamin.
137.
138. Purwodadi, November
2016
139.
140.
141.
142.
143.
144.
Penulis
145.
146.
147.
148.
149.
150.
151.
152.
153.
154.
155.
156.
157.

158.
159.
160.
161.
162.
163.
164.
165.
166.
167.
168.
V
170.

169.
DAFTAR ISI
171.

172.
HALAMAN
JUDUL..I
173.
HALAMAN
PENGESAHAN.......................................................................................II
HALAMANMOTTO........................III
174.
HALAMAN
PERSEMBAHAN....IV
175.
KATA
PENGANTAR...V
DAFTARISI..........................................VI
BAB l PENDAHULUAN
A. LatarBelakangMasalah.
B. AlasanPemilihanJudul.
C. PembatasanMasalah.
D. PerumusanMasalah.
E. TujuanPenelitian.
F. SistematikaPenulisan.
176.
BAB ll METODE PENELITIAN
A. BentukPenelitian.
B. ObjekPenelitian.
C. MetodePenelitian.
D. TeknikPengumpulan Data.
177.
BAB lllPEMBAHASAN
A. KESENIAAN TARI BARONG.
178.
a.Asal usul
179.
b.Sejarah
B. SEJARAH MAKAM SITI KHODIJAH.
180.
a.Asal usul
181.
b.Sejarah
182.
BAB IV PENUTUP

183.
A.Kesimpulan
B.Saran

184.
185.
186.
187.
188.
189.
190.
191.
192.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

193.
V
194.
BAB 1
PENDAHULUAN
195.
A.LatarBelakang

C.

D.

E.
F.

Tari barong adalahpertunjukanseni paling popular danbanyakdiminatiwisatawan di bali,


sepertitarikecakuluwatu. Belumlengkapliburankebali,
sebelummenontonpertunjukanseniberkualitasinidanbelumlengkaplagibagiumatislamseb
elumziarahkemakamSitiKhodijahdanmengetahuisejarahnya.
196.
B.ALASAN MEMILIH JUDUL
197.
Alasan kami memilihjudul KesenianTari Barong Dan
SejarahMakamSitiKhodijah Di Bali
adalahkarenamenarikdaninginmengetahiutentangkeseniantari barong di
balidansejarahnyamakamSitiKhodijah.
PEMBATASAN MASALAH
198.
Padapenulisanlaporan trip observasiini,
penulishanyamembatasipadamasalahtentangkeseniantari barong
dansejarahmakamSitiKhodijah di bali.
PERUMUSAN MASALAH
199.
Berdasarkanpembatasanmasalahdiatas,
makadapatdirumuskansuatupermasalahanyaitu Bagaimanakeseniantari barong
dansejarahmakamSitiKhodijah di bali?
TUJUAN PENELITIAN
1. Untukmenambahwawasandanpengetahuanpenulisataupembaca.
2. Sebagaibentuktertulislaporanperjalananobservasi.
SISTEMATIKA PENULISAN
200.
Karyatulisiniterdiriatas 4 bab, padabab 1
akandiuraikantentanglatarbelakangmasalah, alasanmemilihjudul, pembatasanmasalah,
perumusanmasalah, tujuanpenelitiandansistematikapenelitian. Bab 2

akandiuraikantentangbentukpenelitian, objekpenelitian,
metodepenelitiandanteknikpengumpulan data. Dan padabab 3
akandiuraikantentangpembahasan, yaituterdiriatas 2 poin: Yang
pertamaPemilihanwajibyaitutari barong di bali. Yang
keduapemilihansunnahyaitusejarahmakamSitiKhodijah di bali. Dan bab4
akandiuraikantentangkesimpulandan saran.
201.
202.
203.
204.
205.
206.
207.
208.
209.
210.
211.
212.
213.
214.
215.
216.
BAB II
217.
218.
METODOLOGI
219. A.BENTUK PENELITIAN
220.
Kami survey secara langsung dengan cara mengamati dan meneliti.
221.
222. B.OBJEK PENELITIAN
223.
Objekpenelitianadalahsifatkeadaandarisuatubenda, orang, atau yang
menjadipusatperhatiandansasaranpenelitian.Sifatkeadaandimaksudbisaberupasifat,
kuantitas, dankualitas yang bisaberupaperilaku, kegiatan, pendapat, pandanganpenilaian,
sikap pro-kontra, simpati-antipati,keadaanbatin, danbisajugaberupa proses.
224.
225. C.METODE PENELITIAN
226. PendekatandanJenisPenelitianSetiapkaryailmiah yang
dibuatdisesuaikandenganmetodologipenelitian. Dan
seorangpenelitiharusmemahamimetodologipenelitian yang
merupakanseperangkatpengetahuantentanglangkah-langkah (cara)
sistematisdanlogistentangpencarian data yang berkenaandenganmasalah-masalahtertentu.
227.
228. D.MANFAAT PENELITIAN
229.
Dengan menulis kita dapat lebih mengenali kemampuan dan potensi diri kita.
Kita mengetahui sampai dimana tingkat pengetahuan kita tentang judul tertentu. Untuk

mengembangkan judul itu terpaksa kita harus berpikir, menggali pengetahuan dan
pengalaman yang terkadang tersimpan di alam bawah sadar.
230.
Melalui kegitan menulis kita mengembangkan barbagai gagasan. Kita harus
berpikir ilmiah, menghubung-hubungkan dan membangkitkan fakta-fakta yang
mungkin tidak pernah kita lakukan jika kita tidak menulis.
231.
Kegitan menulis memaksa kita lebih banyak menyerapa, mencari, dan
mengusai informasi sehubungan dengan judul yang kita tulis. Dengan demikian kegitan
menulis memperluas wawasan baik secara teoritis maupun fakta-fakta yang
berhubungan.
232.
Menulis berarti mengorganisasikan gagasan secara sistematis dan
mengungkapkannya secara tersurat. Dengan demikian kita dapat menjelaskan
permasalahan yang semula mungkin masih samar bagi kita sendiri.
233.
Melalui tulisan kita dapat meninjau dan menilai gagasan kita sendiri secara
lebih objektif.
234.
Dengan menuliskan gagasan di atas kertas kita akan lebih mudah
memecahkan permasalahan, yakni dengan menganalisisnya secara tersurat, dalam
konteks yang lebih konkret.
235.
Tugas menulis mengenai suatu judul mendorong kita belajar secara aktif. Kita
harus menjadi penemu sekaligus pemecah masalah, bukan sekedar menjadi penyadap
informasi dari orang lain
236.
237.
238.
239.
240.

BAB III

PEMBAHASAN

241.
A. Kesenian Tari Barong
a. Asal Mula Tari Barong
242.
243.
244.
.Asal Usul Tari Barong
Kata barong dipercaya muncul dari kata bahrwang yang secara bebas dapat diartikan
sebagai beruang. Beruang ini dipercaya sebagai sebuah kekuatan mistis, hewan mitos
yang memiliki kekuatan gaib tinggi sehingga dipuja sebagai pelindung. Beberapa sumber
mengatakan bahwa sejarah tari Barong Bali merupakan saduran dari cerita masyarakat
Tiongkok yaitu Barongsai, sementara beberapa orang lainnya menganggap ada perbedaan
yang sangat jelas antara Barongsai dan Barong dimana menurut mereka tarian Barong
memiliki nilai cerita yang baik serta tidak jarang diselingi oleh humor yang segar
sehingga dapat menjaga penonton agar tidak bosan. Tarian Barong ini menceritakan
tentang kisah yang paling sering diceritakan dalam cerita rakyat manapun yaitu tentang

pertempuran antara pihak baik melawan pihak jahat. Sepanjang sejarah tari Barong Bali,
pihak yang baik selalu digambarkan dengan sosok Barong, makhluk buas berkaki empat
yang di dalamnya dikendalikan oleh dua orang penari. Pihak jahat juga selalu
digambarkan dengan sama, yaitu Rangda, sebuah sosok mirip wanita menyeramkan yang
memiliki dua buah taring besar di mulutnya.
245.
Ada pandangan yang berbeda tentang sejarah tari Barong Baliini, dimana salah satu
pandangan menyatakan bahwa tari Barong merupakan sebuah seni yang sudah sejak lama
ada di Indonesia, sebuah kesenian bawaan dari masyarakat Austronesia. Pandangan ini
juga memberitakan bahwa kisah yang dimainkan dalam tari Barong merupakan kisah
tentang Bhatara Pancering Jagat dan istrinya yang bernama Ratu Ayu Pingit Dalem
Dasar. Pandangan lainnya tentang Barong muncul dari itihasa Bali dimana tari Barong
muncul dari cerita suci dan bukan dongeng. Dipercaya kisah tentang Barong dan Rangda
ini berkaitan dengan cerita ketika Siwa mencari Dewi Uma.
246.
Kali pertama dalam sejarahnya tari Barong Bali dijadikan pertunjukkan adalah pada
abad ke-19 dimana pada saat itu Raja Kelungkung yang memiliki nama atau julukan Ida I
Dewi Agung Sakti meminta diadakannya pertunjukkan yang bentuknya adalah wayang
orang dengan total penari sekitar 36 orang dimana sebagian dari penari tadi harus
berperan sebagai pasukan dari seekor raja kera dan sebagian lagi berperan sebagai
pasukan rahwana. Para penari ini kemudian diharuskan mengenakan topeng dan busana
yang terbuat dari serat yang bernama braksok. Saking populernya, pertunjukkan tersebut
kemudian diberi nama Barong Kadingkling atau Barong Blasblasan yang jika berkunjung
ke suatu desa, diyakini pohon kelapa yang ada di desa tersebut menjadi amat sangat
subur.
247.
Jenis-Jenis Barong dan Rangda Dalam Tari Barong Bali
Dalam pengaplikasian dan perkembangan tari Barong Bali, ada beberapa jenis topeng
yang dikenakan oleh penari utama. Yang paling sering dipentaskan adalah Barong Ket,
sebuah tarian yang wujudnya nampak seperti perpaduan antara singa, macan, dan sapi.
Badan dari Barong ini memiliki hiasan ukir yang terbuat dari kulit dan ditempeli cermin
sehingga nampak berkilau. Bulu-bulu yang ada di badan Barong Keket ini juga terbuat
dari perasok, serat dari daun yang mirip dengan pandan, ijuk, bahkan tak jarang terbuat
dari bulu milik burung gagak.
248.
Barong berwujud hewan kedua, dalam sejarahnya dikenal dengan nama Barong
Bangkal yang terkadang disebut juga Barong Celeng. Sesuai namanya, Barong ini
memiliki bentuk yang menyerupai seekor bangkal atau bangkung, seekor babi besar yang
umurnya sudah tua. Barong jenis ini biasa dipentaskan pada hari-hari keramat dengan
cara dibawa berkeliling desa.
249.
Jenis Barong hewan yang terakhir ialah Barong Macan yang sesuai namanya,
berwujud macan. Salah satu jenis Barong yang terkenal baik oleh kalangan masyarakat

Bali maupun masyarakat luar Bali. Biasa dipentaskan dengan cara diarak mengelilingi
desa dan dilengkapi macam-macam peralatan drama seperti gamelan dan lainnya.
250.
Jenis barong yang lain ialah Barong Landung yang tidak lagi berbentuk hewan dan
lebih mirip seperti Ondel-ondel Jakarta. Cerita yang meliputi Barong Landung ialah
Barong ini merupakan penggambaran dari Raja Kerajaan Bali yang bernama Jaya Pangus
dimana ia mempersunting seorang putri Tiongkok bernama Kang Cing Wei. Cerita dalam
pementasan Barong Landung berpusat pada bagaimana pernikahan antara kedua manusia
tadi tidak direstui oleh para dewa karena Jaya Pangus dinilai telah melanggar adat dan
ketika tidak dapat memiliki keturunan ia pergi menemui Dewi Danu dan dijadikan
properti milik Dewi tersebut sehingga terjadi pertikaian antara istrinya dengan sang
Dewi.
251.
Selain Barong, pihak lain dalam kisah Barong adalah Rangda yang digambarkan
sebagai ratu dari para leak yang ada. Rangda digambarkan sering menculik dan
memangsa anak-anak kecil dan memimpin sepasukan penyihir jahat untuk membasmi
Barong. Layaknya Barong, ada beberapa jenis Rangda yang ada dan yang pertama adalah
Rangda Nyinga yang berbentuk seperti singa dan mulutnya sedikit menonjol untuk
menggambarkan bahwa Rangda tersebut memiliki sifat buas seperti singa. Jenis kedua
ialah Rangda Nyeleme yang wajahnya mirip dengan manusia demi menandakan bahwa
Rangda tersebut berwibawa. Jenis Rangda terakhir ialah Rangda Raksasa yang
merupakan gambaran Rangda pada umumnya. Jenis-jenis Rangda ini menambah variasi
dalam penceritaan sejarah tari Barong Bali
252.
b. Sejarah Tari Barong
253.
Tari Barong Bali merupakansatudaribegitubanyakbentukseni yang ada di Bali.
Tarian Barong ialahsebuahtaritradisional yang
biasaditandaidenganadanyatopenghewanberkakiempat yang
besardankostumnyadikenakanolehsatuhinggadua orang.
Tarianinimerupakanpeninggalankebudayaanpra-Hindu danberceritatentanghal paling
klise, yaitupertentanganantarakebaikandankejahatan. Meskipunbiasanya Barong
digambarkansebagaiseekormacanatausinga, banyakjugajenis-jenis Barong lainnyaseperti
Barong Keket, Babi, danLandung. Keketsendiriadalahlembu yang olehmasyarakat Bali
dikenalsebagai Raja HutandengannamaBanaspati Raja.
254.
255.

256.
257. B.SEJARAH MAKAM SITI KHODIJAH
258.
a. Asal usul
259.
260.
Cerita awal sang Raden Ayu Pemecutan, seperti cerita legenda putri-putri keraton di
seluruh nusantara. Sang putri terkenal cantik dan disayang hingga menjadi kembang
kerajaan. Tak sedikit para pembesar kerajaan di Bali yang ingin meminang sang putri.
Namun musibah datang, sang putri mengidap penyakit kuning. Raja Pemecutan berusaha
untuk menyembuhkan sang anak kesayangan, namun tak berhasil menyembuhkan sang
putri. Hingga Raja Pemecutan membuat sebuah sayembara yang bisa menyembuhkan
penyakit sang putri, jika perempuan akan diangkat jadi anak raja dan jika laki-laki akan
di kawinkan dengan Raden Ayu Pemecutan.
261.
Kabar tentang sayembara ini terdengar oleh seorang ulama di Yogyakarta dan
mempunyai seorang anak didik yang jadi raja di Madura yaitu Cakraningrat IV. Ulama
yang dalam buku Sejarah keramat Raden Ayu Pemecutan disebut Syech ini memanggil
Cakraningrat IV ke Yogyakarta untuk mengikuti sayembara tersebut. Raja Madura ini
berangkat ke Bali, hasilnya dapat ditebak Raden Ayu Pemecutan dapat disembuhkan oleh
Cakraningrat IV. Siapa sih sebenarnya Cakraningrat IV ? Pangeran dari Madura ini
bernama asli Susroadiningrat, dia mendapatkan tahta kerajaan dari
kakaknya Cakraningrat III. Cakraningrat IV adalah seorang pemimpin Madura Barat
(bertahta 1718-1746). Seperti pendahulunya, dia menolak kekuasaan raja Mataram. Dia
lebih ingin berada di bawah pelindungan VOC, sesuatu yang ditolak VOC. Di samping
itu, Cakraningrat secara pribadi membenci Amangkurat IV, raja Mataram (bertahta 17191726), dan menolak untuk sowan ke kraton Kartasura. Dia juga takut akan diracuni bila
ke kraton. Tahun 1726 Amangkurat meninggal, digantikan puteranya yang mengambil
gelar Pakubuwana II, yang berumur 16 tahun (bertahta 1726-1749). Hubungan antara
Mataram dan Cakraningrat membaik, dan Cakraningrat menikahi salah satu adik
Pakubuwana. Hubungan antara Cakraningrat dan ibu mertuanya, Ratu Amangkurat,
menjadi akrab.Di akhir tahun 1730-an, kekuasaan Cakraningrat di Jawa Timur meningkat
dan mengancam kedudukan orang Bali di daerah Blambangan.
262.
Jika benar berita sayembara itu didapat dari Yogyakarta, maka peristiwa sayembara
terjadi setelah Amangkurat meninggal (1726), karena sebelum tahun itu Cakraningrat IV
tidak pernah datang ke Yogyakarta. Setelah sang putri sembuh, lalu Raden Ayu
Pemecutan dan Cakraningrat IV dikawinkan. Tentunya dalam perkawinan muslim,
keuanya harus beragama Islam, Raden Ayu Pemecutan pun jadi mualaf dan bergelar
Raden Ayu Siti Khotijah. Sang putri lalu di boyong ke Madura oleh Cakraningrat IV.
263.
Suatu ketika Raden Ayu pulang ke Bali beserta 40 orang pegiring dan pengawal.
Cakraningrat IV memberikan bekal berupa guci, keris dan sebuah pusaka berbentuk
tusuk konde yang diselipkan di rambut sang putri. Sesampainya di kerajaan Pamecutan,
Siti Khotijah disambut dengan riang gembira. Namun, kala itu tidak ada yang mengetahui
bahwa sang putri telah memeluk agama Islam. Suatu hari ketika ada suatu upacara

Meligia atau Nyekah yaitu upacara Atma Wedana yang dilanjutkan dengan Ngelingihan
(Menyetanakan) Betara Hyang di Pemerajan (tempat suci keluarga) Puri Pemecutan,
Raden Ayu Pemecutan berkunjung ke Puri tempat kelahirannya. Pada suatu hari saat
sandikala (menjelang petang) di Puri, Raden Ayu Pemecutan alias Raden Ayu Siti Kotijah
menjalankan persembahyangan (ibadah sholat maghrib) di Merajan Puri dengan
menggunakan Mukena (Krudung). Ketika itu salah seorang Patih di Puri melihat hal
tersebut. Para patih dan pengawal kerajaan tidak menyadari bahwa Puri telah memeluk
islam dan sedang melakukan ibadah sholat. Menurut kepercayaan di Bali, bila seseorang
mengenakan pakaian atau jubah serba putih, itu adalah pertanda sedang melepas atau
melakukan ritual ilmua hitam (Leak). Hal tersebut dianggap aneh dan dikatakan sebagai
penganut aliran ilmu hitam.
264.
Akibat ketidaktahuan pengawal istana, keanehan yang disaksikan di halaman
istana membuat pengawal dan patih kerajaan menjadi geram dan melaporakan hal
tersebut kepada Raja. Mendengar laporan Ki Patih tersebut, Sang Raja menjadi murka. Ki
Patih diperintahkan kemudian untuk membunuh Raden Ayu Siti Khotijah. Raden Ayu Siti
Khotijah dibawa ke kuburan areal pemakaman yang luasnya 9 Ha. Sesampai di depan
Pura Kepuh Kembar, Raden Ayu berkata kepada patih dan pengiringnya aku sudah
punya firasat sebelumnya mengenai hal ini. Karena ini adalah perintah raja, maka
laksanakanlah. Dan perlu kau ketahui bahwa aku ketika itu sedang sholat atau
sembahyang menurut kepercayaan Islam, tidak ada maksud jahat apalagi ngeleak.
Demikian kata Siti Khotijah.
265.
Raden Ayu berpesan kepada Sang patih jangan aku dibunuh dengan menggunakan
senjata tajam, karena senjata tajam tak akan membunuhku. Bunuhlah aku dengan
menggunakan tusuk konde yang diikat dengan daun sirih serta dililitkan dengan benang
tiga warna, merah, putih dan hitam (Tri Datu), tusukkan ke dadaku. Apabila aku sudah
mati, maka dari badanku akan keluar asap. Apabila asap tersebut berbau busuk, maka
tanamlah aku. Tetapi apabila mengeluarkan bau yang harum, maka buatkanlah aku
tempat suci yang disebut kramat.
266.
Setelah meninggalnya Raden Ayu, bahwa memang betul dari badanya keluar asap
dan ternyata bau yang keluar sangatlah harum. Peristiwa itu sangat mengejutkan para
patih dan pengawal. Perasaan dari para patih dan pengiringnya menjadi tak menentu, ada
yang menangis. Sang raja menjadi sangat menyesal dengan keputusan belia . Jenasah
Raden Ayu dimakamkan di tempat tersebut serta dibuatkan tempat suci yang disebut
kramat, sesuai dengan permintaan beliau menjelang dibunuh. Untuk merawat makam
kramat tersebut, ditunjuklah Gede Sedahan Gelogor yang saat itu menjadi kepala urusan
istana di Puri Pemecutan.
267.
Demikian kisah sang putri yang saya kutip dari beberapa sumber, ada beberapa
simpulan dari cerita diatas: Bali, sangat mempertahankan agama, budaya dan tradisinya.
Hingga Proses Islamisasi sepertinya tak pernah sampai kesana, kuat dugaan saya

keikutan Cakraningrat IV dalam sayembara merupakan salah satu usaha Islamisasi. Sikap
teguh untuk tidak akan meninggalkan Hindu ini juga terus dipegang raja-raja Bali
sesudahnya termasuk ketika Bali pecah menjadi kerajaan-kerajaan kecil. Meski begitu,
bukan berarti Bali tertutup dari pengaruh budaya luar. Bali sangat terbuka terhadap
datangnya saudagar-saudagar muslim dan mereka disebut sebagai nyama selam (saudara
dari umat Islam). Oleh raja-raja Bali pada sekitar abad ke-18-19, kelompok-kelompok
muslim ini diberikan untuk menempati lahan-lahan kosong. Ini merupakan kompensasi
dari bantuan yang diberikan kelompok-kelompok muslim itu dalam upaya
mempertahankan kekuasaan para raja-raja itu. Karena itulah, banyak ditemukan
perkampungan-perkampungan khusus muslim di Bali. Misalnya, perkampungan Islam di
Desa Pegayaman, Buleleng, Kampung Bugis di Serangan, Kampung Gelgel di
Klungkung, Kampung Kusamba di Klungkung dan masih banyak lagi yang lain. Jika
ditelusuri, leluhur kampung-kampung muslim itu pasti memiliki hubungan mesra dengan
raja-raja yang pernah mengayominya.
268.
b.Sejarah
269.
Masuknya Islam di Pulau Bali salah satunya berawal dari wilayah Pamecutan. Bukti
sejarah mengenai masuknya Islam dari daerah Pamecutan adalah adaya makam Raden
Ayu Siti Khotijah dikeramat agung Pamecutan yang termasuk pada tujuan ziarah Islam di
Bali, Wali Pitu.
270.
271.
Sejarah mengenai kesyahidan Raden Ayu Siti Khotijah berkaitan dengan Islamnya
Beliau yang diperkenalkan oleh suaminya Pangeran Cakraningrat IV dari Bangkalan,
Madura (1718-1753). Raden Ayu Siti Khotijah adalah putri raja di Puri Pemecutan yang
bergelar I Gusti Ngurah Gede Pemecutan yang namanya dahulu adalah Gusti Ayu Made
Rai.
Kecantikan sang Putri membuat ia menjadi kembang kerajaan sehingga tak sedikit para
mahapatih Dan putra mahkota Raja-raja di Bali terkesima dan hendak melamarnya.
Disaat semuanya nampak indah, Raden Ayu Siti Khotijah ditimpa penyakit keras dan
menahun yakni sakit kuning.
272.
273.
274.
Ayah Raden Ayu Siti Khotijah, Raja I Gusti Ngurah Gede Pemecutan berusaha mencari
Balian (dukun dalam bahasa Bali) untuk menyembuhkan penyakit kuning tersebut,
namun tidak kunjung sembuh pula. Sehingga pada suatu saat Sang raja mengadakan tapa
semadi (menyatukan bayu, sabda dan idep) memohon kehadapan Hyang Kuasa, di tempat
suci istana yang disebut Pemerajan.
Dari sana beliau mendapatkan pewisik bahwa Sang Raja hendaknya mengadakan Sabda
Pandita Ratu atau sayembara kepada rakyat Badung dan juga seluruh Bali maupun
kerajaan diluar Bali.
275.

276.
Dua isi sabda sang raja adalah barang siapa yang bisa menyembuhkan penyakit
anak saya, kalau perempuan akan diangkat menjadi anak angkat raja. Kalau laki-laki,
kalau memang jodohnya akan dinikahkan dengan putri raja.
277.
278.
Sabda Pandita Ratu dari Ayah Raden Ayu Siti Khotijah, Raja I Gusti Ngurah Gede
Pemecutan kemudian menyebar ke seluruh jagat dan sampai ke daerah Jawa, yang
didengar oleh seorang syeh (guru sepiritual ) dari Yogyakarta. Syeh ini mempunyai
seorang murid kesayangan yang bernama Pangeran Cakraningrat IV dari Bangkalan
Madura.
Pangeran kemudian dipanggil oleh gurunya, agar mengikuti sayembara tersebut ke puri
Pemecutan Bali. Maka berangkatlah Pangeran Cakraningrat IV ke Bali diiringi oleh
empat puluh orang pengikutnya
279.
280.
Dalam sayembara ini banyak Panggeran atau Putra Raja yang ambil bagian dalam
sayembara penyembuhan penyakit Raden Ayu. Putra-putra raja tersebut ada dari tanah
jawa seperti Metaum Pura, Gegelang, ada dari Tanah Raja Banten dan tidak ketinggalan
Putra-putra Raja dari Tanah Bali.
281.
282.
283.
Salah Satu Tujuan Wisata Ziarah Wali Pitu di Denpasar
284.
285.
Pangeran Cakraningrat IV berkat perintah dari gurunyapun mengikuti sayembara
tersebut. Setelah Pangeran melakukan sembah sujud kehadapan Raja Pemecutan dan
mohon diijinkan ikut sayembara. Raja Pemecutan sangat senang dan gembira menerima
kedatangan Pangeran Cakraningrat dan mengijinkan mengikuti sayembara. Sang
Pangeran minta supaya Raden Ayu ditempatkan di sebuah balai pesamuan Agung atau
tempat paruman para Pembesar Kerajaan.
Pangeran Cakraningrat mulai melakukan pengobatan dengan merapal mantra-mantra
suci, telapak tangannya memancarkan cahaya putih kemudian berbentuk bulatan cahaya
yang diarahkan langsung ke tubuh Raden Ayu. Sakit tuan putri dapat disembuhkan secara
total oleh Pangeran Cakraningrat.
286.
287.
Sesuai dengan janji sang raja, maka Gusti Ayu Made Rai dinikahkan dengan Pangeran
Cakraningrat, ikut ke Bangkalan Madura. Gusti Made Rai pun kemudian mengikuti
kepercayaan Sang Pangeran yaitu Islam. Beliaupun berganti nama menjadi Raden Ayu
Pemecutan alias Raden Ayu Siti Khotijah.
288.
289.
Demikianlah kisah bagaimana seorang Gusti Ayu Made Rai dapat memeluk agama
Islam dan berubah nama menjadi Raden Ayu Siti Khotijah. Kisah selanjutnya adalah
bagaimana Raden Ayu Siti Khotijah meninggal syahid. Kemudian makamnya menjadi
keramat dan ramai dikunjungi masyarakat seluruh dunia.
290.
291.

292.
293.

BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
294.

Tari Barong merupakan tarian khas daerah Bali yang sudah ada sejak dulu. Tarian

ini menggambarkan pertarungan antara kebajikan (dharma) dan kebatilan (adharma). Wujud
kebajikan dilakonkan oleh Barong, yaitu penari dengan kostum binatang berkaki empat,
sementara wujud kebatilan dimainkan oleh Rangda, yaitu sosok yang menyeramkan dengan
dua taring runcing di mulutnya.
295.

Barong di Bali tidak hanya diwujudkan dalam binatang berkaki empat akan tetapi

ada pula yang berkaki dua

297.

300.
301.

302.

296.
TARU RAMBUT diatas makam Siti Khotijah. Sehari setelah pemakaman,
tumbuh sebuah pohon tepat di tengah-tengah kuburan Raden Ayu. Oleh juru kunci, pohon
setinggi 50 cm itu dicabutnya. Malamnya tumbuh lagi dan besoknya dicabut lagi. Begitu
seterusnya sampai terulang tiga kali. Juru kunci lantas bersemedi atau tirakat di depan makam
Raden Ayu dan mendapatkan bisikan ghaib agar pohon tersebut dipelihara dan terus dibiarkan
hidup, karena pohon itu diyakini tumbuh dari rambut Raden Ayu, sehingga sampai saat ini pohon
tersebut terkenal dengan sebutan Pohon Rambut, bahasa Balinya Taru Rambut.
B.SARAN
298.
Setelah pembuatan karya tulis yang berjudul Kesenian Tari Barong Dan Sejarah
Makam Siti Khodijah Di Bali maka penulis akan memberikan saran sebagai berikut:
299.
1.
Sebagai generasi muda marilah kita ikut melestarikan tari-tari yang ada di Nusantara dan
berziarah dimakam-makam para penegak islam.
2.
Pemerintah bisa ikut serta mendukung acara-acara yang diselenggarakan di daerah yang
menampilkan kesenian tradisional dan makam yang berada didaerah yang belum dikenal oleh
masyarakat sebaiknya dikenalkan pada khalayak ramai atau publik supaya mereka mau
menziarah pada makam yang dikunjungi.
3.
Di sekolah sekolah sebaiknya diajarka tari-tari daerah,supaya kita semua bisa tau
keberagaman kesenian tari di Indonesia dan para penziarah sebaiknya mengirimkan doa.
303.
Demikian kesimpulan dan saran-saran yang dapat disampaikan penulis sebagai
penutup karya tulis ini.Semoga bermanfaat bagi para pembacanya.
304.
305.
306.
307.
308.
309.
310.
311.
312.
313. DAFTAR PUSTAKA

314.
315.
316.
317.
318.

https://yunizar.com/.../kisah-perjalanan-makam-raden-ayu-pemecut
www.portalsejarah.com/sejarah-tari-barong-bali.html
https://mbokr02.wordpress.com/2013/07/11/asal-mula-tari-barong/
https://wisatabali2010.wordpress.com/tari-barong/

319.
320.
321.

LAMPIRAN

322.
Demikian hasil karya tulis yang kami persembahkan.
Bila ada kesalahan penulisan yang sekiranya kami sengaja maupun tidak,kami mohon
maaf
Sudi kiranya para pembaca bisa memberikan kritikan atau tanggapan mengenai penulisan
karya ilmiah ini.
323.

Anda mungkin juga menyukai