Anda di halaman 1dari 14

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah Swt. karena berkat taufik dan hidayahnya lah makalah
ini dapat diselesaikan dengan baik dan tepat waktu. Makalah yang berjudul "Laporan Kunjungan
Ke Graha Teknologi dan Museum Sriwijaya SMB II" ini bertujuan untuk menambah wawasan
semua orang.

Terimakasih kami ucapkan kepada guru pembimbing kami bu Sri Mardalena S.Pd.dan bu
Elsi Agustia,S.Pd beserta seluruh pihak yang telah membantu agar terselesai nya makalah ini.
tugas ini di buat semata-mata memenuhi indikator pelajaran ( Bahasa Infonesia dan Sejarah )
serta menambah ilmu pengetahuan dan wawasan, kami sangat menyadari dalam pembuatan
makalah ini masih terdapat banyak sekali kesalahan, ntuk itu kritik dan saran yang membangun
sangat kami harapkan,semoga tugas ini dapat bermanfaat bagi banyak pembaca.

0
DAFTAR ISI

Kata Pengantar....................................................................................0

Daftar isi.............................................................................................1

BAB 1 PENDAHULUAN

A.Latar Belakang................................................................................2

B..Tujuan pembahasan.........................................................................3

BAB 2 PEMBAHASAN

A.Biografi...........................................................................................4

B.Peninggalan di Graha Teknologi dan Museum Sriwijaya..............7

BAB 3 PENUTUP

Kesimpulan....................................................................................12

1
BAB 1

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Komunikasi sains dirasa sangat penting karena memfasilitasi pengetahuan iptek secara ilmiah
populer antara pakar dan masyarakat, serta mewujudkan pengetahuan yang abstrak menjadi lebih
mudah dicerna. Salah satu tools yang tepat untuk mewujudkan komunikasi sains adalah di
science centre, yang berfungsi sebagai mediator di masyarakat untuk titik temu pembelajaran
iptek.UPTD Graha Teknologi Sriwijaya yang langsung berada di bawah Diknas Provinsi
Sumatera Selatan merupakan salah satu science di Indonesia yang terletak di kota Palembang
yang berfungsi sebagai sarana pembelajaran luar sekolah untuk menumbuh kembangkan budaya
ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek) di masyarakat untuk segala generasi dengan mudah ,
kreatif dan menyenangkan. Melalui berbagai alat peraga interaktif dan program edukatif.
Wahana ini di resmikan tanggal 9 Desember 2004 oleh Menteri Riset dan teknologi, Ir.
Kusmayanto Kadiman, Ph.D dan sampai saat ini tetap eksis dan makin berkembang dengan
program-programnya.

Museum SMB II Terletak di dekat plaza Benteng Kuto Besak, menghadap ke arah Sungai Musi,
yang membelah Kota Palembang. Museum Sultan Mahmud Badaruddin II secara khusus
menampilkan sejarah Kota Palembang mulai dari masa Sriwijaya sampai dengan Kesultanan
Palembang. Museum ini awalnya merupakan keraton milik kesultanan Palembang bernama
Keraton Kuto Kecik atau Keraton Kuto Lamo. Dulu bangunannya sebagian besar menggunakan
bahan kayu dan kemudian berubah menjadi rumah Komisaris Kerajaan Belanda di Palembang.
Sesuai dengan namanya, museum ini lebih banyak menampilkan benda-benda peninggalan
Kesultanan Palembang. Di dalam museum ini terdapat berbagai jenis koleksi dari arkeologi,
etnografi, biologi, seni dan terutama koleksi mata uang. Berbagai macam prasasti, arca kuno
seperti Buddha dan Ganesha Amarawati juga peninggalan lainnya dari era Sriwijaya juga
tersedia di museum ini.

2
B.Tujuan Pembahasan

Tujuan dibuatnya makalah ini adalah untuk :

- untuk bisa menjelaskan/menjabarkan tokoh-tokoh yang ada di GraTek dan

di Museum;

- untuk dapat mengetaui teknologi apa saja yang dapat di jumpai di Graha

Teknologi;

- untuk mngetaui asal usul museum Sriwijaya SMB II;

-untuk mengetahui berbagai macam peninggalan benda bersejarah yang ada di

Museum Sriwijaya SMB II;

3
BAB 2

PEMBAHASAN

A.BIOGRAFI

1.Thomas Alva Edison

Thomas Alva Edison adalah pereka cipta dan pengusaha


yang mengembangkan banyak peralatan penting. Si
penyihir Menlo Park ini merupakan salah seorang yang
mengakui banyak reka cipta orang lain dan orang
pertama yang menerapkan prinsip produksi massal pada
proses reka cipta.

Ia lahir di Milan, Ohio, Amerika Serikat pada tanggal


11 Februari 1847. Pada masa kecilnya di Amerika
Serikat, Edison selalu mendapat nilai buruk di
sekolahnya. Oleh karena itu ibunya memberhentikannya
dari sekolah dan mengajar sendiri di rumah. Di rumah
dengan leluasa Edison kecil dapat membaca buku-buku ilmiah dewasa dan mulai mengadakan
berbagai percobaan ilmiah sendiri. Pada usia 12 tahun ia mulai bekerja sebagai penjual koran,
buah-buahan dan gula-gula di kereta api. Kemudian ia menjadi operator telegraf, Ia pindah dari
satu kota ke kota lain. Di New York ia diminta untuk menjadi kepala mesin telegraf yang
penting. Mesin-mesin itu mengirimkan berita bisnis ke seluruh perusahaan terkemuka di New
York.

Pada tahun 1870, ia mereka cipta mesin telegraf yang lebih baik. Mesin-mesinnya dapat
mencetak pesan-pesan di atas pita kertas yang panjang. Uang yang dihasilkan dari reka ciptanya
itu cukup untuk mendirikan perusahaan sendiri. Pada tahun 1874 ia pindah ke Menlo Park, New
Jersey. Disana ia membuat sebuah bengkel ilmiah yang besar dan yang pertama di dunia. Setelah
itu ia banyak melakukan reka cipta-reka cipta yang penting. Pada tahun 1877 ia menemukan
fonograf. Dalam tahun 1879 ia berhasil mereka cipta lampu listrik kemudian ia juga menemukan
proyektor untuk film-film kecil. Tahun 1882 ia memasang lampu-lampu listrik di jalan-jalan dan

4
rumah-rumah sejauh satu kilometer di kota New York. Hal ini adalah pertama kalinya di dunia
lampu listrik di pakai di jalan-jalan. Pada tahun 1890, ia mendirikan perusahaan General Electric.

Edison dipandang sebagai salah seorang pencipta paling produktif pada masanya, memegang
rekor 1.093 paten atas namanya. Ia juga banyak membantu dalam bidang pertahanan
pemerintahan Amerika Serikat. Beberapa penelitiannya antara lain: mendeteksi pesawat terbang,
menghancurkan periskop dengan senjata mesin, mendeteksi kapal selam, menghentikan torpedo
dengan jaring, menaikkan kekuatan torpedo, kapal kamuflase, dan masih banyak lagi.

Thomas Alva Edison meninggal dunia karena komplikasi diabetes pada tanggal 18 Oktober
1931, di rumahnya, "Glenmont" di Llewellyn Park di West Orange, New Jersey, yang ia beli
pada 1886 sebagai hadiah pernikahan untuk Mina. Pdt. Stephen J. Herben memimpin upacara
pemakaman;Edison dimakamkan di belakang rumah.

Napas terakhir Edison dilaporkan terkandung dalam tabung reaksi di museum The Henry Ford di
dekat Detroit. Ford dilaporkan meyakinkan Charles Edison untuk menyegel tabung reaksi udara
di kamar penemu tak lama setelah kematiannya, sebagai kenang-kenangan. Sebuah topeng
kematian terbuat dari plester dan gips tangan Edison juga dibuat.Istrinya Mina meninggal dunia
pada tahun 1947.

2.Ratu Sinuhun

Ratu Sinuhun, Sang Cendikia

Tidak banyak tulisan yang membahas riwayat hidup


Ratu Sinuhun, orang mengenalnya sebagai isteri
Penguasa Palembang, Pangeran Sido Ing Kenayan (1636
—1642 M), dan salah seorang saudara dari Pangeran
Muhammad Ali Seda ing Pasarean, Penguasa
Palembang (1642-1643M).Ratu Sinuhun diperkirakan
lahir di Palembang pada sekitar akhir abad ke-16, dan
wafat pada tahun 1642M. Ayahnya bernama Maulana
Fadlallah, yang lebih dikenal dengan nama Pangeran Manconegara Caribon.

5
Di dalam catatan sejarah, Pangeran Manconegara merupakan cikal bakal lahirnya Dinasti
Cirebon di Kesultanan Palembang. Sebagaimana diketahui Kesultanan Palembang Darussalam di
dirikan oleh Sultan Abdurrahman (Ki Mas Hindi) bin Pangeran Muhammad Ali Seda ing
Pasarean bin Pangeran Manconegara Caribon.

Pelopor Feminisme : kitab Simbur Cahaya, yang disusun Ratu Sinuhun, adalah kitab undang-
undang hukum adat, yang merupakan perpaduan antara hukum adat yang berkembang secara
lisan di pedalaman Sumatera Selatan, dengan ajaran Islam.Kitab Simbur Cahaya, terdiri atas 5
bab, yang membentuk pranata hukum dan kelembagaan adat di Sumatera Selatan, khususnya
terkait persamaan gender perempuan dan laki-laki. Dan adalah wajar jika dikatakan, Kitab
Simbur Cahaya, adalah tonggak awal Gerakan Feminisme di Nusantara, yang sejalan dengan
pemahaman ad-dinul Islam.

Pada perkembangan selanjutnya, ketika Palembang berhasil dikuasai Kolonial Belanda. Sistem
kelembagaan adat masih dilaksanakan seperti sediakala, yaitu dengan mengacu kepada Undang
UndangSimbur Cahaya, dengan beberapa penghapusan dan penambahan aturan yang dibuat
resident.Berdasarkan informasi dari penerbit “Typ. Industreele Mlj. Palembang, 1922”, Undang
Undang Simbur Cahaya terdiri dari 5 bagian, yaitu : Adat Bujang Gadis dan Kawin (Verloving,
Huwelijh, Echtscheiding), Adat Perhukuman (Strafwetten), Adat Marga (Marga Verordeningen),
Aturan Kaum (Gaestelijke Verordeningen), Aturan Dusun dan Berladang (Doesoen en Landbow
Verordeningen).

Kepeloporan Ratu Sinuhun dalam membela hak-hak perempuan, telah mendorong beberapa
aktivis untuk mengusulkannya sebagai salah seorang Pahlawan Nasional.Bahkan pemikiran Ratu
Sinuhun masih banyak diyakini masyarakat melayu, seperti adanya denda atau hukuman yang
berat, bagi lelaki yang menggangu perempuan.

6
B.Peninggalan di Graha Teknologi dan Museum Sriwijaya

1.Pengukur Tinggi Permukaan Air

Altimeter adalah alat untuk mengukur ketinggian


atau jarak suatu lokasi di atas permukaan tanah
atau laut. Altimeter adalah instrumen navigasi
penting bagi pilot pesawat, dan bahkan bagi
pesawat ruang angkasa yang memantau
ketinggian mereka di atas permukaan bumi.
Penerjun payung dan pendaki gunung juga
menggunakan altimeter untuk menentukan lokasi mereka di langit atau di tanah.

Yang paling umum, jenis altimeter adalah yang barometrik. Mereka menentukan ketinggian
dengan mengukur tekanan udara. Ketika ketinggian meningkat, tekanan udara menurun. Hal ini
karena densitas udara lebih rendah (lebih tipis) di ketinggian. Ini memberikan lebih sedikit
tekanan pada Bumi di bawah.

2.Baterai Tangan

Jika dilihat dari definisinya, baterai merupakan perangkat yang


terdiri dari satu ataupun lebih sel elektrokimia yang memiliki
koneksi eksternal guna memberikan daya kepada perangkat listrik.
Mulai dari lampu, ponsel, senter, mobil listrik, dan masih banyak
lagi. Saat mengalirkan daya listrik, terminal positif yang ada di
dalam baterai adalah kotoda. Sedangkan terminal negatifnya biasa
disebut dengan anoda

Terminal yang memiliki tanda negatif merupakan suatu sumber


dan elektron yang akan mengalirkan rangkaian listrik eksternal ke
dalam terminal positif. Saat dihubungkan ke beban listrik
eksternal, reaksi dari redoks akan mengubah reaktan yang

7
memiliki energi tinggi menjadi produk yang memiliki energi lebih rendah. Kemudian perbedaan
antara energi bebas akan dikirim ke sirkuit eksternal sebagai sebuah energi listrik. Jika mengacu
ke sejarahnya, istilah baterai mengacu pada perangkat yang tersusun dari banyak sel. Akan
tetapi, penggunaannya sudah berkembang untuk memasukkan sebuah perangkat yang terdiri dari
satu sel tunggal.

3. Arca Awalokiteswara

Arca Awalokiteswara adalah arca perwujudan dari


bodhisatwa yang merupakan perwujudan sifat welas asih
dari semua Buddha. Arca ini ditemukan di halaman belakang
rumah bapak Baharuddin Icoh, Jalan Pandawa, di kawasan
Lemabang, Kecamatan Ilir Timur II, Palembang.

Saat ditemukan, tangan kanannya patah terkena cangkul


kemudian diletakkan kembali menggunakan
semen.Kelihatannya arca ini belum selesai dibuat, karena
belum memakai perhiasan.Meskipun demikian pada bagian
mahkotanya terdapat arca Amithaba. Dengan adanya arca
amitabha tersebut dapat disimpulkan bahwa arca ini
Awalokiteswara.

4. Kuto Gawang: Awal Kesultanan Palembang Darussalam

Pada awal abad ke-17, Palembang menjadi pusat pemerintahan kerajaan yang bernuansa Islam
dengan pendirinya Ki Gede ing Suro. Pada masa ini pusat pemerintahan di daerah sekitar Ke-
lurahan 2-Ilir, di tempat yang sekarang merupakan kompleks PT. Pusri. Secara alamiah lokasi
keraton cukup strategis, dan secara teknis diperkuat oleh dinding tebal dari kayu unglen dan
cerucup yang membentang antara Plaju dengan Pulau Kembaro, sebuah pulau kecil yang
letaknya di tengah sungai Musi.

8
Keraton Palembang yang
dibangunnya itu disebut
Keraton Kuto Gawang yang
bentuknya empat persegi
panjang dibentengi dengan
kayu besi dan kayu unglen yang
tebalnya 30 x 30 cm/ batang-
nya. Kota berbenteng yang di
kemudian hari dikenal dengan
nama Kuto Gawang ini
mempunyai ukuran 290 Rijn-
landsche roede (1093 meter)
baik panjang maupun lebarnya. Tinggi dinding
yang mengitarinya 24 kaki (7,25 meter). Orang-
orang Tionghoa dan Portugis berdiam
berseberangan yang terletak di tepi sungai Musi.

Kota berbenteng ini sebagaimana dilukiskan pa-


da tahun 1659 (Sketsa Joan van der Laen),
menghadap ke arah Sungai Musi (ke selatan)
dengan pintu masuknya melalui Sungai Rengas.
Di sebelah timurnya berbatasan dengan Sungai Taligawe, dan di sebelah baratnya berbatasan
dengan Sungai Buah. Dalam gambar sketsa tahun 1659 tampak Sungai Taligawe, Sungai
Rengas, dan Sungai Buah tampak terus ke arah utara dan satu sama lain tidak bersambung.
Sebagai batas kota sisi utara adalah pagar dari kayu besi dan kayu unglen. Di tengah benteng
keraton tampak berdiri megah bangunan keraton yang letaknya di sebelah barat Sungai Rengas.
Benteng keraton mempunyai tiga buah baluarti (bastion) yang dibuat dari konstruksi batu.
Orang-orang asing ditempatkan/bermukim di seberang sungai sisi selatan Musi, di sebelah barat
muara sungai Komering (sekarang daerah Seberang Ulu, Plaju). Lukisan Keraton Kutogawang di
lukis berdasarkan arsip foto Belanda, menggambarkan posisi Keraton Kuto Gawang yang
menghadap ke arah sungai Musi dan di kelilingi anak-anak sungainya.

9
Keraton ini didirikan oleh Ki Gede Ing Suro. Lokasi keraton ini cukup strategis pada masa itu.
Dikatakan strategis karena lokasinya berada di “gerbang masuk” menuju Palembang. Lebih
lanjut, keraton ini juga diperkuat dengan pagar keliling yang terbuat dari kayu unglen yang tebal.
Pagar-pagar ini berfungsi sebagai pelindung keraton.

Sangat disayangkan karena keraton ini telah lenyap karena dibakar oleh Vereenigde Oost
indische Compagnie (VOC) atau perserikatan atau kompeni dagang yang didirikan oleh Belanda
karena terjadi perselisihan terkait monopoli perdagangan antara kompeni dagang tersebut dan
Palembang. Pada waktu itu, pembakaran dilakukan oleh pasukan di bawah pimpinan Johan van
Der Laen pada 24 November 1659. Hal ini menyebabkan raja terakhir dari keraton tersebut yaitu
Pangeran Sido Ing Rejek mengungsi ke Sakatiga, Indralaya.

5.Meriam Lela dan Peluru

Lela jenis meriam Melayu yang


memiliki lebih lobang peluru
yang lebih besar. Meriam Lela ini
dipercaya menjadi salah satu alat
senjata di zaman Kerajaan
Sriwijaya.Lela atau lila adalah
jenis meriam Melayu, digunakan
secara luas di kepulauan
Nusantara. Mereka mirip dengan
lantaka tetapi lebih lama dan memiliki lubang peluru yang lebih besar. Lela dapat dikonfigurasi
sebagai meriam putar, meriam tetap, atau dipasang di pedati meriam (gun carriage). Meriam ini
setara dengan falcon dan falconet Eropa.

Meriam itu dinamai dari tokoh wanita dari kisah roman klasik Melayu yang disebut "Laila
Majnun".Tampaknya pengadopsian kata tersebut berasal dari nama yang diberikan pada suatu
meriam tertentu. Kebiasaan penamaan meriam khusus adalah tidak jarang di Eropa pada hari-
hari awal perkembangan meriam dan juga di Nusantara sampai saat ini. Pada sastra Melayu
namanya biasanya ditambah dengan kata rentaka, menjadi "lela rentaka". Ia juga dipanggil
sebagai lilla oleh orang Belanda dan lelo di beberapa bagian Nusantara.Biasanya lela panjangnya

10
sekitar 100–180 cm dan terbuat dari kuningan atau perunggu. Mereka menembakkan peluru
meriam bundar berbobot 1,13–1,36 kg dengan jarak melebihi 360 m. Selain itu mereka juga
dapat dimuat dengan peluru sebar (grapeshot atau case shot). Meriam Melayu biasanya
menembakkan bola-bola batu yang terbuat dari batu-batu tepi sungai, dan lebih jarang lagi
melemparkan bola logam dari besi atau kuningan.

Asal usul persenjataan berbasis mesiu di kepulauan Nusantara dapat ditelusuri dari akhir abad
ke-13. Invasi Mongol ke Jawa (1293) membawa teknologi bubuk mesiu ke Jawa dalam bentuk
meriam (Bahasa Cina: 炮 — "Pào").Ini menghasilkan cetbang gaya Timur yang mirip dengan
meriam Cina. Namun meriam putar baru berkembang di Nusantara karena hubungan maritim
yang erat antara kepulauan Nusantara dengan wilayah India Barat setelah 1460 M, yang
membawa senjata mesiu jenis baru ke Nusantara, kemungkinan melalui perantara Arab.

11
BAB 3

PENUTUP

A. Kesimpulan

Graha Teknologi Sriwijaya memiliki banyak alat peraga yang yang terdiri atas alat peraga fisika,
mekanika, Automotiv, Matematika, kimia, Biologi dan Istana Cahaya yang tersebar lantai I,II
dan III gedung Graha Teknologi Sriwijaya Palembang. Keberadaan Graha teknologi adalah
untuk memberikan pendidikan dan pengajaran kepada masyarakat serta memperkenalkan
berbagai teknologi dengan mudah, menarik dan berkesan kepada mereka tentunya melalui alat
peraga yang tersedia di sana. Selain mefasilitasi para pengunjung dengan berbagai alat peraga,
Graha Teknologi Sriwijaya juga mempunyai program-program pengembangan wawasan dan
pendidikan bagi guru dan para siswa di antaranya diklat bagi guru seminar dan lomba-lomba
bagi siswa. Keberadaan Graha Teknologi juga memacu ketertarikan masyarakat khususnya
sekolah-sekolah untuk mengunjunginya. Seiring dengan perjalanannya sudah banyak sekolah
yang memanfaatkan wahana ini sebagai fasilitas dan sumber belajar guru dan siswa di luar
sekolah.

Museum Sultan Mahmud Badaruddin (SMB II) terletak dikawasan Wisata Benteng Kuto Besak
(BKB). Bangunan megah berukuran panjang 32 meter, lebar 22 meter dan tinggi sekitar 17
meter, berasitekturEropa dibangun oleh kolonial Belanda mulai tahun 1823 dan selesai pada
tahun 1825. Dari wawancara dengan Nyimas Ulfa Aryeni Kasubag TU Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata Kota Palembang, bangunan ini sebelumnya dipakai sebagai rumah dinas Residen
Belanda di Palembang . sebelum bangunan yang sekarang menjadi museum ini didirikan sebuah
keraton yang dibangun oleh Sultan Mahmud Badaruddin Jayo Wikramo atau Sultan Mahmud
Badauddin I sekitar tahun 1737 M.Museum ini berada di daerah strategis yakni di antara
Jembatan Ampera dan Benteng kuto Besak, kondisi ini akan dimanfaatkan secara maksimal
menraik wisatawan sebanyak-banyaknya," di dalam museum tersebut sekarang ini tersimpan dan
terawat sekitar 700 koleksi peninggalan zaman Kesultanan Palembang Darussalam.Koleksi di
museum itu berupa mata uang, prasasti, naskah kuno, kain dan pakaian tradisional, piranti saji,
aksesoris kamar pengantin, keris, pedang, serta senjata tajam lainnya.

12
13

Anda mungkin juga menyukai