PENDAHULUAN
Masuknya budaha Hindu-Budha dan Islam di Indonesia tidak diterima begitu saja tapi pengaruh
budaya Hindu-Budha dan Islam ke Indonesia telah membawa perubahan dalam berbagai aspek
kehidupan masyarakat Indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Akulturasi
Akulturasi adalah Proses percampuran dua kebudayaan atau lebih yang saling bertemu
dan memengaruhi atau proses masuknya pengaruh kebudayaan asing ke dalam suatu
masyarakat secara selektif sedikit atau banyak unsur kebudayaan asing tersebut sebagian
berusaha untuk menolaknya.
Sebelum datangnya pengaruh Hindu-Buddha dan Islam, masyarakt Indonesia telah
mengenal kehidupan religius yang dijadikan pedoman untuk bersikap dan berperilaku dalam
kehidupannya. Tradisi kehidupan religius ini semula bentuknya masih sangat sederhana
(sebelum pengaruh Hindu-Buddha merupakan tradisi lokal) sehingga ketika penaruh Hindu-
Buddha masuk ke Indonesia, tradisi-tradisi lokal ini tidak musnah melainkan justru makin
berkembang.
Demikian juga ketika pengaruh Islam masuk juga ikut mewarnai kehidupan tradisi-
tradisi yang ada di Indonesia. Dengan demikian dari masa Purba sampai dengan masuknya
pengaruh Islam, kehidupan tradisi-tradisi tersebut masig tetap berlangsung dan mendapat
tempat sendiri-sendiri di kalangan masyarakat sesuai dengan kondisi daerah dan tingkat
kepercayaan masyarakat yang bersangkutan.
Di pulau Jawa, percampuran kepercayaan lokal, Hindu, Buddha, dan Islam telah
melahirkan Kejawen (Islam Kejawen). Para penganutnya mengaku dan merasa sebagai orang
Islam dan melaksanakan hukum Islam.
Akan tetapi, mereka juga melaksanakan praktik ibadah kepercayaan lokal dan Hindu-Buddha,
misalnya berziarah ke makam wali/ulama besar untuk meminta berkah, menyediakan sesaji
untuk nenek moyang pada hari-hapi tertentu, bertapa, dan lain-lain. Acara tradisi seperti
Labuhan di Pelabuhan Ratu (Jawa Barat), Parangtritis (Yogyakarta), dan upacara Kirab Pusaka
Keraton Surakarta pada malam 1 Sura adalah contoh nyata praktik upacara kepercayaan yang
merupakan percampuran kepercayaan lokal, Hindu-Buddha, dan Islam.
c. Seni Sastra
Seni sastra India turut memberi warna dalam seni sastra di Indonesia. Bahasa
Sansekerta sangat besar pengaruhnya terhadap perkembangan sastra Indonesia, terbukti dengan
banyak ditemukannya prasasti-prasasti di Indonesia yang menggunakan bahasa sansekerta dan
hurup pallawa. Dalam perkembangannya bahasa Indonesia dewasa ini mendapat pengaruh
bahasa sansekerta dan sangat dominan terutama dalam istilah pemerintahan serta dalam kitab-
kitab kuno juga menggunakan bahasa sansekerta.
d. Sosial
Dalam bidang sosial, terjadi bentuk perubahan dalam tatanan kehidupan sosial
masyarakat, misalnya dalam Hindu diperkenalkan adanya sistem kasta.
e. Ekonomi
Dalam bidang ekonomi, tidak begitu besar pengaruhnya dan tidak begitu banyak terjadi
perubahan, karena masyarakat Indonesia telah mengenal aktivitas perekonomian melalui
pelayaran dan perdagangan jauh sebelum masuknya pengaruh Hindu-Budha.
f. Kalender
Wujud akulturasi kebudayaan Hindu ke dalam kehidupan masyarakat Indonesia adalah
dengan diadopsinya sistem penanggalan India yang menggunakan tahun saka, telah diapakai
dalam sistem penanggalan, disamping itu, ditemukan “candrasangakala” / kronogram, dalam
usaha memperingati peristiwa dengan kalender saka.
g. Filsafat
Sebelum masuknya pengaruh Hindu-Budha ke Indonesia, bangsa Indonesia telah
mengenal dan memiliki kepercayaan yaitu animisme dan dinamisme, kemudian masuknya
pengaruh Hindu-Budha ke Indonesia mengakibatkan terjadinya percampuran antara kedua
kepercayaan itu namun tidak meninggalkan kepercayaan asli Indonesia, terutama dilihat dari
segi pemujaan roh nenek moyang dan pemujaan terhadap dewa-dewa alam.
h. Pemerintahan
Sebelum masuknya pengaruh Hindu-Budha ke Indonesia sistim pemerintahan berlaku
di Indonesia adalah kepala suku dimana salah seorang kepala suku merupakan pimpinan yang
dipilih dari kelompok sukunya karena memiliki kelebihan dibanding anggota lain dan
berlangsung secara demokrasi, akan tetapi setelah masuknya pengaruh Hindu-Budha, tata
pemerintahan sesuai dengan pemerintahan di India yaitu seorang raja bukan seorang kepala
suku, dan pemerintahan raja memerintah secara turun temurun.
Masjid
Dapat dilihat dari sudut arsitekturnya, masjid-masjid yang terdapat di Indonesia terutama
pada masjid-masjid kuno berbeda dengan masjid di negara lain. Khususnya gaya arsitektur ini
terlihat dari bentuk atapnya yang bertingkat, denahnya bujur sangkar dan biasanya ditambah
dengan bangunan serambi di depan maupun di samping, pondasinya sangat kuat dan agak
tinggi di bagian depan / samping terdapat kolam.
Makam
Kuburan atau makam biasanya diabadikan atau diperkuat dengan bangunan dari sebuah
batu yang disebut jirat/kijing dan dan diatasnya biasanya didirikan sebuah rumah yang disebut
dengan cangkup yang sebenarnya bertentangan ajaran agama Islam karena di dalam Islam
terdapat larangan untuk menembok kuburan apalagi membuat rumah di atasnya, tapi cangkup
didirikan untuk mengenang orang-orang penting. Gugusan makam ini dibagi lagi dalam
berbagai halaman menurut kelompok, keluarga masing-masing gugus dipisahkan oleh tembok-
tembok tapi dihubungkan oleh gapura-gapura dan pada umumnya makamnya terletak di lereng
gunung.
c. Seni Sastra
Perkembangan seni sastra Indonesia pada zaman Islam berkisar sekitar Selat Malaka
dan di Jawa. Dibandingkan dengan seni sastra zaman hindu, hasil-hasil seni sastra zaman Islam
tidak terlalu banyak yang sampai pada kita disebabkan seni sastra daerah belum sebagai tempat
menyimpan dan meneruskan hasil karangan sastra Islam kepada kita.
Sebagian besar seni sastra zaman Islam yang berkembang di Indonesia mendapat
pengaruh dari Persia.
3.1 Kesimpulan
1. Dapat mengetahui budaya lokal yang mendapat pengaruh dari Hindu-Budha dan Islam.
2. Dapat membandingkan konsep kekuasaan di Kerajaan Hindu-Budha dan bercorak Islam.
3. Dapat mendeskripsikan proses percampuran kebudayaan lokal, Hindu-Budha dan Islam dalam
kehidupan masyarakat Indonesia
3.2 Saran
Mungkin dari kesimpulan diatas dapat dipetik salah satu yang paling penting adalah
bahwa perlunya kita menjaga warisan budaya kita agar tidak diakui oleh negara lain karena
budaya merupakan identitas dan kekayaan suatu bangsa.
Karena penulisan makalah ini jauh dari sempurna dan demi kemajuan karya tulis kami
ini, kami mengharap kritik dan saran. Apabila ada kesalahan dalam penulisan bahasa,
penyusunan makalah ini kami mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Akhir kata dari kami mengharap semoga makalah ini berguna bagi para pembaca pada
umumnya. Amien…