Anda di halaman 1dari 2

1.

- keindahan dalam arti luas


Aristoteles merumuskan keindahan sebagai sesuatu yang selain baik juga menyenangkan.
Menurut Plato menyebutkan watak yang indah dan hukum yang indah.
jadi pengertian keindahan yang luas : keindahan seni, keindahan moral, keindahan intelektual,
keindahan alam

- keindahan dalam arti estetis murni menyangkut pengalaman estetis seseorang dalam
hubungannya dengan segala sesuatu yang dicerapnya.
- keindahan dalam arti terbatas dalam hubungannya dengan penglihatan menyangkut segala
sesuatu benda yang dicerapnya.

2. Sifat obyektif, hal ini berkaitan dengan suatu keindahan yang dihasilkan dari suatu karya seni dari
mata wujud fisik suatu benda tersebut. Sedangkan sifat subyektif merupakan sifat yang
tergantung pada selera seseorang bagaimana ia memandang nilai estetika suatu karya seni
tersebut, jadi setiap orang memiliki penilaian yang berbeda.

Contoh :

Teori Objektif: Seseorang menilai karya seni karena memang bagus dan bernilai jual tinggi. Hal
tersebut berdasarkan pendapat yang tidak didapat hanya oleh satu orang. Dengan dukungan
fakta yang menyatakan bahwa barang tersebut memang bagus.

Teori Subjektif: Seseorang menilai suatu karya seni yang bagus dari segi warna yang gelap,
sedangkan pendapat orang lain menyatakan bahwa suatu karya seni tersebut tidak bagus karena
tidak menyukai warna yang gelap tersebut.

3. Konsep keindahan india yakni kesadaran bahwa pengalaman estetik tidak jauh dari pengalaman
religius. Oleh karena itu, manusia diserukan mempergunakan konsep kesederhanaan dan
meminta segala sesuatu secukupnya.

Konsep keindahan bangsa Cina berlandas pada kepercayaan Tao. Setiap barang buatan/ciptaan
manusia dipandang indah jika merefleksikan kesadaran Tao. Namun demikian, keindahan pada
sebuah karya tidak dipandang sebagai totalitas yang sempurna.

Konsep Estetika sebagai Konsep Penciptaan dan Karakter Simbol Budaya Kebudayaan, ada,
berkembang, dan dibakukan dalam tradisi-tradisi sosial suatu masyarakat. Kebudayaan menjadi
milik masyarakat yang dipergunakan secara bersama sebagai pedoman atau kerangka acuan
warga masyarakat yang bersangkutan dalam berbagai tingkah laku yang bertalian dengan upaya
untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
4. Teori Pemahaman menurut Leo Tolstoy berpendapat bahwa keindahan adalah suatu yang
mendatangkan rasa nwnyenangkan bagi yang melihat.

Teori Penikmatan sebagai proses psikologis, kurang memiliki aspek logis. Apresiasi menuntut
keterampilan dan kepekaan estetik untuk memungkinkan seseorang mendapatkan pengalaman
estetika dalam mengamati karya seni.

5. Kreatif, Karyanya belum pernah diciptakan sebelumnya (merupakan hal baru)


Individualistis, Karya yang diciptakan menunjukan ciri khas penciptanya (jati diri pencipta)
Ekspresif, Karyanya memiliki emosi yang terpancar saat orang lain melihatnya
Abadi, Karya yang telah diciptakan bersifat abadi meskipun penciptanya telah meninggal
Semesta (Universal), Karyanya didedikasikan untuk masyarakat sepanjang zaman

6. Azas-azas rupa
1. Komposisi
       Komposisi adalah tata susunan yang menyangkut keseimbangan, kesatuan, irama,
dan keselarasan dalam suatu karya seni rupa.
a. Keseimbangan (balance) adalah kesan yang dapat memberikan rasa mapan (tidak
berat di salah satusisi) sehinggatidakadaketimpangandalampenempatanunsur-unsurrupa
(garis, bentuk, warna, dan lain-lain
b. Kesatuan (unity) adalah hubungan keterkaitan antara unsur-unsur rupa yang mengarah
pada pusat perhatian.
c. Irama (rhythm) adalah uraian kesan gerak yang ditimbulkan oleh unsur-unsur yang
dipadukan secara berdampingan dan keseluruhan. Irama dalam seni rupa ibarat alunan
lagu atau musik yang diatur sedemikian rupa sehingga tercipta suatu keindahan. Irama
dalam lukisan juga bisa diwujudkan dengan pengaturan warna dan bidang.
d. Keselarasan (harmony) adalah kesan kesesuaian antara unsur yang satu dengan
unsur yang lain dalam satu kesatuan susunan. Misalnya, gambar buah apel yang
ukurannya lebih besardari pada buah pepaya

2. Proporsi

       Proporsi adalah kesan kesebandingan yang ideal (pantas, sesuai, danbenar) antara
unsur yang satu dengan unsur lainnya dalam satu kesatuan unsur rupa. Penggambaran
bentuk objek yang tidak proporsi akan terlihat janggal. Misalnya, gambar tangan manusia
yang ukurannya lebih panjang dari ukuran kakinya.

Anda mungkin juga menyukai