Anda di halaman 1dari 15

NILAI ESTETIK SENI RUPA 2

DIMENSI
Kelompok 2

 Alfia Laisa Zaki Affrisa (02)


 Almas Shidqi Al Hasib (03)
 Dzika Muhammad Nur Ardika (10)
 Isthafaina Dhea Fairuz (17)
 Sheila Surya Yuliant (27)
 Usman Adi Prabowo (30)
XII MIPA 5
Pengertian Nilai Estetis

Istilah estetika sangat dekat dan erat hubungannya dengan


kata seni, pada saat yang sama para ahli banyak yang mengkategorikan
kedua hal tersebut kedalam definisi yang sama, akan tetapi tidak
sedikit yang menyatakan bahwa estetika adalah sebuah bentuk dari
keindahan yang berbeda dengan istilah seni
Estetika sering dihubungakan dengan sesuatu yang berbau
seni karena mengandung keindahan yang dapat diapandang.
Sederhananya, Estetika adalah ilmu yang mempelajari
tentang keindahan dari suatu objek yang indah.jadi Nilai Estetik
sendiri mempunyai arti nilai dari suatu keindahan yang kita rasakan
setelah kita rasakan maka kita pun akan menilai seberapa indah objek
tersebut. Nilai estetis identik dengan keindahan dan keunikan sebuah
karya seni rupa.
Nilai Estetika terdiri dari :
1. Absolutisme; doktrin tentang pembakuan suara/pengakuan
mengenai keindahan. Penilaian dengan doktrin ini tidak dapat
ditawar lagi, artinya: karya yang tidak memenuhi syarat maka
karya itu tak mempunyai nilai.
2. Anarki; doktrin ini menyerahkan penilaian kepada masing-
masing pribadi secara murni, subjektif dan tak perlu tanggung
jawab.
3. Relativisme; doktrin ini menggunakan kriteria atau pembakuan
tentang nilai estetika yang tidak mutlak (absolut), tetapi masih
objektif dalam pemikiran karena karya berasal dari keinginan dan
motivasi manusia abadi. pada masa sekarang estetika bisa berarti
tiga hal, yaitu:
a. Studi mengenai fenomena estetis
b. Studi mengenai fenomena persepsi
c. Studi mengenai seni sebagai hasil pengalaman estetis
Pengertian estetika menurut para ahli

 Herbert Read
Herbert Read mendefinisikan bahwa keindahan adalah kesatuan dan
hubungan hubungan bentuk yang terdapat diantara pencerapan pencerapan indrawi
kita.
 J. W. Moris
J.W. Moris mendefinisikan bahwa yang dinamakan estetika adalah
dikenakan pada objek yang memilki nilai indah atau tidak indah (sering
dipertukarkan dengan seni/art/ estetika = aesthetics seni = art).
 Plato
Dalam teorinya Plato menyatakan bahwa watak yang indah adalah
hukum yang indah.
 Dra. Artini Kusmiati
Dra. Astini kusmiati mendefinisikan bahwa estetika adalah kondisi yang
berkaitan dengan sensasi keindahan yang dirasakan seseorang tetapi rasa keindahan
tersebut baru akan dirasakan apabila terjalin perpaduan yang harmonis dari elemen
elemen keindahan yang terkandung pada suatu objek.
Sudut Pandang Nilai Estetis

 Nilai estetis obyektif


Yaitu memandang keindahan karya seni rupa
berada pada wujud karya seni itu sendiri artinya keindahan
tampak kasat mata. Sesungguhnya keindahan sebuah karya
seni rupa tersusun dari komposisi baik, perpaduan warna
yang cocok, penempatan obyek yang membentuk kesatuan
dan sebagainya. Keselarasan dalam menata unsur-unsur
visual inilah yang mewujudkan sebuah karya seni rupa.
• Nilai estetis subyektif

Yaitu beranggapan keindahan tidak hanya pada unsur-


unsur fisik yang diserap oleh mata secara visual, tetapi
ditentukan oleh selera penikmatnya atau orang yang
melihatnya. Nilai estetis secara subjektif dapat dikatakan
sesuai selera orang yang melihatnya. Pengalaman pribadi,
lingkungan dan budaya dimana seseorang tinggal dapat
menyebabkan nilai estetis sebauh karya seni rupa berbeda
antara satu orang dengan orang yang lainnya.
Macam dan peran simbol dalam
nilai estetis
Secara konseptual, kata simbol ini memiliki beberapa
pengertian sebagai berikut :
 Sesuatu yang biasanya merupakan tanda yang kelihatan yang
menggantikan gagasan atau objek tertentu.
 Kata; tanda, isyarat, yang digunakan untuk mewakili sesuatu yang
lain: arti, kualitas, abstraksi, gagasan, objek.
 Apa saja yang diberikan arti dengan persetujuan umum dan/ atau
dengan kesepakatan atau kebiasaan. Misalnya, lampu lalu lintas.
 Tanda konvensional, yakni sesuatu yang dibangun oleh masyarakat
atau individu-individu dengan arti tertentu yang kurang lebih standar
yang disepakati atau dipakai anggota masyarakat itu.
Simbol dalam sebuah karya seni rupa dua dimensi
dijumpai pada objek dan unsur-unsur rupanya. Penataan
unsur-unsur rupa seperti warna (color), garis (line), bidang
(shape), bentuk (form), gelap terang (value), tekstur
(texture) dan ruang (space) dapat menyimbolkan sesuatu.
unsur-unsur seni rupa dua dimensi.
.
 Garis
Garis adalah unsur fisik yang mendasar dan penting dalam
mewujudkan sebuah karya seni rupa. Garis memiliki dimensi
memanjang dan mempunyai arah serta sifat-sifat khusus seperti:
pendek, panjang, vertikal, horizontal, lurus, melengkung, berombak
dan seterusnya.
 Tekstur
Tekstur adalah unsur rupa yang menunjukan kualitas taktis dari
suatu permukaan atau penggambaran struktur permukaan suatu objek
pada karya seni rupa. Berdasarkan wujudnya, tekstur dapat dibedakan
atas tekstur asli dan tekstur buatan.

 Raut (Bidang dan Bentuk)


Yang merupakan tampak, potongan atau wujud dari suatu
objek. Istilah ”bidang” umumnya digunakan untuk menunjuk wujud
benda yang cenderung pipih atau datar sedangkan ”bangun” atau
”bentuk” lebih menunjukkan kepada wujud benda yang memiliki
volume (mass).
 Warna
Warna adalah unsur rupa yang paling menarik perhatian.
Menurut teori warna Brewster, semua warna yang ada
berasal dari tiga warna pokok (primer) yaitu merah, kuning
dan biru. Contoh penggambaran tekstur penggunaan
warna, yaitu secara harmonis, heraldis, murni,
monokromatik dan polikromatik. Warna dapat memberikan
kesan tertentu. Ada warna muda dan warna tua, warna
terang dan warna gelap, serta warna redup dan warna
cerah.
Contoh warna primer
Prinsip dasar Penataan unsur-unsur visual dalam
karya seni

 Komposisi
Tata susunan yang menyangkut keseimbangan,
kesatuan, irama, dan keselarasan dalam suatu karya seni
rupa. Keseimbangan (balance) adalah kesan yang dapat
memberikan rasa mapan (tidak berat di salah satu sisi)
sehingga tidak ada ketimpangan dalam penempatan unsur-
unsur rupa (garis, bentuk, warna, dan lain-lain). Kesatuan
(unity) adalah hubungan keterkaitan antara unsur-unsur
rupa yang mengarah pada pusat perhatian.
 Proporsi
Kesan kesebandingan yang ideal (pantas, sesuai,
dan benar) antara unsur yang satu dengan unsur lainnya
dalam satu kesatuan unsur rupa. Penggambaran bentuk
objek yang tidak proporsi akan terlihat janggal. Misalnya,
gambar tangan manusia yang ukurannya lebih panjang dari
ukuran kakinya
Manfaat Mempelajari Nilai Estetis dalam
Seni Rupa

 Memperdalam pengertian tentang rasa indah pada umumnya dan


tentang kesenian pada khususnya.
 Memperluas pengetahuan dan penyempurnaan pengertian tentang
unsur-unsur objektif yang membangkitkan rasa indah pada manusia
dan faktor-faktor objektif yang berpengaruh kepada pembangkitan
rasa indah tersebut.
 Memperluas pengetahuan dan penyempurnaan pengertian tentang
unsur-unsur subjektif yang berpengaruh terhadap kemampuan
menikmati rasa indah.
 Memperkokoh rasa cinta kepada kesenian dan kebudayaan bangsa
pada umumnya serta mempertajam kemampuan untuk
mengapresiasi (menghargai) kesenian dan kebudayaan bangsa.
 Memupuk kehalusan rasa pada umumnya.

Anda mungkin juga menyukai