Saraf
Homeo stasis
- Homeo (sama), stasis (tetap)
- Kemampuan tubuh u/ mempertahankan yg relative stabil
- Dinamis
- Ex : suhu tubuh (normalnya 35,5-36օC) saat kondisi panas, suhu tubuh naik perubahan tsb
direspon tubuh agar tdk bahaya mengubah agar lbh dingin (dgn berkeringat)
Hal tsb tjd karena tubuh punya SISTEM REGULATOR / PENGATUR
Sistem Saraf
Fungsi dasar :
1. Saraf menggunakan jutaan reseptor sensoris monitor perubahan info (input sensoris)
dikumpulkan
2. Proses Integrasi Saraf memproses dan menginterpretasikan input sensoris memutuskan apa yg
harus dilakukan
3. Saraf mengaktifkan organ efektor (otot/glandula) menciptakan respon (Output Motoris) thd stimulus
Neuron neuroglia
(unit fungsional (sel penyokong bertugas u/
system saraf) mempertahankan, memenuhi,
menjaga saraf)
Jumlah Neuron = 1011
Neuroglia = 10 sampai 50x jumlah neuron
Terdiri dari 6 tipe sel :
1. Astrocyte
- Paling banyak
- Bentuk spt bintang, kaki2 nya menjalar melingkupi kapiler di sekitar neuron dan neuron itu sendiri
- Peran :
Pergantian kapiler dgb neuron
Membantu menentukan permeabilitas kapiler
Membantu migrasi dr neuron2 yg baru terbentuk (formasi dri sinaps antar neuron)
Membantu mengontrol lingkungan kimiawi di sekitar neuron (mendaur ulang neurotransmitter,
membersihkan ion K, respon thd impuls saraf di sekitar dendrit/akson)
2. Microglial
- sel pertahanan tubuh di system saraf pusat
- bertransformasi menjadi tipe sel makrofag sel yg dpt memakan neuron yg mati atau virus, bakteri
yg mengancam system saraf pusat
3. Sel ependymal
- Bentuk kubus memanjang / memipih bersilia
- Melingkupi ruangan2 di otak dan korda spinalis
- Fungsi : barrier permiabel antara cairan2 serebrospinal (sebagai bantalan)
4. Oligodendrocytes
- Bercabang
- Melingkupi saraf di system saraf tepi
- Sbg insulator dr gelombang listrik yg berjalan di sepanjang umum
5. Sel satelit
- Badan sel yg ada di system saraf perifer
- Fungsi mirip astrosit
6. Sel schwann
- Melingkupi saraf di system saraf perifer
- Membentuk selubung myelin di akson yg ada di system saraf tepi
Neuron
Sel yg akan membawa impuls system saraf pusat organ efektor
Sel yg dpt dieksitasi (dirangsang) sel otot
Eksitasi & konduktivikasi
Punya 3 sifat :
- Umur sangat baik (kondisi yg baik sepanjang usia manusia)
- Amitotik (tdk dpt membelah)
Stem cell epiteliumofaktori (diujung hidung) & hipocampus
- Punya kebutuhan metabolik yg tinggi
Nodus ranvier
Axon hillock
nucleolus
Dendrit & soma menerima impuls (zona input / segmen receptive / respective region)
Akson hillock tempat inisiasi potensial aksi tjd (impuls generating region / initial segmen / integration
zone)
Akson menghantarkan potensial aksi (conduction region / conductive segment / conduction zone)
Akson terminal meneruskan potensial aksi ke neuron atau organ efektor (secretory region / transmissive
segment / output zone)
Nuklei kumpulan badan sel di system saraf pusat
Ganglia kumpulan badan sel di system saraf tepi
Punya 2 prosesus Di ganglia (saraf Di saraf pusat
Akson dan dendrit tepi)
(retina mata, mukosa
ofaktorius)
Reseptor Sensoris
Transduser
Mengubah berbagai energy di lingkungan jadi potensial aksi/energy listrik
Ex:
di hidung & lidah : mengubah energy kimiawi energy listrik
di retina mata : mengubah energy cahaya energy listrik
Organ sensoris Otak
Sumsum tulang belakang
Bentuk energy stimulus
- Mekanis (raba-tekan)
- Suhu (derajat kehangatan)
- Elektromagnetik (cahaya)
- Kimiawi (bau, rasa, O2, darah)
Stimulus harus adekuat bentuk energy dmn reseptor paling sensitive merespon
Ex: mata adekuat thd stimulus cahaya
Tangan adekuat thd stimulus mekanis
Reseptor dapat berespon thd stimulus lain dgn ambang batas yg lbh kuat
Ex: mata (sel basilus & konus retina) stimulus cahaya
apabila diberi tekanan kuat jg bs merasakan sakit
Modalitas sensoris (ada 11)
- Misal ada regangan di dinding jantung dibaca o/ reseptor regang (sinus karotikus & arkus
aorta) di leher menaikkan tekanan darah
- Pd lambung
Reseptor dari dalam tubuh
Klasifikasi reseptor
a. Indra khusus (special sense) panca indra
b. Telereseptor : reseptor yg mengidentifikasi stimulus (letaknya berjauhan) penciuman
Eksteroreseptor : ada di luar tubuh
Interoreseptor : di dlm tubuh
Proprioreseptor : ada di sendi, otot, kulit
Nosiseptor : reseptor rasa sakit
Kemoseptor : reseptor kimiawi (O2, pH, osmolaritas)
4 indera kulit Raba-tekan
Dingin Setiap orang lokasi dan
Panas jumlahnya berbeda
Sakit
Jenis-jenis reseptor kulit
- Akhiran saraf telanjang
- Akhiran saraf melebar (Merkel, Ruffini)
- Akhiran saraf berkapsul (Paccini, Meissner, Krause)
Mekanisme Kerja
Stimulus
Tdk menyebar
Potensial
reseptor/generator bertingkat
lokal
Mencapai ambang
rangsang saraf (firing
level)
Potensial aksi
Adaptasi/desensitigasi : stimulus datang scr terus-menerus pd reseptor frekuensi potensial aksi menurun
Sintesis Neurotransmiter
Glutamate dan glycine penting u/ sintesis protein byk ditemukan di neuron
GABA dan Amine disintesis di terminal akson
Peptide disintesis o/ ribosom
Setelah menempel di reseptor, neurotransmitter sudah tidak memiliki tugas lagi, neurotransmitter akan :
- Dipecah o/ enzim
- Di reuptek/diambil kembali oleh neuron presinaps
- Berdifusi dan diambil o/ sel glial tipe astrosid
Contoh :
Acetyl Co A + Choline
Asetylcholine (ACH) dipecah o/ ACE (asetil kolin esterase) Choline dipakai lagi Acetyl berdifusi
dan diambil o/ astrosid
Reuptake normetanephrine
Di neuron presinaptik dipecah
o/ mono amin oksidase
Reseptor Neurotransmiter
Ada > 100 jenis reseptor
- Kanal ion (Transmitter-gated ion channels)
- G-protein coupled receptors
- Ligand-gated ion channels
Sinaptik Delay
Interval u/ neurotransmitter melintasi celah sinaptik reseptor neurotransmitter di ligand-gated channels
Konduksi 1 arah
- Dendrit soma akson (orthodromic conduction)
- Antidromic : akson soma dendrit
Tdk bs dilanjutkan ke neuron lain karena di dendrit tdk ada neurotransmitter
Post synapse potensial potensial berjenjang menyebar ke neuron selanjutnya
Potensial Aksi energy/sinyal listrik yg berpropagasi di sepanjang permukaan membrane neuron
Potensial berjenjang devisiasi kecil dr potensial membrane istirahat yg tjd karena terbukanya kanal
ligand/kanal mekanis shg tjd hiperpolarisasi/depolarisasi dr potensial berjenjang
Excitatory post-synaptic potential (EPSP)
Inhibitory post-synaptic potential (IPSP)
Potensial membrane istirahat ion negative yg terbentuk di dlm membrane, dibagian luar adlh ion positif
Neuron -40 to -90 mV tapi rata2 adalah -70 mV (ranges of membrane potential of cells: +5mV to -100
mV)
Periode refraktori
Periode dmna saraf tdk akan berespon thd stimulus
- Absolute : mau distimulasi spt apapun tdk akan terbentuk kembali
- Relative : tdk akan merangsang thd stimulus dengan ukuran kecil, apabila datang stimulus dengan
ukuran lebih tinggi maka akan bs terbentuk potensial aksi kembali
Saltatory conduction
- Frekuensi impuls yg terbentuk (makin sering stimulus dating, impuls yg terbentuk smkn byk)
- Jumlah neuron sensoris yg diaktivasi