Anda di halaman 1dari 9

S I s t e m

Saraf
Homeo stasis
- Homeo (sama), stasis (tetap)
- Kemampuan tubuh u/ mempertahankan yg relative stabil
- Dinamis
- Ex : suhu tubuh (normalnya 35,5-36օC)  saat kondisi panas, suhu tubuh naik  perubahan tsb
direspon tubuh agar tdk bahaya  mengubah agar lbh dingin (dgn berkeringat)
Hal tsb tjd karena tubuh punya SISTEM REGULATOR / PENGATUR

System saraf System endokrin

Perbedaan Sistem Saraf dan Sistem Endokrin


pembeda System saraf System endokrin
Molekul Molekul u/ komunikasi antar sel  Molekul u/ komunikasi antar sel  hormone
neurotransmiter  melalui darah ke seluruh tubuh
Aksi Sinapsis (dekat dgn neurotransmitter yg Jauh dr hormone dikeluarkan  reseptor ada
dikeluarkan)  neurotransmitter berikatan di target sel
dgn reseptor pd membrane posinaps
Tipe Otot, sel2 glandula, neuron lain Sel apapun yg ada di tubuh
target sel
Onset milisecond Detik hingga hari

Sistem Saraf
Fungsi dasar :
1. Saraf menggunakan jutaan reseptor sensoris  monitor perubahan  info (input sensoris)
dikumpulkan
2. Proses Integrasi  Saraf memproses dan menginterpretasikan input sensoris  memutuskan apa yg
harus dilakukan
3. Saraf mengaktifkan organ efektor (otot/glandula)  menciptakan respon (Output Motoris) thd stimulus

Pembagian Sistem Saraf


berdasarkan struktur : Otak
a. System saraf pusat (Central)
Sumsum tulang belakang
Saraf kranialis (12 psg)
b. System saraf tepi (Periphenal)
Saraf spinalis (31 psg)
Kumpulan ganglia
Saraf spinalis  membawa impuls ke dan dari korda spinalis
Saraf kranial  membaw aimpuls dari dan ke otak
Secara fungsional :
a. Sensoris (aferen  menuju)
Membawa impuls menuju system saraf pusat dr reseptor sensoris di tubuh
- Sensoris somatic  membawa impuls dri kulit, otot skelet, fascia dan juga indra
khusus (panca indra)
- Sensoris visceral  membawa info dr organ visceral (rongga toraks, rongga abdomen,
rongga pelvis)
b. Motoris (eferen  menjauhi)
Membawa info dr saraf pusat ke tubuh (mengirimkan info motoris ke organ efektor)
- Motorik Somatik  menginervasi otot skelet (gerakan kita sadari)
- Motorik outonom  otot jantung, polos dan glandula2 (tdk sadar)
Neuroglia
Saraf  kompartemen padat  2 tipe sel

Neuron neuroglia
(unit fungsional (sel penyokong  bertugas u/
system saraf) mempertahankan, memenuhi,
menjaga saraf)
Jumlah Neuron = 1011
Neuroglia = 10 sampai 50x jumlah neuron
Terdiri dari 6 tipe sel :
1. Astrocyte
- Paling banyak
- Bentuk spt bintang, kaki2 nya menjalar melingkupi kapiler di sekitar neuron dan neuron itu sendiri
- Peran :
 Pergantian kapiler dgb neuron
 Membantu menentukan permeabilitas kapiler
 Membantu migrasi dr neuron2 yg baru terbentuk (formasi dri sinaps antar neuron)
 Membantu mengontrol lingkungan kimiawi di sekitar neuron (mendaur ulang neurotransmitter,
membersihkan ion K, respon thd impuls saraf di sekitar dendrit/akson)
2. Microglial
- sel pertahanan tubuh di system saraf pusat
- bertransformasi menjadi tipe sel makrofag  sel yg dpt memakan neuron yg mati atau virus, bakteri
yg mengancam system saraf pusat
3. Sel ependymal
- Bentuk kubus memanjang / memipih bersilia
- Melingkupi ruangan2 di otak dan korda spinalis
- Fungsi : barrier permiabel antara cairan2 serebrospinal (sebagai bantalan)
4. Oligodendrocytes
- Bercabang
- Melingkupi saraf di system saraf tepi
- Sbg insulator dr gelombang listrik yg berjalan di sepanjang umum
5. Sel satelit
- Badan sel yg ada di system saraf perifer
- Fungsi mirip astrosit
6. Sel schwann
- Melingkupi saraf di system saraf perifer
- Membentuk selubung myelin di akson yg ada di system saraf tepi
Neuron
 Sel yg akan membawa impuls  system saraf pusat  organ efektor
 Sel yg dpt dieksitasi (dirangsang)  sel otot
 Eksitasi & konduktivikasi
 Punya 3 sifat :
- Umur sangat baik (kondisi yg baik  sepanjang usia manusia)
- Amitotik (tdk dpt membelah)
Stem cell  epiteliumofaktori (diujung hidung) & hipocampus
- Punya kebutuhan metabolik yg tinggi

Nodus ranvier

Axon hillock
nucleolus
Dendrit & soma  menerima impuls (zona input / segmen receptive / respective region)
Akson hillock  tempat inisiasi potensial aksi tjd (impuls generating region / initial segmen / integration
zone)
Akson  menghantarkan potensial aksi (conduction region / conductive segment / conduction zone)
Akson terminal  meneruskan potensial aksi ke neuron atau organ efektor (secretory region / transmissive
segment / output zone)
Nuklei  kumpulan badan sel di system saraf pusat
Ganglia  kumpulan badan sel di system saraf tepi
Punya 2 prosesus Di ganglia (saraf Di saraf pusat
Akson dan dendrit tepi)
(retina mata, mukosa
ofaktorius)

Reseptor Sensoris
 Transduser
 Mengubah berbagai energy di lingkungan jadi potensial aksi/energy listrik
Ex:
di hidung & lidah : mengubah energy kimiawi  energy listrik
di retina mata : mengubah energy cahaya  energy listrik
 Organ sensoris Otak
Sumsum tulang belakang
 Bentuk energy stimulus
- Mekanis (raba-tekan)
- Suhu (derajat kehangatan)
- Elektromagnetik (cahaya)
- Kimiawi (bau, rasa, O2, darah)
Stimulus harus adekuat  bentuk energy dmn reseptor paling sensitive merespon
Ex: mata adekuat thd stimulus cahaya
Tangan adekuat thd stimulus mekanis
Reseptor dapat berespon thd stimulus lain dgn ambang batas yg lbh kuat
Ex: mata (sel basilus & konus retina)  stimulus cahaya
 apabila diberi tekanan kuat jg bs merasakan sakit
 Modalitas sensoris (ada 11)
- Misal ada regangan di dinding jantung  dibaca o/ reseptor regang (sinus karotikus & arkus
aorta) di leher  menaikkan tekanan darah
- Pd lambung
Reseptor dari dalam tubuh

Makanan masuk ke lambung  lambung mendapat stimulus  mensekresikan enzim u/


mencerna makanan
- Kandung kemih  reflex miksi  rangsangan menuju ke spinalis  sacral  membuka katup
pd uretra
- Dehidrasi  respon minum
Ginjal  kadar Na tinggi  respon minum

 Klasifikasi reseptor
a. Indra khusus (special sense)  panca indra
b. Telereseptor : reseptor yg mengidentifikasi stimulus (letaknya berjauhan)  penciuman
Eksteroreseptor : ada di luar tubuh
Interoreseptor : di dlm tubuh
Proprioreseptor : ada di sendi, otot, kulit
Nosiseptor : reseptor rasa sakit
Kemoseptor : reseptor kimiawi (O2, pH, osmolaritas)
 4 indera kulit Raba-tekan
Dingin Setiap orang lokasi dan
Panas jumlahnya berbeda
Sakit
 Jenis-jenis reseptor kulit
- Akhiran saraf telanjang
- Akhiran saraf melebar (Merkel, Ruffini)
- Akhiran saraf berkapsul (Paccini, Meissner, Krause)
Mekanisme Kerja

Stimulus

Tdk menyebar
Potensial
reseptor/generator bertingkat
lokal

Mencapai ambang
rangsang saraf (firing
level)

Potensial aksi

Adaptasi/desensitigasi : stimulus datang scr terus-menerus pd reseptor frekuensi potensial aksi menurun

 Adaptasi cepat : reseptor fasik (rabaan)


 Adaptasi lambat : reseptor tonik (sinus karotikus, muscle spindle, dingin, sakit, pembesaran
paru2)

Doktrin Energi Spesifik


Contoh : rabaan
Kondisi normal : Diberi sentuhan di punggung tangan kiri, dari kulit akan ada saraf yang jalan menuju
saraf pusat, kemudian otak akan menerjemahkan ada reseptor di punggung tangan kiri
saraf sensoris yang terdapat pada punggung tangan menjalar hingga ke saraf pusat, misal di bahu diberi
rangsang tepat di neuron sensoris saraf punggung tangan
maka sensasi yang muncul : seakan2 yg disentuh adlh punggung tangan
Hukum Proyeksi
contoh: phantom limb (org yg baru saja di amputasi)
misal yg baru diamputasi lutut kiri ke bawah,
awal2 amputasi, reseptor yg ada di telapak kaki hilang dan neuron sensoris dari telapak kaki hingga ke
lutut hilang. Tapi masih tersisa neuron sensoris dr lutut ke system saraf pusat
ketika lutut diperban  perbannya menyentuh neuron sensoris yang tersisa dri telapak kaki  karena
tersentuh pada serabut sensoris tersebut  shg seakan2 yang disentuh adalah telapak kaki kiri.
Synapse & Neurotransmiter
 Hubungan antara akson dgn bagian lain dr neuron (dendrit, soma, akson lain) bs juga dengan
otot/glandula
 Ada 2:
- Electrical (ion-ion berjalan melalui connexons)
Ex : otot jantung, otot polos di usus halus
- Chemical (kimiawi)
Menggunakan neurotransmitter u/ memindahkan impuls dr 1 neuron ke neuron lain
Agar neurotransmitter bs bereksositosis, ada Ca2+ yg masuk  vesicle terpicu u/ mengeluarkan
neurotransmiter
Lebih cepat electrical synapse daripada chemical synapse
 Jenis-jenis synapse :
- Akso-dendritik (paling sering)
- Akso-somatik (sering)
- Akso-aksonik (medulla spinalis)
- Dendro-dendritik (sel granula & sel mitral bulbus olfactorius)
- Somato-dendritik (optic tectum katak, nucleus geniculatum lateralis tikus),
Dendro-somatik, Somato-somatik (ganglion cervicalis superior, corpus pinealis tikus)
- Somato-aksonik (carotid body, cardiac ganglion)
- Dendro-aksonik (bulbus olfactorius: sel periglomerular & sel stelat)

Sintesis Neurotransmiter
 Glutamate dan glycine penting u/ sintesis protein  byk ditemukan di neuron
 GABA dan Amine  disintesis di terminal akson
 Peptide  disintesis o/ ribosom
Setelah menempel di reseptor, neurotransmitter sudah tidak memiliki tugas lagi, neurotransmitter akan :
- Dipecah o/ enzim
- Di reuptek/diambil kembali oleh neuron presinaps
- Berdifusi dan diambil o/ sel glial tipe astrosid
Contoh :

Acetyl Co A + Choline
Asetylcholine (ACH)  dipecah o/ ACE (asetil kolin esterase)  Choline dipakai lagi  Acetyl berdifusi
dan diambil o/ astrosid

DOPA  Dopamine  NA (norepinefrin)  dipecah o/ COMT (katekol O metil transferase)

Reuptake normetanephrine
Di neuron presinaptik dipecah
o/ mono amin oksidase
Reseptor Neurotransmiter
 Ada > 100 jenis reseptor
- Kanal ion (Transmitter-gated ion channels)
- G-protein coupled receptors
- Ligand-gated ion channels
Sinaptik Delay
Interval u/ neurotransmitter melintasi celah sinaptik  reseptor neurotransmitter di ligand-gated channels

Konduksi 1 arah
- Dendrit  soma  akson (orthodromic conduction)
- Antidromic : akson  soma  dendrit
Tdk bs dilanjutkan ke neuron lain karena di dendrit tdk ada neurotransmitter
Post synapse potensial  potensial berjenjang  menyebar ke neuron selanjutnya
Potensial Aksi  energy/sinyal listrik yg berpropagasi di sepanjang permukaan membrane neuron
Potensial berjenjang  devisiasi kecil dr potensial membrane istirahat yg tjd karena terbukanya kanal
ligand/kanal mekanis shg tjd hiperpolarisasi/depolarisasi dr potensial berjenjang
 Excitatory post-synaptic potential (EPSP)
 Inhibitory post-synaptic potential (IPSP)
Potensial membrane istirahat  ion negative yg terbentuk di dlm membrane, dibagian luar adlh ion positif
Neuron  -40 to -90 mV tapi rata2 adalah -70 mV (ranges of membrane potential of cells: +5mV to -100
mV)

Dalam cairan ekstraseluler (ECF) mengandung NA+ dan Cl-

Dalam sel mengandung K+ dan fosfat (menempel ke ATP dan as amino)


Lalu kenapa di dalam neuron itu negatif?
Karena :
1. Bocornya kalium dri dalam sel menuju ke luar sel (leakage channel/kanal bocor) 
K channels > Na channels
2. Banyak ion negative dlm neuron yg tdk bs meninggalkan sel (seperti fosfat)
3. Pompa Na+/K+ ATPase  mengeluarkan 3 Na dan memasukkan 2 K  berusaha mengembalikan
ion2 ke tempat semula
Depolarisasi : terbukanya kanal Na  Na masuk  potensial membrane lbh positif (+50 mV)
Repolarisasi : kanal K terbuka  kalium di dlm sel keluar  kembalinya potensial membran ke potensial
membran istirahat
Kanal K tdk mudah untuk menutup (menutupnya terlambat)  hyperpolarisasi  melebihi ambang batas
dri potensial membran istirahat

Periode refraktori
Periode dmna saraf tdk akan berespon thd stimulus
- Absolute : mau distimulasi spt apapun tdk akan terbentuk kembali
- Relative : tdk akan merangsang thd stimulus dengan ukuran kecil, apabila datang stimulus dengan
ukuran lebih tinggi maka akan bs terbentuk potensial aksi kembali

Saltatory conduction

"Lompatan" depolarisasi dari satu nodus


Ranvier ke nodus Ranvier berikutnya 
banyak saluran dengan kanal tegangan ada di
nodus Ranvier  Arus ion2 mengalir melalui
sitosol & ECF  mode konduksi energy-
efficient (ATP lebih sedikit untuk Na + / K +
pompa)

Faktor-faktor yang dapat mempercepat konduksi saraf :

- Jumlah dari myelinisasi


Makin byk myelin maka makin byk konduksi saraf
- Diameter akson
Makin lebar diameter akson maka makin cepat propagasi impuls karena makin luas permukaannya
shg jumlah kanal ion makin banyak
- Suhu
Makin rendah suhu maka makin rendah konduksi saraf

Intensitas stimulus dipengaruhi oleh :

- Frekuensi impuls yg terbentuk (makin sering stimulus dating, impuls yg terbentuk smkn byk)
- Jumlah neuron sensoris yg diaktivasi

Anda mungkin juga menyukai