Anda di halaman 1dari 90

NEURO FISIOLOGI II

RATNA PELAWATI, M.Biomed

PENDAHULUAN
Sistem saraf, salah satu dari dua sistem kontrol utama tubuh Terdiri dari Sistem Saraf Pusat yaitu otak dan korda spinalis dan Sistem Saraf Perifer yaitu serat aferen dan eferen yang menyalurkan sinyal antara SSP dan Perifer (bagian tubuh lain)

ORGANISASI SISTEM SARAF

KONTROL REFLEKS
STIMULUS RESEPTOR JALUR AFEREN PUSAT INTEGRASI JALUR EEFEREN EFEKTOR

RESPON
UMPAN BALIK KEMBALI KE STIMULUS

Preganglionic neuron

Postganglionic neuron

Ganglion
Ruch, Patton, Woodbury, Towe. 1965: Neurophysiology. W.B. Saunders Company

KLASIFIKASI SARAF BERDASAR STRUKTUR

KLASIFIKASI SARAF
Berdasar fungsi : Aferen (sensori): membawa informasi tentang temperatur, tekanan, raba, cahaya dsb ke SSP Interneuron: neuron yg berada di SSP. Eferen ( Somatomotor dan otonom)

METABOLISME & SINTESIS DLM SEBUAH NEURON

METABOLISME & SINTESIS DLM SEBUAH NEURON


Badan sel/ soma, memiliki nukleus dan semua organel yg dibutuhkan dalam aktivitas seluler (hasilkan energi & sintesis). Akson hanya menghantarkan sinyal kimia dan listrik, protein yg dibutuhkan harus disintesis dlm retikulum endoplasma kasar di badan sel/ soma Mekanisme pengepakan kedalam vesikel dan pergerakan sepanjang akson disebut dgn transport aksonal.

FUNGSI SEL GLIA

FUNGSI SEL GLIA


Meski tidak berpartisipasi langsung transmisi sinyal listrik namun sel glia sangat penting Sel glia menjaga stabilitas struktural bagi neuron dengan membungkusnya Glial-derived growth and trophic factors (GGF &GTF), membantu dan memandu neuron selama perkembangan dan perbaikan sel.

FUNGSI SEL GLIA


Astrosit : bentuknya spt bintang (sangat bercabang) berfungsi menghubungkan antara neuron dan pembuluh darah, shg menghantarkan nutrisi, dapat pula mengambil K+ dan neurotranmiter dari cairan ekstrasel menjaga homeostasis cairan ekstrasel disekeliling neuron. Mikroglia : sel-sel imun khusus, yang menetap pada SSP. Ketika diaktifkan dapat menyingkirkan sel-sel yang rusak dan invasi asing.

FUNGSI SEL GLIA


Sel Ependimal : sel-sel epitel yg membuat barier selektif permeabel antar kompartemen dalam otak Sel Schwann pada sistem saraf perifer dan Oligodendrosit di SSP, melindungi dgn mielin (berlapis-lapis membran fosfolipid. Sel Stelit ( sel schwann tdk bermielin), membuat kapsul penyangga disekeliling badan sel saraf di ganglia (kumpulan badan sel saraf diluar SSP)

Sinyal listrik
Potensial membran Gradien konsentrasi sel
[Na+, Cl- & Ca2+] lebih tinggi di cairan ekstrasel [K+] lebih tinggi di cairan intrasel

Depolarisasi menyebabkan sinyal listrik Gerbang saluran mengkontrol permeabilitas

Konsentrasi ion

Penghantaran sel ke sel : Sinaps

Mekanisme Sinaps

Neurokrin

Neurokrin

ANATOMI SISTEM SARAF PUSAT

Perlindungan bagi Otak


Rambut, kulit, kranium Darah sinus vena Meningens
Dura mater Membran Arachnoid Pia mater

Cairan serebrospinal

Figure 9-4b, c: ANATOMY SUMMARY: The Central Nervous System

Cerebrospinal Fluid

Figure 9-5: ANATOMY SUMMARY: Cerebrospinal Fluid

Barrier Darah Otak


Jumlah yg sangat banyak : capiler & sinus Taut erat :permeabilitas terbatas Kaki astrosit menghasilkan parakrin Perlindungan otak: hormon & kimia dlm sirkulasi Sejumlah besar glukosa transporter

Figure 9-6: The blood-brain barrier

Otak
Setrilyun interneuron mengisi otak Masing-masing memiliki lebih dari 200.000 sinaps Divisi Otak
Cerebrum Diencephalon Midbrain Cerebellum Pons Medulla oblongata

Anatomi otak

Otak tengah, Pons dan Medula


Banyak saraf kranial yg masuk Piramid jalur saraf bersilangan Otak tengah kontrol pergerakan mata Pons pernafasan , penyebar sinyal Medulla fungsi involunter
Contoh: tekanan darah, muntah

Formasio retikularis:
Jaringan dlm batang otak Kesadaran, tidur,nyeri dan tonus otot

Otak tengah, Pons dan Medula

Saraf Kranial

Diensefalon

Diencephalon
Pusat kontrol homeostasis Thalamus relay & integrasi sensory Hypothalamus
Lapar, stress Haus: osmolaritas tubuh Flight/fight pathways Marah & takut Irama Sircadian Kordinasi dgn endokrine

Pituitari & kelenjar pineal

Pituitari & kelenjar pineal


Pituitary trophic & other hormones Pineal
Melatonin Sleep coordination

Serebrum

Cerebrum
Area :Gray and white matter Fungsi otak luhur Hemisfer
Korpus kallosum - interkonneksi
Lateralisasi Serebral Otak kiri bahasa. Otak kanan- keahlian khusus.

Serebrum: hemisfer kiri dan kanan

Serebrum:
Nukleus basal -kontrol pergerakan Sistem Limbik
Cingulated gyrus berperan dalam emosi. Hippocampus belajar & memori Amygdala emosi & memori

Korteks Serebral : Lapisan bagian luar (tebal 1mm )

Persepsi: pendengaran, penglihatan, penghidu, otot & visceral/organ dalam Reasoning, integrasi informasi Directing voluntary behavior

Korteks serebrum

LobusKorteksSerebraldanintegrasi asosiasi
Frontal: pergerakan volunter, kebiasaan, persepsi Parietal sensori taktil Oksipital penglihatan Temporal penghiidu, pendengaran & pengecapan.

Kordinasi fungsi otak.


Reticular activating system (RAS)
Berasal dari serabut retikuler Mengatur kesadaran Distribusi neuromodulator

Neurotransmiter
Noradrenegik norepinefrin Serotonergik serotonin Dopaminergik dopamin Kolinergik acetylcholin

Kordinasi fungsi otak.

Figure 9-19: The diffuse modulatory systems modulate brain function

Kordinasi irama sirkardian dan tidur.

Hipotalamus :nukleus suprakiasmatik Feedback loop: gen-gen pengAtur protein Hampir seluruh sistem fisiologis memiliki pola irama tertentu. Tidur : REM & tidur dalam

Kordinasi irama sirkardian dan tidur.

Figure 9-20: Electroencephalograms (EEGs) and the sleep cycle

Jalur kompleks emosi dan motivasi


Hipotalamus, limbik & integrasi korteks Emosi: kesenangan, dorongan seks, marah & takut. Motivasi: dorongan mencapai tujuan Mood

Jalur kompleks emosi dan motivasi

Figure 9-21: The link between emotions and physiological functions

Jalur kompleks belajar dan memori


Belajar akuisisi pengetahuan
Assosiatif Non-assosiatif

Memori retention & recall


Hippokampus Short term & working Long term Refleks: "muscle memory"

Jalur komplek belajar dan memori.

Figure 9-22: Memory processing

Jaras-jaras yg paling kompleks: bahasa dan kepribadian


Bahasa pertukaran informasi yg kompleks
Area Werniks Area Broca

Kepribadian
Komponen Genetik Pengalaman
Belajar Memori/ ingatan Persepsi

Jaras-jaras yg paling komplek : bahasa & kepribadian

Figure 9-23: Cerebral processing of spoken and visual language

Divisi Aferen
Sistem Saraf Perifer mendeteksi, mengkode & menyalurkan sinyal-sinyal perifer ke SSP untuk diolah Divisi ini merupakan penghubung komunikasi yang memberitahu SSP mengenai lingkungan Internal dan eksternal Masukan ke pusat-pusat pengontrol di SSP penting u/ homeostasis mengetahui yg sedang terjadi melakukan penyesuaian yg tepat
52

Persepsi
Merupakan interpretasi sadar kita ttg dunia eksternal spt yg dihasilkan oleh otak dari suatu pola-pola impuls saraf yg disampaikan ke otak oleh reseptor sensorik

53

Persepsi kita berbeda dengan yg sebenarnya, karena ?


1. Reseptor mendeteksi jumlah terbatas bentuk energi yg ada contoh : suara, bentuk, warna, tekstur, bau, rasa dan suhu. Tetapi tdk mengetahui medan magnet, gel.cahaya terpolarisasi, gel.radio, sinar X 2. Masukan sensorik prakorteks diolah: beberapa aspek rangsang diperkuat sementara yang lain dihambat atau dibiarkan. 3. Kortek serebri juga memanipulasi data. Contoh: Mendengar kata-kata teman ditengah kebisingan suara di kafetaria.
54

Fisiologi Reseptor
Reseptor : memiliki kepekaan yg berbeda terhadap rangsangan. Fungsi : mendeteksi perubahan atau rangsangan, baik dari dalam maupun luar dengan membangkitkan potensial aksi disalurkan melalui serat aferen ke SSP

55

Fisiologi Reseptor
Rangsangan thd berbagai bentuk energi/ modalitas spt panas, cahaya, suara, tekanan & perubahan kimia Reseptor hrs mengubah bentuk-bentuk energi tsb ke bentuk energi listrik (potensial aksi) = transduksi Karena neuron aferen kirim informasi ke SSP hanya dengan 1 cara : penjalaran potensial aksi
56

Fisiologi Reseptor
Setiap jenis reseptor mengkhususkan diri u/ lebih mudah berespon thd 1 jenis rangsangan, Contoh reseptor:
Mata : peka rangsang cahaya. Telinga : peka gelombang suara

Perbedaan kepekaan reseptor : hukum energi saraf spesifik

57

Sistem Sensori
Stimulus
Internal Eksternal Sumber Energi Reseptor Organ-organ Sensori Transduser

Jalur Afferen Integrasi SSP


58

Jenis Reseptor Sensori


Kemoreseptor: peka zat-zat kimia, contoh penghidu & pengecap serta reseptor yg mendeteksi O2 , PH, glukosa dlm darah atau zat kimia lain Osmoreseptor: peka konsentrasi zat terlarut dalam cairan tubuh & perubahan aktivitas osmotik Nosireseptor : reseptor nyeri, peka thd kerusakan jaringan contoh : tusukan Mekanoreseptor: peka energi mekanis, contoh :otot peka regangan. Thermoreseptor: peka panas & dingin Fotoreseptor : peka cahaya
59

Lebih dalam ttg sensori khusus akan disampaikan pada modul indera.

60

DIVISI EFEREN: Otonom & somatomotorik

61

DIVISI OTONOM: KESEIMBANGAN HOMEOSTASIS

Mengontrol
Otot polos & otot jantung Kelenjar-kelenjar & adiposa

Saraf yg saling antagonis


Parasimpatik
"Rest & digest" Restore body

Simpatik
"Fight or flight" Energetic action
62

DIVISI OTONOM: KESEIMBANGAN HOMEOSTASIS

63

Figure 11-1: Homeostasis and the autonomic division

PUSAT-PUSAT KONTROL OTONOM

Hipothalamus
Keseimbangan air Temperatur Lapar

Pons
Respirasi Jantung Vasokonstriksi

Medulla
Respirasi

64

Figure 11-3: Autonomic control centers in the brain

Jaras-jaras Otonom
Koordinasi respon-respon homeostasis
Otonom Endokrin Kebiasaan

Tekanan darah Osmolaritas Pengaturan tonus. Kontrol Antagonistik


65

Jaras-jaras Autonom

Figure 11-2: The hypothalamus and brain stem initiate autonomic, endocrine, and behavioral responses

66

Jaras-jaras Otonom: Dua saraf Eferen


SSPusat Saraf Preganglion Ganglion Saraf Postganglion Jaringan Target

Figure 11-4: Autonomic pathways

67

Perbandingan jaras simpatis dan parasimpatis

Neurotransmiter Receptor

68

Figure 11-7: Sympathetic and parasympathetic pathways

Figure 131. The peripheral motor portions of the autonomic nervous system are made up of preganglionic and postganglionic neurons The cell bodies of the preganglionic neurons are located in the visceral efferent intermediolateral gray column (IML) of the spinal cord or the homologous motor nuclei of the cranial nerves. The axons synapse on the cell bodies of postganglionic neurons that are located in all cases outside the CNS. Each preganglionic axon diverges to an average of eight or nine postganglionic neurons. In this way, autonomic output is diffused. The axons of the postganglionic neurons end on the visceral effectors. [W.F. Ganong: Review of Medical
Physiology 22nd, 2005]

Figure 172

Ganongs Review of Medical Physiology 23rd,

PercabanganParasimpatis:Rest andDigest
Saraf Preganglionik
Berada di
Batang otak & Korda yg lebih rendah

NT: kolinergik

Ganglion
Dekat target Reseptor Nicotinik

Saraf postganglionik
75

76

Figure 11-5: Autonomic sympathetic and parasympathetic pathways

Kerja percabangan Parasimpatis


Konstriksi Pupil Bronkiolus Memperlambat denyut jantung Merangsang Pencernaan Melepaskan insulin Urinasi Ereksi

77

PercabanganSimpatis:FightorFlight
Neuron Preganglion
Pendek Berada di : korda spinal Neurotransmiter: Kolinergik

Ganglion
Rantai Sympatis Dekat korda spinal

Neuron Postganglion
panjang Neurotransmiter: adrenergik
78

Perangsangan kerja Percabangan Simpatis


Dilatasi Pupil Salivasi Denyut Jantung & volume Dilasi Pembuluh darah Bronkiolus Melepaskan katekolamin Pemecahan lemak Ejakulasi

79

Penghambatan kerja Percabangan Simpatis


Pencernaan Sekresi Pankreas Urinasi

80

Medulla Adrenal : Modifikasi Ganglion Simpatis


Stimulasi Simpatis
Catekolamin dilepaskan ke dalam darah
Epinefrin Norepinefrin

Berjalan menuju:
Multiple target Target yg jauh

81

Ganongs Review of Medical Physiology 23rd, 2010

Vander et al.: Human Physiology: The Mechanism of Body Function, 8th Edition, 2001

Medulla Adrenal : Modifikasi Ganglion Simpatis

Figure 11-10: The adrenal medulla

85

Sinaps pada saraf Otonom


Varikositis Neurotranmiter dilepas ke CES Pengaruhnya
Area target luas Bekerja lambat Durasi lama

Figure 11-8: Varicosities of autonomic neurons

86

Mekanisme: Norepinephrine Release and Recycling

Figure 11-9: Norepinephrine release at a varicosity of a sympathetic neuron

87

Review Jaras-jaras Eferen: Motorik & otonomik

88

Figure 11-11: Summary of efferent pathways

Divisi Somato Motorik: Mengontrol otot rangka

Jaras somatik bersifat eksitasi Pergerakan tubuh Ach yg dilepas kecelah sinaps Reseptor nikotinik di otot rangka.
89

Figure 11-11: Summary of efferent pathways

Kesimpulan
Percabangan parasimpatis Otonomic : simpatis dan
Mengatur kelenjar, otot polos & jantung Bekerjasama dgn endokrin dlm mengatur homeostasis Pusat pengaturnya: hipotalamus, pons & medulla Memiliki jaras dengan 2 neuron dan satu ganglion Menggunakan varicositis guna melepaskan neurotransmiter Memiliki reseptor yg berbeda: tonus & regulasi antagonis

Saraf eferen motorik mengontrol otot rangka


Memiliki saraf tunggal bermielin dari SSP.
90

Anda mungkin juga menyukai