Anda di halaman 1dari 48

 Sistem organ yang berfungsi

mengatur dan mengkoordinasi


kegiatan tubuh
 Berespons dan mendeteksi
terhadap perubahan yang
terjadi didalam dan luar tubuh
 Akson
 Badan Sel
 Dendrit
 Ukuran dan bentuk yang beragam
 Badan sel disebut juga nuklei berada di SSP
 Ganglia berada di SST kecuali basal
ganglia(nuklei) yang berada di serebrum
 Tiap sel saraf hanya memiliki satu akson
 Fungsinya membawa impuls saraf keluar sel
tubuh
 Akson lebih panjang dari dendrit bisa
mencapai 100 cm
 Membran akson disebut juga aksolema
 Dendrit memiliki struktur yang sama dengan
akson hanya lebih pendek dan bercabang
 Fungsinya menerima dan membawa impuls
yang datang ke badan sel
 Pergerakan ion menyebrangi membran sel
saraf
 Pertukaran impuls saraf disebut depolarisasi
 Pertukaran impuls saraf yang berulang
disebut repolarisasi
 Menerima informasi dari dalam maupun dari luar melalui
afferent sensory pathway
 Mengkomunikasikan informasi antara sistem saraf perifer
dan sistem saraf pusat.
 Mengolah informasi yang diterima baik ditingkat saraf
(refleks) maupun di otak untuk menentukan respon
yang tepat dengan situasi yang dihadapi.
 Menghantarkan informasi secara cepat melalui efferent
pathway (motorik) ke organ-organ tubuh sebagai kontrol
atua modifikasi tindakan.
Sistem saraf dikelompokkan
kedalam 2 bagian:
 Sistem saraf pusat (SSP)/CNS :
otak dan medula spinalis
 Sistem saraf periper/tepi
(SST)/PNS : seluruh saraf diluar
otak dan medula spinalis
 Sistem saraf pusat (SSP) tdd:
(1) Otak
(2) Medula spinalis
 Secara makroskopik tdd:
(1) Gray matter (substansi grisea)
 mengandung badan sel saraf, dendrit, &
ujung akson tak bermielin; kumpulan badan
sel
di otak & med.spinalis disebut nukleus
(2) White matter (substansi alba)
 sebagian besar tersusun atas akson
bermielin dan sangat sedikit badan sel;
kumpulan akson yg menghubungkan berbagai
area di SSP disebut traktus
 Diperkirakan otak terdiri atas 100milyar
neuron
 Otak dibagi menjadi 6 divisi utama:
1. Serebrum forebrain/prosensefalon
2. Diensefalon
3. Serebelum
4. Midbrain
5. Pons Brain stem (batang
otak)
6. Medula oblongata
 Merupakan bagian terbesar otak
 Fungsi : mengendalikan mental, tingkah
laku, pikiran, kesadaran, kemauan,
kecerdasan, kemampuan berbicara,
bahasa
 Terdiri dari 2 hemisfer : kiri dan kanan
 Mengandung substansi/jaringan kelabu
dan putih
 Hemisfer dipisahkan suatu celah yang
dalam dan dihubungkan kembali oleh
corpus callosum
SEREBRUM (2)
 Sebelah kiri mengendalikan bagian sebelah kanan tubuh,
begitu sebaliknya
 Bagian luar substansi kelabu : korteks
 Korteks serebri bergulung2/berlipat tidak teratur  luas
permukaan >>
 Lekukan diantaranya : sulkus
 Sulkus yang terdalam membentuk fisura longitudinalis
dan lateralis
 Fisura dan sulkus membagi otak menjadi beberapa lobus,
yg letaknya sesuai dengan tulang yang berada di atasnya
SEREBRUM (3)
 Substansi putih terletak lebih dalam
 Korteks serebri juga terbagi bagian yang
memiliki fungsi sensorik dan sebagian fungsi
sensorik
 Korteks serebri (cerebral cortex), sering hanya
disebut korteks, adalah lapisan luar materi
abu-abu (grey matter), sekitar 2 mm tebalnya,
yang menutupi seluruh permukaan belahan
otak.
SEREBRUM (4)

 Serebrum Terbagi menjadi


bagian2 : LOBUS
1. Lobus frontalis
2. Lobus parietalis
3. Lobus oksipitalis
4. Lobus temporalis
SEREBRUM (5)
1. Lobus frontal
- pusat fungsi intelektual yang lebih tinggi, seperti
kemampuan berpikir abstrak dan nalar, motorik
bicara (area broca di hemisfer kiri), pusat
penghidu,
dan emosi
- pusat pengontrolan gerakan volunter di gyrus
presentralis (area motorik primer)
- terdapat area asosiasi motorik (area premotor)
2. Lobus parietal
- pusat kesadaran sensorik di gyrus postsentralis
(area
sensorik primer)
- terdapat area asosiasi sensorik

28
SEREBRUM (6)
3. Lobus oksipital
- pusat penglihatan & area asosiasi penglihatan:
menginterpretasi & memproses rangsang
penglihatan dari nervus optikus &
mengasosiasikan
rangsang ini dengan informasi saraf lain & memori
- merupakan lobus terkecil
4. Lobus temporal
- berperan dlm pembentukan & perkembangan
emosi
- pusat pendengaran

29
 Merupakan kumpulan dari badan-badan sel saraf
(nukleus).
 Berperan dalam mengontrol gerakan dgn cara:
(1) menghambat tonus otot,
(2) memilih & mempertahankan aktivitas
motorik bertujuan,
(3) memantau & mengkoordinasikan kontraksi
menetap yang lambat
 Penyakit Parkinson: gangguan pd Ganglia Basal,
terutama karena defisiensi neurotransmiter dopamin
 peningkatan tonus (kekakuan), tremor istirahat, &
perlambatan inisiasi & pelaksanaan gerakan yang
berbeda

30
SSP_faal/ikun/2006 31
Fungsi:
 sbg stasiun relay & pusat integrasi sinaps untuk
pengolahan awal semua input sensori menuju
korteks
 menyaring sinyal-sinyal tak bermakna
 bersama batang otak & area asosiasi mengarahkan
perhatian kita ke rangsangan yang menarik
 Menentukan kesadaran kasar bbg sensasi ttp tdk
dpt membedakan lokasi & intensitas
 Memperkuat perilaku motorik volunter yang
dimulai oleh korteks

32
 Merupakan area terpenting dlm pengaturan
lingkungan internal tubuh (homeostasis)
 Mengontrol suhu tubuh, rasa haus &
pengeluaran urin, lapar & kenyang, sekresi
hormon-hormon hipofisis anterior,
menghasilkan hormon-hormon hipofisis
posterior, kontraksi uterus & pengeluaran
ASI.
 Merupakan pusat koordinasi sistem saraf
otonom utama
 Berperan dalam pola perilaku & emosi
(respons takut & berani; perilaku seksual)

33
34
Serebelum membandingkan antara informasi yg
diterima dari pusat pengontrolan yg lebih tinggi
ttg apa yg sebaiknya otot lakukan & sistem saraf
perifer ttg apa yg otot lakukan
 memberi sinyal umpan balik untuk mengoreksi
gerakan  dikirim ke serebrum mll thalamus 
gerakan yg lebih halus, cepat, terkoordinasi, &
terampil; mempertahankan posisi & keseimbangan

35
(1) Menerima perintah gerakan terencana bds informasi dr
korteks motorik & ganglia basal mll nukleus di Pons
(2) Menerima gerakan nyata
- dari reseptor propriosepsi mll traktus spinoserebellar
anterior & posterior
- dari reseptor vestibular di telinga mll traktus
vestibulocerebellar
- dari mata
(3) Membandingkan sinyal umum (perintah untuk
bergerak) dgn informasi sensorik (gerakan nyata)
(4) Mengirimkan umpan balik berupa sinyal korektif ke
nukleus di batang otak & korteks motorik mll thalamus

36
 Midbrain (Mesensefalon)
* superior colliculi: pusat refleks
gerakan kepala & bola mata ketika
berespons thd rangsang visual
* inferior colliculi: pusat refleks
gerakan kepala & tubuh ketika
berepons thd rangsang suara

37
 Pons
Pusat pernapasan:
- Pusat apneustik  mengontrol kontraksi otot inspirasi
- Pusat pneumotaksik  mengontrol relaksasi otot
pernapasan shg tjd ekspirasi
 Medula Oblongata
Pusat pernafasan:
Dorsal group  kelompok neuron yg membentuk
pernapasan
otomatis;
Ventral group  kelompok neuron yg mempersarafi otot2
pernapasan
Tdp kemoreseptor yg sensitif thd perubahan konsentrasi
ion H+ & konsentrasi CO2

38
 Pusat pengaturan jantung:
cardioaccelerator center  meningkatkan denyut
& kekuatan kontraksi jantung (mll saraf simpatis)
&
cardioinhibitori center  menurunkan denyut
jantung ke pacemaker N.vagus (saraf
parasimpatis)
 Pusat vasomotor  mengontrol diameter
pembuluh darah mll saraf simpatis dlm
pengaturan tekanan darah
 Pusat refleks nonvital  refleks menelan,
muntah, batuk, bersin, & tersedak

39
40
 Terdapat 31 pasang saraf spinal yang melalui medula
spinalis  nervus campuran yg berisi akson sensorik &
motorik; berjalan di kolumna spinal
 Semua akson sensorik masuk ke medula spinalis mll
ganglion akar dorsal.
- Traktus spinotalamikus lateral  menghantarkan impuls
modalitas nyeri & suhu
- Traktus spinotalamikus anterior  menghantarkan
impuls modalitas geli, gatal, sentuhan, & tekanan
- Traktus lemniscus medialis-kolumna posterior 
menghantarkan impuls yg membedakan 2 titik,
stereognosis, propriosepsi, membedakan berat, &
sensasi getaran

41
SSP_faal/ikun/2006 42
Sistem Saraf Tepi

Anda mungkin juga menyukai