Anda di halaman 1dari 49

SKENARIO 2 BLOK 1.3 By: dr.

Tyas
SISTEM SARAF

 Sistem saraf adalah sistem yang mengatur dan


mengendalikan semua kegiatan aktivitas tubuh kita seperti
berjalan, menggerakkan tangan, mengunyah makanan dan
lainnya.
 Sistem Saraf tersusun dari jutaan serabut sel saraf (neuron)
yang berkumpul membentuk suatu berkas (faskulum). Neuron
adalah komponen utama dalam sistem saraf.
FUNGSI SISTEM SARAF

Sistem saraf secara garis besar memiliki


fungsi sebagai sistem koordinasi. Adapun
dijabarkan, sistem saraf memiliki 3 fungsi
utama, yaitu :
 Pegatur atau pengendali kerja organ tubuh
 Pusat pengendali tanggapan
 Alat komunikasi dengan dunia luar
ORGANISASI STRUKTURAL
SISTEM SARAF
Organisasi struktural dari sistem saraf,
terdapat 2 macam :
 SSP (Sistem Saraf Pusat)  terdiri dari otak &
medulla spinalis yg dilindungi tulang kranium dan
kanal vertebral
 Sistem Saraf Perifer / Tepi  meliputi seluruh
jaringan saraf lain dalam tubuh. Sistem ini terdiri
dari saraf cranial dan saraf spinal yg
menghubungkan otak dan medulla spinalis dengan
reseptor dan efektor.
SISTEM PERIFER SECARA FUNGSIONAL

 Saraf Aferen (Sensorik)  mentransmisi informasi dari reseptor


sensorik ke SSP.
 Saraf Eferen (Motorik)  mentransmisi informasi dari SSP ke otot
dan kelenjar.
 Sel Saraf Penghubung/Intermediet/Asosiasi  Merupakan
penghubung sel saraf yang satu dengan sel saraf yang lain

Sistem Eferen dari sistem saraf perifer memiliki 2 sub divisi :


 Divisi somatic (volunter) berkaitan dengan perubahan lingkungan
eksternal dan pembentukan respons motorik volunteer pada otot
rangka.
 Divisi otonom (involunter) mengendalikan seluruh respon involunter
pada otot polos, otot jantung dan kelenjar dengan cara mentransmisi
impuls saraf melalui 2 jalur (saraf simpatis dan saraf parasimpatis.
SARAF SIMPATIS DAN SARAF PARASIMPATIS :

Saraf Simpatis  berasal dari area toraks dan


lumbal pada medulla spinalis
Saraf Parasimpatis  berasal dari area otak dan
sacral pada medulla spinalis.
Sebagian besar organ internal di bawah kendali
otonom memiliki inervasi simpatis dan parasimpatis
STRUKTUR SEL SARAF
STRUKTUR NEURON

Setiap neuron terdiri dari satu badan sel yang


di dalamnya terdapat sitoplasma dan inti sel.
Dari badan sel keluar dua macam serabut
saraf, yaitu dendrit dan akson (neurit).
Dendrit berfungsi menangkap dan
mengirimkan impuls ke badan sel saraf,
Akson berfungsi mengirimkan impuls dari
badan sel ke jaringan lain.
Akson biasanya sangat panjang. Sebaliknya,
dendrit lebih pendek.
KLASIFIKASI NEURON

Neuron diklasifikasi secara fungsional berdasarkan


arah transmisi impulsnya
Neuron sensorik (aferen) menghantarkan impuls
listrik dari reseptor pada kulit, organ indera atau
suatu organ internal ke SSP.
Neuron motorik menyampaikan impuls dari SSP ke
efektor.
Interneuron (neuron yang berhubungan) ditemukan
seluruhnya dalam SSP  Neuron ini menghubungkan
neuron sensorik dan motorik atau menyampaikan
informasi ke interneuron lain.
Neuron diklasifikasi secara structural berdasarkan jumlah
prosesusnya.
 Neuron unipolar memiliki satu akson dan dua denderit atau
lebih. Sebagian besar neuron motorik, yang ditemukan dalam
otak dan medulla spinalis, masuk dalam golongan ini.
 Neuron bipolar memiliki satu akson dan satu dendrite. Neuron
ini ditemukan pada organ indera, seperti mata, telinga dan
hidung.
 Neuron unipolar kelihatannya memiliki sebuah prosesus
tunggal, tetapi neuron ini sebenarnya bipolar
Terdapat 5 jenis sel saraf berdasarkan bentuk :
A. Unipolar neuron
B. Bipolar neuron
C. Interneuron
D. Pyramidal cell
E. Motor neuron
NEUROGLIAL

Sel neuroglial disebut jg “GLIA”.


Sel neuroglial adalah sel penunjang tambahan pada
SSP yang berfungsi sebagai jaringan ikat.
 Astrosit adalah sel berbentuk bintang yang memiliki sejumlah
prosesus panjang, sebagian besar melekat pada dinding
kapilar darah melalui pedikel atau “kaki vascular”.
 Oligodendrosit menyerupai astrosit, tetapi badan selnya kecil
dan jumlah prosesusnya lebih sedikit dan lebih pendek.
 Mikroglia ditemukan dekat neuron dan pembuluh darah, dan
dipercaya memiliki peran fagositik.
 Sel ependimal membentuk membran spitelial yang melapisi
rongga serebral dan ronggal medulla spinalis.
KELOMPOK NEURON

 Nukleus adalah kumpulan badan sel neuron yang terletak di


dalam SSP.
 Ganglion adalah kumpulan badan sel neuron yang terletak di
bagian luar SSP dalam saraf perifer.
 Saraf adalah kumpulan prosesus sel saraf (serabut) yang
terletak di luar SSP.
 Saraf gabungan. Sebagian besar saraf perifer adalah saraf
gabungan ; saraf ini mengandung serabut arefen dan eferen
yang termielinisasi dan yang tidak termielinisasi.
 raktus adalah kumpulan serabut saraf dalam otak atau
medulla spinalis yang memiliki origo dan tujuan yang sama.
 Komisura adalah pita serabut saraf yang menghubungkan
sisi-sisi yang berlawanan pada otak atau medulla spinalis.
3 BAGIAN SISTEM SARAF BERDASARKAN
LETAK KERJA

1. Sistem Saraf Pusat


a. Otak
b. Sumsum Tulang Belakang
2. Sistem Saraf Perifer / Tepi
a. 12 Pasang saraf serabut otak (Saraf Cranial)
b. 31 pasang saraf Sumsum tulang belakang (saraf
spinal)
3. Sistem Saraf Autonom / Saraf tak sadar
a. Susunan Saraf Simpatik
b. Susunan Saraf Parasimpatik
Otak terbagi menjadi 3 bagian :
Otak besar (Cerebrum)
Otak kecil (Cerebellum)
Otak tengah (Mesencephalon)
OTAK BESAR (CEREBRUM)

Fungsinya untuk pengaturan semua aktifitas mental


yg berkaitan dgn kepandaian (intelegensi), ingatan
(memori), kesadaran, dan pertimbangan.
Otak besar terletak di bagian depan otak
Yg terdiri atas :
 Oksipital (belakang)  pusat penglihatan
 Temporal (samping)  pusat pendengaran
 Parietal (tengah)  pusat pengatur kulit & otot thdp panas,
dingin, sentuhan, tekanan
 Antara bag. Tengah dan belakang  pusat perkembangan
intelegensia, ingatan, kemauan, sikap
OTAK KECIL (CEREBELLUM)

Otak kecil berfungsi untuk mengendalikan


dan mengkoordinasikan gerakan2 otot tubuh
serta menyeimbangkan tubuh
Letak otak kecil terdapat tepat di atas batang
otak.
OTAK TENGAH (MESENSEFALON)

Letaknya : di depan otak kecil & jembatan


varol (jembatan penghubung otak kecil bagian
kiri dan kanan, serta penghubung otak besar
& sumsum tulang belakang).
Organ di depan otak tengah (diencephalon) :
 Talamus (Pusat pengatur sensoris)
 Hipotalamus (Pusat pengatur suhu, pengatur selera
makan, keseimbangan tubuh); sedangkan di bagian
atas ada lobus optikus (pusat refleks mata)
PELINDUNG OTAK

Tengkorak
Ruas-ruas tulang belakang
3 Lapisan Selaput Otak (Meningen) :
 Durameter : bersatu dgn tengkorak (melekat pada
tulang)
 Arachnoid : Bantalan untuk melindungi otak dari
bahaya kerusakan mekanik, berisi cairan
serobrospinal (cairan limfa)
 Piameter : Penuh dgn pembuluh darah, di permukaan
otak, suplai oksigen, dan nutrisi, mengangkut sisa
metabolisme
MEDULA OBLONGATA

Banyak mengandung ganglion otak


Pusat pengatur gerak refleks fisiologis
(denyut jantung, pernafasan, pelebaran, dan
penyempitan pembuluh darah, bersin, batuk)
MEDULA SPINALIS

Fungsi :
Penghubung impuls dari dan ke otak
Memungkinkan jalan terpendek pada gerak refleks

Di bagian dalam terdapat :


Akar dorsal yg mengandung neuron sensorik
Akar ventral yg mengandung neuron motorik

Pada bagian putih terdapat serabut saraf asosiasi


SISTEM SARAF TEPI / PERIFER

Terbagi menjadi 2 bagian :


12 Pasang saraf serabut otak (saraf cranial)
 3 pasang saraf sensori
 5 pasang saraf motori
 4 pasang saraf gabungan
31 pasang saraf sumsum tulang belakang (saraf
spinal)
 8 pasang saraf leher (servikal)
 12  saraf punggung (torakal)
 5 pasang  saraf pinggang(lumbal)
 5 pasang saraf pinggul (sakral)
 1 pasang saraf ekor (kokgial)
NERVUS CRANIALIS

1. Nervus olfaktorius  mensarafi indera penciuman


2. Nervusoptikus  mensarafi indera penglihatan, tajam penglihatan
3. Nervus okulomotorius, mensarafi gerakan bola mata dari dalam keluar
4. Nervus trochlearis, mensarafi gerakan bola mata ke bawah dan
samping kanan kiri
5. Nervus trigeminus, mensarafi kulit wajah, reflek kornea, kepekaan
lidah dan gigi
6. Nervus abdusen, mensarafi gerakan bola mata kesamping
7. Nervus facialis, mensarafi otot wajah, lidah (pengecapan)
8. Nervus auditorius, mensarafi indera pendengaran, menjaga
keseimbangan
9. Nervus glosofaringeus, mensarafi gerakan lidah, menelan
10. Nervus vagus, mensarafi faringe laring, gerakan pita suara, menelan
11. Nervus accecorius, mensarafi gerakan kepala dan bahu
12. Nervus hipoglosus, mensarafi gerakan lidah
SARAF OTONOM

SSO (Sistem Saraf Otonom)  meninggalkan


korda spinalis & mempersarafi otot jantung &
polos serta kelenjar.
 SSO involunter (tidak disadari)
 Sistem saraf autonom dibagi jadi 2 :
 Sistem saraf simpatis
 Sistem saraf parasimpatis
SISTEM SARAF OTONOM

Sistem Saraf Simpatis  mempersarafi


 Jantung : kecepatan denyut & kekuatan kontraksi jantung
 Arteri & vena besar & kecil : konstriksi
 Otot polos saluran cerna : penurunan motlititas
 Otot polos saluran nafas : relaksasi bronkus dan penurunan
sekresi bronkus
 Merangsang kelenjar keringat
Sistem Saraf Parasimpatis  mempersarafi
 Jantung : memperlambat kecepatan denyut
 Saluran cerna : meningkatkan motilitas
 Saluran nafas : konstriksi jalan nafas
MACAM-MACAM RESEPTOR

Beberapa sel saraf mendapat kemampuan untuk


beraksi terhadap berbagai rangsang eksogen dan
endogen, dan sel-sel ini bersama sel-sel tambahan
lain dalam beberapa kasus, menghasilkan tiga sistem
reseptor sensoris antara lain:
Eksteroseptor, adalah reseptor dekat permukaan
tubuh.
Interoseptor, adalah reseptor dalam organ tubuh.
Proprioseptor, adalah reseptro dalam otot, tendo,
dan sendi.
FISIOLOGI SISTEM SARAF

Sistem saraf menerima Reseptor mengubah Kemudian akan


sensasi/stimulus melalui stimulus jadi impuls menginterprestasikan
reseptor (terletak di listrik yg menjalar di dan mengintegrasikan
tubuh internal: reseptor sepanjang saraf sampai stimulus, sehingga
viseral/eksternal: ke otak & medulla respon tdp informasi
reseptor somatic) spinalis bisa terjadi
 Di dalam ruangan ekstraseluler, di sekitar neuron, terdapat
cairan dengan kadar ion natrium dan klorida. Sedangkan
dalam cairan intraseluler terdapat kalium dan protein yang
lebih tinggi. Perbedaan komposisi dan kadar ion ion di dalam
dan di luar sel mengakibatkan timbulnya suatu potensial
membran. Dalam keadaan istirahat cairan ekstraseluler
adalah elektropositif dan cairan intraseluler adalah elektro
negatif.
GERAK REFLEKS

STRUKTUR YANG BERPERAN


 Organ sensorik : yakni yang menerima impuls , contohnya kulit
 Serabut saraf sensorik , yang mengantarkan impuls-impuls diatas
menuju sel-sel dalam ganglion radix posterior dan selanjutnya
serabut sel-sel tersebut akan meneruskan impuls-impuls itu
menuju substansi kelabu pada kornu posterior medulla spinalis
 Sumsum tulang belakang , dimana serabut-serabut saraf
penghubung yang ada di dalamnya menghantarkan impuls-impuls
menuju kornu anterior medulla spinalis
 Sel saraf motorik , yang berada pada kornu anterior medula
spinalis menerima dan mengalihkan impul-impuls tersebut
melalui serabut saraf motorik
 Organ motorik, yang melaksanakan gerakan karena dirangsang
oleh impuls saraf motorik.
MACAM – MACAM REFLEKS

Refleks dapat di kelompokkan dalam berbagai tujuan yang di


kelompokkan berdasarkan :
1. Jenis refleks
 refleks spinal.
 refleks cranial.
 refleks otonom.
2. Letak reseptor yang menerima rangsangan :
 refleks ekstroseptif yaitu timbul karena rangsangan pada reseptor
permukaan tubuh.
 refleks interoreseptif (viseroreseptif yaitu timbul karena rangsangan
pada alat alat dalam atau pembuluh darah.
 refleks proreseftif yaitu timbul rangsangan pada reseptor otot
rangka, tendon, dan sendi untuk keseimbangan sikap
3. Bagian saraf pusat yang terlibat:
 refleks spinal melibatkan neuron di medula spinalis
 refleks bulbar melibatkan neuron medula oblongata
 refleks kortikal melibatkan neuron korteks serebri

4. Jumlah neuron yang terlibat :


 refleks monosinaps melalui 2 sinaps dan 2 neuron yang
langsung berhubungan dengan saraf pusat
 refleks polisinaps melalui banyak sinaps dan terdapat
beberapa interneuron
IMPULS DAPAT DIHANTARKAN MELALUI
BEBERAPA CARA, DI ANTARANYA
MELALUI SEL SARAF DAN SINAPSIS.
PENGHANTARAN IMPULS MELALUI SEL
SARAF
 Penghantaran impuls baik yang berupa rangsangan ataupun
tanggapan melalui serabut saraf (akson) dapat terjadi karena
adanya perbedaan potensial listrik antara bagian luar dan bagian
dalam sel. Pada waktu sel saraf beristirahat, kutub positif
terdapat di bagian luar dan kutub negatif terdapat di bagian
dalam sel saraf. Diperkirakan bahwa rangsangan (stimulus) pada
indra menyebabkan terjadinya pembalikan perbedaan potensial
listrik sesaat. Perubahan potensial ini (depolarisasi) terjadi
berurutan sepanjang serabut saraf.
 Stimulasi yang kurang kuat atau di bawah ambang (threshold)
tidak akan menghasilkan impuls yang dapat merubah potensial
listrik. Tetapi bila kekuatannya di atas ambang maka impuls akan
dihantarkan sampai ke ujung akson. Stimulasi yang kuat dapat
menimbulkan jumlah impuls yang lebih besar pada periode waktu
tertentu daripada impuls yang lemah.
PENGHANTARAN IMPULS MELALUI
SINAPSIS
 Titik temu antara terminal akson salah satu neuron dengan
neuron lain dinamakan sinapsis.
 Tonjolan sinaps  struktur kumpulan membran kecil berisi
neurotransmitter; yang disebut vesikula sinapsis.
 Neuron yang berakhir pada tonjolan sinapsis disebut neuron pra-
sinapsis.
 Membran ujung dendrit dari sel berikutnya yang membentuk
sinapsis disebut post-sinapsis.
 Neurotransmitter adalah suatu zat kimia yang dapat
menyeberangkan impuls dari neuron pra-sinapsis ke post-sinapsis.
 Neurotransmitter ada bermacam-macam misalnya asetilkolin yang
terdapat di seluruh tubuh, noradrenalin terdapat di sistem saraf
simpatik, dan dopamin serta serotonin yang terdapat di otak.
Impuls di ujung neuron  vesikula bergerak dan
melebur dengan membran pra-sinapsis  vesikula
akan melepaskan neurotransmitter berupa
asetilkolin  Asetilkolin kemudian berdifusi
melewati celah sinapsis  menempel pada reseptor
yang terdapat pada membran post-sinapsis 
Penempelan asetilkolin pada reseptor menimbulkan
impuls pada sel saraf berikutnya  Bila asetilkolin
sudah melaksanakan tugasnya maka akan diuraikan
oleh enzim asetilkolinesterase yang dihasilkan oleh
membran post-sinapsis.
GERAK REFLEKS

 Gerak pada umumnya terjadi secara sadar, namun, ada pula


gerak yang terjadi tanpa disadari yaitu gerak refleks.
 Impuls pada gerakan sadar melalui jalan panjang, yaitu dari
reseptor, ke saraf sensori, dibawa ke otak untuk selanjutnya
diolah oleh otak, kemudian hasil olahan oleh otak, berupa
tanggapan, dibawa oleh saraf motor sebagai perintah yang
harus dilaksanakan oleh efektor.
 Gerak refleks berjalan sangat cepat dan tanggapan terjadi
secara otomatis terhadap rangsangan, tanpa memerlukan
kontrol dari otak. Jadi dapat dikatakan gerakan terjadi tanpa
dipengaruhi kehendak atau tanpa disadari terlebih dahulu.
Contoh gerak refleks misalnya berkedip, bersin, atau batuk.
Rangsangan  reseptor penerima rangsang 
diteruskan oleh saraf sensori ke pusat saraf 
diterima oleh set saraf penghubung (asosiasi) tanpa
diolah di dalam otak langsung dikirim tanggapan ke
saraf motor untuk disampaikan ke efektor, yaitu otot
atau kelenjar.
Jalan pintas ini disebut lengkung refleks.
Gerak refleks dapat dibedakan atas refleks otak bila
saraf penghubung (asosiasi) berada di dalam otak,
misalnya, gerak mengedip atau mempersempit pupil
bila ada sinar dan refleks sumsum tulang belakang
bila set saraf penghubung berada di dalam sumsum
tulang belakang misalnya refleks pada lutut.
MEKANISME NYERI

1. Teori Melzack & Wall (1985) : “ Teori gerbang nyeri “


bahwa : Nyeri diteruskan dari perifer melalui saraf kecil A
delta dan C rasa raba, mekanik dan termal melalui A delta A
beta dan C ( serabut besar, kecepatan hantar serabut besar
lebih tinggi dari serabut kecil ).
Di Substamtia Gelatinosa (SG) ada sel-sel gerbang yang
dapat bekerja menutup dan membuka sel T (targaet).
Serabut besar aktif merangsang sel gerbang di SG, sel
gerbang aktif dan sel T tertutup, maka nyeri tidak dirasa.
Serabut kecil aktif, sel SG tidak aktif, dan sel T terbuka
maka nyeri dirasa. Bila dirangsang bersama-sama, misal
antara rasa raba, mekanik,vibrasi,dll dengan rangsang nyeri
maka nyeri tidak dirasa (seperti pada teknik tens, DCS, koyo-
koyo, dll.)
2. Tranduksi, merupakan proses dimana suatu stimuli nyeri
dirubah menjadi suatu aktifitas listrik yang akan diterima
ujung-ujung saraf.
 Stimuli ini dapat berupa stimuli fisik ( tekanan), suhu ( panas) atau
kimia ( substansi nyeri).
 Terjadi perubahan patofisiologi karena mediator-mediator nyeri
mempengaruhi juga nosiseptor diluar daerah trauma sehingga
lingkaran nyeri meluas. Selanjutnya terjadi proses sensitisasi perifer
yaitu menurunnya nilai ambang rangsang nosiseptor karena pengaruh
mediator-mediator tersebut diatas dan penurunan PH jaringan.
Akibatnya nyeri dapat timbul karena rangsangan yang sebelumnya
tidak mnenimbulkan nyeri misalnya rabaan. Sensitisasi perifer ini
mengakibatkan pula terjadinya sensititasi sentral yaitu hipereksi
tabilitas neuron pada spinalis, terpengaruhnya neuron simpatis dan
perubahan intra seluler yang menyebabkan nyeri dirasakan lebih lama
MACAM-MACAM RESEPTOR PADA KULIT
1. Korpuskula Paccini, merupakan ujung saraf perasa tekanan kuat.
Korpuskula Pacini (vater pacini) ditemukan di jaringan subkutan pada
telapak tangan, telapak kaki, jari, puting, periosteum, mesenterium,
tendo, ligamen dan genetalia eksterna. Bentuknya bundar atau
lonjong, dan besar (panjang 2 mm, dan diameter 0,5 – 1 mm). Bentuk
yang paling besar dapat dilihat dengan mata terbuka, karena
bentuknya mirip bawang.
2. Ujung saraf sekeliling rambut, merupakan ujung saraf peraba .
3. Lempeng Merkel, merupakan ujung saraf perasa sentuhan dan
tekanan ringan. Sel-sel Merkel (bersama dengan badan Meissner)
terdapat di lapisan kulit superfisial, dan ditemukan kluster di bawah
lengkungan ujung-ujung jari yang menyusun sidik jari. Pada kulit
berambut, ujung saraf Merkel membentuk kluster ke dalam struktur
epitelial khusus yang disebut “touch domes” atau “lempeng rambut”.
Reseptor Merkel juga terdapat pada kelenjar mammae.
4. Ujung saraf tanpa selaput (terbuka), merupakan perasa sakit.
5. K o r p u s k u l a R u f f i n i , m e ru p a k a n u j u n g sa ra f p e ra sa p a n a s . K o rp u sk u l u s i n i
d i t e m u k a n p a d a j a r i n g a n i k a t t e rm a su k d e rm i s d a n k a p su l a se n d i . M e m p u n y a i
s e b u a h k a p s u l a j a r i n ga n i k a t t i p i s y a n g m e n g a n d u n g u j u n g a k h i r sa ra f y a n g
m e n g ge l e m b u n g. K o r p u sk u l u s i n i m e ru p a k a n m e k a n o r ese p t o r, k a re n a m i ri p
d e n g a n o r g a n t en d o g o l gi .
6. U j u n g s a r a f K r a u s e , m e ru p a k a n u j u n g sa ra f p e ra s a d i n g i n . K o rp u sk u l u s
ge l e m b u n g ( k r a u s e ) d i t em u k a n d i d a e ra h m u k o k u t i s ( b i b i r d a n g e n e t a l i a
e k s te r n a ) , p a d a d e r m i s d a n b e rh u b u n g a n d e n ga n ra m b u t . K o rp u sk e l i n i
b e r b e n t u k b u n d a r ( s f e r i s) d e n ga n d i a m e te r se k i t a r 5 0 m i k ro n . M e m p u n y a i
s e b u a h k a p s u l a t e b a l y a n g m e n y a t u d e n g a n e n d o n e u ri u m . D i d a l a m
k o r p u s k u l u s , s e r a t b e r m i e l i n k eh i l a n g a n m i e l i n d a n c a b a n gn y a t e t a p i t e t a p
d i s e l u b u n gi d e n g a n s e l s c h w a n n . S e ra t n y a m u n gk i n b e rc a b a n g a t a u b e rj a l a n
s p i r a l d a n b e r a k h i r s eb a ga i a k h i r sa ra f y a n g m e n g ge l e m b u n g se b a g a i g a d a .
Korpuskel ini jumlahnya se m a k i n b e rk u ra n g d e n ga n b e rt a m b a h n y a
u s i a . K o rp u s k el i n i b e r g u n a se b a g a i m e k a n o re se p to r ya n g p e k a t e rh a d a p d i n gi n .
7. K o r p u s k u l a M e i s s n e r , m e ru p a k a n u j u n g sa ra f p e ra b a . K o rp u s k u l u s p era b a
( M ei s s n er ) t e r l et a k p a d a p a p i l a d e rm i s, k h u su sn y a p a d a u j u n g j a ri , b i b i r, p u ti n g
d a n ge n e t a l i a . B e n tu k n y a si l i n d ri s, su m b u p a n j a n g n y a t a g a k l u ru s p e rm u k a a n
k u l i t d a n b e r u k u ra n s e k i t a r 8 0 m i k ro n d a n l e b a r n y a se k i t a r 4 0 m i k ro n .
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai