Anda di halaman 1dari 10

OKSIDASI BIOLOGI

Penulis: Fransiskawati Polangitan


E-mail: Fransiska plangitan15@gmail.com
Program Studi D-III Analis Kesehatan STIKES Bina Mandiri Gorontalo.
Jalan Prof Dr. Aloe Saboe, Wongkaditi No.173, Kabila 96128. Indonesia.

Abstrak :
Didalam sistem biologis sel makhluk hidup, reaksi oksidasi biologi berperan dalam
reaksi-reaksi yang menghasilkan energi. Makhluk hidup memerlukan energy yang
digunakan untuk pergerakan, pertumbuhan, sintesis biomolekul serta transport ion
melintasi membrane sel. Uji oksidase dalam kentang dan pengaruh pemberian
vitamin C antioksidan adalah senyawa kimia yang dapat menyumbangkan satu atau
lebih electron kepada radikal bebas, sehingga radikal bebas tersebut dapat diredam.
berdasarkan sumber perolehannya ada 2 macam antioksidan,yaitu antioksidan alami
dan antioksidan buatan (sintetik). Tujuan dari percobaan oksidasi biologi ini yaitu uji
schardinger, uji kentang, dan uji efek antioksidan vitamin C. Hasil yang diperoleh
dari percobaan ini yaitu terjadi perubahan warna pada setiap uji percobaan.
Kata kunci : Uji schardinger, uji kentang, dan uji efek antioksidan vitamin C.

1. Pendahuluan metabolism yang berbeda akan


Seperti yang telah kita ketahui dipecah dan menghasilkan sejumlah
bahwa makhluk hidup memerlukan molekul pembawa energy yang
energy yang digunakan untuk selanjutnya melalui proses oksidasi
pergerakan, pertumbuhan, sintesis biologi.
biomolekul serta transport ion Didalam sistem biologis sel
melintasi membrane sel. Organism makhluk hidup, reaksi oksidasi
akan menggunakan energy tersebut biologi berperan dalam reaksi-
secara efisien untuk menghasilkan reaksi yang menghasilkan energy.
energy, karbohidrat, lipid, asam Proses oksidasi reduksi ini dapat
amino dengan melalui jalur berlangsung secara anaerob maupun
aerob. Pada keadaan anaerob, reaksi tubuh membutuhkan antioksidan
berlangsung tanpa adanya oksigen eksogen. adanya kekhawatiran akan
sebagai penerima elektron atau kemungkinan efek samping yang
hydrogen. Sedangkan aerob reaksi belum diketahui dari antioksidan
berlangsung dengan menggunakan sintetik menyebabkan antioksidan
oksigen sebagai penerima akhir alami menjadi alternative yang
elektron atau hydrogen. sangat dibutuhkan. antioksidan
Proses oksidasi juga dpaat alami mampu melindungi tubuh
berlangsung secara enzimatik. terhadap kerusakan yang
Proses enzimatik berlangsung disebabkan spesies oksigen reaktif,
bertahap dengan melibatkan mampu menghambat terjadinya
sejumlah enzim. Sedangkan proses penyakit degeneratif serta mampu
non-enzimatik berlangsung menghambat peroksidae lipid pada
bertahap secara spontan dan makanan.
memerlukan logam-logam transisi
2. Teori
seperti Fe dan Cu.
 Definisi reaksi oksidasi
Uji oksidase dalam kentang dan
Reaksi oksidasi dapat
pengaruh pemberian vitamin C
didefinisikan sebagai peristiwa
antioksidan adalah senyawa kimia
kehilangan elektron atau
yang dapat menyumbangkan satu
kehilangan hidrogen, sehingga
atau lebih electron kepada radikal
disebut juga reaksi
bebas, sehingga radikal bebas
dehidrogenase. Bila suatu
tersebut dapat diredam. berdasarkan
senyawa di oksidasi maka harus
sumber perolehannya ada 2 macam
ada senyawa lain yang direduksi,
antioksidan,yaitu antioksidan alami
yaitu akan diperoleh elektron
dan antioksidan buatan (sintetik).
atau hydrogen.
tubuh manusia tidak mempunyai
Pengertian sempit oksidasi
cadangan antioksidan dalam jumlah
biologi yaitu suatu reaksi zat
berlebih, sehingga jika terjadi
dengan molekul oksigen.
paparan radikal berlebih maka
Pengertian luas oksidasi biologi menggunakan oksigen, ,isalnya
yaitu pelepasan hydrogen dehidrogenase.
(dehidrogenase) atau pelepasan Oksidasi adalah proses
elektron. Dalam oksidasi biologi pengeluaran elektron. Lawannya
diperlukan hydrogen/elektron reduksi yaitu proses penerimaan
dalam reaksi, maka apabila ada elektron contoh ion Feri di
yang dioksidasi pasti ada yang oksidasi menjadi ion feri,
direduksi. (David, S.P. 1985). reaksinya sebagai berikut :
 Fungsi reaksi oksidasi biologi 1) Reaksi redoks (reduksi
Didalam sistem biologi sel dan oksidasi)
makhluk hidup, reaksi oksidasi- memerlukan enzim
reduksi berperan dalam reaksi- oksidoreduktase.
reaksi yang menghasilkan 2) Oksidasi biologi pada
energy. Contohnya : pada makhluk hidup tingkat
oksidasi glukosa menjadi CO2, tinggi mutlak
air dan energy. Proses oksidasi memerlukan adanya
ini dapat berlangsung secara oksigen. Pada makhluk
aerob maupun anaerob. tertentu (bakteri anaerob)
Oksidasi tidak hanya diartikan mampu melakukan
sebagai penambahan atom-atom oksidasi biologi tanpa
oksigen, oksidasi lebih tepat bila oksigen bebas.
digunakan untuk semua reaksi Kemapuan suatu
dimana elektron-elektron senyawa melakukan
dipindahkan dari satu atom ke pertukaran elektron
atom yang lain. (Murray, Robert. (memberi atau menerima
2009). elektron) disebut sebagai
 Proses oksidasi biologi potensial redoks.
Reaksi oksidasi biologi 3) Enzim/ko-enzim dan
selalu di ikuti reaksi reduksi- logam yang berperan
oksidasi tidak selalu
dalam oksidasi biologi. melalui beberapa aseptor
(Page, David S. 1997) hydrogen. Pada setiap hydrogen
 Antioksidan alami pindah ke aseptor hydrogen akan
Antioksidan alami keluar energy. Hydrogen terakhir
biasanya lebih banyak diminati, diterima dengan oksigen menjadi
karena tingkat keamanan lebih H2O. Beberapa aseptor hydrogen
baikluas dibidang makanan, adalah :
kesehatan dan komestik. 1) NAD (nikotin amida
Antioksidan alami dapat dinukleotida)
ditemukan pada sayuran, buah- 2) NADP (nikotin amida
buahan dan tumbuhan yang dinukleotida pospat)
berasal dari golongan alkaloid, 3) FAD (flavor adenine
flavonoid, saponin, kuionon, dinukleotida)
tannin/steroid triterpencid. 4) Sitokron, masing-masing
Gingseng yang berperan dengan enzim
sebagai antioksidan, anti dehidrogenase.
diabetes, anti hepatitis, antiseptis  Implementasi oksidasi biologi
dan antineoplastik, mengandung 1) Oksidasi biologi dalam
saponin glikosida (steroid peragian makanan
glikosida). Uji aktivitas Peragian adalah proses
antioksidan yang dilakukan pada yang menghasilkan
daun menunjukkan keberadaan minuman beralkohol melalui
senyawa kuinon, kamarin, dan fermentasi. Metode ini
furano kumarin. (Septiayu Tirta digunakan dalam produksi
Haraswati. 2011). bir, shake, dan anggur.
 Aseptor hydrogen (yang Peragian memiliki sejarah
direduksi) yang panjang, dan bukti
Reaksi dapat lebih panjang, arkeologi menunjukkan
sebelum hydrogen diterima bahwa teknik ini telah
oksigen dipindah tangankan digunakan di mesir kuno. Di
dalam sel ragi terjadi reaksi timbulnya sel-sel kanker.
oksidasi biologi. Yaitu Radikal bebas adalah spesies
reaksi karbohidrat menjadi yang tidak stabil karena
CO2 dan etanol dalam memiliki elektron yang tidak
keadaan anaerob. berpasangan dan mencari
2) Oksidasi biologi dan pasangan elektron dalam
kaitannya dengan makromolekul biologi.
antioksidan Kondisi oksidasi dapat
Oksigen digunakan menyebabkan kerusakan
untuk pembakaran zat protein, DNA, kanker,
makanan yang disebut penuaan dan penyakit
proses oksidasi biologi. lainnya. (Widia, Sri, 2000).
Proses oksidasi biologi 3. Metode penelitian
menghasilkan energy yang 1. Alat
digunakan untuk berbagai Adapun alat yang digunakan
aktivitas. Sedangkan sisa dalam percobaan ini yaitu tabung
oksidasi berupa karbon reaksi, gelas kimia, gelas ukur,
dioksidasi dan uap air penangas air, thermometer,
dikeluarkan bersama udara pisau, pipet tetes, parutan.
yang dihembuskan ketika 2. Bahan
bernapas. Adapun bahan yang
Oksidasi sangat digunakan pada percobaan ini
bermanfaat dalam yaitu aquades, fenol, methilen
memenuhi kebutuhan blue, amilum 1%, formaldehyde,
energy sel. Namun jika fruktosa 1%, glukosa 1%,
oksidasi terjadi pada sel laktosa 1% kentang, buah apel,
asing di dalam tubuh atau jeruk, vitamin C, susu murni dan
lemak jahat., akan berakibat susu kental manis.
pada timbulnya radikal
bebas dan berefek pada
3. Metode analisis kedalam tabung 1 dan 2,
 Uji schardinger tabung 3 diisi dengan
Siapkan tabung reaksi, aquades. Tabung 1 yang
masukkan 5 ml susu segar sudah terisi ekstrak kentang
pada tabung 1, kemudian ditambahkan dengan fenol,
masukkan 5 ml susu kental tabung 2 ditambahkan
manis pada tabung ke 2 aquades dan tabung 3
tambahkan methilen blue dan ditambahkan dengan fenol.
larutan formaldehida kedalam Kemudian kocok ketiga
masing-masing tabung tabung dan amati perubahan
sebanyak 5 tetes. Campurkan yang terjadi.
dengan baik dan amati  Efek antioksidan vitamin C
perubahan yang tampak. Sediakan 4 buah gelas kimia,
Kemudian masukkan kedalam masing-masing diisi dengan
penangas air 60o – 650 C dan buah apel yang sudah
lihat kembali perubahan dikupas. Tabung 1
warna. ditambahkan vitamin C,
 Uji kentang tabung 2 ditambahkan
Sediakan 3 tabung reaksi dan aquades, tabung 3
beri label, kupas dan parut ditambahkan perasan jeruk .
kentang. Kemudian saring amati perubahan yang terjafi
ampas dan ambil airnya. pada apel dari ke-4 gelas
Masukkan ekstrak kentang tersebut
4. Hasil
Pada praktikum ini, hasil yang diperoleh adalah sebagai berikut :
Table 1.1 Uji schardinger
NO SAMPEL TABUNG PEREAKSI HASIL

1.
Susu murni Methilen blue + Warnanya biru
I
(Bearbrand) formaldehide gelap

2.
Susu kental Methilen blue + Biru pekat hampir
II
(Frisian flag) formaldehide putih

Table 1.2 Uji kentang


SAMPEL PEREAKSI TABUNG HASIL
Kentang Fenol I Warna kecoklatan
Kentang Aquadest II Sedikit gelembung
Aquadest Fenol III Tidak terjadi reaksi

Table 1.3 Uji efek antioksidan vitamin C


GELAS
SAMPEL PEREAKSI HASIL
KIMIA
Tidak terjadi
I Vitamin C
perubahan
II Apel Aquades Sedikit kecoklatan
Tidak terjadi
III Perasan jeruk
perubahan
- Sedikit kecoklatan

5. Pembahasan
Pada percobaan oksidasi murni dan susu kental. Penggunaan
biologi ini dimaksudkan untuk uji schardinger ini bertujuan untuk
menguji aktivitas enzim memperlihatkan bahwa oksidasi
dehidrogenase yang terdapat dalam dapat terjadi melalui
susu dengan menggunakan uji dehidrogenasedari suatu substrat,
schardinger dan mengetahui dalam hal ini yaitu formaldehyde.
perbedaan kerja enzim pada susu
Memperhatikan adanya enzim adanya enzim dehidrogenase yang
dehidrogenase di dalam susu. masih aktif pada susu tersebut.
Percobaan pertama, yaitu uji Sehingga pada saat pemanasan
schardinger , pada tabung 1 diisi dapat mereduksi methilen blue.
dengan susu murni atau susu Oleh karena itu tabung 1 ini,
pasteurisasi 1 susu yang telah didapatkan hasil yang sesuai
dipanaskan sampai 70oC, dengan teori yaitu berwarna biru
ditambahkan dengan methylen blue pucat, karena mungkin masih ada
ini didasarkan pada kemampuan sedikit methilen blue yang tidak
bakteri dalam susu untuk tumbuh tereduksi.
dan menggunakan oksigen terlarut Percobaan kedua yaitu uji
sehingga memisahkan oksidasi oksidasi pada kentang. Pada tabung
reduksi dari campuran. Kemudian pertama yang diisi dengan klentang
dipanaskan dalam penangas 60oC- ditambahkan fenol. Perubahan yang
o
65 C. Hasilnya tidak terjadi menunjukkan adanya reaksi
perubahan warna, warnanya tetap oksidasi senyawa fenol oleh enzim
biru dari methylen blue, hal ini yang dimiliki kentang. Fungsi dari
disebabkan karena pemanasan yang penambahan fenol sendiri untuk
dilakukan menghambat enzim mempercepat terjadinya oksidasi
didalam susu tersebut sehingga fenol oleh enzim polifenol oksidasi
menjadi tidak dapat mengoksidasi (PPO). Pada tabung 2 yang
aldehid dengan baik dan ditambahkan dengan aquades, hasil
menyebabkan sulitnya terjadi yang didapatkan yaitu munculnya
perubahan warna. Pada tabung 2 sedikit gelembung yang berarti
yang berisi susu kental methylen menghasilkan gas O2 yang menekan
blue dan formaldehyde yang keatas dalam reaksi tersebut. Pada
dipanaskan dalam penangas 60oC. tabung 3 aquadest yang
Didapatkan hasil perubahan warna ditambahkan fenol tidak terjadi
terbentuk warna biru pucat hampir reaksi.
putih. Hal ini disebabkan karena
Percobaan ketiga yaitu efek kecoklatan dan dapat merusak
dari oksidasi vitamin C pada uji ini jaringan dari buah apel tersebut.
bertujuan untuk memperlihatkan Gelas kimia 3 ditambahkan perasan
efek antioksidan dari vitamin C. jeruk hasil yang ditambahkan
masing-masing gelas kimia didapatkan tidak terjadi perubahan
ditaruhkan potongan buah apel. karena pada perasan jeruk terdapat
Gelas kimia pertama ditambahkan vitamin C atau senyawa asam yang
vitamin dan hasilnya tidak terjadi dapat melindungi dari oksidasi
perubahan karena secara teori sehingga tidak terjadi pembusukan
adanya vitamin C (asam askorbat) pada jaringan buah. Pada gelas
dan mengalihkan kerja polifenol kimia 4 yang hanya berisi potongan
oksidase (PPO) dengan apel terjadi warna kecoklatan. Hal
mengoksidasi asam askorbat ini disebabkan karena adanya
menjadi asam dehidroaskorbat. perubahan enzimatik pada buah
Akibatnya fenol yang ada dalam apel. Enzim yang tersimpan dalam
buah apel terlindungi dari oksidasi jaringan apel akan terebus ketika
sehingga warna coklat tidak kontak langsung dengan oksigen di
terbentuk. Gelas kimia kecil udara, maka fenolase pada apel
ditambahkan aquadest. Hasilnya akan mengkatalisis komponen
yang terjadi yaitu terdapat fenolik sehingga komponen tersebut
kecoklatan pada potongan buah berubah menjadi kecoklatan.
karena pel yang direndam dalam 6. Kesimpulan
aquadest dapat membatasi akses Berdasarkan hasil pengamatan
oksigen untuk mengadakan kontak yang diperoleh, maka dapat
dengan jaringan dari potongan disimpulkan bahwa :
tersebut. Tetapi dalam waktu 1) Penambahan vitamin C
tertentu penghilangan oksigen dari dapat menghambat proses
jaringan buah dapat mengakibatkan browing yang menyebabkan
metabolism anaerob yang tidak warna kecoklatan pada
normal sehingga timbulnya warna sampel.
2) Banyaknya kandungan Page, David S. 1997. Prinsip-
vitamin C dalam buah dapat prinsip biokimia. Jakarta:
mempengaruhi efek erlangga.
antioksidan yang dapat Septiayu Tirta Haraswati. 2011.
memperlambat/mencegah Biokimia oksidasi. Dian husada.
proses oksidasi begitupun Widia, Sri, 2000. Penuntun
sebaliknya. praktikum biokimia oksidasi
3) Susu kental manis yang biologi. Jakarta:widya medika.
dipanaskan menjadi warna
biru dikarenakan enzim
yang rusak akibat
pemanasan. Sedangkan,
susu murni menjadi warna
putih bersih menandakan
susu tersebut masih segar.
7. Kekurangan:
Kekurangan vitamin C
memberikan kelainan klinis berupa
skorbat memberikan kelainan pada
rongga mulut, terutama gusi
pembuluh darah kapiler, dan
jaringan tulang.
8. Daftar pustaka
David, S.P. 1985. Prinsip biokimia.
Jakarta.
Dirjnen POM, 1995. Farmakope
Indonesia edisi IV. Jakarta.
Depkes RI.
Murray, Robert. 2009. Biokimia.
Jakarta:ECG

Anda mungkin juga menyukai