Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................ i
DAFTAR ISI............................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang........................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah...................................................................... 2
1.3 Tujuan ....................................................................................... 2
1.4 Manfaat...................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Darah....................................................................
2.2 Pengertian Hemostatis............................................................
2.3 Definisi PT (Masa Protrombin/Prothrombin Time)...............
2.4 Cara Pemeriksaan dan Kadar Normal PT (Masa
Protrombin/Prothrombin Time)..............................................
2.5 Prinsip Pengukuran PT (Masa Protrombin/Prothrombin
Time).......................................................................................
2.6 Faktor Mempengaruhi Hasil Pemeriksaan PT (Masa
Protrombin/Prothrombin Time)..............................................
2.7 Defenisi APTT (Activated Partial Thromboplastine Time). . .
2.8 Cara Pemeriksaan dan Kadar Normal PT (Masa
Protrombin/Prothrombin Time)..............................................
2.9 Prinsip Pengukuran APTT (Activated Partial
Thromboplastine Time)..........................................................
2.10 Faktor Mempengaruhi Hasil Pemeriksaan APTT (Activated
Partial Thromboplastine Time)...............................................
BAB V PENUTUP
3.1 Kesimpulan........................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Darah
Darah adalah suatu jaringan ikat khusus dengan materi
ektrasel cair yang disebut plasma. Sekitar lima liter didorong
oleh kontraksi ritmis jantung pada gerakan rata-rata orang
dewasa dalam satu arah di dalam system sirkulasi tertutup.
Unsur berbentuk yang beredar dalam plasma adalah erittrosit
(sel darah merah), leukosit (sel darah putih), dan trombosit.
Darah membentuk 6%-8% dari berat tubuh total, dan terdiri dari sel-sel
darahyang tersuspensi didalam suatu cairan yang disebut plasma. Terdapat
tiga jenis sel darah utama yaitu eritrosit, leukosit, dan trombosit. Setiap jenis
sel memiliki fungsinya masing-masing, fungsi ini tidak dapat berjalan dengan
lancer apabila terdapat gangguan. Salah satu gangguan yang dapat timbul
adalah perdarahan. Oleh karena itu, diperlukan mekanisme untuk
menghentikan pendarahan agar sel darah tetap dapat berjalan dengan
fungsinya masing-masing, mekanisme ini dikenal dengan hemostatis.
2.2 Pengertian Hemostatis
Hemostatis merupakan proses tubuh untuk menghentikan kehilangan
darah saat terjadi trauma jaringan. Proses ini melibatkan sejumlah factor
diantaranya vascular, trombosit, factor koagulasi, fibrinolisis dan
inhibitornya. Hemostatis berperan juga untuk menjaga keseimbangan antara
trombisis dan perdarahan.
Hemostatis merpakan proses gabungan aktivitas trombosit dan kaskade
koagualasi untuk membentuk bekuan. Aktivitas kaskade koagulasi untuk
membentuk bekuan. Proses hemostatis diukur dengan uji konvensional sperti
trombosit, activated Partial Thromboplastin Time (aPTT) untuk pemeriksaan
jalur instriksik Internasional Normalized Ratio (INR), Phrothrombin Time
(PT) untuk jalur eksrinstik, Thrombin Time (TT), kadar fibrinogen, dan
Fibrin Degradation Products (FDPs).
2.3 Definisi PT (Masa Protrombin/Prothrombin Time)
Pemeriksaan masa protrombin atau disingkat PT merupakan pemeriksaan
skrining digunakan untuk menguji pembekuan darah melalui jalur ekstrinsik
dan jalur bersama yaitu faktor pembekuan VII, X, V, protrombin dan
fibrinogen. Selain itu juga dapat dipakai untuk memantau efek antikoagulan
oral karena golongan obat tersebut menghambat pembentukan faktor
pembekuan protrombin, VII, IX, dan X.
Pemeriksaan PT ini dipakai untuk menguji faktor ektrinsik. Tromboplastin
jaringan yang menggunakan metode Aseton dehidrasi yang terbuat dari
jaringan otak kelinci. Test ini digunakan untuk menguji jalur ekstrinsik. Jadi
diperlukan faktor VII, faktor V, faktor X, faktor II serta faktor I yang normal,
sedangkan tromboplastin jaringan tidak perlu normal.
Pemeriksaan PT juga sering dipakai untuk memantau efek pemberian
antikoagulan oral. Pemberian kepekaan reagen tromboplastin yang dipakai
dan perbedaan cara pelaporan menimbulkan kesulitan bila pemantauan
dikerjakan di laboratorium yang berbeda-beda. Untuk mengatasi masalah
tersebut ICTH (International Comittee on Thrombosis and Haemostasis) dan
ICSH (International Comitte for Standardization in Haematology)
menganjurkan agar tromboplastin jaringan yang akan digunakan harus
dikalibrasi terlebih dahulu terhadap tromboplastin rujukan untuk
mendapatkan ISI (International Sensitivity Index). Juga dianjurkan agar hasil
pemeriksaan PT dilaporkan secara seragam dengan menggunakan INR
(International Normalized Ratio), yaitu rasio yang dipangkatkan dengan ISI
dari reagen tromboplastin yang digunakan.
2.4Cara Pemeriksaan dan Kadar Normal PT (Masa
Protrombin/Prothrombin Time)
Pemeriksaan PT dilakukan dengan memakai reagen Organon menurut
metode (one-step method) yang dianjurkan oleh Quick. PT dapat diukur
secara manual (visual), foto-optik atau elektromekanik. Teknik manual
memiliki bias individu yang sangat besar sehingga tidak dianjurkan lagi.
Tetapi pada keadaan dimana kadar fibrinogen sangat rendah dan tidak dapat
dideteksi dengan alat otomatis, metode ini masih dapat digunakan. Metode
otomatis dapat memeriksa sampel dalam jumlah besar dengan cepat dan teliti.
Cara ini digunakan untuk menguji adanya gangguan faktor pembekuan
darah pada jalur extrinsik yaitu kekurangan faktor pembekuan V, VII, X,
Protrombin dan fibrinogen. Jika dianggap bahwa faktor lain-lain dalam
proses-proses itu normal, maka masa protrombin ini menjadi ukuran untuk
masa protrombin. Pemeriksaan inipun bukan merupakan suatu penetapan
kuantitatif dalam arti kata sebenarnya hasilnya ikut dipengaruhi oleh kualitas
tromboplastin yang dipakai dan oleh teknik mengerjakan percobaan. Karena
itu, pemeriksaan ini harus dilakukan in duplo dan harus juga disertai dengan
kontrol plasma normal.
Bahan pemeriksaan PT adalah plasma sitrat yang diperoleh dari sampel
darah vena dengan antikoagulan trisodium sitrat 3.2% (0.109 M) dengan
perbandingan 9:1. Darah sitrat harus diperiksa dalam waktu selambat-
lambatnya 2 jam setelah pengambilan. Sampel disentrifus selama 10 menit
dengan kecepatan 2.500g. Penyimpanan sampel plasma pada suhu 2-8°C
menyebabkan teraktivasinya prokonvertin oleh sistem kalikrein.
Kadar normal pemeriksaan PT jika hasilnya 10-15 detik (dapat bervariasi
secara bermakna antar laboratorium). PT penderita 12,5 detik ; PT kontrol
12,0 detik dan PT penderita 16,0 detik ; PT kontrol 12,5 detik. Dikatakan
abnormal apabila beda dengan kontrol lebih dari 2 detik. Tes PT ini abnormal
memanjang pada :
1. Obstructive jaundice (menguningnya warna kulit akibat
akumulasi pigmen dalam darah).
2. Penyakit-penyakit hepar yang lanjut
3. Penyakit-penyakit perdarahan pada awal kelahiran
4. Penyakit-penyakit congenital (kelaianan bawaan)
seperti : Defisiensi faktor VII, Defisiensi faktor V, Defisiensi faktor II.
5. Syndrome nephrotic.
6. Penderita-penderita yang mendapatkan pengobatan dengan
obat-obat antikoagulan
2.5 Prinsip Pengukuran PT (Masa Protrombin/Prothrombin Time)
Prinsip pengukuran PT adalah menilai terbentuknya bekuan bila ke dalam
plasma yang telah diinkubasi ditambahkan campuran tromboplastin jaringan
dan ion kalsium. Reagen yang digunakan adalah kalsium tromboplastin, yaitu
tromboplastin jaringan dalam larutan CaCl2 / mengukur lamanya terbentuk
bekuan bila ke dalam plasma yang diinkubasi pada suhu 37ºC, ditambahkan
reagen tromboplastin jaringan dan ion kalsium. Prinsip tes ini merupakan
rekalsifikasi plasma dengan penambahan tromboplastin. Pemeriksaan in vitro
menunjukan kegunaan dari sistim pembekuan darah jalur eksterinsik.
2.6 Faktor Mempengaruhi Hasil Pemeriksaan PT (Masa
Protrombin/Prothrombin Time)