Anda di halaman 1dari 3

Tugas Kimia Analitik

Nama : Djihan Fahira A. Malik


NPM : 85AK17040
Prodi/Kelas : D-III Analis Kesehatan/B

1. Mengapa pada percobaan uji kation Ag+ dapat memperoleh hasil yaitu terdapat
endapan putih ?
Jawaban :
Karena pada teori yang dikemukakan oleh Chadijah, 2012 beliau menyatakan bahwa
asam yang di tambahkan dengan sampel yang mengandung kation Ag+ akan
menghasilkan endapan putih AgCl, endapan ini berasal dari Ag+ yang berikatan
dengan Cl- yang berwarna putih.
2. Mengapa pada percobaan pembuatan dan pembakuan larutan baku menggunakan
indikator metil jingga dan fenolftalein ?
Jawaban :
Karena pada percobaan pembuatan dan pembakuan menggunakan larutan baku primer
dan baku sekunder. Larutan yang bertindak sebagai baku primer yaitu natrium
karbonat (Na2CO3) dan asam oksalat (H2C2O4) , kemudian yang bertindak sebagai
baku sekunder yaitu asam klorida (HCl) dan natrium hidroksida (NaOH). Pada
pemanbahan indikator metil jingga pada natrium karbonat berfungsi sebagai larutan
penunjuk perubahan warna serta metil jingga digunakan pada titrasi asam karena
memiliki pH 4,2 – 6,2. Kemudian pada indikator fenolftalein (PP) di tambahkan pada
standarisasi larutan NaOH dengan asam oksalat, penambahan indikator PP karena
indikator PP tidak berwarna dengan pH 8,3-10,0, maka akan mempermudah dalam
mengetahui bahwa dalam proses sudah mencapai titik ekivalen atau titik akhir titrasi,
indikator PP akan memberikan kenampakan warna merah muda apabila berada pada
larutan basa. Fungsi indikator PP sebagai penunjuk akhir titrasi dalam pencapaian titik
ekivalen.
3. Apa penyebab perubahan warna dari kuning menjadi merah muda pada hasil
pengamatan asidimetri ?
Jawaban :
Pada hasil pengamatan asidimetri yang terjadi perubahan warna kuning menajdi
merah muda karena pertama dari warna kuning terbentuk sebab adanya penambahan
indikator metil merah pada larutan natrium karbonat (Na2CO3) dan dari warna kuning
kemudian berubah menjadi warna merah disebabkan karena larutan tersebut dititrasi
dengan HCl 0,1 N, hal ini di pengaruhi oleh adanya ion H+ yang bersifat asam yang
berasal dari larutan HCl. Menggunakan HCl karena percobaan asidimetri
menggunakan prinsip asam kuatsebagai titrannya.
4. Mengapa pada percobaan argentometri menggunakan indikator kalium kromat
(K2CrO4) ?
Jawaban :
Karena pada percobaan argentometri menggunakan suasana netral hal ini sebanding
dengan sifat larutan kalium kromat (K2CrO4) yang hanya bisa digunakan dalam
suasana netral, karena jika kalium kromat dalam suasana asam maka ion kromat akan
menjadi ion bikromat, sedangkan dalam suasana basa , ion Ag+ akan bereaksi dengan
OH- dari basa dan membentuk endapan Ag (OH) dan akan teroksidasi menjadi H2O.
5. Pada percobaan kompleksometri menggunakan larutan MgSO4 yang akan di
tambahkan dengan HCl untuk mengatur pH yang digunakan yaitu 7 dengan
penambahan NaOH 1 N, mengapa demikian ?
Jawaban :
Karena fungsi dari mengatur pH menjadi 7 yaitu untuk kestabilan dari senyawa
kompleks yang terbentuk tergantung dari sifat kation dan pH larutan, sehingga dapat
melakukan titrasi dengan pH tersebut.
6. Mengapa pada percobaan iodimetri vitamin C yang telah dilarutkan harus
ditambahkan dengan larutan asam pekat sedangkan kandungan vitamin C yaitu asam
kuat ?
Jawaban :
Karena pada saat vitamin C di larutkan dengan aquades kandungan sam yang kuat
akan melebur sehingga larutan tidak dapat dikatakan sebagai larutan asam kuat (
kadar asam menurun) dan penambahan larutan asam pekat bertujuan agar vitamin C
selalu berada dalam keadaan asam, karena jika tidak maka hasil titrasi tidak akan
maksimal.
7. Pada percobaan gravimetri, perak klorida mengendap dalam gumpalan atau
bongkahan yang diakibatkan oleh koagulasi bahan koloid, kemudian di saring dan
dicuci dengan HNO3. Apa tujuan dicuci dengan HNO3 ?
Jawaban :
Tujuan dicuci dengan HNO3 adalah agar endapan putih yang terbentuk tidak tersisa
atau tidak tertinggal serta induk dan zat pengotor yang terlarut pada endapan dapat
dihilangkan, sehingga mendapatkan kadar klorida yang akurat.

Anda mungkin juga menyukai