SIFAT, MORFOLOGI DAN

PERTUMBUHAN JAMUR

DJIHAN FAHIRA A. MALIK

KELAS B
 Sifat Jamur
• Eukariot
• Tidak mempunyai khlorofil
• Alat reproduksispora (seksual&aseksual)
• Heterotrof
• Tumbuh mudah bila ada sumber N dan KH
• Nutrisi:
Sumber C: gula-gula KH, lipid, asam nukleat, protein
Sumber nitrogen: nitrat, nitrit, amonium asam amino
 Morfologi jamur
• Bentuk:
yeast
Mold
Dimorphic/ diphasic
• Hyphae : Struktur dasar jamur berbentuk seperti
tabung
• Mycelium : Kumpulan dari hyphae (bersepta &
tidak bersepta)
• Yeast : sel-sel jamur tunggal berbentuk lonjong
bertunas untuk perkembangbiakan
Ultrastruktur Jamur
 Dinding sel
• eksoskeleton → proteksi,pemberi bentuk
sel
• interaksi antar sel, membentuk fibril
kompleks
• Permukaaan dinding selperlekatan fungi ke sel
host
• Glucan&polisakaridaaktivasi kaskade
komplemenreaksi inflamasi
• Pelepasan immunodominant antigen
• Produksi melanin
 mold: polisakarida (chitin, glucan,mannans),
protein dan glicoprotein
 yeast: polisakarida ( terutama β glucan),
chitin,
manoprotein,lipid, P anorganik
• Membran plasma: selectif permeabel barrier
ergosterol
• Periplasma: enzim invertase, asam fosfatase ( yeast)
• Mitokondria: metabolisme respirator
• Apparatus Golgi: sistem sekretori untuk
endositosis dan eksositosis protein
• Retikulum endoplasma
• Ribosom: sintesis protein
• Vakuola: reservoir intraseluler, (AA, polifosfat),
proteolisis, kontrol pH
• Proteasome: komplek multisubunit protease --
terlibat regulasi protein
• Nukleus: relatif kecil, kromosom, nukleolus
 MOLD

• Berhyphae , multiseluler
• Hifa: septa, asepta
• Diameter hyphae: 1-30 µm, tergantung
spesies dan kondisi pertumbuhan
• Hifa aerial: menghasilkan conidia
• Hifa vegetatif : menyerap makanan
• Reproduksi: seksual dan aseksual
• Contoh : Aspergillus, Penicillium, Rhizopus
 YEAST
• Uniseluler (Cth : ascomycetes, Basidiomycetes,
Deuteromycetes)
• Reproduksi : aseksual (Budding)
• Ukuran: 3-15µm
• Beberapa yeast berpigmen dalam media
agar:Crytococcus laurentii (kuning), Geotricum
candidum (putih), S. cerevisiae (cream)
• Contoh : Candida, Pneumocystis carinii
 Dimorfik

• Jamur dengan dua bentuk : Yeast dan Mold

• Bentuk Yeast di dalam inang /host
• Bentuk molddiluar inangnya atau pada suhu
inkubasi suhu ruang.
• Contoh : Histoplasma
capsulatum, Coccidioides
immitis, Blastomyces dermatidis
 Jenis Hyphae
1. Raket hyphae : berbentuk clubbing dan
mengecil di bagian ujung
2. Spiral Hyphae : berbentuk spiral, dapat
ditemukan pada kultur Trichophyton
mentagrophytes.
3. Septa Hyphae : hyphae yang dibatasi sekat
4. Asepta Hyphae
 REPRODUKSI
Aseksual
• Blastoconodia.
sel yeast membentuk anak, kemudian terlepas dari
yeast ibu
• Konidia
macroconidia/ macroaleuriospore
microconidia/microaleuriospore
• Arthroconidia
spora yang dihasilkan dari fragmentasi hyphae
• Chlamidospora
spora khusus berdinding tebal→ sel membesar yang
terdapat diantara/diujung pseudohyphae.
Mempertahankan diri terhadap lingkungan yang tidak
menguntungkan.
Seksual:
Melalui meiosis terbentuk spora
A. Zygospora:
ujung hifa berdekatan bersatu meiosis terbentuk
zygospora berdinding tebal
B. Ascospora
4-8 spora terbentuk dalam ascus setelah meiosis
C. Basidiospora
Spora terbentuk pada permukaan sel basidium
• Multilateral budding : Budding pada beberapa titik
permukaan sel induk
ex : Saccharomyces, zygosaccharomyces
• Bipolar budding : Budding terbatas pada longitudinal axis
ex : Saccharomycodes
• Unipolar budding : Budding berulang pada tempat sama
ex : Pityrosporum
• Monopolar budding : Budding originat hanya pada satu polar
sel induk . Ex : Mallazzesia
• Binnary fision : Sel membuat septa
• Ex : Pityrosporum
 Klasifikasi Jamur
• Ascomycotina : hasil penyatuan secara seksual dalam
sebuah kantong membentuk 4-8 spora. Spora aseksual
lahir secara eksternal pada ujung hifa (cth: Trichophyton)
• Basidiomycotina : hasil penyatuan secara seksual pada
pembentukan organ berbentuk tongkat (cth:
Criptococcus neoformas)
• Deutromycotina : fungi imperfecta, hampir menyerupai
ascomices secara morfologi (cth: Candida)
• Zigomycotina : miselium tidak bersekat, spora seksual
dihasilkan dalam jumlah tidak terbatas dalam
sporangium (cth : Rhizopus nigrans)
 KOLONI JAMUR
• Jamur dapat ditumbuhkan pada agar
sabouraud
• Bentuk koloni yeast
permukaan halus menyerupai koloni kuman
atau tetesan lilin. Cth : Candida
• Bentuk koloni cottony
koloni ini terjadi jika jamur menghasilkan aerial
hyphae yang panjang dan dalam jumlah besar
 Klasifikasi Infeksi Jamur
1. Superficial mycosis
Tinea vesicolor, tinea nigra, otomycosis
2. Subcutaneous mycosis
Sporotrichosis, Chromomycosis, mycetoma
3. Systemic mycosis
Blastomycosis, Coccidioidomycosis, Histoplasmosis
4. Opportunistic mycosis
Aspergillosis, candidiasis, Cryptococcosis
5. Geophilic ( ex : Microsporum gypseum)
6. Anthropophilic (ex : Trichophyton rubrum)
7. Zoophilic (ex : Microsporum canis)
Kromoblastomikosis – sclerotic
body Aspergillus
Coccidioides immitis Histoplasma capsulatum
Microsporum canis (Microconidia dan Candida (Blastospora dan
macrovonidia) hyphae)