PEMBAHASAN
2.1 Metabolisme
Di dalam tubuh manusia selalu membutuhkan energi untuk melakukan aktivitas.
Maka dari itu, tubuh manusia melakukan proses metabolisme untuk menghasilkan energi.
Salah satunya, yaitu metabolisme asam amino yang berlangsung di dalam hati. Hati
berfungsi mengatur konsentrasi asam amino dalam darah. Selain itu asam amino juga
sebagai sumber utama pembentukan protein. Akan tetapi, asam amino tidak seperti
karbohidrat dan lipid karena tidak dapat disimpan oleh tubuh untuk digunakan jangka
panjang, sehingga harus disuplai dari makanan secara teratur.
2.1.1 Metabolisme Asam Amino
Metabolisme asam amino memiliki jalur utama yakni terdiri atas produksi asam
amino dari pembongkaran protein tubuh, digesti protein diet serta sintesis asam
amino di hati. Kemudian pengambilan nitrogen dari asam amino. Selanjutnya
adalah katabolisme asam amino menjadi energi melalui siklus asam serta siklus urea
sebagai proses pengolahan hasil sampingan pemecahan asam amino. Yang terakhir
adalah sintesis protein dari asam-asam amino. Berikutjalur-jalur metabolik utama
asam amino:
Struktur Asam Amino Struktur asam amino secara umum adalah satu atom C yang
mengikat empat gugus: gugus amina (NH2), gugus karboksil (COOH), atom hidrogen
(H), dan satu gugus sisa (R, dari residue) atau disebut juga gugus atau rantai samping
yang membedakan satu asam amino dengan asam amino lainnya. Atom C pusat tersebut
dinamai atom Cα ("C-alfa") sesuai dengan penamaan senyawa bergugus karboksil, yaitu
atom C yang berikatan langsung dengan gugus karboksil. Oleh karena gugus amina juga
terikat pada atom Cα ini, senyawa tersebut merupakan asam α-amino. Asam amino
biasanya diklasifikasikan berdasarkan sifat kimia rantai samping tersebut menjadi empat
kelompok. Rantai samping dapat membuat asam amino bersifat asam lemah, basa lemah,
hidrofilik jika polar, dan hidrofobik jika nonpolar.
Serina (Ser, S)
Treonina (Thr, T)
Lisina (Lys, K)
Arginina (Arg, R)
Histidina (His, H) (memiliki gugus siklik)
Fenilalanina (Phe, F)
Tirosina (Tyr, Y)
Triptofan (Trp, W)
Sedangkan ada beberapa asam amino esensial yang tidak di produksi oleh
tubuh, antara lain sebagai berikut:
1. Triptofan : merupakan asam amino esensial, ini merupakan beberapa
sumber di dapatkan dari karbonhidrat. Triptofan terdapat pada telur,
daging, susu skim,pisang, susu, dan keju.
2. Treonin: terdapat pada bahan pangan berupa susu, daging, ikan ,dan bici
wijen.
3. Metionin: bersifat esencial. Oleh sebab itu, harus di ambil dari bahan
pangan. Sumber utama metionin hádala buah-buahan, daging (ayam,
sapi, ikan,susu (susu murni, beberapa jenis keju), saturan (bayam,
bawang putih, jagung), serta kacang-kacangan (kapri, pistacio, kacang
mete, kacang merah, tahu tempe).
4. Lisin : terdapat dalam protein kedelai,bici polong-polongan, dan ikan.
Rata-rata kebutuhan lisin per hari adalah 1-1,5 g.
5. Leusin : banyak tersedia pada makanan yang tinggi protein, seperti
daging, susu, beras merah dan kacang kedelai. Pada produk-produk susu
kedelai juga banyak di temui kandungan leusin.
6. Isoleusin
7. Fenilalanin : merupakan asm amino esensial yang menjadi bahan baku
bagi pembentukan katekolamin. Katekolamin ini di kenal sebagai
peningkat kewaspadaan penting bagi tranmisi impuls saraf. Fenilalamin
terdapat pada daging ayam, sapai, ikan, telur, dan kedelai.
8. Valin : terdapat pada produk-produk peternakan seperti daging, telar,
susu dan keju. Selain itu, asam amino esensial ini terdapat pada bici-
bijian yang mengandung minyak seperti kacang tanah, wijen, dan
gentil).
b. Asam Amino non-esensial
Asam amino non esensial adalah asam amino yang berasal dari makanan
maupun dibentuk sendiri oleh tubuh bila tubuh membutuhkannya melalui proses
metabolisme tubuh. Asam amino non esensial adalah asam amino yang dapat di
produksi oleh tubuh sehingga tidak harus mendapatkan asupan dari luar sehingga
memiliki prioritas konsumsi yang lebih rendah dibandingkan dengan asam amino
esensial.
1). Tirosin : pertama kali di temukan dalam keju. Pada manusia, asam amino ini
tidak bersifat esencial, tapi pembentukanya menggunakan bahan baku
fenilalanin oleh enzim phehidroksilase. Menurut penelitian yang dilakukan
oleh institut penelitian kesehatan Lingkungan Amerika Serikat tahun 1988,
tirosin berfungsi pula sebagia obat stimulan dan penenang yang eektif untuk
meningkatkan kinerja mental dan fisik di bawah tekanan, tanpa efek
samping. Tirosin terkandung dalam hati ayam, keju, alpukat, pisang, ragi,
ikan dan daging.
2). Sistein : sekalipun asam amino bukan esensial kandungan atom sistein
hampir sama dengan metionin. Sistein juga di temukan pada bahan pangan
seperti cabai, bawang putih, bawang bombai, brokoli, haver, dan inti bulis
gandum.
3). Serin : pertama kali di isolasi dari protein serat sutra pada tahun 1865.
4). Prolin : fungsi terpentingnya di ketahui sebagai komponen protein.
5). Glisin : secara umu, protein itu sendiri tidak banyak mengandung glisin
(kecuali pada kolagen yang mengandung glisin dari dua per tiga
kandungannya). Tubuh manusia memproduksi glisin dalam jumlah yang
mencukupi.
6). Asam glutamat : karena ion glutamat yang dapat merangsang beberapa type
saraf yang ada pada lidah manusia, glutamat di manfaatkan dalam industri
penyedap rasa. Dalam keseharian di dapati dalam bentuk garam turunan
yang di sebut sebagai monosodium glutamat atau MSG.
7). Asam aspartat : sering pula di sebut aspartat. Fungsinya di ketahui sebagia
pembangkit neurotransmiter di otak dan saraf otot. Aspartat juga
dimungkinkan berperan dalam daya tahan terhadap kepenatan.
8). Ariginin; sekalipun bersifat non-esensial bagi manusia dan mamalia lain,
tetapi ariginin dapat di katakan sebagai asam amino setengah esensial
karena produksinya sangat bergantung pada tingkat perkembangan dan
kondisi kesehatan. Pada anak-anak, ariginin sangatlah penting. Pangan
sumber utama ariginin ditemukan pada produk-produk peternakan seperti
daging, susu, telur, dan berbagai olahannya. Sedangkan dari produk
tumbuhan, ariginin banyak ditemukan pada cokelat dan biji kacang tanah.
9). Alanin; ditemukan dalam bahan pangan bentuk lain seperti daging, ikan,
susu, telur, dan kacang-kacangan.
10). Histidin; bagi manusia, histidin merupakan asam amino yang esensial bagi
anak-anak.
11). Glutamin; merupakan asam amino yang dikenal pula dengan sebutan asam
glumatik. Asam amino ini berfungsi sebagai bahan bakar otak yang
mengontrol kelebihan amonia yang terbentuk dalam tubuh akibat proses
biokimia. Secara alami, glutamin di temukan dalam gandum dan kedelai.
12). Asparagin; di perlukan oleh sistem saraf untuk menjaga kesetimbangan dan
di perlukan pula dalam transformasi asam amino. Asparagin di temukan
pula pada daging (segala macam sumber), telur dan susu (serta produk
turunanya).
1. Tirosin
Tirosina (dari bahasa Yunani tyros, berarti keju, karena ditemukan pertama
kali dari keju) merupakan satu dari 20 asam amino penyusun protein. Ia
memiliki satu gugus fenol (fenil dengan satu tambahan gugus hidroksil).
Bentuk yang umum adalah L-tirosin (S-tirosin), yang juga ditemukan dalam
tiga isomer struktur: para, meta, dan orto. Pembentukan tirosina menggunakan
bahan baku fenilalanin oleh enzim Phe-hidroksilase. Enzim ini hanya
membuat para-tirosina. Dua isomer yang lain terbentuk apabila terjadi
“serangan” dari radikal bebas pada kondisi oksidatif tinggi (keadaan stress).
2. Sistein
3. Serin
Serin merupakan asam amino penyusun protein yang umum ditemukan
pada protein hewan. Protein mamalia hanya memiliki L-serin. Serina bukan
merupakan asam amino esensial bagi manusia.
4. Prolin
Sebagai bahan dasar glutamic acid. Bersama lycine dan vitamin C akan
membentuk jaringan kolagen yang penting untuk menjaga kecantikan kulit.
Memperkuat persendian, tendon, tulang rawan dan otot jantung.
5. Glisin
Glisin atau asam aminoetanoat adalah asam amino alami paling sederhana.
Rumus kimianya C2H5NO2. Asam amino ini bagi manusia bukan merupakan
asam amino esensial karena tubuh manusia dapat mencukupi kebutuhannya.
6. Asam Glutamat
Ion glutamat merangsang beberapa tipe saraf yang ada di lidah manusia.
Garam turunan dari asam glutamat, yang dikenal sebagai mononatrium
glutamat ( dikenal juga sebagai monosodium glutamat, MSG, vetsin atau
micin).
7. Asam Aspartat
8. Arginin
Bagi anak-anak, asam amino ini esensial. Pangan yang menjadi sumber
utama arginin adalah produk-produk peternakan (dairy products) seperti
daging, susu (dan olahannya), dan telur. Dari produk tumbuhan dapat
disebutkan cokelat dan biji kacang tanah.
Penting untuk kesehatan reproduksi pria karena 80% cairan semen terdiri
dari arginine. Membantu detoxifikasi hati pada sirosis hati dan fatty liver.
Membantu meningkatkan sistem imun. Menghambat pertumbuhan sel tumor
dan kanker. Membantu pelepasan hormon pertumbuhan.
9. Alanin
Gugus metil pada alanina sangat tidak reaktif sehingga jarang terlibat
langsung dalam fungsi protein (enzim). Alanina dapat berperan dalam
pengenalan substrat atau spesifisitas, khususnya dalam interaksi dengan atom
nonreaktif seperti karbon. Dalam proses pembentukan glukosa dari protein,
alanina berperan dalam daur alanina.
10. Histidin
Histidina merupakan satu dari 20 asam amino dasar yang ada dalam
protein. Bagi manusia histidina merupakan asam amino yang esensial bagi
anak-anak. Fungsi Histidina menjadi prekursor histamin, suatu amina yang
berperan dalam sistem saraf, dan karnosin, suatu asam amino, Memperkuat
hubungan antar syaraf khususnya syaraf organ pendengaran. Telah dipakai
untuk memulihkan beberapa kasus ketulian. Perlu untuk perbaikan jaringan.
Perlu dalam pengobatan alergi, rheumatoid arthritis, anemia. Perlu untuk
pembentukan sel darah merah dan sel darah putih.
11. Glutamin
Glutamin adalah satu dari 20 asam amino yang memiliki kode pada kode
genetik standar. Rantai sampingnya adalah suatu amida. Glutamina dibuat
dengan mengganti rantai samping hidroksil asam glutamat dengan gugus
fungsional amina.
b. Penyakit Fenilketonuria
Fenilketonuria adalah suatu penyakit metabolisme dari salah satu jenis asam
amino pembentuk protein yaitu, fenilalanin yang menyebabkan gangguan
pertumbuhan dan retardasi mental. Penderita penyakit ini tidak dapat memetabolisme
fenilalanin secara baik karena tubuh tidak mempunyai enzim yang mengoksidasi
fenilalanin menjadi tirosin dan bisa terjadi kerusakan pada otak anak.
Oleh karena itu, orang tersebut perlu mengontrol asupan fenilalanin ke dalam
tubuhnya. Penyakit ini tidak pernah ditemukan di Indonesia, tetapi pada orang kulit
putih, itupun hanya terjadi satu banding 15.000 ribu orang.Fenilalanin adalah salah
satu dari 9 asam amino essensial yang terdapat pada semua protein makanan seperti
daging , telur, ikan, susu, keju dan dalam jumlah yang sedikit pada sereal, sayuran,dan
buah-buahan.
c. Penyakit Tirosinosis
Tirosinosis merupakan suatu kondisi langka akibat cacat dalam metabolisme asam
amino dan ditransmisikan sebagai sifat autosom-resesif. Hal ini ditandai dengan
ekskresi jumlah berlebihan asam parahydroxyphenylpyruvic, produk setengah dari
tirosin, dalam urin
d. Penyakit Tirosinemia
Tyrosinemia atau tirosinose adalah kesalahan metabolisme bawaan biasanya dari
lahir yang dihasilkan dari kekurangan dari enzimoksidase asam
phydroxyphenylpyruvate, yang mengubah asam homogentisat ini, mengakibatkan
akumulasi tirosin dalam tubuh. Penyakit ini secara genetik heterogen, dan setidaknya
ada tiga jenis ditentukan oleh gen terletak pada kromosom 15q (tipe I), 16 (tipe II)
dan 12q (tipe III).
e. Penyakit Alkaptonuria
Alkaptonuria adalah kondisi yang langka di mana urin yang dikeluarkan
seseorang berwarna gelap ketika bersentuhan dengan udara. Penyakit ini bersifat
menurun.Penyebabnya kerusakan pada gen HGD. Gen HGD berfungsi sebagai
pengendali untuk membuat enzim yang disebut homogentisate oksedase. Enzim ini
membantu memecah asam amini fenilalanin dan tirosin, yang merupakan pembentuk
protein yang penting. Penderita alkaptonuria biasanya juga mengalami radang sendi
terutama di tulang belakang.
f. Penyakit Histidinemia
Histidinemia merupakan kondisi yang diwariskan ditandai dengan darah tinggi
tingkat asam amino histidin. Histidinemia disebabkan oleh kekurangan (defisiensi)
dari enzim yang memecah histidin. Histidinemia biasanya tidak menyebabkan
masalah kesehatan dan kebanyakan orang dengan kadar tinggi histidin tidak
menyadari bahwa mereka memiliki kondisi ini. Kombinasi histidinemia dan
komplikasi medis selama atau segera setelah lahir (seperti kurangnya sementara
oksigen) mungkin meningkatkan kesempatan seseorang mengembangkan cacat
intelektual, masalah perilaku, atau gangguan belajar.
g. Penyakit Hidroksiprolinemia
Tidak adanya enzim yang mengkatalisa perubahan 4 hidroksi Lprolin menjadi
prolin 3-hidroksi karboksilat. Gejala klinisnya yaituretardasi mental yang berat,
kenaikan kadarhidroksiprolin dalam plasma, ekskresi hidroksiprolin dan
peptidahidroksiprolin dalam urine yang banyak.
h. Penyakit Hiperlisinemia
Hiperlisinemia adalah suatu keadaan yang ditandai dengan adanya kenaikan lisin
plasma yang mencolok dan dapat terjadi sebagai gangguan menetap/ periodik.
j. Penyakit Sistinuria
Sistinuria adalah suatu penyakit yang jarang terjadi, yang menyebabkan
dikeluarkannya asam amino sistin ke dalam air kemih dan seringkali menyebabkan
pembentukan batu sistin didalam saluran kemih. Penyebab sistinuria adalah kelainan
pada tubulus renalis yang diturunkan. Gen penyebab sistinuria bersifat resesif, karena
itu untuk terjadinya penyakit ini seseorang harus mendapatkan 2 gen yang abnormal,
masingmasing dari kedua orangtuanya. Seseorang yang membawa gen ini tetapi tidak
menderita sistinuria, berarti di .memiliki 1 gen yang normal dan 1 gen yang abnormal.
Dia bisa mengeluarkan sistin dalam jumlah yang lebih besar dari normal ke dalam air
kemih, tetapi jarang sampai membentuk batu sistin.
k. Penyakit Sistinosis
Sistinosis adalah penyakit dimana terjadi abnormalitas pada zat cystine. Penyakit
ini adalah yang sangat langka dan belum bisa diobati sepenuhnya. Sistinosis /
Cysitinosis merupakan penyakit turunan, dimana cystine diproduksi dalam sel-sel
tubuh secara berlebihan. Jika tubuh kelebihan cystine, sel-sel akan memadat karena
cystin akan saling bergabung dan membentuk kristal.
l. Penyakit Homosistinuria
Homosistinuria adalah sebagai akibat defek pembentukan metilkobalamin.
Metilkobalamin adalah kofaktor untuk enzim metionin sintase yang mengkatalisis
reaksi metilase kembali dari homosistein menjadi metionin. Anak dengan
homosistinuria tidak dapat melakukan metabolisme asam amino homocysteine
dimana dengan adanya produk sampingan yang beracun membangun penyebab
beberapa gejala. Gejala mungkin ringan atau hebat bergantung pada cacat enzim
tertentu.
m. Penyakit Hipervalinemia
Hipervalinemia, juga disebut valinemia adalah penyakit metabolik yang sangat
jarang. Metabolik memblokir ketoaciduria rantai bercabang secara bersamaan
mempengaruhi tiga asam amino, menunjukkan adanya cacat katabolik dalam
mekanisme.umum. Hal ini ditandai dengan peningkatan kadar dalam darah dan urin
dari asam amino yang disebut valin karena kekurangan enzim, valin transaminase,
yang diperlukan untuk metabolisme (pemecahan) dari valin. Metabolit yang
menumpuk semua asam organik, yang menumpuk dalam cairan tubuh dan
diekskresikan dalam urin
p. Penyakit Isovalericacidemia
Isovaleric asidemia adalah gangguan langka di mana tubuh tidak mampu
memproses protein tertentu dengan benar. Hal ini diklasifikasikan sebagai gangguan
asam organik, yang merupakan kondisi yang mengarah ke penumpukan abnormal
asam tertentu yang dikenal sebagai asam organik. Tingkat abnormal asam organik
dalam darah (asidemia organik), urin (aciduria organik), dan jaringan dapat menjadi
racun dan dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius.
Biasanya, tubuh memecah protein dari makanan menjadi bagianbagian lebih kecil
yang disebut asam amino. Asam amino dapat diproses lebih lanjut untuk menyediakan
energi untuk pertumbuhan dan pembangunan. Orang dengan asidemia isovaleric
memiliki tingkat memadai dari enzim yang membantu memecah asam amino tertentu
yang disebut leusin
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Asam amino adalah salah satu senyawa yang ada di dalam tubuh makhluk hidup
yang diantaranya hewan dan manusia yang berguna sebagai sumber utama pembentukan
protein dalam tubuh. Struktur Asam Amino Struktur asam amino secara umum adalah
satu atom C yang mengikat empat gugus: gugus amina (NH2), gugus karboksil (COOH),
atom hidrogen (H), dan satu gugus sisa (R, dari residue) atau disebut juga gugus atau
rantai samping yang membedakan satu asam amino dengan asam amino lainnya.
Asam amino memiliki berbagai macam sifat diantaranya yaitu asam amino larut
dalam air dan tidak larut dalam pelarut organik non polar , asam amino mempunyai titik
lebur yang lebih tinggi dibandingkan dengan asam karboksilat atau amina ,bersifat
sebagai elektrolit. Asam amino dapat dibedakan menjadi 3 yaitu asam amino esensian ,
asam amino non esensial dan asam amino esensial bersyarat. Terdapat 20 asam amino
yang terbagi menjadi dua kelompok, asam amino non-enensial dan asam amino esensial.
12 jenis asam amino non-enensial di produksi oleh tubuh. Sedangkan 8 sisanya, berupa
asam amino esensial yang harus didapatkan melalui makanan. Fungsi pokok asam-asam
amino dalam tubuh adalah sebagai unsur pembangun bagi protein-protein.
3.2 Saran
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penyusun pada khususnya dan bagi
pembaca pada umumnya. Saran yang bersifat membangun sangat penyusun harapkan
agar dalam penyelesaian makalah selanjutnya bisa lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
Bukti Aprilliawan. 2017. Asam Amino Esensial dan Non Esensial, Kendari: Universitas
Haluolelo
Ysuprayitno Eddy, Sulistiya Titik Dwi. 2017. Metabolisme Protein. Malang: UB Press
Denis R. Lippincott’s Illustrated Reviews Biokimia Edikis Ke-6 Jilid Satu. Alih Bahasa: Winarsi
Rudiharso, dkk. Tanggerang Selatan: Binarupa Aksara
Robert K. Murray, et all., 2002, BIOKIMIA HARPER, ECG, Jakarta.