Anda di halaman 1dari 27

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Metabolisme
Di dalam tubuh manusia selalu membutuhkan energi untuk melakukan aktivitas.
Maka dari itu, tubuh manusia melakukan proses metabolisme untuk menghasilkan energi.
Salah satunya, yaitu metabolisme asam amino yang berlangsung di dalam hati. Hati
berfungsi mengatur konsentrasi asam amino dalam darah. Selain itu asam amino juga
sebagai sumber utama pembentukan protein. Akan tetapi, asam amino tidak seperti
karbohidrat dan lipid karena tidak dapat disimpan oleh tubuh untuk digunakan jangka
panjang, sehingga harus disuplai dari makanan secara teratur.
2.1.1 Metabolisme Asam Amino
Metabolisme asam amino memiliki jalur utama yakni terdiri atas produksi asam
amino dari pembongkaran protein tubuh, digesti protein diet serta sintesis asam
amino di hati. Kemudian pengambilan nitrogen dari asam amino. Selanjutnya
adalah katabolisme asam amino menjadi energi melalui siklus asam serta siklus urea
sebagai proses pengolahan hasil sampingan pemecahan asam amino. Yang terakhir
adalah sintesis protein dari asam-asam amino. Berikutjalur-jalur metabolik utama
asam amino:

2.2 Asam Amino


2.2.1 Pengertian Asam Amino
Asam amino adalah salah satu senyawa yang ada di dalam tubuh makhluk
hidup yang diantaranya hewan dan manusia yang berguna sebagai sumber utama
pembentukan protein dalam tubuh. Dengan karakteristik sebagai berikut:
1) Merupakan monomer protein;
2) Hasil hidrolisis protein oleh asam/basa/enzim;
3) Mengandung gugus amino (-nh2) dan karboksil (-cooh);
4) Gugus fungsional karboksilnya dan amina terikat pada satu atom karbon (c)
yang sama (disebut atom c "alfa" atau α);
5) Gugus karboksil memberikan sifat asam dan gugus amina memberikan sifat
basa.
6) Mengandung minimal 1 (asimetris);
7) Dalam bentuk larutan, asam amino bersifat amfoterik: cenderung menjadi
asam pada larutan basa dan menjadi basa pada larutan asam. Perilaku ini
terjadi karena asam amino mampu menjadi zwitter-ion;
8) Optis aktif pada ph = 7;
9) Konfigurasi absolut l-gliseraldehid

2.2.2 Struktur Asam Amino

Struktur Asam Amino Struktur asam amino secara umum adalah satu atom C yang
mengikat empat gugus: gugus amina (NH2), gugus karboksil (COOH), atom hidrogen
(H), dan satu gugus sisa (R, dari residue) atau disebut juga gugus atau rantai samping
yang membedakan satu asam amino dengan asam amino lainnya. Atom C pusat tersebut
dinamai atom Cα ("C-alfa") sesuai dengan penamaan senyawa bergugus karboksil, yaitu
atom C yang berikatan langsung dengan gugus karboksil. Oleh karena gugus amina juga
terikat pada atom Cα ini, senyawa tersebut merupakan asam α-amino. Asam amino
biasanya diklasifikasikan berdasarkan sifat kimia rantai samping tersebut menjadi empat
kelompok. Rantai samping dapat membuat asam amino bersifat asam lemah, basa lemah,
hidrofilik jika polar, dan hidrofobik jika nonpolar.

2.2.3 Sifat- Sifat Asam Amino


1. Amfoter = dapat bereaksi dengan asam maupun basa, yang dipengaruhi oleh
gugus karboksil (asam) dan amina (basa). Namun, apabila suatu asam amino
mengikat lebih dari satu gugus —COOH dan satu gugus amina, maka
bersifat asam (ex = asam aspartat dan asam glutamat. Dan, apabila suatu asam
amino mengikat satu gugus karboksil dan lebih dari satu gugus amina, maka
bersifat basa (ex = arginin, lisis, dan histidin)
2. Optis aktif = semua asam amino (kecuali glisin) mempunyai optis aktif yaitu
atom C asimetris yang bersifat kiral dengan mengikat empat gugus yang
berbeda. Oleh karena itu, semua asam amino (kecuali glisin) bersifat dapat
memutar bidang polarisasi cahaya asam amino penyusun protein (singkatan
dalam kurung menunjukkan singkatan tiga huruf dan satu huruf yang sering
digunakan dalam kajian protein), dikelompokkan menurut sifat atau struktur
kimiawinya:
Asam amino alifatik sederhana
 Glisina (Gly, G)
 Alanina (Ala, A)
 Valina (Val, V)
 Leusina (Leu, L)
 Isoleusina (Ile, I)

Asam amino hidroksi-alifatik

 Serina (Ser, S)
 Treonina (Thr, T)

Asam amino dikarboksilat

 Asam aspartat (Asp, D)


 Asam glutamat (Glu, E)
Amida
Asparagina (Asn, N)
 Glutamina (Gln, Q)

Asam amino basa

Lisina (Lys, K)
 Arginina (Arg, R)
 Histidina (His, H) (memiliki gugus siklik)

Asam amino dengan sulfurSisteina (Cys, C)

 Prolin[sunting | sunting sumber]


 Prolina (Pro, P) (memiliki gugus siklik)

Asam amino aromatic

Fenilalanina (Phe, F)

 Tirosina (Tyr, Y)
 Triptofan (Trp, W)

2.2.4 Klasifikasi Asam Amino


Perbedaan asam amino satu dengan yang lainnya terletak pada strukturmolekulnya,
asam amino dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
1) Klas I Asam Amino Netral :
- Satu Karboksil
- Satu Asam Amino
a) Asam Amino Alifatik
 Glycine
 Alanine
 Serine
 Threonine
 Valine
 Leucine
 Isoleucin

b) Asam Amino Aromatik


 Phenylalanin
 Tyrosine
c) Asam Amino Belerang
 Cysteine
 Cystine
 Methionine
d) Asam Amino Heterosiklik
 Tryptophane
 Pioline
 Hidroxyproline
 3 – hidroxyproline
2) Klas II Asam Amino Basik :
· Satu Karboksil
· Dua Amino
 Histidine
 Arginine
 Lysine
 Hydroxylysine
 Critrulline
2) Klas III Asam Amino Asidik: -
· Satu Amino
· Dua Karboksil
 Asam Aspartat
 Asam Glutamat
2.2.5 Macam-Macam Asam Amino
Terdapat 20 asam amino yang terbagi menjadi dua kelompok, asam amino non-
enensial dan asam amino esensial. 12 jenis asam amino non-enensial di produksi oleh
tubuh. Sedangkan 8 sisanya, berupa asam amino esensial yang harus didapatkan melalui
makanan.
Setiap sel hidup mengandung protein. Protein senyawa organik essensial bagi
mahluk hidup dan konsentrasinya paling tinggi di dalam jaringan otot hewan. Protein
merupakan bahan essensial yang menunjang kehidupan. Kulit, tulang, otot, darah,
hormon, enzim dan organ-organ dalam semuanya tersusun dari protein.
Asam amino di dapatkan dari sumber-sumber protein. Protein adalah senyawa
organik yang terdiri dari satu atau lebih asam amino. Protein yang di dapatkan melalui
makanan sehari-hari di urai dalam pencernaan dalam bentuk asam amino.
Setiap sel hidup mengandung protein. Protein senyawa organik essensial bagi
mahluk hidup dan konsentrasinya paling tinggi di dalam jaringan otot hewan. Protein
merupakan bahan essensial yang menunjang kehidupan. Kulit, tulang, otot, darah,
hormon, enzim dan organ-organ dalam semuanya tersusun dari protein.
a. Asam Amino Esensial
Asam amino diperlukan oleh makhluk hidup sebagai penyusun protein atau
sebagai kerangka molekul-molekul penting. Ia disebut esensial bagi suatu
spesies organisme apabila spesies tersebut memerlukannya tetapi tidak mampu
memproduksi sendiri atau selalu kekurangan asam amino yang bersangkutan.
Untuk memenuhi kebutuhan ini, spesies itu harus memasoknya dari luar (lewat
makanan). Istilah "asam amino esensial" berlaku hanya bagi organisme
heterotrof. Bagi manusia, ada delapan (ada yang menyebut sembilan) asam
amino esensial yang harus dipenuhi dari diet sehari-hari, yaitu isoleusina,
leusina, lisina, metionina, fenilalanina, treonina, triptofan, dan valina. Histidina
dan arginina disebut sebagai "setengah esensial" karena tubuh manusia dewasa
sehat mampu memenuhi kebutuhannya. Asam amino karnitina juga bersifat
"setengah esensial" dan sering diberikan untuk kepentingan pengobatan.
1. Isoleucine (4,13 %)
Diperlukan untuk pertumbuhan yang optimal. Perkembangan kecerdasan.
Mempertahankan keseimbangan nitrogen tubuh. Diperlukan untuk
pembentukan asam amino non esensial lainnya. Penting untuk
pembentukan haemoglobin dan menstabilkan kadar gula darah (kekurangan
dapat memicu gejala hypoglycemia).
2. Leucine (5,80 %)
Pemacu fungsi otak. Menambah tingkat energi otot. Membantu
menurunkan kadar gula darah yang berlebihan. Membantu penyembuhan
tulang, jaringan otot dan kulit (terutama untuk mempercepat penyembuhan
luka post - operative).
3. Lycine (4,00 %)
Bahan dasar antibodi darah. Memperkuat sistem sirkulasi.
Mempertahankan pertumbuhan sel-sel normal. Bersama proline dan
Vitamin C akan membentuk jaringan kolagen. Menurunkan kadar
triglyserida darah yang berlebih. Kekurangan menyebabkan mudah lelah,
sulit konsentrasi, rambut rontok, anemia, pertumbuhan terhambat dan
kelainan reproduksi.
4. Methionine (2,17 %)
Penting untuk metabolisme lemak. Menjaga kesehatan hati, menenangkan
syaraf yang tegang. Mencegah penumpukan lemak di hati dan pembuluh
darah arteri terutama yang mensuplai darah ke otak, jantung dan ginjal.
Penting untuk mencegah alergi, osteoporosis, demam rematik dan toxemia
pada kehamilan serta detoxifikasi zat-zat berbahaya pada saluran cerna.
5. Phenylalanine (3,95 %)
Diperlukan oleh kelenjar tiroid untuk menghasilkan tiroksin yang akan
mencegah penyakit gondok. Dipakai untuk mengatasi depresi juga untuk
mengurangi rasa sakit akibat migrain, menstruasi dan arthritis.
Menghasilkan norepinephrine otak yang membantu daya ingat dan daya
hafal. Mengurangi obesitas.
6. Thereonine (4,17%)
Meningkatkan kemampuan usus dan proses pencernaan. Mempertahankan
keseimbangan protein. Penting dalam pembentukan kolagen dan elastin.
Membantu hati, jantung, sistem syaraf pusat, otot-otot rangka dengan
fungsi lipotropic. Mencegah serangan epilepsi.
7. Tryptophane (1,13 %)
Meningkatkan penggunaan dari vitamin B kompleks. Meningkatkan
kesehatan syaraf. Menstabilkan emosi. Meningkatkan rasa ketenangan dan
mencegah insomnia (membantu anak yang hiperaktif). Meningkatkan
pelepasan hormon pertumbuhan yang penting dalam membakar lemak
untuk mencegah obesitas dan baik untuk jantung.
8. Valine (6,00 %)
Memacu kemampuan mental. Memacu koordinasi otot. Membantu
perbaikan jaringan yang rusak. Menjaga keseimbangan nitrogen.

Sedangkan ada beberapa asam amino esensial yang tidak di produksi oleh
tubuh, antara lain sebagai berikut:
1. Triptofan : merupakan asam amino esensial, ini merupakan beberapa
sumber di dapatkan dari karbonhidrat. Triptofan terdapat pada telur,
daging, susu skim,pisang, susu, dan keju.
2. Treonin: terdapat pada bahan pangan berupa susu, daging, ikan ,dan bici
wijen.
3. Metionin: bersifat esencial. Oleh sebab itu, harus di ambil dari bahan
pangan. Sumber utama metionin hádala buah-buahan, daging (ayam,
sapi, ikan,susu (susu murni, beberapa jenis keju), saturan (bayam,
bawang putih, jagung), serta kacang-kacangan (kapri, pistacio, kacang
mete, kacang merah, tahu tempe).
4. Lisin : terdapat dalam protein kedelai,bici polong-polongan, dan ikan.
Rata-rata kebutuhan lisin per hari adalah 1-1,5 g.
5. Leusin : banyak tersedia pada makanan yang tinggi protein, seperti
daging, susu, beras merah dan kacang kedelai. Pada produk-produk susu
kedelai juga banyak di temui kandungan leusin.
6. Isoleusin
7. Fenilalanin : merupakan asm amino esensial yang menjadi bahan baku
bagi pembentukan katekolamin. Katekolamin ini di kenal sebagai
peningkat kewaspadaan penting bagi tranmisi impuls saraf. Fenilalamin
terdapat pada daging ayam, sapai, ikan, telur, dan kedelai.
8. Valin : terdapat pada produk-produk peternakan seperti daging, telar,
susu dan keju. Selain itu, asam amino esensial ini terdapat pada bici-
bijian yang mengandung minyak seperti kacang tanah, wijen, dan
gentil).
b. Asam Amino non-esensial

Asam amino non esensial adalah asam amino yang berasal dari makanan
maupun dibentuk sendiri oleh tubuh bila tubuh membutuhkannya melalui proses
metabolisme tubuh. Asam amino non esensial adalah asam amino yang dapat di
produksi oleh tubuh sehingga tidak harus mendapatkan asupan dari luar sehingga
memiliki prioritas konsumsi yang lebih rendah dibandingkan dengan asam amino
esensial.

1. Asam Amino non-essensial yang diproduksi tubuh antara lain:

1). Tirosin : pertama kali di temukan dalam keju. Pada manusia, asam amino ini
tidak bersifat esencial, tapi pembentukanya menggunakan bahan baku
fenilalanin oleh enzim phehidroksilase. Menurut penelitian yang dilakukan
oleh institut penelitian kesehatan Lingkungan Amerika Serikat tahun 1988,
tirosin berfungsi pula sebagia obat stimulan dan penenang yang eektif untuk
meningkatkan kinerja mental dan fisik di bawah tekanan, tanpa efek
samping. Tirosin terkandung dalam hati ayam, keju, alpukat, pisang, ragi,
ikan dan daging.
2). Sistein : sekalipun asam amino bukan esensial kandungan atom sistein
hampir sama dengan metionin. Sistein juga di temukan pada bahan pangan
seperti cabai, bawang putih, bawang bombai, brokoli, haver, dan inti bulis
gandum.
3). Serin : pertama kali di isolasi dari protein serat sutra pada tahun 1865.
4). Prolin : fungsi terpentingnya di ketahui sebagai komponen protein.
5). Glisin : secara umu, protein itu sendiri tidak banyak mengandung glisin
(kecuali pada kolagen yang mengandung glisin dari dua per tiga
kandungannya). Tubuh manusia memproduksi glisin dalam jumlah yang
mencukupi.
6). Asam glutamat : karena ion glutamat yang dapat merangsang beberapa type
saraf yang ada pada lidah manusia, glutamat di manfaatkan dalam industri
penyedap rasa. Dalam keseharian di dapati dalam bentuk garam turunan
yang di sebut sebagai monosodium glutamat atau MSG.
7). Asam aspartat : sering pula di sebut aspartat. Fungsinya di ketahui sebagia
pembangkit neurotransmiter di otak dan saraf otot. Aspartat juga
dimungkinkan berperan dalam daya tahan terhadap kepenatan.
8). Ariginin; sekalipun bersifat non-esensial bagi manusia dan mamalia lain,
tetapi ariginin dapat di katakan sebagai asam amino setengah esensial
karena produksinya sangat bergantung pada tingkat perkembangan dan
kondisi kesehatan. Pada anak-anak, ariginin sangatlah penting. Pangan
sumber utama ariginin ditemukan pada produk-produk peternakan seperti
daging, susu, telur, dan berbagai olahannya. Sedangkan dari produk
tumbuhan, ariginin banyak ditemukan pada cokelat dan biji kacang tanah.
9). Alanin; ditemukan dalam bahan pangan bentuk lain seperti daging, ikan,
susu, telur, dan kacang-kacangan.
10). Histidin; bagi manusia, histidin merupakan asam amino yang esensial bagi
anak-anak.
11). Glutamin; merupakan asam amino yang dikenal pula dengan sebutan asam
glumatik. Asam amino ini berfungsi sebagai bahan bakar otak yang
mengontrol kelebihan amonia yang terbentuk dalam tubuh akibat proses
biokimia. Secara alami, glutamin di temukan dalam gandum dan kedelai.
12). Asparagin; di perlukan oleh sistem saraf untuk menjaga kesetimbangan dan
di perlukan pula dalam transformasi asam amino. Asparagin di temukan
pula pada daging (segala macam sumber), telur dan susu (serta produk
turunanya).

2.2.6 Fungsi asam amino


Asam amino merupakan sneyawa penting dalam tubuh tertentu memiliki bebrapa
fungsi seperti:
1. Menyusun protein atau polipeda di dalam tubuh
2. Mendukung reaksi metabolisme sel-sel tubuh
3. Membantu metabolisme karbohidrat dan metabolisme protein
4. Menyusun beberapa senyawa penting seperti adrenalin, melanin,, histamin,
pofirin, hemoglobin, purin, kolin, vitamin, dan lainnya
5. Membentuk an meningkatkan massa otot (glutamin)
6. Menangani kelelahan kronis dan menambah energi (as. aspartat)
7. Menekan keinginan mengkonsumsi alkohol berlebih, mempercepat
penyembuhan luka di usus, meningkatkan kesehatan mental, dan meredam
depresi (as. Glutamat)
8. Mengurangi stress, antidepresi, dan detoksifikasi obat (tirosin)
9. Memproduksi limfosit, meningkatkan imunitas tubuh, mempercepat
pemulihan kesehatan, dan meningkatkan hormon pertumbuhan (llisin dan
arginin)
10. Sebagai zat pembangun protein (lisin)
11. Memperbaiki kerusakan hati dan menjaga kesehatan syaraf (leusin, valin, dan
isoleusin)
12. Meningkatkan kesehatan mental seperti depresi dan membantu sintesis
neurotransmitter (fenilalalin)
13. Membantu membakar lemak
14. Menjaga kesehatan sendi dan mengatasi radang sendi (histidin)
A. Fungsi Asam Amino Essensial
1. Leucine
- Membantu mencegah penyusutan otot
- Membantu pemulihan pada kulit dan tulang
2. Isoleucine
- Membantu mencegah penyusutan otot
- Membantu dalam pembentukan sel darah merah
3. Valine
- Tidak diproses di organ hati, dan lebih langsung diserap oleh otot
- Membantu dalam mengirimkan asam aminolain (tryptophan,
phenylalanine, tyrosine) ke otak
4. Lycine
- Kekurangan lycine akan mempengaruhi pembuatan protein pada otot
dan jaringan penghubugn lainnya
- Bersama dengan Vitamin C membentuk L-Carnitine
- Membantu dalam pembentukan kolagen maupun jaringan penghubung
tubuh lainnya (cartilage dan persendian)
5. Tyyptophan
- Pemicu serotonin (hormon yang memiliki efek relaksasi)
- Merangsang pelepasan hormon pertumbuhan
6. Methionine
- Prekusor dari cysteine dan creatine
- Menurunkan kadar kolestrol darah
- Membantu membuang zat racun pada organ hati dan membantuk
regenerasi jaringan baru pada hati dan ginjal
7. Threonine
- Salah satu asam amino yang membantu detoksifikasi
- Membantu pencegahan penumpukan lemak pada organ hati
- Komponen penting dari kolagen
- Biasanya kekurangannya diderita oleh vegetarian
8. Phenylalanine
- Prekursor untuk tyrosine
- Meningkatkan daya ingat, mood, fokus mental
- Digunakan dalam terapi depresi
- Membantuk menekan nafsu makan

B. Fungsi Asam amino non esensial

1. Aspartic Acid (6,34%)


- Membantu mengubah karbohidrat menjadi energy
- Membangun daya tahan tubuh melalui immunoglobulin dan antibodi
- Meredakan tingkat ammonia dalam darah setelah latihan
- Melindungi hati dengan membantu mengeluarkan amonia berlebih dari
tubuh
- Membantu fungsi sel dan pembentukan RNA/DNA.
2. Glyicine (3,50%)
- Membantu tubuh membentuk asam amino lain
- Merupakan bagian dari sel darah merah dan cytochrome (enzim yang
terlibat dalam produksi energi)
- Memproduksi glucagon yang mengaktifkan glikogen
- Berpotensi menghambat keinginan akan gula
- Glycine (3,50%)
- Meningkatkan energi dan penggunaan oksigen di dalam sel
- Penting untuk kesehatan sistem syaraf pusat
- Penting untuk menjaga kesehatan kelenjar prostat
- Mencegah serangan epilepsi dan pernah dipakai untuk mengobati
depresi
- Diperlukan sistem imun untuk mensintesa asam amino non esensial
3. Alanine (5,82%)
- Membantu tubuh mengembangkan daya tahan
- Memperkuat membran sel.
- Merupakan salah satu kunci dari siklus glukosa alanine yang
memungkinkan otot dan jaringan lain untuk mendapatkan energi dari
asam amino
4. Serine (4,00%)
- Diperlukan untuk memproduksi energi pada tingkat sel
- Membantuk dalam fungsi otak (daya ingat) dan syaraf
- Membantu pembentukan lemak pelindung serabut syaraf
(myelinsheaths)
- Penting dalam metabolisme lemak dan asam lemak, pertumbuhan otot
dan kesehatan sistem imun
- Membantu produksi antibodi dan immunoglobulin.
-
5. Arginine (5,98%)
- Penting untuk kesehatan reproduksi pria karena 80% cairan semen
terdiri dari arginine
- Membantu detoxifikasi hati pada sirosis hati dan fatty liver
- Membantu meningkatkan sistem imun
- Menghambat pertumbuhan sel tumor dan kanker
- Membantu pelepasan hormon pertumbuhan.]
6. Cystine (0,67%)
- Membantu kesehatan pankreas
- Menstabilkan gula darah dan metabolisme karbohidrat
- Mengurangi gejala alergi makanan dan intoleransi
- Penting untuk pembentukan kulit, terutama penyembuhan luka bakar
dan luka operasi
- Membantu penyembuhan kelainan pernafasan seperti bronchitis.
- Meningkatkan aktifitas sel darah putih melawan penyakit.
7. Glutamic acid (8,94%)
- Merupakan bahan bakar utama sel-sel otak bersama glukosa
- Mengurangi ketergantungan alkohol dan menstabilkan kesehatan
mental.
8. Histidine (1,08%)
- Memperkuat hubungan antar syaraf khususnya syaraf organ
pendengaran
- Telah dipakai untuk memulihkan beberapa kasus ketulian
- Perlu untuk perbaikan jaringan
- Perlu dalam pengobatan alergi, rheumatoid arthritis, anemia
- Perlu untuk pembentukan sel darah merah dan sel darah putih
9. Proline (2,97%)
- Sebagai bahan dasar glutamic acid
- Bersama lycine dan vitamin C akan membentuk jaringan kolagen yang
penting untuk menjaga kecantikan kulit
- Memperkuat persendian, tendon, tulang rawan dan otot jantung.
10. Serine (4,00%)
- Membantu pembentukan lemak pelindung serabut syaraf
(myelinsheaths)
- Penting dalam metabolisme lemak dan asam lemak, pertumbuhan otot
dan kesehatan sistem imun
- Membantu produksi antibodi dan immunoglobulin.
11. Tyrosine (4,60%)
- Memperlambat penuaan sel
- Menekan pusat lapar di hipotalamus
- Membantu produksi melanin
- Penting untuk fungsi kelenjar adrenal, tiroid dan pituitary
- Penting untuk pengobatan depresi, alergi dan sakit kepala
- Kekurangan menyebabkan hypothyroidism dengan gejala lemah, lelah,
kulit kasar, pembengkakan pada tangan, kaki, dan muka, tidak tahan
dingin, suara kasar, daya ingat dan pendengaran menurun serta kejang
otot
12. Gamma - aminobutyric acid (gaba)
- Menghambat sel dari ketegangan
- Mencegah ansietas dan depresi bersama niacin dan inositol
13. Ornithine
- Membantu pelepasan hormon pertumbuhan yang memetabolisir lemak
tubuh yang berlebihan jika digabung dengan arginine dan carnitine
- Penting untuk fungsi sistem imun dan fungsi hati yang sehat
- Penting untuk detoxifikasi amonia dan membantu proses penyembuhan
14. Taurine
- Menjaga kesehatan otot jantung, sel darah putih, otot rangka dan
sistem syaraf pusat
- Komponen penting dari cairan empedu yang penting untuk pencernaan
lemak, absorbsi vitamin larut dalam lemak (A, D, E, K)
- Menjaga kadar kolesterol darah. Kekurangan menyebabkan ansietas,
epilepsi, hiperaktif dan fungsi otak yang buruk
- Disintesa dari asam amino cysteine
15. Cysteine
- Dibentuk dari asam amino methionine dengan bantuan vitamin B6
- Merupakan bahan dasar glutathione yaitu salah satu antioksidan terbaik
yang bekerja optimum bila bersama vitamin E dan selenium
- Melindungi sel dari zat-zat berbahaya, efek radiasi
- Melindungi hati dan otak dari alkohol dan rokok
- Penting dalam pengobatan bronchitis, emphysema, TBC, dan
rheumatoid arthritis. Mudah berubah menjadi cystine
16. Citrulline
- Menghasilkan energi
- Meningkatkan sistem imunitas
- Dimetabolisir menjadi arginine
- Penting dalam detoxifikasi amonia yang merusak sel-sel sehat

2.2.7 Jenis-Jenis Asam Amino

A. Jenis-jenis Asam Amino Non Esensial

1. Tirosin

Tirosina (dari bahasa Yunani tyros, berarti keju, karena ditemukan pertama
kali dari keju) merupakan satu dari 20 asam amino penyusun protein. Ia
memiliki satu gugus fenol (fenil dengan satu tambahan gugus hidroksil).
Bentuk yang umum adalah L-tirosin (S-tirosin), yang juga ditemukan dalam
tiga isomer struktur: para, meta, dan orto. Pembentukan tirosina menggunakan
bahan baku fenilalanin oleh enzim Phe-hidroksilase. Enzim ini hanya
membuat para-tirosina. Dua isomer yang lain terbentuk apabila terjadi
“serangan” dari radikal bebas pada kondisi oksidatif tinggi (keadaan stress).

2. Sistein

Sistein merupakan asam amino bukan esensial bagi manusia yang


memiliki atom S, bersama-sama dengan metionin. Atom S ini terdapat pada
gugus tiol (dikenal juga sebagai sulfhidril atau merkaptan). Karena memiliki
atom S, sisteina menjadi sumber utama dalam sintesis senyawa-senyawa
biologis lain yang mengandung belerang. Sistein dan metionin pada protein
juga berperan dalam menentukan konformasi protein karena adanya ikatan
hidrogen pada gugus tiol. Sistein Membantu kesehatan pankreas.
Menstabilkan gula darah dan metabolisme karbohidrat. Mengurangi gejala
alergi makanan dan intoleransi. Penting untuk pembentukan kulit, terutama
penyembuhan luka bakar dan luka operasi. Membantu penyembuhan kelainan
pernafasan seperti bronchitis. Meningkatkan aktifitas sel darah putih melawan
penyakit.

3. Serin
Serin merupakan asam amino penyusun protein yang umum ditemukan
pada protein hewan. Protein mamalia hanya memiliki L-serin. Serina bukan
merupakan asam amino esensial bagi manusia.

Fungsi biologi dan kesehatan:

Serin penting bagi metabolisme karena terlibat dalam biosintesis senyawa-


senyawa purin dan pirimidin, sistein, triptofan (pada bakteria), dan sejumlah
besar metabolit lain. Sebagai penyusun enzim, serin sering memainkan peran
penting dalam fungsi katalisator enzim. Ia diketahui berada pada bagian aktif
kimotripsin, tripsin, dan banyak enzim lainnya. Berbagai gas-gas perangsang
saraf dan senyawa aktif yang dipakai pada insektisida bekerja melalui residu
serina pada enzim asetilkolin esterase, sehingga melumpuhkan enzim itu
sepenuhnya. Akibatnya, asetilkolin (suatu neurotransmiter) yang seharusnya
segera diuraikan oleh enzim itu segera setelah bekerja malah menumpuk di sel
dan mengakibatkan kekejangan dan kematian. Sebagai penyusun protein non-
enzim, rantai sampingnya dapat mengalami glikolisasi yang dapat
menjelaskan gangguan akibat diabetes. Serin juga merupakan satu dari tiga
asam amino yang biasanya terfosforilasi oleh enzim kinase pada saat
transduksi signal pada eukariota Membantu pembentukan lemak pelindung
serabut syaraf (myelinsheaths). Penting dalam metabolisme lemak dan asam
lemak, pertumbuhan otot dan kesehatan sistem imun. Membantu produksi
antibodi dan immunoglobulin.

4. Prolin

Sebagai bahan dasar glutamic acid. Bersama lycine dan vitamin C akan
membentuk jaringan kolagen yang penting untuk menjaga kecantikan kulit.
Memperkuat persendian, tendon, tulang rawan dan otot jantung.

Prolina merupakan satu-satunya asam amino dasar yang memiliki dua


gugus samping yang terikat satu-sama lain (gugus amino melepaskan satu
atom H untuk berikatan dengan gugus sisa). Akibat strukturnya ini, prolina
hanya memiliki gugus amina sekunder (-NH-). Beberapa pihak menganggap
prolina bukanlah asam amino karena tidak memiliki gugus amina namun
imina namun pendapat ini tidak tepat.

Fungsi terpenting prolina tentunya adalah sebagai komponen protein. Sel


tumbuh-tumbuhan tertentu yang terpapar kondisi lingkungan yang kurang
cocok (misalnya kekeringan) akan menghasilkan prolina untuk menjaga
keseimbangan osmotik sel. Prolina dibuat dari asam L-glutamat dengan
prekursor suatu asam imino. Prolina bukan merupakan asam amino esensial
bagi manusia.

5. Glisin

Glisin atau asam aminoetanoat adalah asam amino alami paling sederhana.
Rumus kimianya C2H5NO2. Asam amino ini bagi manusia bukan merupakan
asam amino esensial karena tubuh manusia dapat mencukupi kebutuhannya.

Glisin merupakan asam amino yang mudah menyesuaikan diri dengan


berbagai situasi karena strukturnya sederhana. Secara umum protein tidak
banyak mengandung glisina. Pengecualiannya ialah pada kolagen yang dua
per tiga dari keseluruhan asam aminonya adalah glisina.

Glisin merupakan asam amino nonesensial bagi manusia. Tubuh manusia


memproduksi glisina dalam jumlah mencukupi. Glisina berperan dalam sistem
saraf sebagai inhibitor neurotransmiter pada sistem saraf pusat (CNS).

Meningkatkan energi dan penggunaan oksigen di dalam sel. Penting untuk


kesehatan sistem syaraf pusat. Penting untuk menjaga kesehatan kelenjar
prostat. Mencegah serangan epilepsi dan pernah dipakai untuk mengobati
depresi. Diperlukan sistem imun untuk mensintesa asam amino non esensial.

6. Asam Glutamat

Merupakan bahan bakar utama sel-sel otak bersama glukosa. Mengurangi


ketergantungan alkohol dan menstabilkan kesehatan mental.

Asam glutamat termasuk asam amino yang bermuatan (polar) bersama-


sama dengan asam aspartat. Ini terlihat dari titik isoelektriknya yang rendah,
yang menandakan ia sangat mudah menangkap elektron (bersifat asam
menurut Lewis). Asam glutamat dapat diproduksi sendiri oleh tubuh manusia
sehingga tidak tergolong esensial.

Ion glutamat merangsang beberapa tipe saraf yang ada di lidah manusia.
Garam turunan dari asam glutamat, yang dikenal sebagai mononatrium
glutamat ( dikenal juga sebagai monosodium glutamat, MSG, vetsin atau
micin).

7. Asam Aspartat

Asam aspartat merupakan satu dari 20 asam amino penyusun protein.


Asparagin merupakan asam amino analognya karena terbentuk melalui
aminasi aspartat pada satu gugus hidroksilnya. Asam aspartat bersifat asam,
dan dapat digolongkan sebagan asam karboksilat. Bagi mamalia aspartat
tidaklah esensial. Aspartat berperan dalam daya tahan terhadap kepenatan.
Senyawa ini juga merupakan produk dari daur urea dan terlibat dalam
glukoneogenesis.

Membantu perubahan karbohidrat menjadi energi sel. Melindungi hati


dengan membantu mengeluarkan amonia berlebih dari tubuh. Membantu
fungsi sel dan pembentukan RNA/DNA.

8. Arginin

Asam amino arginin memiliki kecenderungan basa yang cukup tinggi


akibat eksesi dua gugus amina pada gugus residunya. Asam amino ini
tergolong setengah esensial bagi manusia dan mamalia lainnya, tergantung
pada tingkat perkembangan atau kondisi kesehatan.

Bagi anak-anak, asam amino ini esensial. Pangan yang menjadi sumber
utama arginin adalah produk-produk peternakan (dairy products) seperti
daging, susu (dan olahannya), dan telur. Dari produk tumbuhan dapat
disebutkan cokelat dan biji kacang tanah.
Penting untuk kesehatan reproduksi pria karena 80% cairan semen terdiri
dari arginine. Membantu detoxifikasi hati pada sirosis hati dan fatty liver.
Membantu meningkatkan sistem imun. Menghambat pertumbuhan sel tumor
dan kanker. Membantu pelepasan hormon pertumbuhan.

9. Alanin

Alanin Memperkuat membran sel. Membantu metabolisme glukosa


menjadi energi tubuh. Alanin (Ala) atau asam 2-aminopropanoat merupakan
salah satu asam amino bukan esensial. Bentuk yang umum di alam adalah L-
alanin (S-alanin) meskipun terdapat pula bentuk D-alanin (R-alanin) pada
dinding sel bakteri dan sejumlah antibiotika. L-alanin merupakan asam amino
proteinogenik yang paling banyak dipakai dalam protein setelah leusin

Gugus metil pada alanina sangat tidak reaktif sehingga jarang terlibat
langsung dalam fungsi protein (enzim). Alanina dapat berperan dalam
pengenalan substrat atau spesifisitas, khususnya dalam interaksi dengan atom
nonreaktif seperti karbon. Dalam proses pembentukan glukosa dari protein,
alanina berperan dalam daur alanina.

10. Histidin

Histidina merupakan satu dari 20 asam amino dasar yang ada dalam
protein. Bagi manusia histidina merupakan asam amino yang esensial bagi
anak-anak. Fungsi Histidina menjadi prekursor histamin, suatu amina yang
berperan dalam sistem saraf, dan karnosin, suatu asam amino, Memperkuat
hubungan antar syaraf khususnya syaraf organ pendengaran. Telah dipakai
untuk memulihkan beberapa kasus ketulian. Perlu untuk perbaikan jaringan.
Perlu dalam pengobatan alergi, rheumatoid arthritis, anemia. Perlu untuk
pembentukan sel darah merah dan sel darah putih.

11. Glutamin

Glutamin adalah satu dari 20 asam amino yang memiliki kode pada kode
genetik standar. Rantai sampingnya adalah suatu amida. Glutamina dibuat
dengan mengganti rantai samping hidroksil asam glutamat dengan gugus
fungsional amina.

Glutamina merupakan bagian penting dari asimilasi nitrogen yang


berlangsung pada tumbuhan. Amonia yang diserap tumbuhan atau hasil
reduksi nitrit diikat oleh asam glutamat menjadi glutamina dengan bantuan
enzim glutamin sintetase atau GS.

Glutamina dijadikan suplemen atlet binaraga untuk mengganti kerusakan


otot dengan segera akibat latihan beban yang berat. Fungsi glutamin :

 Mengangkut amonia dari jaringan ekstrahepatik ke hati dan


sphlanchnicbed
 Ikut dalam biosintesis nukleotida purin
 Ikut dalam biosintesis gmp
 Ikut dalam biosintesis nukleotida pirimidin
 Menghasilkan ion amonium melalui kerja glutaminase pada
respon renal terhadap asidosis
 reaksi detoksifikasi di hati
 Zat bakal glutamat dalam neuron
 Bahan bakar utk enterosit
12. Asparagin

Asparagin adalah analog dari asam aspartat dengan penggantian gugus


karboksil oleh gugus karboksamid. Asparagin bersifat netral (tidak bermuatan)
dalam pelarut air.

Asparagin merupakan asam amino pertama yang berhasil diisolasi.


Namanya diambil karena pertama kali diperoleh dari jus asparagus.

Fungsi biologi: Asparagina diperlukan oleh sistem saraf untuk menjaga


kesetimbangan dan dalam transformasi asam amino. Ia berperan pula dalam
sintesis amonia.

2.3 Penyakit-Penyakit akibat Metabolisme Asam Amino


a. Penyakit Glisinuria Hiperoksaluria primer
Kelainan metabolisme glisin serta ekresi glisin dalam urin yang berlebihan. Ekresi
terus menerus oksalat dalam urin yang tinggi, yang tidak ada hubunganya dengan
intake oksalat dalam makanan, oksalat yang berlebihan berasal dari endogen (dari
glisin). Dianggap sebagai kelainan metabolisme glioksilat dihubungkan dengan
kegagalan untuk mengubah glioksilat menjadi format atau mengubahnya menjadi
glisin dengan transaminasi.

b. Penyakit Fenilketonuria
Fenilketonuria adalah suatu penyakit metabolisme dari salah satu jenis asam
amino pembentuk protein yaitu, fenilalanin yang menyebabkan gangguan
pertumbuhan dan retardasi mental. Penderita penyakit ini tidak dapat memetabolisme
fenilalanin secara baik karena tubuh tidak mempunyai enzim yang mengoksidasi
fenilalanin menjadi tirosin dan bisa terjadi kerusakan pada otak anak.
Oleh karena itu, orang tersebut perlu mengontrol asupan fenilalanin ke dalam
tubuhnya. Penyakit ini tidak pernah ditemukan di Indonesia, tetapi pada orang kulit
putih, itupun hanya terjadi satu banding 15.000 ribu orang.Fenilalanin adalah salah
satu dari 9 asam amino essensial yang terdapat pada semua protein makanan seperti
daging , telur, ikan, susu, keju dan dalam jumlah yang sedikit pada sereal, sayuran,dan
buah-buahan.

c. Penyakit Tirosinosis
Tirosinosis merupakan suatu kondisi langka akibat cacat dalam metabolisme asam
amino dan ditransmisikan sebagai sifat autosom-resesif. Hal ini ditandai dengan
ekskresi jumlah berlebihan asam parahydroxyphenylpyruvic, produk setengah dari
tirosin, dalam urin

d. Penyakit Tirosinemia
Tyrosinemia atau tirosinose adalah kesalahan metabolisme bawaan biasanya dari
lahir yang dihasilkan dari kekurangan dari enzimoksidase asam
phydroxyphenylpyruvate, yang mengubah asam homogentisat ini, mengakibatkan
akumulasi tirosin dalam tubuh. Penyakit ini secara genetik heterogen, dan setidaknya
ada tiga jenis ditentukan oleh gen terletak pada kromosom 15q (tipe I), 16 (tipe II)
dan 12q (tipe III).

e. Penyakit Alkaptonuria
Alkaptonuria adalah kondisi yang langka di mana urin yang dikeluarkan
seseorang berwarna gelap ketika bersentuhan dengan udara. Penyakit ini bersifat
menurun.Penyebabnya kerusakan pada gen HGD. Gen HGD berfungsi sebagai
pengendali untuk membuat enzim yang disebut homogentisate oksedase. Enzim ini
membantu memecah asam amini fenilalanin dan tirosin, yang merupakan pembentuk
protein yang penting. Penderita alkaptonuria biasanya juga mengalami radang sendi
terutama di tulang belakang.

f. Penyakit Histidinemia
Histidinemia merupakan kondisi yang diwariskan ditandai dengan darah tinggi
tingkat asam amino histidin. Histidinemia disebabkan oleh kekurangan (defisiensi)
dari enzim yang memecah histidin. Histidinemia biasanya tidak menyebabkan
masalah kesehatan dan kebanyakan orang dengan kadar tinggi histidin tidak
menyadari bahwa mereka memiliki kondisi ini. Kombinasi histidinemia dan
komplikasi medis selama atau segera setelah lahir (seperti kurangnya sementara
oksigen) mungkin meningkatkan kesempatan seseorang mengembangkan cacat
intelektual, masalah perilaku, atau gangguan belajar.

g. Penyakit Hidroksiprolinemia
Tidak adanya enzim yang mengkatalisa perubahan 4 hidroksi Lprolin menjadi
prolin 3-hidroksi karboksilat. Gejala klinisnya yaituretardasi mental yang berat,
kenaikan kadarhidroksiprolin dalam plasma, ekskresi hidroksiprolin dan
peptidahidroksiprolin dalam urine yang banyak.

h. Penyakit Hiperlisinemia
Hiperlisinemia adalah suatu keadaan yang ditandai dengan adanya kenaikan lisin
plasma yang mencolok dan dapat terjadi sebagai gangguan menetap/ periodik.

i. Penyakit Hiperlisinemia persisten


Hiperlisinemia persisten adalah gangguan resesif autosom yang jarang terjadi.
Hiperlisinemia persisten disebabkan oleh defisiensi enzim sistem kompleks lisin
ketoglutarat reduktase/sistem sakaropin dehidrogenase yang lazim ada

j. Penyakit Sistinuria
Sistinuria adalah suatu penyakit yang jarang terjadi, yang menyebabkan
dikeluarkannya asam amino sistin ke dalam air kemih dan seringkali menyebabkan
pembentukan batu sistin didalam saluran kemih. Penyebab sistinuria adalah kelainan
pada tubulus renalis yang diturunkan. Gen penyebab sistinuria bersifat resesif, karena
itu untuk terjadinya penyakit ini seseorang harus mendapatkan 2 gen yang abnormal,
masingmasing dari kedua orangtuanya. Seseorang yang membawa gen ini tetapi tidak
menderita sistinuria, berarti di .memiliki 1 gen yang normal dan 1 gen yang abnormal.
Dia bisa mengeluarkan sistin dalam jumlah yang lebih besar dari normal ke dalam air
kemih, tetapi jarang sampai membentuk batu sistin.

k. Penyakit Sistinosis
Sistinosis adalah penyakit dimana terjadi abnormalitas pada zat cystine. Penyakit
ini adalah yang sangat langka dan belum bisa diobati sepenuhnya. Sistinosis /
Cysitinosis merupakan penyakit turunan, dimana cystine diproduksi dalam sel-sel
tubuh secara berlebihan. Jika tubuh kelebihan cystine, sel-sel akan memadat karena
cystin akan saling bergabung dan membentuk kristal.
l. Penyakit Homosistinuria
Homosistinuria adalah sebagai akibat defek pembentukan metilkobalamin.
Metilkobalamin adalah kofaktor untuk enzim metionin sintase yang mengkatalisis
reaksi metilase kembali dari homosistein menjadi metionin. Anak dengan
homosistinuria tidak dapat melakukan metabolisme asam amino homocysteine
dimana dengan adanya produk sampingan yang beracun membangun penyebab
beberapa gejala. Gejala mungkin ringan atau hebat bergantung pada cacat enzim
tertentu.

m. Penyakit Hipervalinemia
Hipervalinemia, juga disebut valinemia adalah penyakit metabolik yang sangat
jarang. Metabolik memblokir ketoaciduria rantai bercabang secara bersamaan
mempengaruhi tiga asam amino, menunjukkan adanya cacat katabolik dalam
mekanisme.umum. Hal ini ditandai dengan peningkatan kadar dalam darah dan urin
dari asam amino yang disebut valin karena kekurangan enzim, valin transaminase,
yang diperlukan untuk metabolisme (pemecahan) dari valin. Metabolit yang
menumpuk semua asam organik, yang menumpuk dalam cairan tubuh dan
diekskresikan dalam urin

n. Penyakit Maple Syrup urine disease


Maple syrup urine disease (MSUD) atau Maple sirup penyakit kencing adalah
kelainan bawaan di mana tubuh tidak mampu untuk memproses blok bangunan
protein tertentu (asam amino) dengan benar. Kondisi ini mendapatkan namanya dari
bau manis khas dari air seni bayi yang terkena dampak.
Dimulai pada awal masa bayi, kondisi ini ditandai dengan pemberian makan yang
buruk, muntah, kekurangan energi (kelesuan), dan keterlambatan perkembangan. Jika
tidak diobati, sirup maple penyakit kencing dapat menyebabkan kejang, koma, dan
kematian

o. Penyakit Intermitent branched chain ketonuria


Karena kekurangan enzim yang terlibat dalam metabolisme asam amino, ditandai
dengan kencing yang berbau seperti keturunan penyakit sirup maple.

p. Penyakit Isovalericacidemia
Isovaleric asidemia adalah gangguan langka di mana tubuh tidak mampu
memproses protein tertentu dengan benar. Hal ini diklasifikasikan sebagai gangguan
asam organik, yang merupakan kondisi yang mengarah ke penumpukan abnormal
asam tertentu yang dikenal sebagai asam organik. Tingkat abnormal asam organik
dalam darah (asidemia organik), urin (aciduria organik), dan jaringan dapat menjadi
racun dan dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius.
Biasanya, tubuh memecah protein dari makanan menjadi bagianbagian lebih kecil
yang disebut asam amino. Asam amino dapat diproses lebih lanjut untuk menyediakan
energi untuk pertumbuhan dan pembangunan. Orang dengan asidemia isovaleric
memiliki tingkat memadai dari enzim yang membantu memecah asam amino tertentu
yang disebut leusin

q. Penyakit Hartnup’s diseas


Hartnup penyakit (juga dikenal sebagai Pellagra seperti dermatosis dan Hartnup
gangguan) adalah autosomalresesifmetabolik gangguan yang mempengaruhi
penyerapan nonpolar asam amino (terutama triptofan yang dapat, pada gilirannya ,
diubah menjadi Serotonin , melatonin dan Niasin ). Niasin adalah prekursor
nikotinamida , sebuah komponen penting dari NAD+ gen penyebab, SLC6A19 ,
terletak pada kromosom 5 .
Hartnup penyakit adalah gangguan resesif autosomal disebabkan oleh gangguan
netral (monoaminomonocarboxylic) asam amino transportasi di membran brush
border apikal dari usus kecil dan tubulus proksimal ginjal. Pasien datang dengan
letusan kulit pellagralike, ataksia serebelar, dan aminoaciduria bruto.
2.4 Sumber Dari Asam Amino
Asam amino berasal dari hewani dan nabati, berikut daftar makanan yang
mengandung asam amino:
a. Sumber asam amino yang berasal dari hewani
- Daging ayam
- Daging sapi
- Daging domba
- Daging kalkun
- Ikan-ikanan
- Udang
- Kepiting
- Telur
- Susu yan berasal dari hewani
- Keju
- Hati ayam
b. Sumber asam amino yang berasal dari nabati
- Pisang
- Alpukat
- Brokoli
- Kacang tanah
- Kacaang kedelai
- Kacang mete
- Tahu
- Tempe
- Gandum utuh
- Beras merah
- jagung
- bawang bombay
- bawang putih
- cabai
- selada
- peterseli
- jamur
- coklat
c. sumber asam amino esensial
- valin : keju, kacang, kedelai, jamur, gandum utuh, telur
- lisin : ikan, biji polong,
- leusin : daging, susu kedelai, kacang kedelai, beras merah
- isoleusin : daging, ikan, telur, kacang-kacangan
- treonin : ikan, daging, biji wijen, susu,bayam, selada air
- triptofan : daging, telur, keju, susu skim, pisang
- fenilalanin : daging ayam, susu, ikan, daging sapi, daging babi, daging kalkun
- metionin : ayam, sapi, ikan, susu, keju, kacang mete, tahu, tempe, jagung
- arginin : susu, telur, coklat, biji kacang tanah
- histidin : ikan dan daging ayam
d. sumber asam amino nonesensial
- alanin : susu, telur, ikan, daging, kacang-kacangan
- tirosin : hati ayam, daging, ikan, alpukat, pisang, keju
- sistein : brokoli, bawang putuh, bawang bombay, cabai
- glutamin : gandum dan kedelai
- asparagin :susu, telur, dan daging

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Asam amino adalah salah satu senyawa yang ada di dalam tubuh makhluk hidup
yang diantaranya hewan dan manusia yang berguna sebagai sumber utama pembentukan
protein dalam tubuh. Struktur Asam Amino Struktur asam amino secara umum adalah
satu atom C yang mengikat empat gugus: gugus amina (NH2), gugus karboksil (COOH),
atom hidrogen (H), dan satu gugus sisa (R, dari residue) atau disebut juga gugus atau
rantai samping yang membedakan satu asam amino dengan asam amino lainnya.

Asam amino memiliki berbagai macam sifat diantaranya yaitu asam amino larut
dalam air dan tidak larut dalam pelarut organik non polar , asam amino mempunyai titik
lebur yang lebih tinggi dibandingkan dengan asam karboksilat atau amina ,bersifat
sebagai elektrolit. Asam amino dapat dibedakan menjadi 3 yaitu asam amino esensian ,
asam amino non esensial dan asam amino esensial bersyarat. Terdapat 20 asam amino
yang terbagi menjadi dua kelompok, asam amino non-enensial dan asam amino esensial.
12 jenis asam amino non-enensial di produksi oleh tubuh. Sedangkan 8 sisanya, berupa
asam amino esensial yang harus didapatkan melalui makanan. Fungsi pokok asam-asam
amino dalam tubuh adalah sebagai unsur pembangun bagi protein-protein.

3.2 Saran
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penyusun pada khususnya dan bagi
pembaca pada umumnya. Saran yang bersifat membangun sangat penyusun harapkan
agar dalam penyelesaian makalah selanjutnya bisa lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA

Bukti Aprilliawan. 2017. Asam Amino Esensial dan Non Esensial, Kendari: Universitas
Haluolelo
Ysuprayitno Eddy, Sulistiya Titik Dwi. 2017. Metabolisme Protein. Malang: UB Press
Denis R. Lippincott’s Illustrated Reviews Biokimia Edikis Ke-6 Jilid Satu. Alih Bahasa: Winarsi
Rudiharso, dkk. Tanggerang Selatan: Binarupa Aksara
Robert K. Murray, et all., 2002, BIOKIMIA HARPER, ECG, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai